LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #DESIGN INTERIOR

Visualisasi Rendering,Konsep Desain,Animasi,Desain Grafis,RAB,RAP,Perhitungan Strukture (Baja & Beton),Sondir Tanah,Jasa Pengurusan IMB,Maket,dll

KERSEN Desain TUJUAN KERSEN DESAIN

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang


BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

T.O.R. RUMAH TINGGAL DUA LANTAI PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. DESKRIPSI UMUM MERANCANG

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN DATA PERUSAHAAN DAN LITERATUR

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise

1 Rumah Tinggal Sederhana Bahan Struktur beton, - Batako, - Atap kayu, - Kusen kayu meranti, - Cat vinilek, - Keramik lokal KW2,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

contoh rumah minimalis sederhana

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Owner (Pemilik Proyek)


BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

CART STUDIO ARCHITECTURE. INTERIOR DESIGN.VIZUALITATION C O M P A N Y P R O F I L E


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 JASA 2.1 Pengertian Jasa 2.2 Karakteristik Jasa

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

BAB IV Analisis Data

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

Teknik Visualisasi Digital

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

BAB II DATA PROYEK. masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

accessible restroom ACUAN DESAIN KAMAR MANDI ACCESSIBLE RESTROOM

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan


BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KHUSUS PEMBANGUNAN INTERIOR MALL DAN HOTEL THE EDGE BANDUNG CIMAHI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

MITIGASI RISIKO PELAKSANAN KONTRAK Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M.

a. Desain Arsitektur Memberikan layanan perencanaan arsitektur mulai dari konsep desain, gambar pra-rencana, gambar kerja, RAB dan supervisi.

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K RIZKI SETIAWAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang


DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

Transkripsi:

BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN 3.1 Latar Belakang Proyek Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain sebagai kebutuhan pokok, saat ini bentuk rumah tinggal juga sebagai gaya hidup penghuninya. Adanya proyek sesuai dengan permintaan owner yang membutuhkan jasa konsultan arsitek untuk membuat rumah tinggal sesuai dengan kebutuhan dan keinginan owner, baik dari segi bentuk bangunan hingga suasana ruangnya. Dalam proyek ini Ibu Slivia selaku owner menginginkan rumah tinggal dengan gaya Tropis Modern. 3.2 Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan dari desain rumah tinggal ini adalah untuk: 1. Memenuhi kebutuhan akan rumah tinggal yang layak. 2. Mencerminkan jati diri keluarga, melalui desain rumah tinggal mereka. 3.3 Data Umum Proyek Data proyek Nama :Thomas Luas lahan : 420 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 50% Koefisien Lantai Bangunan : 268,5 m 2 Peruntukan : Perumahan Lokasi : Grand Orchard, Blok DC/ 21, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Luas Bangunan : 884,5 m 2 Informasi program : Desain Arsitektur untuk Rumah Tinggal Gaya Arsitektur : Tropis Modern 3.4 Pihak yang Terlibat dalam Proyek 1. pemberi tugas dan wewenangnya Wewenang pemberi tugas DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 17

Pemberi tugas selama pelaksanaan pembangunan mempunyai tugas antara lain: - Pemberi tugas akan memberikan informasi, bantuan, kerjasama atau fasilitas yang diperlukan pemborong dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk menghindari keterlambatan kemajuan pekerjaan, sepanjang batas wewenang dan kewajiban pemberi tugas. - Pemberi tugas akan mengeluarkan semua instruksi kepada pemborong melalui direksi Lapangan termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Dokumen Kontrak. 2. Konsultan Perancana Konsultan perencana ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan perencanaan projek ini, adapun tugasnya berada dalam batas-batas yang ditentukan,salah satunya perencana tidak berhak terlibat dalam proses pelelangan kepada pihak pelaksana baik teknis di lapangan maupun administratif. Fungsi dari konsultan disini hanyalah sebatas memberikan gambar-gambar kerja yang diperlukan oleh pelaksana. Sedangkan untuk pnentuan desain dan perhitungan biaya dilakukan sepenuhnya oleh owner berdasarkan pada rujukan pelaksana di lapangan nantinya. Profil perusahaan konsultan perencana Nama Alamat : DESIGN NINE. PTE. LTD : Jl. Kedoya Alamanda III Blok E1 No.9 Kedoya Elok Jakarta Barat Telep/Fax : 021 5800479 E-mail 3. Kontraktor :design9_ind@yahoo.com Kontraktor pelaksana yang ditunjuk langsung adalah kontraktor PT. ARCON PERTAMA CIPTA, yang berperan langsung dalam tahapan pembangunan rumah tinggal ini. Kontraktor mengerjakan seemua tahapan pembangun. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 18

