1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

dokumen-dokumen yang mirip
Statistical Process Control

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 8 DIAGRAM PARETO COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 9 HISTOGRAM COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

ABSTRAK. Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank, maka setiap bank. dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB III METODE PENELITIAN

Statistical Process Control

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

PERTEMUAN #8 ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Bab 2 Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

ABSTRAK. Kata kunci : Prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, eksternal failure costs. Universitas Kristen Maranatha

Statistik Farmasi 2015

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian Jenis dan sumber data Metode pengumpulan data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY)

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

III. METODE PENELITIAN

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

DIKTAT RESPONSI DAN PRAKTIKUM MUTU PANGAN I. Disusun Oleh: Dr.Ir. Arpah, MSi Ir.Dwi Yuni Hastuti, DEA

MATERI VII DIAGRAM PENCAR PETA KENDALI HISTOGRAM. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian Kualitas, Peta Kendali C, Pareto Diagram, Fishbone Diagram

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat


HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SANDAL DI CV. SANCU CREATIVE INDONESIA

Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal ISSN : c Jurusan Matematika FMIPA UNAND

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada dasarnya bertujuan mendapatkan keuntungan yang

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1Jumlah Industri Pengolahan Besar dan Sedang di Pulau Jawa dan di Luar Pulau Jawa. Lokasi *)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

1 1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram 2 Check sheet adalah alat bantu manajemen mutu sederhana yang menyerupai tabel dan digunakan untuk mengoleksi data. bentuknya Suatu tanda yang mirip angka 1 (atau garis lurus tegak = I) biasanya ditambahkan dan dituliskan pada tabel setiap kali data dari kategori tertentu muncul dalam pemeriksaan. Pembuatan check sheet bertujuan untuk memfasilitasi pengumpulan analisa data 3

Pembuatan check sheet bertujuan untuk memfasilitasi pengumpulan analisa data TANGGAL: 1//06-1/19/06 MESIN : 1 EAST SHIFT KERJA : 1-3 PROSES: PENCETAKAN NUGGET (Pada 4 o C) No. Kategori : Rejeck Hari Kerja SE SL RB KM JM SB MG JML 1 Patah IIII I IIII IIII IIII IIII I 27 2 Retak I IIII III III III II III 20 3 Kulit mengelupas II II IIII IIII IIII IIII IIII 29 4 Bercak hitam IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 35 5 Warna tidak seragam I III III IIII IIII IIII IIII 27 6 Kelebihan berat III IIII IIII IIII II II II 24 7 Lembek IIII II II IIII I I III 17 8 Bentuk tidak seragam I I IIII IIII IIII IIII IIII 27 4 Check sheet dapat dibuat kapan saja dibutuhkan adanya pencatatan data, meski demikian dalam penerapannya untuk tujuan manajemen mutu, perlu dilakukan analisa terlebih dahulu terhadap jenis kategorinya. Flowchart adalah alat bantu manajemen yang sangat bermanfaat menggambarkan alur suatu proses. Khususnya bagi suatu proses yang kompleks. Penggunaannya dalam manajemen mutu terutama untuk menggambarkan bagaimana suatu proses berjalan saat itu atau bagaimana seharusnya suatu proses berjalan setelah dilakukan perbaikan (improvement) 5 Flowchart didefenisikan sebagai representasi grafis dari suatu proses. Dimana tiap tahapan proses divisualisasikan menggunakan bentuk-bentuk geometris, sedangkan alur proses digambarkan menggunakan tanda panah yang menghubungkan tiap tahap yang diwakili oleh bentuk geometrisnya. Star Decision Point Step A Continuation 6

