IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA"

Transkripsi

1 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace Consultant Pte. Ltd, Singapura (ESC). PT. ESCI mengerjakan jasa konsultasi di bidang arsitektur lanskap, baik proyek di dalam negeri maupun luar negeri seperti Singapura, Thailand, Hongkong dan lainnya. Klien PT. ESCI berasal dari berbagai pihak, meliputi lembaga pemerintahan maupun swasta. Tujuan dari perusahaan ini adalah memberikan hasil yang memperhitungkan keinginan dan kepuasan klien. Proyek vertical greenery yang dikerjakan oleh PT. ESCI dimulai pada tahun Komponen yang dikembangkan oleh perusahaan adalah dalam hal struktur, tanaman dan media tanam. Perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan pusat untuk menciptakan produk vertical greenery yang lebih mementingkan aspek keindahan dan kenyamanan dengan harga terjangkau. 4.2 Ruang Lingkup Kerja Ruang lingkup kerja dari PT. Envirospace Consultant Indonesia mencakup penyediaan jasa di bidang arsitektur lanskap mulai dari skala mikro sampai skala makro. Perusahaan memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk membantu badan pemerintah dan organisasi mayor multi-nasional. PT. ESCI merupakan konsultan lanskap yang memberikan jasa perancangan untuk menciptakan solusi yang inovatif. PT. ESCI juga mengutamakan kemampuan karyawannya dalam hal memenuhi keinginan klien dengan komunikasi yang baik. PT.Envirospace Consultant Indonesia merupakan konsultan yang menyediakan jasa dalam skala nasional dan internasional dengan lingkup pekerjaan dalam bidang landscape architecture, master planning, urban design, environmental research dan project management. Perusahaan ini telah mengerjakan beberapa proyek dalam bidang arsitektur lanskap. Pekerjaan yang dikerjakan meliputi community and multifamily housing, parks and outdoor recreation facilities, hotel and resorts, civic and public building, commercial and

2 26 industrial development, planning and analysis project, single-family residential garden, historic preservation and restoration projects. 4.3 Struktur Organisasi PT. Envirospace Consultant Indonesia. Sistem kerja pada PT. ESCI yaitu secara team work, dimana pimpinan perusahaan sebagai pimpinan proyek membawahi 2 divisi bidang, yaitu divisi perencanaan dan perancangan lanskap, dan divisi sipil dan struktur. Setiap divisi dalam pekerjaannya dikoordinir langsung oleh pimpinan perusahaan. Struktur organisasi dari ESCI dalam perusahaan adalah: a. Pimpinan Perusahaan (Principal) Pimpinan perusahaan (principal) adalah pengatur dan penanggung jawab dalam sistem kerja perusahaan. Principal memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengarahan kepada semua staf di perusahaan. Sistem koordinasi yang dilakukan terhadap staf kepada principal adalah dengan melakukan diskusi. Kegiatan diskusi dilakukan agar setiap anggota divisi bisa memberikan masukan terhadap ide atau gagasan untuk menghasilkan produk desain yang maksimal. Selain itu, principal sebagai penghubung antara PT. ESCI dan Envirospace Consultant Pte. Ltd, Singapura (ESC). ESC yang merupakan perusahaan pusat berfungsi sebagai pemberi proyek luar Indonesia kepada PT. ESCI. PT. ESCI bekerja sama dengan ESC melalui principal untuk mengembangkan produk desain. b. Divisi Perencanaan dan Perancangan Divisi perencanaan dan perancangan adalah staf yang bertugas mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang arsitektur lanskap. Pekerjaan tersebut meliputi pengumpulan data, inventarisasi, analisis, sintesis, perancangan lanskap. Setiap pekerjaan yang dilakukan diawasi dan diarahkan langsung oleh pimpinan perusahaan. c. Divisi Sipil dan Struktur Divisi sipil dan struktural adalah staf yang bertugas untuk mengerjakan pekerjaan struktur secara detail. Pekerjaan tersebut meliputi perhitungan struktural, penentuan bahan material untuk konstruksi, konsultasi mengenai

