Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI BAKTERI SIMBION MOLUSKA PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI MULTI DRUG RESISTANT (MDR)

Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di:

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

AKTIFITAS EKSTRAK BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS Haliclona sp2. dan Axinellid sp. SEBAGAI ANTIBAKTERI TESIS. Oleh

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L) DENGAN AMOKSISILIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

AKTIVITAS ANTIJAMUR BAKTERI ENDOFIT LAMUN TERHADAP JAMUR PATOGEN

PENGUJIAN EKSTRAK n-heksana DAN ETANOL TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DARI DUA VARIETAS

I. PENDAHULUAN. berbagai makhluk hidup terus dilakukan. Hal ini disebabkan penyalahgunaan

ISOLASI DAN UJI POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK ISOLAT AKTINOMISETES DARI SAMPEL TANAH ASAL TERNATE SERTA IDENTIFIKASI MOLEKULER ISOLAT AKTIF

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN

Penapisan Inhibitor β-laktamase Dari Bakteri Simbion Sponge Axinella sp. Screening inhibitors of β-lactamase Axinella Sponge Simbion Bacteria sp.

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Nudibranch Polka-Dot (Jorunna funebris) (Gastropoda : Moluska) Terhadap Bakteri Multidrug Resistant (MDR)

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-heksana DAN ETILASETAT SERTA ETANOL ALGA MERAH (Galaxaura oblongata)

aeruginosa ATCC secara in vitro Pembuatan filtrat Streptomyces sp... 25

HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN SKRINING FITOKIMIA FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK AMPAS TEH HIJAU

ABSTRACT. Keywords: Secondary metabolites, antibacterial activity, Pithecellobium jiringa (Jack) Prain. ABSTRAK

Efektifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons dan Karang Lunak sebagai Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung

Penapisan antibakteri pada Bakteri Simbion Sinularia sp terhadap Escherichia coli

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.) DAN IDENTIFIKASI SENYAWA MENGGUNAKAN MS/MS

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

Determinasi Bakteri Simbion Luminesensi Cumi Loligo edulis Serta Analisis Potensinya Sebagai Anti Bakteri

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum americanum) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

Oleh Metta Padmalia NIM: SKRIPSI

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2009

tanah tersebut. Kata rare untuk jenis bakteri Actinomycetes yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ke-20. Kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antibiotik dapat memberikan

I. PENDAHULUAN. beragam sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator lain (Grosso et al,

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini

Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri dari Ekstrak Etanol dan Metanol Daun Kapehu (Guioa diplopetala)

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel Uji Daya Hambat Infusa Rimpang Kunyit Terhadap E. coli dan Vibrio sp. Pada Ikan Kerapu Lumpur

I. PENDAHULUAN. lalapan karena memiliki cita rasa yang khas. Daun muda pohpohan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI NIRA AREN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN ASAL PANGAN

Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons Jenis Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI POLAR HASIL ISOLASI DAUN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn.) MUTIARA NOVIANTI

Senyawa Antibiotik dari Bacillus sp1 (HA1) yang Bersimbiosis pada Spon Laut Haliclona fascigera

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dilaksanakan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KERANG LOKAN (Batissa sp.)

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE SOXHLETASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

3. METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA TYPHI SECARA IN VITRO. Putu Nanda Pramadya P.

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT ACTINOMYCETES 9ISP1 DARI SPONS ASAL PERAIRAN PULAU RANDAYAN

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI LIMBAH TEBU YONATHAN MEIKY SEPTIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

PENENTUAN KOMPONEN SENYAWA/MINYAK ATSIRI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang 14 September2016

UJI ANTIOKSIDAN DAN UJI ANTIBAKTERI PADA EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

Eksplorasi Bakteri yang Berasosiasi dengan Karang Lunak sebagai Alternatif Sumber Senyawa Bioaktif: Uji Hayati Antibakteri

mencit dalam menurunkan jumlah rerata koloni Salmonella typhimurium (Murtini, 2006). Ekstrak metanol daun salam juga terbukti mampu menghambat

Koloni bakteri endofit

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

ABSTRAK. EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

ISOLASI DAN UJI DAYA ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura)

I. PENDAHULUAN II. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Eksplorasi Jamur Simbion Pada Spons Demospongiae yang Dikoleksi dari Perairan Kupang Penghasil Bahan Antibakteri Multidrug Resistant (MDR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA

ISOLASI ACTINOMYCETES DARI TANAH SAWAH SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIK

BAB I PENDAHULUAN. senyawa bioaktif yang tidak ditemukan dalam produk alami terrestrial (Jimeno,

3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Daya Antibakteri Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Stapylococcus aureus dan Escherichia coli yang Diuji Secara In Vitro

ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (ELEPHANTOPUS SCABER L.) DENGAMENGGUNAKAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI

PENGHAMBATAN EKSTRAK BUBUK TEH HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI YOGURT DAN BAKTERI PATOGEN SKRIPSI

Transkripsi:

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 84-89 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr Uji Fitokimia dan Aktifitas Anti Bakteri Ekstrak Media Supernatan Bakteri Simbion Vibrio sp. Gastropoda Oliva vidua Terhadap Bakteri Multi Drug Resistant Adityo Harmawan, Ali Ridho, Delianis Pringgenies *) Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698 email: pringgenies@yahoo.com Abstrak Perkembangan resistensi antibiotik telah menjadi masalah penting dalam dunia kedokteran. Banyak jenis bakteri patogen terhadap manusia dilaporkan telah menjadi resisten terhadap satu atau lebih jenis antibiotik. Terdorong oleh permasalahan tersebut maka dilakukanlah pencarian sumber alternatif baru penghasil senyawa antibiotik. Salah satunya yang potensial adalah bakteri yang bersimbiosis dengan gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bakteri simbion pada gastropoda Oliva vidua (isolat bakteri TOV 12.16), bioaktivitas ekstrak kasar bakteri TOV 12.16 terhadap bakteri Multi Drug Resistant (MDR) dan mengetahui kelompok senyawa darii ekstrak kasar bakteri TOV 12.16 yang berpotensi sebagai antibakteri MDR. Materi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat bakteri TOV 12.16 yang di isolasi dari gastropoda (Oliva vidua) dari Perairan Ternate (Maluku Utara), sedangkan bakteri uji MDR adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNDIP. Karakterisasi bakteri simbion TOV 12.16 menggunakan uji biokimia. Untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif memakai skrining fitokimia dan GC/MS. Hasil penelitian menunjukkan bakteri simbion Oliva vidua adalah Vibrio ordalii. Ekstrak kasar etil asetat dari bakteri simbion Oliva vidua menunjukkan aktivitas anti bakteri MDR terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak kasar etil asetat mengandung 2 kelompok senyawa yaitu flavonoid dan triterpenoid, sedang pada analisis pada GC/MS diketahui mengandung asam isobutirad dan asam 2-metilbutanoad. Kata Kunci : Bakteri simbion Oliva vidua, Antibakteri, Multi Drug Resistant Abstract The development of antibiotic resistance has become an important issue in medicine. Many types of bacteria are pathogenic to humans were reported to have become resistant to one or more types of antibiotics. It is pushing for a new search for alternative sources of antibiotic-producing compounds. One source of potential alternatives to be developed as a source of new antibiotic compound s are symbiotic bacterium with gastropods. The purpose of this study was to determine the characteristics of bacterial symbionts in gastropods ( TOV 12.16 bacterial isolates), the bioactivity of crude bacterial extracts against bacterial MDR and find a group of compounds from TOV 12.16 crude bacterial extracts which most potentially. The main materials used in this study were samples of bacterial isolates TOV 12.16 in isolation from the gastropods (Oliva vidua) from Aquatic Ternate (North Maluku). While the bacterium MDR test are Escherichia coli and Staphylococcus aureus obtained from the Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine UNDIP. Biochemical tests used to determine the characteristics of bacterial isolates TOV 12.16. Meanwhile, to identify the bioactive compounds using phytochemicals screening and GC/MS. Bacterial symbionts Oliva vidua Gastropoda is Vibrio ordalii. Ethyl acetate crude extract of bacterial symbionts Oliva vidua Gastropoda species showed antibacterial activity of the most active against MDR bacteria test. Phytochemical screening test results showed the ethyl acetate crude extract showed two groups of compounds which contain flavonoids and triterpenoid compound that has both the antibacterial activity. Being on the analysis of the GC/MS_are_known_isobutyric_acid_and_2-metilbutanoic_acid. Key words: Screening, Bacterial symbionts, Antibacterial, Multi Drug Resistant *) Penulis penanggung jawab

