PENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN (Studi Pada Followers Twitter @ilook_net ) TRIASIH AYU LESTARI Universitas Bina Nusantara Jalan Kebon Jeruk Raya Blok Samudra No.27, Jakarta Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530, Indonesia Telp. +62 21 53696969 Abstrak Tujuan penelitian, adalah untuk mengetahui pengaruh tayangan ilook di Net TV terhadap minat penonton untuk mengubah gaya berpakaian. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif yang menempatkan tayangan acara sebagai variabel bebas (independent) dan minat penonton untuk mengubah gaya berpakaian sebagai variabel terikat (dependent). Dengan data primer yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden yang dipilih dan diolah hasilnya dengan perhitungan statistik. Hasil yang dicapai adalah dari penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat adanya pengaruh tayangan ilook terhadap minat penonton untuk mengubah gaya berpakaian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh dari tayangan ilook terhadap minat penonton untuk mengubah gaya berpakaian. Dengan saran yang bisa diberikan oleh peneliti adalah agar suatu perusahaan baik Televisi maupun tidak, baik untuk meningkatkan kualitas perusahaan tersebut dibidang apapun agar audiens dapat terhibur dan puas atas tayangan yang ditayangkan. Kata Kunci : Pengaruh, Tayangan ilook, minat, penonton, mengubah, gaya berpakaian
PENDAHULUAN Latar Belakang Melalui media massa, seseorang dapat mengetahui hal apa yang sedang terjadi di sekitarnya dan di dunia. Sejauh ini, media massa yang paling di favoritkan adalah televisi, melalui televisi, audiens disuguhkan dengan sajian audio dan visual, ditambah lagi dengan banyaknya pilihan channel televisi yang menayangkan program acara yang tentunya beragam, mulai dari program news, variety show, drama, musik, dan masih banyak lagi. Menonton televisi sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan bagi beberapa orang, hal ini tentunya secara tidak langsung menunjukkan sedikit banyak, isi tayangan televisi akan mempengaruhi pikiran audiens. Industri televisi di Indonesia di dominasi oleh stasiun stasiun televisi swasta nasional seperti RCTI, MNC, ANTV, SCTV, Global Tv, Trans Tv, Trans 7, Indosiar, dan Metro Tv. Stasiun televisi tersebut terus mengembangkan program mereka untuk bersaing mendapatkan penonton setia. Walaupun begitu, sayangnya program - program yang dihasilkan cenderung mirip antara satu dengan lainnya, bahkan tidak jarang mereka menggunakan jasa artist / talent yang sama, sehingga semakin membuat acara semakin mirip. Program acara yang dihasilkan pun kebanyakan hanya bersifat hiburan, dan konten nya kurang edukatif. Fungsi informatif dari televisi pun sekarang lebih fokus dalam dunia infotaintment, yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi masyarakat. Dua stasiun televisi swasta nasional yang tergolong baru yaitu Kompas Tv dan Net Tv memberikan angin segar bagi industri pertelevisian Indonesia. Dengan sajian program yang rapih dan apik, mereka mampu bersaing dengan stasiun- stasiun televisi pendahulu mereka. Tanpa harus mengikuti mainstream yang ada, mereka secara perlahan tapi pasti mulai mencuri hati masyarakat Indonesia yang haus akan tayangan televisi yang berbobot. Dalam kesempatan ini, penulis tertarik untuk membahas program dari salah satu stasiun tv baru tersebut, Net. Tv, yaitu program ilook yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 10.30WIB. ilook merupakan program magazine yang membahas berbagai pernak pernik yang berhubungan dengan penampilan / style / fashion, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Alasan peneliti meneliti program ini karena fashion telah menjadi gaya hidup dan dianggap penting dalam kehidupan bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama anak muda. Pakaian tentunya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian, sebagai salah satu bentuk konsumsi yang paling mudah untuk dilihat mempunyai peran besar dalam konstruksi identitas sosial. Pemilihan pakaian merupakan studi yang sempurna untuk mempelajari bagaimana orang menginterpretasikan sebuah bentuk spesifik dari budaya untuk kepentingan mereka sendiri, salah satunya termasuk normanorma mengenai penampilan yang pantas dalam waktu tertentu ( juga dikenal sebagai fashion) begitu juga dengan pilihan alternatif yang sangat banyak. Pakaian merupakan salah satu penanda status sosial dan gender yang paling mudah dilihat dan berguna dalam menjaga atau menjatuhkan batasan-batasan simbolik, pakaian merupakan indikasi dari bagaimana orang-orang pada era yang berbeda telah merasakan posisi-posisi mereka dalam struktur sosial dan batasan-batasan status yang dinegosiasikan (Crane 2012:1). Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat umum melalui tips tips berpakaian yang diberikan. Selain itu program ini juga dikemas dengan simple tetapi menarik, dan tips yang diberikan memang bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Perumusan Masalah Setiap individu tentunya memiliki minat terhadap suatu hal. Minat adalah perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu (Sarwono, 2003 : 52). Berbeda orang maka berbeda juga minat nya. Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya minat, yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial, dan faktor emosional. Pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah apakah para penonton program ilook berminat merubah gaya berpakaian mereka setelah menonton program tersebut. ilook adalah sebuah program magazine di Net Tv yang membahas seluk beluk dunia fashion.