3 27 rencana anggaran biaya (RAB) khususnya untuk hard material, konsultasi mengenai pembuatan gambar detail engineering design (DED). Selain itu, divisi sipil dan struktur diperlukan untuk membantu dalam hal pemilihan bahan material yang tepat menurut rancangan. Struktur organisasi PT. ESCI dapat dilihat pada Gambar 14. Pimpinan Perusahaan (Principal ESC) Induk perusahaan Pimpinan Perusahaan (Principal PT. ESCI) Divisi Perencanaan dan Perancangan (Planning and Design) Divisi Sipil dan Struktur (Sipil and structure) Anak perusahaan Mahasiswa Magang Keterangan: Alur Struktur Organisasi perusahaan Posisi Perusahaan Gambar 14. Struktur organisasi PT. Envirospace Consultant Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 4.4 Alur Komunikasi PT. Envirospace Consultant Indonesia. Kegiatan diskusi yang dilakukan perusahaan antara semua staf adalah diskusi secara dua arah, yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan serta mencapai efisiensi waktu dan akurasi terhadap proses perancangan, pelaksanaan dan penanganan suatu proyek. Principal ESC dan manajer ESC berkomunikasi langsung dengan principal PT. ESCI untuk keperluan pengembangan produk desain. Komunikasi tersebut dilakukan baik lewat handphone, , dan videocall juga bertemu langsung di suatu tempat. Alur komunikasi PT. ESCI dapat dilihat pada Gambar 15.

4 28 Pimpinan Perusahaan (Principal ESC) Manajer Perusahaan (Manager ESC) Induk perusahaan Pimpinan Perusahaan (Principal) Divisi Perencanaan dan Perancangan (Planning and Design) Divisi Sipil dan Struktur (Sipil and structure) Anak perusahaan Mahasiswa Magang Keterangan: Alur komunikasi Posisi Perusahaan Gambar 15. Alur komunikasi PT. Envirospace Consultant Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 4.5. Teknik Pembuatan Produk Gambar Teknik pembuatan produk gambar di perusahaan ESCI dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem manual (freehand drawing) dan sistem operasi komputer (digital drawing) Teknik manual (freehand drawing) Teknik manual (freehand drawing) menggunakan peralatan seperti pensil, penggaris, pena marker, pensil warna, atau pewarna lainnya (Gambar 16). Hasil teknik tersebut digunakan untuk pembuatan gambar kerja seperti gambar konsep perancangan (concept design), konsep perencanaan (concept landscape plan), potongan (section, typical section), sketsa suasana dan gambar perspektif (artist impression). Teknik tersebut dilakukan pada progress awal proyek untuk

5 29 menyampaikan konsep desain sebelum ke tahap pengembangan desain. Contoh produk gambar menggunakan teknik manual (freehand drawing) dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 16, Peralatan untuk Teknik Freehand Drawing (Pensil, Penggaris, Pena Marker, Pensil Warna dan Scanner pada PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Foto: Fauzi, 2011) Gambar 17, Contoh Teknik Persentasi Grafis Freehand Drawing, Legok Pulus Arboretum Garut (Concept Design, Section, Artist Imprestion) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) Teknik Komputer Teknik komputer adalah teknik pembuatan gambar kerja studio secara digital menggunakan perangkat komputer (personal computer) (Gambar 18). Perangkat komputer ini dilengkapi software arsitektural dan grafis untuk menghasilkan gambar-gambar kerja secara detail. Beberapa software yang digunakan oleh perusahaan ESCI yaitu Computer Aided Design (AutoCAD), Adobe Photoshop CS3, Google Sketchup, dan Geographic Information System (GIS). Hasil dari teknik komputer untuk membuat gambar siteplan, section, view, perspektif, planting plan, landscape lighting plan, serta gambar-gambar yang menunjukan detail dan struktural agar lebih akurat, seperti untuk planting plan,

