PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Analisis Kualitas Jasa Layanan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Dengan Metode Servperf Dalam Kesiapan Menghadapi Persaingan Regional

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

EVALUASI KUALITAS KINERJA PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN METODE FOCUSED QUALITY

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini pembangunan infrastruktur di kota-kota besar baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Negara dikatakan maju jika di bidang pendidikannya juga

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DAN KEPUASAN PETANI DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Gaspersz,Vincent Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN FUZZY SERVICE QUALITY DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

Transkripsi:

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta email : joned72@yahoo.com Ahmad Kholid Alghofari Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta email : khalid_all@yahoo.com Dwi Apriyanti Rahayu Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta ABSTRAK PRIMAGAMA merupakan bimbingan belajar bagi siswa-siswi SMU atau sederajat untuk mencapai kelulusan dan dapat melanjutkan studinya keperguruan tinggi yang dikehendakinya. Banyaknya lembaga pendidikan yang bermunculan saat ini, menjadikan acuan bagi PRIMAGAMA untuk meningkatkan mutu pelayanan agar sesuai dengan harapan konsumen (siswa didik). Untuk Itu perlu dilakukan penilaian terhadap kualitas jasa pelayanan pada LBB tersebut. Penilaian kualitas jasa pelayanan dimaksudkan untuk menentukan atribut kualitas jasa berdasarkan pada tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut kualitas jasa tersebut dan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas atribut jasa pelayanan tersebut. Metode Servperf dapat digunakan untuk memilah nilai kualitas jasa pelayanan sehingga dapat digunakan untuk menentukan pioritas penanganannya. Keywords: kualitas, konsumen, pelayanan, SERVPERF. Pendahuluan Peningkatan kualitas merupakan salah satu strategi bisnis yang ditekankan pada pemenuhan keinginan konsumen. Di sisi lain, kinerja perusahaan dan kepuasan konsuen merupakan satu kesatuan yang sulit untk dipisahkan. Kinerja berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, suatu unit bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, dimulai dengan mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen. Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Primagama merupakan salah satu institusi bisnis yang terus melakukan perbaikan kinerja dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang ada. Dalam hal ini, penelitian ini akan membahas upaya untuk 25

26 mengetahui tingkat keinginan konsumen (dalam hal ini adalah siswa didik) dalam rangka untuk peningkatan mutu pelayanan serta kinerja LBB tersebut khususnya untuk LBB Primagama cabang Solo. Tinjauan Pustaka Pengertian Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Kotler, 1997: 83). Pengertian jasa dapat diperjelas dengan mengetahui karakteristik utama yang membedakannya dengan barang, yaitu: 1. Intangibility (tidak berwujud), berbeda dengan barang yang merupakan obyek, alat atau benda sedangkan jasa adalah perbuatan, kinerja atau usaha. 2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi bersamaan. 3. Variability (berubah-ubah), bersifat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenisnya tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4. Perishability (daya tahan), tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah jika permintaannya tetap karena untuk menyiapkan pelayanan permintaan tersebut mudah tapi apabila berfluktuasi, berbagai masalah muncul (Kotler, 1997: 84). Pengertian dan Konsep Dasar Kualitas Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda tentang kualitas. Dalam Yamit (2001: 7), Goetsch Davis mendefinisikan kualitas sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan Juran menyatakan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Konsep dasar kualitas dari suatu pelayanan (jasa) ataupun kualitas dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai pemenuhan yang dapat melebihi dari keinginan ataupun harapan dari pelanggan (konsumen). Zeithami, Berry dan Parasuraman (Yamit, 2001:10) telah melakukan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah: 1. (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan. 3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguraguan. 5. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. Djunaidi, dkk Penilaian Kualitas Jasa Pelayanan Lembaga Bimbingan...