3.5 Flow of Activity ( FOA ) Design nine Architect memiliki flow of activity yang berbeda-beda dalam setiap proyek yang dilaksanakan tergantung dari jenis pekerjaan yang diminta oleh klien. Berikut ini adalah flow of activity dari Proyek Residential Milik Bpk Thomas di Kelapa Gading Jakarta Utara, Design nine Architect berperan sebagai konsultan dan kontraktor untuk arsitek dan desain interior. Tahap Awal (Data Collection) Pengajuan Quotation dan Negotiation Fee Surat Perjanjian Kerja (SPK) Tahap 2 Setuju Meeting Klien Design Concept Tahap 1 No Yes OK Design Development Koreksi & asistensi No OK Yes Setuju Meeting Klien Tahap 3 Design Redefine (Working Drawing) Koreksi & asistensi Tahap 5 Final Desain Tahap 4 Serah Terima 3.6 Deskirpsi Pekerjaan 3.6.1 Cara Gambar. 3.1 Flow of Activity ( FOA ) 1. 30% sebagai Down Payment setelah penawaran harga disetujui. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 19

2. 20% pada saat Revisi Denah diserahkan. (1-2 minggu untuk konsep awal, 1 minggu per revisi) 3. 20% pada saat Konsep Tampak/ 3D Eksterior diserahkan. (2 minggu sesudah denah disetujui, 1 minggu per revisi) 4. 10% pada saat Gambar Konstruksi Bangunan diserahkan. (3 minggu sesudah Tampak disetujui, 2 minggu per revisi) 5. 10% pada saat Gambar Kerja arsitektur diserahkan. (5-6 minggu sesudah tampak disetujui, 1-2 minggu per revisi 6. 10% pada saat Revisi Gambar Kerja atau setelah semua gambar selesai 3.6.2 Lingkup Desain Arsitektur (Eksterior) 1. Konsep perencanaan a. Gambar Denah menunjukkan posisi dan nama ruangan dan ukuran serta perbedaan tinggi lantai, Skala 1 : 100 / 1 : 50. b. Gambar Tampak Bangunan 2 sisi, Skala 1 : 100 / 1 : 50. c. Perspektif Rumah (atau 3D komputer). d.gambar Site Plan (Menunjukkan posisi bangunan terhadap lingkungannya), Skala 1 : 500 / 1 : 200. e. Gambar potongan melintang dan membujur,skala 1 : 100 / 1: 50. 2. Gambar Kerja Arsitektur a. Rencana Pola Lantai. b. Rencana Pola Plafond. c. Rencana Plumbing (saluran air panas & air dingin, air kotor, air kotoran septic tank dan air hujan). d. Rencana ME (AC, TV, Telp, Listrik : titik lampu, saklar, stopkontak, panel listrik, penangkal petir). e. Detail kamar mandi. f. Rencana kusen, rencana atap, pintu, pagar, railing balkon, railing pagar. g. Detail Ruangan (untuk setiap ruang utama). h. Penentuan spesifikasi bahan finishing dan warna. i. Gambar detail khusus, Skala 1 : 50 / 1 : 20). DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 20