6 30 konstruksi, pekerjaan sipil, landform tapak. Selain itu, teknik ini digunakan untuk pembuatan gambar animasi 3D bergerak agar lebih representatif untuk kategori proyek skala besar. Contoh produk presentasi grafis menggunakan teknik komputer dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 18. Perangkat Komputer (Personal Computer) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Foto: Fauzi, 2011) a b c d Gambar 19. Produk Teknik Persentasi Grafis Menggunakan Teknik Komputer (a. Autocad, b. Kombinasi Google Sketchup dan Photoshop; c. Photoshop CS; d. Kombinasi Google Sketchup, Autocad,dan Photoshop) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Digambar Oleh: Fauzi, 2011) Kegiatan untuk menghasilkan produk gambar dilakukan dalam ruang komputer atau studio kerja yang merupakan fasilitas utama di ESCI. Selain itu,

7 31 perusahaan juga memiliki beberapa fasilitas pendukung untuk pekerjaan lanskap, antara lain ruang diskusi, ruang peralatan dan bahan, ruang pimpinan perusahaan. Foto fasilitas yang ada di perusahaan dapat dilihat pada Gambar 20. a b c d Gambar 20. Fasilitas Di PT.Envirospace Consultant Indonesia (a.ruang Studio Gambar, b. Ruang Diskusi, c. Ruang Alat dan Bahan, dan d. Ruang Principal) (Foto: Fauzi, 2011) 4.6 Cara Mendapatkan Proyek Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia dalam menangani proyek perancangan (design), perencanaan (planning), dan pengelolaan (management), diperoleh melalui empat cara, yaitu: Penunjukan Langsung Penunjukan langsung merupakan cara penerimaan proyek dimana perusahaan diminta langsung oleh klien. Proses ini tidak melalui pengajuan penawaran kepada pihak lain. Untuk jenis klien pada proses penunjukan langsung berasal dari perorangan atau perusahaan yang memiliki kepercayaan terhadap kinerja perusahaan. Klien tersebut merupakan klien yang lama ataupun baru dalam menggunakan jasa perusahaan.

8 Kerjasama dengan konsultan atau profesi lain Kerjasama dengan profesi lain merupakan penerimaan proyek oleh perusahaan dari hasil kerjasama dengan konsultan lain, baik konsultan lanskap atau konsultan selain lanskap (seperti konsultan arsitektur, konsultan sipil, konsultan ME). Jenis proyek yang dikerjakan merupakan proyek skala besar sehingga memerlukan kerjasama dari berbagai spesialisasi profesi untuk menghasilkan produk yang baik Pengajuan penawaran (tender) Tender dilakukan perusahaan dengan cara mengajukan penawaran suatu rancangan atau konsep perencanaan beserta rencana anggaran biaya (RAB) kepada klien yang merupakan penyelenggara proyek yang akan ditangani. Cara ini melalui beberapa proses penilaian teknik dari penyelenggara proyek untuk selanjutnya dipilih untuk menangani proyek Kerjasama dengan Lembaga Kerjasama dengan lembaga dilakukan perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan suatu instansi, baik lembaga pemerintahan maupun swasta. Contoh lembaga pemerintahan, yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Tata Kota dan Wilayah, sedangkan untuk lembaga swasta yaitu perusahaanperusahaan swasta. 4.7 Proses Perancangan PT. Envirospace Consultant Indonesia Pekerjaan proyek yang dilaksanakan perusahaan pada umumnya mengikuti prosedur yang dilakukan perusahaan arsitektur lanskap lainnya. Perusahaan ESCI memiliki standar proses perancangan yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis tapak, konsep desain (concept design), preliminary concept design dan final concept, desain skematik (schematic design), rencana induk (master plan), pengembangan desain (design development), gambar konstruksi (construction drawing), pelaksanaan (implementation), pemeliharaan (maintenance). Pada Gambar 21 disajikan diagram proses perancangan perusahaan ESCI.