Pengertian Pelanggan Ada dalam beberapa pengertian mengenai kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh beberapa pakar, diantaranya yaitu: 1. Kotler (1994: 46) menandakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibanding dengan harapannya. 2. Yamit (2001: 78) mengartikan bahwa kepuasan pelanggan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan. Langkah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjawab voice of customer (suara konsumen), sehingga didapatkan kemampuan untuk menjawab keinginan konsumen tersebut. Adapun berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode tersebut antara lain (Yamit, 2001: 80): 1. Sistem Pengaduan. Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memberikan saran, keluhan, dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan cara menyediakan kotak saran. 2. Survey Pelanggan atau Konsumen. Survey pelanggan atau konsumen merupakan cara yang umum digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, misalnya, melalui surat pos, telepon, atau wawancara secara langsung. 3. Panel Pelanggan atau Konsumen. Perusahaan mengundang pelanggan atau konsumen yang setia terhadap produk dan mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah menjadi pelanggan perushaan lain. Model SERVPERF SERVPERF menentukan kualitas layanan dengan hanya melakukan pengukuran pada kinerja pelayanan. Dalam konsep ini, kinerja merupakan representasi paling baik dari persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima, dan dinyatakan pula bahwa harapan (expectation) bukan merupakan bagian dari konsep SERVPERF tersebut. Metodologi Penelitian Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini mengambil obyek di LBB Primagama cabang Solo yang beralamatkan di jalan Adi Sucipto no. 27 Surakarta. Responden dalam penelitian ini sebagai konsumen adalah siswa LBB Primagama yang duduk di kelas 3 SMU. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Tahap-tahap yang digunakan dalam analisis data antara lain: 1. Identifikasi atribut awal - Identifikasi persepsi pelanggan pada tiap atribut. - Identifikasi tingkat kepentingan tiap atribut. 2. Menentukan keunggulan dan kelemahan layanan dengan analisis kwadran. - Menghitung jumlah kuesioner yang masuk - Menguji keandalan, kesahihan butir dan kesesuaian responden. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 5, No. 1, Agst 2006, hal. 25 32 27

28 - Menentukan skor rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan. - Menjabarkan unsur tersebut ke dalam empat bagian diagram kartesius sesuai konsep ServPerf. Berdasarkan diagram tersebut, bagian A menunjukkan faktor yang perlu diperhatikan. Pengolahan Data Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan responden adalah siswa tingkat SMU dan sederajat pada lembaga pendidikan PRIMAGAMA Manahan Solo. Dengan mengunakan kuesioner terbuka, diperoleh atribut keinginan konsumen, beserta angka kepentingan dan angka kepuasannya, berdasarkan masing-masing karakteristik jasa, seperti pada tabel 1 sampai dengan tabel 5. Pengolahan Data Metode SERVPERF Berdasarkan perhitungan skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan dan tingkat kepentingan untuk masing-masing dimensi diperoleh hasil pada tabel 6. Dengan membandingkan angka kepentingan dan angka kepuasan masing-masing atribut, dengan rata-rata angka kepentingan dan angka kepuasan berdasar karakteristik, akan diperoleh kualifikasi kualitas layanan dalam 4 kuadran seperti pada tabel 7. Keempat kuadran tersebut mengandung pengertian sebagai berikut : - Kuadran A, menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, namun masih menunjukkan kinerja (kepuasan) yang rendah. - Kuadran B, menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan sudah menunjukkan kinerja (kepuasan) yang tinggi. - Kuadran C, menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah, serta masih menunjukkan kinerja (kepuasan) yang rendah. - Kuadran D, menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah, namun telah menunjukkan kinerja (kepuasan) yang tinggi. Analisis Berdasarkan hasil perhitungan dalam metode Servperf, atribut keinginan konsumen yang termasuk kedalam kuadran A (prioritas utama) adalah : - Ketersediaan tempat ibadah (mushola). - Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, OHP, spidol). - Ketersediaan tempat parkir yang aman. - Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan jadwal. - Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan. - Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik. - Kemampuan mentor dalam menyampaikan materi dengan baik. - Penyampaian materi pelajaran dengan mantap. - Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan. Djunaidi, dkk Penilaian Kualitas Jasa Pelayanan Lembaga Bimbingan...