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 85 Pendahuluan Latar Belakang Antibiotik adalah substansi kimia yang diproduksi oleh berbagai spesies mikroorganisme yang mampu menekan dan mematikan mikroorganisme lain (Suwandi, 1992). Penggunaan antibiotik yang tidak bijak menyebabkan timbulnya resistensi bakteri patogen, sehingga pencarian sumber antibiotik baru yang lebih efektif dalam mengatasi bakteri patogen yang telah resisten terhadap antibiotik harus dilakukan untuk mengatasi bakteri Multi Drug Resistant (MDR). Menurut Suwandi (1993), untuk melawan bakteri patogen yang sudah bersifat resisten diperlukan antibiotik baru yang efektif. Hingga kini telah dilakukan berbagai eksplorasi dalam pencarian senyawa bioaktif yang berasal dari darat dan laut sebagai alternatif antibiotik baru. Menurut Murniasih (2005) pengembangan obat baru yang berasal dari biota laut, saat ini menjadi perhatian para peneliti dikarenakan tingginya keanekaragaman hayati laut serta keunikan struktur metabolit sekunder yang dihasilkannya. Senyawa bioaktif yang berasal dari laut dapat menjadi alternatif dalam pengembangan obat antibakteri yang baru. Senyawa bahan hayati laut sebagian besar terakumulasi pada kelompok invertebrata laut seperti sponge, tunikata, bryozoan, karang lunak dan moluska (Proksch et al., 2002). Gastropoda adalah salah satu jenis moluska yang diketahui berpotensi sebagai penghasil senyawa antibakteri MDR. Menurut Cimino dan Gavagnin (2006), gastropoda merupakan salah satu jenis biota laut yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri karena dapat menghasilkan metabolit sekunder. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh gastropoda beberapa diantaranya diteliti aktivitasnya bukan hanya sebagai antibakteri, bahkan sebagai kandidat dari sumber obat-obatan baru. Sebagai contoh ialah Dolastatin 10 dari kelinci laut jenis Dolabella auricularia yang mempunyai keaktifan sebagai antimitosis, dan saat ini sedang dalam uji klinis tahap I sebagai obat kanker hati, kanker payudara, tumor dan leukemia (Murniasih, 2005). Gastropoda mengembangkan sistem pertahanan diri dengan memproduksi senyawa kimia (chemical defense). Pemanfaatan Gastropoda secara langsung sebagai sumber senyawa bioaktif akan berpengaruh terhadap kelestarian dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu dikembangkan eksplorasi senyawa bioaktif dari bakteri simbionnya. Bakteri simbion cenderung menghasilkan metabolit sekunder yang hampir sama bahkan sama persis dengan inangnya. Menurut Kelecom (2001), gastropoda diketahui berasosiasi dengan Bacillus sp. yang menghasilkan metabolit sekunder despsipeptide dan juga berasosiasi dengan Streptomyces sp. dengan menghasilkan senyawa macrolactam. Perumusan Masalah Pada penelitian sebelumnya oleh Pringgenies (2009), telah dilakukan uji aktifitas anti bakteri Multi Drug Resistant (MDR) dari bakteri simbion gastropoda Oliva vidua terhadap bakteri MDR. Hasilnya diketahui bahwa 17 isolat bakteri memiliki kemampuan menghambat beberapa jenis bakteri MDR yakni Klebsiella, Pseudomonas, Escherichia coli, Coagulate Negatif Staphylococcus, Enterobacteria Strain 5, Enterobacteria Strain 10 (Pringgenies, 2009). Berdasarkan besar kecilnya zona hambat yang dihasilkan (uji kualitatif) dan jumlah jenis bakteri uji yang dapat dihambat (uji kuantitatif), isolat TOV 12.16 mempunyai kemampuan daya hambat yang paling kuat terhadap pertumbuhan beberapa bakteri. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa isolat bakteri tersebut mempunyai senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri MDR. Menurut hasil sequencing dengan PCR diketahui bahwa isolat bakteri TOV 12.16 memiliki homologi sebesar 96 % yang memiliki kekerabatan dekat dengan Vibrio sp. (Pringgenies, 2009). Namun penelitian tersebut belum mengetahui tentang senyawa apa yang berpotensi sebagai