9 33 Tahap Persiapan Tahap Tender Tahap Administrasi Tahap Perancangan Inventarisasi Analisis Tapak Konsep Dasar (Concept Plan) Preliminary Concept Design Kegiatan Magang Desain skematik (Schematic Design) Rencana Induk (Site Plan) Pengambangan Desain (Design Development) Detail Konstruksi (Detail Engineering Design) Gambar 21. Tahapan Perancangan Di PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

10 Tahap Persiapan Tahapan ini yang pertama dilakukan perusahaan ESCI pada proses kerja. Tahapan ini merupakan persiapan berbagai teknis proyek, administrasi dan legalitas yang bertujuan untuk memberikan kelancaran dalam pekerjaan proyek. Pada tahapan persiapan, perusahaan melakukan pertemuan dan diskusi dengan klien untuk membicarakan perjanjian legalitas proyek, keinginan klien dan harapan proyek yang akan dikerjakan. Setelah itu perusahaan melakukan usulan mengenai sistem kegiatan proyek secara detail seperti bentuk produk, time line progres produk dan biaya. Tahapan ini telah dilalui jika ada persetujuan diantara dua pihak, yaitu dari pihak perusahaan maupun klien. Pada tahapan ini teknik dalam komunikasi dan presentasi yang baik dapat meyakinkan klien. Selain itu, diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap klien yang dapat mengakibatkan pembatalan proyek (cut off). Komunikasi yang baik antara perusahaan dengan klien merupakan kunci keberhasilan dalam pekerjaan proyek yang dapat memberikan keuntungan kepada dua belah pihak Inventarisasi Tahapan inventarisasi adalah kegiatan untuk melihat kondisi tapak di lapang. Tujuan dari tahap ini adalah melakukan cross check antara data yang sudah diberikan klien dengan kondisi di lapang. Data tersebut antara lain ukuran tapak eksisting, aksesibilitas, utilitas, jenis pengguna tapak (user), tata guna lahan, elemen biofisik, vegetasi, topografi dan hidrologi. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh di lapangan. Metode untuk pengumpulan data primer yaitu melalui site survey ke lokasi dan wawancara terhadap klien dan pengguna tapak. Sebelum melakukan site survey perusahaan menyiapkan peta awal (base plan) yang biasanya diperoleh dari pihak klien atau berasal dari google map. Cara yang kedua yaitu pengambilan data secara tidak langsung atau data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bank data yang sudah ada sebelumnya. Dalam pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder diperoleh secara team work yaitu kerjasama antara pimpinan perusahaan dan staf pemegang

11 35 proyek untuk mencari data. Semua data yang diperoleh merupakan dasar dari proses perancangan selanjutnya Analisis Tapak Tahap ini dilakukan setelah tahap inventarisasi selesai. Tujuan dari tahap analisis adalah mengevaluasi data yang diperoleh pada tahap inventarisasi untuk menentukan proses selanjutnya. Analisis diperlukan untuk menentukan awal dari pembuatan konsep desain yang memaksimalkan fungsi dan estetika serta sesuai keinginan klien, kebutuhan pengguna dan tidak merusak tapak dan lingkungan sekitar. Perusahaan melakukan proses analisis dengan sistem diskusi antara pimpinan dan staf perusahaan. Selain itu, dilakukan pembagian kerja kepada staf atau tim untuk menganalisis aspek yang diperlukan untuk pembuatan rancangan. Proses analisis dilakukan pada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap perancangan. Contoh aspek tersebut adalah letak dan luas tapak, iklim, aksesbilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Jumlah aspek yang dianalisis tergantung dari jenis perancangan yang akan dibuat atau diterapkan. Proses analisis yang dilakukan perusahaan juga memperhitungkan waktu dan dana yang ada, sehingga proses analisis bisa dilakukan secara efektif dan efisien serta mendapatkan hasil analisis yang baik Konsep Dasar (Concept Plan) Tahap konsep dasar dilakukan setelah sintesis dari tahap analisis dihasilkan. Tahapan ini merupakan perumusan awal untuk menetapkan dasar pemikiran yang meliputi tema, karakter dan fungsi yang akan direncanakan. Produk dari tahapan ini berupa gambar grafis atau penjelasan deskriptif yang akan dipresentasikan kepada klien. Pembuatan konsep dasar dilakukan dari hasil diskusi eksternal dan internal. Diskusi eksternal dilakukan dengan pihak klien dan pihak yang terkait diluar keanggotaan perusahaan ESCI. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan keinginan klien dan saran dari konsultan lanskap. Diskusi internal dilakukan dengan tim proyek di dalam perusahaan yang meliputi principal dan divisi perancangan.