Tabel 1. Atribut Kebutuhan Konsumen dari karakteristik tangibles No Atribut Pelayanan 1 Fasilitas ruang siswa yang nyaman dan tertata bagus 3.52 3.49 2 Fasilitas keamanan yang memadai 2.93 3.58 3 Ketersediaan tempat ibadah (mushola) 3.51 2.90 4 Ketersediaan kantin yang bersih 3.15 3.01 5 Ketersediaan kamar mandi/toilet yang bersih 3.49 3.51 6 Ketersediaan perpustakaan 3.12 3.51 7 Ketersediaan tempat minum gratis (dispenser air mineral) bagi 3.12 3.12 siswa didik 8 Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, OHP, spidol) 3.48 3.12 9 Pegawai merupakan tenaga yang professional. 3.45 3.43 10 Ruangan yang bersih dan penerangan yang cukup 3.49 3.58 11 Kerapian dan kebersihan tentor 3.01 3.54 12 Ketersediaan tempat parkir yang aman 3.46 2.96 29 Tabel 2. Atribut Kebutuhan Konsumen dari karakteristik reliability No Atribut Pelayanan 1 Pengajar mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih 3.19 3.49 2 Pelayanan kepada siswa/pelanggan dengan baik 3.69 3.54 3 Ketepatan waktu tentor dalam mengajar 3.51 3.42 4 Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan 3.52 2.88 jadwal yang telah ditentukan. 5 Kemampuan pengajar dalam mengajar 2.87 3.03 6 Siswa menguasai materi sesuai dengan kurikulum sekolah 2.94 2.88 7 Siswa memiliki kesiapan untuk menghadapi ujian (UAS, UAN, 3.48 3.43 SPMB) 8 Kemudahan administrasi keuangan bagi setiap siswa 3.00 2.90 9 Prosedur penerimaan anak didik yang mudah dan cepat 3.45 3.60 10 Pelayanan administrasi yang mudah 3.52 3.46 Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 5, No. 1, Agst 2006, hal. 25 32

30 Tabel 3. Atribut Kebutuhan Konsumen dari karakteristik responsiveness No Atribut Pelayanan Responsiveness 1 Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan. 3.51 3.10 2 Kesanggupan untuk memberikan pelayanan yang baik 3.03 2.93 3 Tentor mampu membantu belajar anak didik 3.54 3.48 4 Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik 3.55 2.97 5 Kemampuan tentor dalam menyampaikan materi dengan baik 3.48 3.00 6 Ketepatan tentor dalam menyampaikan materi sesuai dengan jadwal yang ditentukan Tabel 4. Atribut Kebutuhan Konsumen dari karakteristik assurance No Atribut Pelayanan 3.54 3.57 1 Kemampuan dan kesopanan bagi staf maupun tentor. 3.49 3.48 2 Penyampaian materi pelajaran dengan mantap. 3.57 3.07 3 Penguasaan tentor akan materi pelajaran yang baik 3.55 3.55 4 Sikap tentor dan staff yang ramah dan selalu siap membantu 3.48 3.15 5 Staf yang professional dalam melayani anak didik 3.42 2.88 Tabel 5. Atribut Kebutuhan Konsumen dari karakteristik empathy No Atribut Pelayanan Empathy 1 Staf dan karyawan bersikap murah senyum 3.03 3.31 2 Tidak melakukan sesuatu hal yang kurang pantas di hadapan 3.55 3.48 pelanggan 3 Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan para pelanggan. 3.46 3.09 4 Memberikan perhatian khusus kepada tiap anak didik 3.54 3.45 5 Pelayanan yang diberikan secara rata tanpa memandang status sosial dan lain-lainnya. 3.15 3.51 Tabel 6. Skor Rata-rata Tingkat / Berdasar Karakteristik No Karakteristik 1 3.31 3.31 2 3.32 3.26 3 Responsiveness 3.44 3.17 4 3.50 3.23 5 Emphaty 3.35 3.37 Djunaidi, dkk Penilaian Kualitas Jasa Pelayanan Lembaga Bimbingan...