Jenis-jenis flowchart: a. High-level flowchart b. Detailed flowchart c. Deployment flowchart a. High-level flowchart Penerimaan Bahan baku Pemeriksaan Mutu Penyimpanan di Gudang Distribusi Bahan baku 7 b. Detailed flowchart Penerimaan Bahan baku Pemeriksaan Mutu No Sesuai Laporkan ke Purchasing Dept Yes Penyimpanan di Gudang Distribusi Bahan baku 8 c. Deployment flowchart Receiving Purchasing Quality control Warehousing Penerimaan Bahan baku Pemeriksaan Mutu No Yes Laporkan ke Purchasing Dept Sesuai Penyimpanan di Gudang Distribusi Bahan baku 9

Diagram Pareto adalah distribusi frekuensi mengenai jumlah persen kejadian yang disajikan bersama-sama dengan persen kumulatifnya. Ciri khas yaitu sumbu y merupakan persen terhadap total reject dan panyajian data dalam grafik atau diagram sekaligus menampakkan baik grafik batang dari nilai persentase masing-masing reject terhadap total reject maupun grafik garis mengenai persen kumulatifnya 10 Pembuatan diagram Pareto biasanya dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dilakukan tindakan perbaikan dan sesudahnya. Pembuatan diagram Pareto sebelum tindakan perbaikan dengan demikian menunjukkan banyaknya reject mula-mula pada masing-masing kategori, sedangkan sesudah dilakukan tindakan penanggulangan atau tindakan perbaikan diagram Pareto menunjukkan sejauh mana penanggulangan masalah telah berhasil dilakukan. 11 Diagram ishikawa adalah grafik alat bantu manajemen (mutu) yang memaparkan dan menggambarkan sumber-sumber penyebab variasi suatu proses. Diagram ini disebut juga diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan. Bentuk umum diagram ishikawa adalah bentuk tulang ikan yang disertai berbagai tulang-tulang cabang dan ranting. sebagai berikut: 12

Penyebab digolongkan ke dalam 4 golongan utama yaitu:1). sumber daya manusia (SDM), 2). metoda, 3). material dan 4). mesin. Keempat penyebab utama ini juga membentuk 4 tulang ikan utama (tulang primer). Masing-masing tulang utama kemudian diuraikan menjadi tulang sekunder. Sebagai contoh pada tulang primer SDM, maka tulang sekunder terdiri dari: a). pendidikan, pengalaman dan disiplin, b). pendidikan dan keterampilan, c). prosedur kerja, lingkungan dan bonus. 14 Diagram pencar adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara dua kelompok data yang jumlahnya sama, dimana untuk setiap nilai x terdapat nilai pasangannya y. Tujuan pembuatan diagram pencar adalah untuk menunjukkan hubungan diantara 2 kelompok data. Hubungan tersebut biasanya adalah jawaban dari pertanyaanpertanyaan berikut: apakah dengan bertambahnya X, maka Y juga akan bertambah, ataukah tidak berubah (tetap) atau mungkin bahkan sebaliknya?. Namun perlu juga diingat kiranya, bahwa hubungan yang dimaksud disini belum tentu hubungan sebab akibat 15

Misalkan data hubungan penambahan asam (X) dengan hasil pengukuran nilai ph (Y) adalah sebagai berikut: X Penambahan Asam Asetat (ml) 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 Y Nilai i ph 5.0 4.8 4.5 4.5 4.3 4.3 4.1 4.0 3.7 3.7 3.4 3.2 Maka, hubungan kedua data tersebut di dalam bentuk diagram pencar akan terlihat seperti grafik: Dalam membuat hubungan antara dua kelompok data, maka perlu diperhatikan beberapa hal: 17 a. Pastikan bahwa kedua data tersebut sepadan, yaitu untuk setiap nilai x terdapat nilai y yang menjadi pasangannya. b. Periksalah pula satuan data tersebut, satuan setiap kelompok data haruslah sejenis dan proporsional, sejenis artinya semuanya sama misalnya volume (ml) atau lainnya, proporsional artinya semua satuannya dalam unit yang sama misalnya ml dan bukanlah satuan volume yang unitnya sangat besar seperti liter atau yang sangat kecil. c. Kemudian ke dalam koordinat Cartesius (koordinat sumbu x dan sumbu y) masukkanlah tiap-tiap nilai y untuk tiap nilai x.