12 Preliminary Concept Design dan Final Concept design Tahapan ini berupa pembuatan gambar-gambar ilustrasi dan penggunaan image references untuk menggambarkan konsep yang akan diajukan kepada klien. Penggunaan gambar-gambar tersebut untuk memperlihatkan gambaran nyata mengenai konsep yang akan digunakan. Image references yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu lokasi yang pernah dikunjungi, hasil implementasi produk desain, buku sumber, dan website. Image references yang digambarkan tersebut meliputi elemen hard material dan soft material. Gambar ilustrasi berasal dari pekerjaan studio yang dilakukan tim proyek dari perusahaan. Gambar tersebut berupa gambar potongan atau tampak potongan general (general section), gambar potongan atau tampak potongan tipikal (typical section), dan gambar perspektif (artist impression). Tahapan konsep desain awal (preliminary concept design) biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Proses revisi ini dilakukan sesuai keinginan klien dan kesepakatan bersama semua pihak. Setelah proses revisi tersebut berakhir selanjutnya dihasilkan konsep desain akhir (final concept design) Desain Skematik (Schematic Design) Tahap desain skematik adalah proses penggambaran penggunaan ruang dan pola hubungan secara skematik. Untuk proyek skala kecil seperti perumahan, rencana induk dan rencana skematik dirumuskan secara umum. Namun, untuk proyek berskala besar yang memiliki tata guna lahan yang banyak, rencana skematik dibuat secara detail Rencana tapak (Site Plan) Tahapan ini bertujuan untuk menggambar rencana garis besar suatu proyek. Produk dari rencana induk ini memiliki bagian-bagian tertentu yang sesuai dengan konsep seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras. Produk dari tahapan ini selanjutnya akan diperhalus dan diperbaiki pada tahap selanjutnya. Produk ini dibuat oleh pimpinan perusahaan dan selanjutnya akan dikembangkan oleh staf perancangan dan perencanaan.

13 Pengembangan Desain (Design Development) Tahapan ini merupakan pengembangan dari konsep desain. Tujuan dari tahap ini adalah membuat dan menyajikan gambar-gambar detail yang sudah memiliki kelengkapan material baik soft material maupun hard material. Pada tahapan ini, gambar pengembangan desain dibuat beberapa alternatif yang sesuai dengan konsep awal. Tahapan ini mengalami beberapa proses revisi dari klien dan pihak lainnya Detail Konstruksi (Detail Engineering Design ) Detail konstruksi (Detail Engineering Design) merupakan tahapan pembuatan rancangan konstruksi yang dilengkapi dengan spesifikasi material beserta dimensi yang akan diimplementasikan. Tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap pengembangan desain (design development). Produk dari tahapan ini dibuat oleh drafter dengan arahan dari divisi sipil dan struktur untuk menentukan jenis bahan material dan volume yang akan digunakan. Produk yang dihasilkan harus memenuhi standar gambar teknik agar dapat dibaca oleh pihak kontraktor. Gambar konstruksi yang tepat akan memudahkan kontraktor untuk membangun elemen-elemen yang ditentukan untuk dikerjakan atau dibangun. Produk dari tahapan detail konstruksi adalah rencana pelaksanaan (layout plan), planting plan, hardscape plan, rencana irigasi (water tap point), rencana pencahayaan (lighting landscape plan), detail soft material, dan detail hard material Pelaksanaan (Implementation) Tahap pelaksanaan merupakan tahapan setelah dokumen gambar disetujui melalui tahap tender lelang. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membangun rancangan dari gambar menjadi sesuatu yang terbangun. Pelaksanaan tersebut meliputi pembangunan hard material dan soft material yang sudah ditetapkan dalam hasil perancangan pada gambar kerja (working drawing). Kontraktor memulai melakukan pekerjaan pembangunan setelah kontrak ditandatangani. Perusahaan melakukan pemantauan pada tahap pelaksanaan agar pembangunan yang dikerjakan sesuai dengan desain yang direncanakan sebelumnya.