3.6.3 Complimentery 1. Gambar 3D Exterior (rendered) bangunan. 2. Gambar Axonometry 3D setiap lantai bangunan. 3. Gambar dan Perhitungan Struktur Bangunan. 4. RAB (Rencana Anggaran dan Biaya). 5. Kunjungan berkala (1 kali sebulan), sampai bangunan selesai dibangun. Kunjungan ini dimaksudkan untuk koordinasi antara gambar dan pekerjaan lapangan, bukan untuk supervisi kwalitas pekerjaan. 6. Penentuan material finishing bangunan (marmer, sanitary, lampu, jendela aluminium, dll yang berhubungan dengan arsitektur bangunan), tidak termasuk peralatan/ aksessoris interior. 7. Update design (revisi design kecil) selama proses pembangunan berlangsung, untuk menyesuaikan dengan perkembangan bahan material, warna, kebutuhan dan ide design terbaru. 3.6.4 Syarat dan Kondisi 1. Desain konsep dimulai setelah penawaran ditandatangani dan Down Payment (DP) dicairkan. 2. Proses desain akan dilakukan secara bertahap (Denah, Tampak dan kemudian gambar kerja). Setiap tahapan harus disetujui (ACC) oleh PIHAK I dahulu sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. 3. Proses Desain Arsitektur (Exterior) + Landscape yang akan diterapkan adalah sebagai berikut: A. Pendataan dan Penyusunan program ruang sesuai kebutuhan ruang. 1. Tahap tampak yang dikehendaki, atau elemen-elemen tertentu yang akan diterapkan dalam desain tampak. Informasi yang diberikan dapat berupa gambar/foto bangunan baik dari pihak owner maupun Design Nine. Semua informasi ini akan didiskusikan dan disepakati bersama PIHAK II. 2. Pihak Design Nine dapat melakukan penyesuaian/ perubahan atas kemauan owner demi terwujudnya desain yang lebih ideal/proporsional/harmonis dari sudut pandang arsitektur. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 21

3. Design Nine akan memberikan maksimal 2 gaya desain tampak/ bangunan yang dipilih owner (misalnya klasik, mediteranian, minimalis, kontemporer, tropis, etnis, dll). Presentasi diberikan dalam bentuk 3 Dimensi. Masing-masing gaya yang dipilih dapat diberikan beberapa alternatif desain. 4. Alternatif tampak yang diberikan mungkin akan ada kesamaan pada beberapa bagian bangunan. Seringkali PIHAK II hanya merubah bagian tertentu dari bangunan sebagai alternatif tampak. 5. Perubahan/revisi/alternatif tampak atas gaya terpilih dapat diberikan sesuai kesepakatan hasil diskusi dengan PIHAK II. Perubahan gaya desain yang terpilih tidak dapat dilakukan sesudah desain tampak dengan gaya tertentu direvisi. 6. Perubahan/revisi tampak pada tahap ini dapat dilakukan sebanyak mungkin sampai memperoleh hasil akhir yang paling ideal menurut PIHAK I maupun PIHAK II. B. Gambar Kerja Arsitektur (Lantai, dinding, plafond, titik lampu, AC, plumbing, kusen/pintu/jendela, profilan, tangga, dll) 1. PIHAK I berhak merevisi konsep atau meminta perubahan desain sesuai dengan proses desain. Apabila terjadi penambahan proses revisi/ perubahan desain di luar kesepakatan proses di atas atau hal lain yang membuat pekerjaan desain berulang, maka PIHAK I akan dikenakan biaya tambahan 30% per tahap proses desain dari nilai kontrak. 2. Apabila terjadi pembatalan kontrak, maka pembayaran yang telah dilakukan tidak dapat dikembalikan dan PIHAK I wajib membayar kekurangan pembayaran sesuai dengan hasil proses desain yang telah dilakukan PIHAK II. 3. Penundaan proses desain yang diperbolehkan karena kesibukan atau alasan lainnya dari PIHAK I maksimal 6 minggu, apabila lebih dari 6 minggu, proses design akan di-schedule ulang untuk dapat dilanjutkan kembali, dan owner diwajibkan membayar fee desain sesuai dengan tahapan desain yang telah dilakukan oleh PIHAK II ditambah 10% dari nilai kontrak yang tersisa sebagai cost penundaaan. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 22