Program ilook sendiri dalam setiap episode nya selalu menyajikan tips- tips dan info terbaru mengenai dunia fashion, baik dari dalam maupun luar negeri. Tips tips yang diberikan dapat dengan mudah di aplikasikan dalam kehidupan sehari, dan info info yang disajikan dapat menginspirasi dan menjadi acuan bagi para penonton. Presenter program ilook juga selalu berpenampilan menarik dan fashionable, sehingga dapat menjadi panutan gaya berpakaian. Dewasa ini, fashion menjadi salah satu bagian penting dalam hidup. Umumnya para remaja yang lebih memperhatikan gaya berpakaian mereka. Apa yang mereka kenakan menjadi sebuah pertimbangan sebelum meninggalkan rumah untuk beraktivitas. Program ilook selain menghibur, bertujuan untuk membantu para penontonnya memberikan insight dalam dunia fashion. Salah satunya dengan memberikan tips, mengenai apa yang harus dikenakan supaya tetap fashionable dan tidak salah berpakaian. Tayangan ini tentunya memiliki efek yang berbeda beda bagi setiap penontonnya. Seperti yang diungkapkan teori uses and effects, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa (Sendjaja, 2004: 41-42). Identifikasi Masalah 1. Adakah pengaruh menonton program terhadap gaya berpakaian para penonton-nya? 2. Seberapa besar pengaruh tersebut? Tujuan Dan Manfaat Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1. Untuk mencari tau pengetahuan para penonton di Jakarta mengenai program ilook. 2. Untuk mencari tahu apa pengaruh program ilook terhadap perubahan gaya berpakaian para penonton. 1. Manfaat Akademis: a. Dapat mengetahui pengaruh program ilook terhadap gaya berpakaian para penontonnya. b. Menjadi referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian. c. Dapat mengetahui apa yang membuat program ilook mempengaruhi gaya berpakaian penonton. 2. Manfaat bagi peneliti: a. Peneliti berharap dengan melakukan penelitian ini dapat menambah ilmu dalam bidang broadcasting. b. Memenuhi syarat lulus kuliah s1 di Binus University, jurusan Marketing Communication, peminatan broadcasting. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Peneliti menggunakan metode survey eksplanatif Jenis survei ini digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain periset ingin menjelaskan hubungan antarvariabel yang ingin diteliti. Didalam penelitian ini digunakan metode survei
eksplanatif, dimana peneliti ingin mengetahui dan mencoba menjelaskan pengaruh program ilook terhadap minat para penontonnya untuk merubah gaya berpakaian. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel X ( program ilook ) sebagai variabel independen dan variabel Y ( minat penonton mengubah gaya berpakaian) sebagai variabel dependen. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers akun twitter program ilook ( @ilook_net ), per tanggal 13/05/2014, yang berjumlah 47.300 followers. Peneliti memilih para followers sebagai populasi karena semua followers akun @ilook_net merupakan penonton dari program ilook di Net Tv. Para followers biasanya merupakan penonton yang ingin mendapatkan informasi lebih dari yang sudah ditayangkan di tv. Sampel penelitian ini berjumlah 100 followers twitter akun @ilook_net. Jumlah tersebut didapat melalui teknik penarikan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Peneliti menggunakan kuisioner dalam mengumpulkan data penelitian ini. Kuisioner Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atau daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat tertutup, yaitu alternative jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu : a. Analisis Univariat Data univariat disampaikan melalui tabel distribusi frekuensi yang memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator atau pertanyaan. b. Analisis Bivariat Analisa bivariat adalah analisis yang menghubungkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2006). Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi sederhana untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Keabsahan Penelitian a. Uji Reabilitas Reliablitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reabilitas menunjukkan kemantapan/konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. Reabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokkan kedalam lima belas rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai alpha Cronbach 0,00 0,20, kurang reliabel. 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 0,40, agak reliabel. 3. Nilai alpha Cronbach 0,41 0,60, cukup reliabel. 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 0,80, reliabel. 5. Nilai alpha Cronbach 0,81 1,00, sangat reliabel. (Triton, 2005) Tabel 1. Uji Reabilitas Variabel X Dimensi Isi Media Uji Realibilitas Variabel X Dimensi Isi Media Sub Dimensi Cronbach s Alpha Presenter.884 Grafis.778 Musik.849 Topik.917 Tabel 2. Uji ReabIlitas Variabel X Dimensi Isi Media Uji Realibilitas Variabel X dimensi Penggunaan Media Sub Dimensi Cronbach s Alpha Hub Dengan Media.871 Frekuensi Dimensi Intensitas.410
Uji Realibitas Variabel Y Tabel 3. Uji Reabilitas Variabel Y Dimesi Cronbach s Alpha Dorongan dari dalam.960 Motif Sosial.940 Emosional.907 b. Uji Validitas Validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benarbenar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrument. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid/sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai. Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris adalah variabel indikator mentah yang diamati dan kolom adalah faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory) penelitian yang bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaiser- Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila nilai KMO > 0,5 dengan nilai signifikansi < 0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik faktor analisis untuk mengertahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator lainnya yang masih dalam satu variabel. Tabel 4. Validitas Variabel X ( Program ilook di Net tv ) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..885 Approx. Chi-Square 1750.745 Bartlett's Test of Sphericity df 231 Sig..000 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai KMO dari variabel X adalah 0.885 dengan signifikansi 0.000 artinya variabel ini telah valid karena KMO > dari 0.5 dan siginifikansi < 0.005
Tabel 5. Validitas Variable Y ( Minat Penonton Merubah Gaya Berpakaian ) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..946 Approx. Chi-Square 1746.924 Bartlett's Test of Sphericity df 78 Sig..000 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai KMO dari variabel Y adalah 0.946 dengan signifikansi 0.000 artinya variabel ini telah valid karena KMO > dari 0.5 dan siginifikansi < 0.005 c. Uji Regresi Uji regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui nilai dari koefisien beta dan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independen terhadap variabel dependennya. 1. Nilai R (model summary) Hasil uji regresi menghasilkan koefisien model R untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Uji Regresi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.869 a.755.753 6.34901 a. Predictors: (Constant), Total_X Nilai R berdasarkan tabel diatas untuk variabel X adalah sebesar 0.869 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel X ( program ilook ) dengan variabel Y ( minat mengubah gaya berpakaian ). Nilai hubungan tersebut menunjukkan bahwa program ilook memiliki hubungan terhadap minat untuk mengubah gaya berpakaian. 2. Nilai R 2 (Coefficients of Determination) Dengan menggunakan tabel 4.59 dapat diketahui nilai R2 untuk variable X yaitu sebesar 0.755 atau bila dibaca dalam bentuk koefisien determinasi adalah sebesar 75.5%. Itu artinya pengaruh variable program ilook terhadap minat mengubah gaya berpakaian cukup signifikan karena mampu menjelaskan perubahan variabel minat merubah gaya berpakaian sebesar 75.5%.