14 Pemeliharaan (Maintenance) Tahapan ini bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap elemen tapak yang dibangun seperti elemen soft material dan hard material agar kondisinya terjaga dengan baik dan bentuknya sesuai dengan rancangan.

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA

KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA 41 KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANTS INDONESIA Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang berkedudukan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan 116 PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG Kelembagaan Perusahaan PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 17 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI). Perusahaan ini bergerak di bidang pertamanan atau lanskap penyedia jasa konsultasi

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan 97 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Produk Perancangan Lanskap Pada setiap perancangan lanskap yang dihasilkan oleh BCI terdapat karakter dan keunikan tersendiri pada masing-masing proyek. Pada perancangan lanskap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN 13 Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek

METODOLOGI Lokasi Magang dan Studi Lokasi Proyek 19 METODOLOGI Lokasi Magangg dan Studi Lokasi Proyek Kegiatan magang dilakukan di perusahaan Belt Collins International Ptd. Ltd. yang berlokasi di Singapura, tepatnya di Ann Siang Hill no.4. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN

BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 20 BAB 4 PROSES MAGANG DI KONSULTAN LANSKAP OEMARDI_ZAIN 4.1 Kondisi Umum Konsultan Lanskap Oemardi_zain Konsultan Lanskap Oemardi_zain didirikan tahun 2004 oleh Ir. Umar Zain beserta istrinya Ir. Dini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP) 14 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) yaitu pada Departemen Research and Development (RDD). Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kelapa Rapat (Klara) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dengan luas area ± 5.6 Ha (Gambar 2). Penelitian ini dilaksanakan selama 4

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan DED Pembangunan Pantai

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi

IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan 4.2. Struktur Organisasi 23 IV. KONDISI UMUM 4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Ir. Umar Zain sebagai

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 33 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Studi ini dilakukan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Secara administrasi pemerintahan Kota Padang Panjang terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar 20 METODOLOGI dan Waktu Studi dilakukan di kawasan Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengambil tapak di kawasan lanskap Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan Jalan H. Soleh Iskandar. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN

BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN BAB V TATA LAKSANA PERUSAHAAN 5.1. Sistem Kerja Perusahaan Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 16 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah sebuah perusahaan konsultan lanskap yang berdiri pada tahun 2004 di Bogor. Pendiri Oemardi_Zain atau sering disingkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Semua proses bisnis yang dijalankan PT X ditujukan langsung untuk melayani klien mulai dari proses mencari proyek sampai penyerahan produks. Jenis proses bisnis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap 5 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Lanskap berdasarkan Simonds (2006) merupakan suatu bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia, dimana setiap elemen lanskap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Terminal BaranangsiangJalan Raya Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Jawa Barat (Gambar 9). Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN 3.1. Struktur Organisasi Diagram 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1. Organisasi dan pihak yang terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Perumahan dan Permukiman 5 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Lanskap adalah bentang alam, total keseluruhan tapak ataupun pemandangan baik yang alami maupun buatan. Menurut Simonds (1983), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik

Lebih terperinci

METODOLOGI Waktu dan Tempat

METODOLOGI Waktu dan Tempat 41 METODOLOGI Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Gambar 15). Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 14 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI Kegiatan penelitian ini dilakukan di Pusat Kota Banda Aceh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, tepatnya mencakup tiga kampung, yaitu Kampung Baru,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Februari 2011 hingga bulan Juni 2011 di Sentra Produksi Rambutan Gedongjetis, Tulung, Klaten (Gambar

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Lokasi Magang

Gambar 2. Peta Lokasi Magang 12 METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Oemadi_Zain Landscape Consultant, sebuah konsultan yang berlokasi di Bumi Menteng Asri blok BE no.2, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #DESIGN INTERIOR

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #DESIGN INTERIOR PROPOSAL PENAWARAN # INTERIOR Jl.Gempol Asri 1 no. 104 Cijerah sales@aprointerior.com 087 87 888 1983 01 Proposal Penawaran I. PROFIL PERUSAHAAN Aprointerior adalah perusahaan yang bergerak di bidang Desain