Tabel 7. Kualifikasi kualitas jasa layanan Kuadran A Kuadran B - Ketersediaan tempat ibadah (mushola) (3) - Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, OHP, spidol) (8) - Ketersediaan tempat parkir yang aman (12) - Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan jadwal yang ditentukan (4) Responsiveness - Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan (1) - Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik (4) - Kemampuan tentor dalam menyampaikan materi dengan baik (5) - Penyampaian materi pelajaran yang mantap (2) Emphaty - Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan (3) Kuadran C - Ketersediaan kantin yang bersih (4) - Ketersediaan tempat minum gratis (dispenser air mineral) bagi siswa didik (7) - Kemampuan pengajar dalam mengajar (5) - Siswa menguasai materi sesuai dengan kurikulum sekolah (6) - Kemudahan administrasi keuangan bagi setiap siswa (8) Responsiveness - Kesanggupan untuk memberikan pelayanan yang baik (2) - Sikap tentor dan staff yang ramah dan selalu siap membantu (4) - Staf yang professional dalam melayani anak didik (5) Emphaty - Staf dan karyawan bersikap murah senyum (1) 31 - Fasilitas ruang siswa yang nyaman dan tertata bagus (1) - Tersedia kamar mandi/toilet yang bersih (5) - Pegawai adalah tenaga yang professional (9) - Ruangan yang bersih dan penerangan yang cukup (10) - Pelayanan kepada siswa/pelanggan dengan baik (2) - Ketepatan waktu tentor dalam mengajar (3) - Siswa memiliki kesiapan untuk menghadapi ujian (UAS, UAN, SPMB) (7) - Prosedur penerimaan anak didik yang mudah dan cepat (9) - Pelayanan administrasi yang mudah (10) Responsiveness - Tentor membantu belajar anak didik (3) - Ketepatan tentor dalam menyampaikan materi sesuai dengan jadwal yang ditentukan (6) - Penguasaan tentor akan materi pelajaran yang baik (3) Emphaty - Tidak melakukan sesuatu hal yang kurang pantas di hadapan pelanggan (2) - Memberikan perhatian khusus kepada tiap anak didik (4) Kuadran D - Fasilitas keamanan yang memadai (2) - Ketersediaan perpustakaan (6) - Kerapian dan kebersihan tentor (11) - Pengajar mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih (1) - Kemampuan dan kesopanan bagi staf maupun tentor. (1) Emphaty - Pelayanan yang diberikan secara rata tanpa memandang status sosial dan lain-lainnya. (5) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 5, No. 1, Agst 2006, hal. 25 32

32 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode Servperf dapat digunakan untuk menentukan focus perhatian dari permintaan konsumen, terutama untuk faktor yang penting namun belum memenuhi kepuasan. 2. Metode QFD menentukan urutan prioritas respon teknis yang harus dilakukan untuk menjawab permintaan konsumen. Referensi Arikunto, S. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cohen, L. 1999. How to Make QFD Work For You. USA: Addison Wesley. Kotler, P. 1994. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII. Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia Indonesia. Prayitno, T. 2003. Analisa Perencanaan dan Pengembangan Produk dengan Metode QFD dan Ditinjau dari Aspek Ergonomi. Surakarta: Teknik Industri UMS. Raya, D.P. 2004. Evaluasi Konsumen terhadap Kualitas Produk Almari dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD). Surakarta: Teknik Industri UMS. Sallis, E. 2006. Total Quality Manajemen In Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD. Sugiyono. 1994. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sutanto, Y., Singgih, M., Pawitra, T. 2004. Peningkatan Kualitas Layanan di RSUD XX. Surabaya: Teknik Industri Universitas Surabaya. Umar, H. 1999. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyu, A. D. 1999. Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Universitas Atmajaya. Yamit, Z. 2001. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonesia. Djunaidi, dkk Penilaian Kualitas Jasa Pelayanan Lembaga Bimbingan...