4. Apabila terjadi pembatalan kontrak, maka pembayaran yang telah dilakukan tidak dapat dikembalikan dan PIHAK I wajib membayar kekurangan pembayaran sesuai dengan hasil proses desain yang telah dilakukan PIHAK II. PIHAK I tidak berhak untuk menggunakan gambargambar tersebut untuk kepentingan pembangunan di kemudian hari, baik itu mencontoh keseluruhan gambar ataupun sebagian dari gambar tanpa ijin tertulis dari Design Nine. 5. Seluruh konsep denah, tampak (Free-hand maupun gambar 3D / computer), beserta semua gambar kerja yang dihasilkan oleh PIHAK II adalah merupakan hak cipta PIHAK II. PIHAK I tidak berhak untuk menggunakan gambar-gambar tersebut untuk kepentingan pembangunan di proyek lain di luar kontrak ini, baik itu mencontoh keseluruhan gambar ataupun sebagian dari gambar tanpa ijin tertulis dari PIHAK II. C. Konsep Denah/ Layout Ruang 1. Proses ini merupakan tahap pencarian alternatif solusi design yang memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada dan memenuhi kebutuhan PIHAK I sesuai dengan kondisi lokasi bangunan dan lingkungannya. 2. PIHAK II akan memberikan beberapa alternatif konsep denah (sekitar 3-5 option) kepada owner. Presentasi konsep diberikan dalam bentuk gambar sketsa tangan 2 dimensi. Presentasi 3 Dimensi dapat diberikan apabila sudah ada satu konsep denah yang dipilih. 3. Konsep Denah yang pertama membutuhkan waktu 1-2 minggu, sesuai dengan tingkat kompleksitas proyek. 4. PIHAK I berhak menentukan sendiri pilihan yang terbaik setelah berdiskusi dengan PIHAK II. 5. Tugas PIHAK II adalah memberi petunjuk / arahan/ pertimbangan/ masukan pada PIHAK I untuk mengambil keputusan. 6. Perubahan/revisi denah pada tahap ini dapat dilakukan sebanyak mungkin sampai memperoleh hasil akhir yang paling ideal menurut PIHAK I maupun PIHAK II. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 23

7. Semua perubahan dan revisi harus sesuai dengan kesepakatan awal di tahap Pendataan dan Penyusunan program ruang dengan catatan, di dalam desain tidak semua kebutuhan/kemauan PIHAK I dapat terpenuhi 100%, akan ada aspek-aspek tertentu yang saling bertentangan misalnya konstruksi bangunan, budget, sirkulasi udara, style bangunan, fung-shui, dll. Dalam hal ini perlu adanya penyesuain dan kompromi tertentu. D. Konsep Tampak Bangunan 1. Konsep Tampak merupakan kelanjutan dari konsep denah dan merupakan proses visualisasi 3D berdasarkan konsep denah yang sudah disepakati bersama. Proses ini bertujuan mencari gaya design, karakter bangunan, dan suasana ruang yang ideal sesuai dengan kebutuhan, persepsi, dan selera PIHAK I, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip arsitektur. 2. Konsep Tampak dapat dikerjakan apabila konsep denah sudah disetujui oleh PIHAK I. Dalam tahap ini, konsep denah sudah tidak dapat dirubah kembali. 3. PIHAK I memberikan input/ informasi kepada PIHAK II atas gaya desain. E. Penyelesaian perselisihan Semua perselisihan, perbedaan yang mungkin timbul antara pihak diluar dan didalam, yang berhubungan dengan perjanjian ini harus diselesaikan secara damai. Apabila jalan damai tidak dapat dicapai, Perencana, akan meminta jasa instansi lain yang berwenang. DIAN JAYA PRATAMA 41209010019 Page 24