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber: dan

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber:  dan BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Studi Studi ini dilakukan di Sekolah Alam dan Sains Al-Jannah yang terletak di jalan Jambore No.4 Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Peta lokasi studi dapat

Lebih terperinci

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran

SURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran SURAT PENAWARAN Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran Yogyakarta, Mei 2014 Dengan hormat, sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas berkenannya Bapak/Ibu memberi kesempatan kepada kami untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala

METODOLOGI. Gambar 4 Peta Orientasi Lokasi Magang. Peta Kotamadya Bogor. Peta Jawa Barat. : Lokasi PT. Sheils Flynn Asia (SFA) U Tanpa Skala III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Sheils Flynn Asia yang berlokasi di Kebun Raya Bogor, Jl. H. Juanda No. 13, Bogor, Jawa Barat, Indonesia (Gambar 4). Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP RESORT DI LAEM KA, PHUKET, THAILAND DINNY OKTAVIANY A

PERANCANGAN LANSKAP RESORT DI LAEM KA, PHUKET, THAILAND DINNY OKTAVIANY A PERANCANGAN LANSKAP RESORT DI LAEM KA, PHUKET, THAILAND DINNY OKTAVIANY A34204054 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN DINNY OKTAVIANY. Perancangan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG

KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG 25 KONDISI UMUM PERUSAHAAN MAGANG Belt Collins International Pte. Ltd Belt Collins International (BCI) tumbuh dari kombinasi seorang perencana, Walter K. Collins, dan seorang insinyur sipil, Robert M.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain (OZ) yang berlokasi di Perumahan Menteng Asri, Blok BE No. 2 Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dan tujuan perancangan hingga menghasilkan suatu produk (hasil rancangan). Dengan metode perancangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI LINGKUP KEGIATAN ARL ARSITEKTUR LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR Penataan lahan yang kreatif dan bertanggung jawab untuk menghasilkan suatu karya lanskap yang indah, selaras, nyaman, menarik, dan memuaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Metode penjabaran deskriptif tentang alur dalam proses perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide perancangan,

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di areal kompleks perguruan tinggi ISI Yogyakarta, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari 2008.

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah. Diawali sejarah suksesnya pada sektor indusri rokok pertama yang diraih oleh tokoh

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

Visualisasi Rendering,Konsep Desain,Animasi,Desain Grafis,RAB,RAP,Perhitungan Strukture (Baja & Beton),Sondir Tanah,Jasa Pengurusan IMB,Maket,dll

Visualisasi Rendering,Konsep Desain,Animasi,Desain Grafis,RAB,RAP,Perhitungan Strukture (Baja & Beton),Sondir Tanah,Jasa Pengurusan IMB,Maket,dll Desain dan Perencanaan Desain Arsitektur a. Paket Gambar 1 b. Paket Gambar 2 c. Paket Gambar 3 Desain Interior a. Desain Interior (Room) b. Desain Perabot (Furniture) Desain Landscape Perencanaan Struktur

Lebih terperinci

STUDIO PERANCANGAN LANSKAP 2 Irawan Setyabudi, ST.,MT & Judha Widhita, SP.

STUDIO PERANCANGAN LANSKAP 2 Irawan Setyabudi, ST.,MT & Judha Widhita, SP. STUDIO PERANCANGAN LANSKAP 2 Irawan Setyabudi, ST.,MT & Judha Widhita, SP. 1 2015 KATA PENGANTAR ============================================================== Mata kuliah Studio Perancangan Lanskap 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak 12 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi ini dilaksanakan pada wilayah pemakaman Tanah Kusir di jalan Bintaro Raya Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Tapak yang berada di sebelah timur Kali Pesanggrahan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi Membangun sebuah bisnis tentunya membutuhkan banyak persiapan. Selain modal dan sumber daya, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah legalitas

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta lokasi studi

Gambar 2 Peta lokasi studi 15 III. METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi Studi dilakukan di Kebun Anggrek yang terletak dalam areal Taman Kyai Langgeng (TKL) di Jalan Cempaka No 6, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah,