d. Uji Koefisien Beta Tabel 7. Uji Koefisien Beta Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -7.496 3.419-2.193.031 Total_X.708.041.869 17.299.000 a. Dependent Variable: Total_Y Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi sederhana untuk variabel X1 sebagai berikut : Ŷ = -7.496 + 0.708X Dari persamaan diketahui nilai konstansta untuk persamaan regresi variabel X adalah sebesar -7.496. Hal ini memberi gambaran bahwa pada saat Variabel bebas (X) yaitu variabel program ilook sama dengan nol, maka nilai Y adalah -7.496. Besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel program ilook (X) sebesar 0.708 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel program ilook (X) memberikan pengaruh sebesar 0.708 terhadap minat merubah gaya berpakaian (Y). Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel program ilook (X) dengan minat merubah gaya berpakaian(y). Apabila variabel program ilook meningkat sebesar 1 poin akan meningkatkan variabel minat merubah gaya berpakaian sebesar 0.708%. Sebaliknya apabila variabel program ilook mengalami penurunan 1 poin, variabel minat merubah gaya berpakaian akan menurun 0,708%. e. Uji Hipotesis Setelah mendapatkan persamaan regresi, selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t yaitu untuk menguju signifikan koefisien regresi (b) yaitu apakah variabel independen (X) berpengaruh secara nyata atau tidak. Hipotesis : 1. Ha: Terdapat Pengaruh Antara Program ilook (X) terhadap Minat Merubah Gaya Berpakaian (Y). 2. Ho: Tidak ada Pengaruh Antara Program ilook (X) terhadap Minat Merubah Gaya Berpakaian (Y). Pengambilan keputusan: 1. Jika t hitung>t tabel maka Ho di tolak 2. Jik t hitung<t tabel maka Ho di terima t tabel dilihat dengan derajat bebas = n-k n= jumlah sampe, dalam hal ini bernilai 100 k= jumlah variabel yang digunakan, dalam hal ini bernilai 2 Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100 orang dan jumlah variabel yang diteliti adalah 2 maka (100-2) = 98. Oleh karena uji T dilakukan dua arah dengan derajat kepercayaan 10%, maka t yang dibaca dari tabel T (terlampir) adalah 1.66055 sehingga jika dikaitkan dengan tabel koefisien diatas nilai t hitung variabel X sebesar 17.299
berarti Ho ditolak karena t hitung> dari nilai t tabel atau dengan kata lain Ha atau hipotesis dalam penelitian ini diterima, dengan gambar sebagai berikut: Gambar 1. Uji Hipotesis SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu apakah program ilook mempengaruhi minat para penonton untuk merubah gaya berpakaian. Hasil yang didapatkan dari penelitan ini adalah pengaruh program ilook terhadap minat penonton untuk merubah gaya berpakaian cukup signifikan, yaitu sebesar 75,5%. Maka dari itu dapat disimpulkan : 1. Isi dari program ilook yaitu presenter, grafis, musik, topik mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari para responden dan cukup mempengaruhi minat mereka untuk merubah gaya berpakaian. 2. Penggunaan media dari program ilook yaitu frekuensi, intensitas, durasi, serta hubungan dengan media tidak terlalu berperan dalam mempengaruhi minat penonton untuk merubah gaya berpakaian, dan mendapat tanggapan yang tidak terlalu baik dari para responden. 3. Dorongan dari dalam, motif sosial dan emosional cukup mempengaruhi minat penonton untuk merubah gaya berpakaian mereka. Saran Setelah melakukan penelitian terhadap program ilook, peneliti ingin memberikan saran kepada program ilook sesuai dengan hasil tanggapan para responden, supaya kedepannya program ilook bisa menjadi lebih baik lagi. Saran tersebut antara lain ialah :
1. Program ilook sebaiknya menambahkan durasi penayangan, kebanyakan responden masih kurang puas dengan durasi yang sudah ada. 2. Program ilook sebaiknya terus meningkatkan kualitas dan variasi grafis yang digunakan karena banyak responden yang menganggap hal tersebut penting dan mempengaruhi minat mereka untuk menonton. 3. Musik dan topik dalam setiap episodenya tentunya harus selalu bervariasi dan terus ditingkatkan kualitas nya, supaya penonton tidak bosan dan setia menyaksikan program ilook. REFERENSI Crane, Diana.(2012). Fashion and Its Social Agendas: Class, gender, and Identity in Clothing.University of Chicago Press Sarwono, S.W. (2003). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Gravido Persada Sendjaja, Djuarsa Dkk. (2002). Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka RIWAYAT PENULIS Triasih Ayu Lestari lahir di kota Medan pada tanggal 27 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University) dalam bidang Komunikasi Pemasaran Broadcasting pada tahun 2014.