d. Titik ini disebut titik plot, yang diperlihatkan dalam bentuk lingkaran-lingkaran kecil pada Gambar11. e. Kemudian masukkan lagi titik plot berikutnya, sampai semua pasangan data diplotkan. f. Periksalah sekali lagi plot-plot tersebut, buatlah garis pembantu untuk melihat ketepatan penempatan titik plot, misalnya pasangan nilai x = 0.1 dan nilai ph = 5, terlihat pada Gambar 11 sebagai perpotongan garis dari sumbu x = 0.1 dan sumbu y = 5. 19 Run chart adalah variasi lain dari scatter plot, yang nilai pada sumbu x-nya adalah skala waktu seperti menit, jam, hari dan sebagainya. Beda yang lainnya lagi dibandingkan dengan scatter plot adalah bahwa pada run chart titik plot biasanya dihubungkan dengan garis-garis. Run chart adalah grafik yang menvisualisasikan nilai suatu variabel terhadap waktu. 20 Misalkan data pengukuran berat susu kental manis kemasan kaleng yang disampling dan ditimbang setiap harinya pada jam yang sama adalah sebagai berikut, Anggaplah bahwa setiap hari ditarik 5 contoh dan nilai rataan yang ditabulasi: X Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Rataan (gr) 264 271 267 263 260 265 268 270 270 261 268 268 21

Grafik runchart akan terlihat sebagai berikut: Jika berat yang diinginkan sebagai standar proses produksi adalah 264 gram, yang juga merupakan nilai berat yang akan dicantumkan atau dituliskan pada label, ditandai di dalam run chart berupa garis lurus, maka run chart pada Gambar diatas akan terlihat seperti: 22 Jika penandaan dengan bantuan garis pada nilai tengah yaitu 264 dapat dilakukan, maka sekarang timbul pertanyaan bagaimana jika batas maksimum berat, misalkan 267 gram dan nilai minimal yang dibolehkan, misalkan: 261 gram juga ditandai di dalam grafik?. 23 Maka diperoleh Grafik diatas yang disebut control chart, yang akan dibahas lebih lanjut pada topik-topik mendatang. 24

Histogram adalah grafik yang menunjukkan distribusi frekuensi sekelompok data Misalkan jumlah reject (kaleng rusak, penyok, tak sempurna penutupannya) per hari yang disortir dalam suatu proses pengalengan selama 36 hari pengamatan adalah sebagai berikut: 25 Hari Reject Hari Reject Hari Reject Hari Reject 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 12 14 11 8 10 11 12 14 15 17 12 14 19 15 19 20 21 22 23 24 25 26 27 11 15 9 10 10 19 14 28 29 30 31 32 33 34 35 36 7 12 26 27

Histogram diatas memberikan statistik: Rata-rata =.9 Standar deviasi = 3.26 Jumlah data (hari pengamatan) =36 Nilai Rata-rata adalah nilai tengah dari histogram Standar deviasi sering disimbolkan σ (Sigma). (Rata-rata) (1x σ) =.9 3.26 = 10.64 (Rata-rata) + (1x σ) =.9 + 3.26 = 17. Kedua nilai tersebut ditunjukkan pada grafik berikut: 28 29 30

31 32 Gabungan dari Run-chart chart (bagan kendali) dan Histogram akan menghasilkan control Pada control chart, secara umum diterapkan proses 6 σ (Enam Sigma), yaitu: Batas bawah proses adalah: (Rata-rata) (3 x σ) Batas atas proses adalah: (Rata-rata) + (3 x σ) 33

1. Arpah, 2006. Alat bantu manajemen mutu pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan- IPB, Bogor. 34 35