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja Praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Kreasi cipta prestasi, perusahaan ini bergerak di bidang jasa konsultan arsitektur, struktur, konstruksi,

Lebih terperinci

ARS-401 Perancangan Arsitektur 5

ARS-401 Perancangan Arsitektur 5 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) ARS-401 Perancangan Arsitektur 5 Judul Mata Kuliah : Perancangan Arsitektur 5 Kode / SKS Penanggung Jawab Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : ARS-401 / 6 sks :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TPI (Tempat Pelelangan Ikan) merupakan suatu tempat yang mewadahi aktivitas nelayan melakukan lelang (transaksi jual beli) ikan hasil tangkapan dari laut kepada para

Lebih terperinci

Tabel 1. Alat yang Digunakan pada Penelitian

Tabel 1. Alat yang Digunakan pada Penelitian 20 BAB III ME ETODOLOG GI 3 Lokasi dan 3.1 d Waktu Penelitian Sentuul City meruupakan kawaasan permukkiman di sebbelah timur kota k Bogor, d termasuuk wilayah Kabupaten Bogor. Senntul City terrletak pada

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN BAB III LAPORAN PEKERJAAN LAPANGAN 3.1 Latar Belakang Proyek Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain sebagai kebutuhan pokok, saat ini bentuk rumah tinggal juga sebagai gaya

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Profil Perusahaan PT. Tata Nusa Tiara International bergerak dalam bidang konsultan arsitektur dan Menejement Konstruksi. Berkantor di Jl. Taman Cilandak IV No. 54 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Marquis Sarana Cipta didirikan pada tahun 1995. Perusahaan ini pada mulanya dikenal dengan nama PT.Marquis

Lebih terperinci

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR Jl.Gempol Asri 1 no. 104 Cijerah sales@aprointerior.com 087 87 888 1983 01 Proposal Penawaran I. PROFIL PERUSAHAAN Aprointerior adalah perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

KERSEN Desain TUJUAN KERSEN DESAIN

KERSEN Desain TUJUAN KERSEN DESAIN HOME Beberapa tahun belakangan ini, kami melihat perkembangan dunia rancang bangun di Bandung dan sekitarnya begitu marak dan dinamis. Sebagai salah satu Kota besar dituntut untuk menyediakan begitu banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap 2.2. Desain Lanskap

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap 2.2. Desain Lanskap 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap Menurut Eckbo dalam Laurie (1985), arsitektur lanskap merupakan bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia, di luar bangunan, jalan,

Lebih terperinci

BAB III: DESKRIPSI PROYEK

BAB III: DESKRIPSI PROYEK BAB III: DESKRIPSI PROYEK 3.1. Penjabaran Proyek Gedung Kantor Tribun Jambi adalah bangunan komersil perkantoran yang terletak di Jalan Prof. DR. Moch, Yamin Kota Jambi Provinsi Jambi. 3.2. Data Umum Proyek

Lebih terperinci

KEBUTUHAN TIM PENDAMPING DI BIDANG TEKNIS BAGI PENGELOLA PROYEK INTERIOR KANTOR BUMN/BUMD

KEBUTUHAN TIM PENDAMPING DI BIDANG TEKNIS BAGI PENGELOLA PROYEK INTERIOR KANTOR BUMN/BUMD KEBUTUHAN TIM PENDAMPING DI BIDANG TEKNIS BAGI PENGELOLA PROYEK INTERIOR KANTOR BUMN/BUMD Prasetyo Wahyudie Bidang Studi Desain Interior Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Menurut Simond & Strake (2006), lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota identik dengan adanya bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran, serta sarana umum dibangun demi kepentingan manusia (Nazaruddin,

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

Lebih terperinci

REDESAIN INTERIOR KANTOR PT DIGINET MEDIA YOGYAKARTA

REDESAIN INTERIOR KANTOR PT DIGINET MEDIA YOGYAKARTA REDESAIN INTERIOR KANTOR PT DIGINET MEDIA YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN ENDRA ADE WINATA 1211846023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan

Lebih terperinci