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 86 antibakteri. Oleh karena itu perlu dilakukan uji fitokimia dan GC/MS untuk mengetahui kelompok senyawa yang terkandung. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui karakteristik isolat TOV 12.16 bakteri simbion gastropoda Oliva vidua melalui uji biokimia, 2. Mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam supernatan ekstrak isolat TOV 12.16 bakteri simbion gastropoda Oliva vidua melalui uji fitokimia, 3. Mengetahui senyawa yang terdapat dalam supernatan ekstrak isolat TOV 12.16 bakteri simbion gastropoda Oliva vidua menggunakan GC/MS. Materi dan Metode Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel isolat bakteri Vibrio sp. yang di isolasi dari gastropoda Oliva vidua dari Perairan Ternate (Maluku Utara), sedangkan sebagai bakteri uji adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus strain Multi Drug Resistant (10) yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNDIP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratoris. Yaitu metode yang menggunakan suatu penyelidikan berencana dalam lingkup laboratorium yang bertujuan untuk memperoleh atau memperluas fakta yang sudah ada sebelumnya (Arikunto, 2002). Penelitian yang dilakukan meliputi persiapan isolat dan media uji, uji pendahuluan, peremajaan dan pembanyakan bakteri, karakterisasi bakteri, ekstraksi media super natan bakteri isolat, uji antibakteri ekstrak super natan bakteri isolat, uji fitokimia dan GC/MS. Hasil dan Pembahasan Karakterisasi Bakteri Bakteri hasil isolasi dari gastropoda Oliva vidua dapat tumbuh dalam media TCBS setelah 48 jam. Uji Biokimia dilakukan untuk mengetahui karakteristik isolat bakteri, uji ini dilakukan dengan 19 (sembilan belas) perlakuan. Hasil uji biokimia dan uji morfologi ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik bakteri simbion gastropa Oliva vidua No. Nama Uji Hasil Keterangan 1. Pewarnaan Gram + Gram Negatif 2. Bentuk Bakteri + Batang 3. Media TCBS + - 4. Motilitas + - 5. Aerobik + - 6. Anaerobik + (F) Fakultatif anaerobik 7. Oksidase + - 8. Katalase + - 9. Hugh leifson (O/F) 10. Penggunaan Gula NR - K/K Gula terfermentasi 11. ONPG + - 12. Vp + - 13. 50 0 C + - 14. 10% NaCl + - Keterangan: + : reaksi positif NR : tidak ada reaksi K/K : glukosa dan laktosa (kuning) _atau sukrosa _terfermentasi(kuning) Untuk uji indol, uji reduksi nitrat, uji citrat, uji urea, uji starch, dan uji casein dinyatakan negatif (-). Berdasarkan hasil pengamatan

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 87 morfologi bentuk dan pewarnaan gram diketahui bentuknya batang panjang dan gram negatif. Karakteristik spesies isolat TOV 12.16 bakteri simbion gastropoda Oliva vidua menyerupai Vibrio ordalii. Hasil ekstrak terbanyak diperoleh dari pelarut metanol (polar) yaitu sebesar 2,72%, sedangkan ekstrak pelarut etil asetat (semi polar) sebesar 2,38% dan ekstrak pelarut n- Heksan (non polar) sebesar 1,62%. Uji Pendahuluan Uji pendahuluan menunjukkan bahwa isolat bakteri Vibrio sp. aktif serta memiliki potensi sebagai antibakteri. Hasil ini dibuktikan dengan adanya zona hambat yang terbentuk dari uji antagonis antara bakteri simbion (Vibrio sp.) dengan bakteri uji ( dan ). Hasil uji pendahuluan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Antagonis Vibrio sp. dengan Bakteri Uji Bakteri Uji Rata2 Diameter Zona Hambat (cm) 1,04 + 0,07 1,07 + 0,03 Keterangan: Diameter zona hambat diatas sudah dikurangi dengan diameter paper disk Uji Antibakteri Ekstrak Super Natan Bakteri Isolat Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji. Sedangkan ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol menghambat pertumbuhan bakteri (S. aureus dan E.coli). Hasil uji bioaktivitas ekstrak kasar bakteri Vibrio sp. dari pelarut etil asetat (semi polar) dengan bakteri E.coli, memperlihatkan zona hambat sebesar 0,51 cm dan dengan bakteri S.aureus diameter zona hambatnya sebesar 0,43cm. Adapun ekstrak kasar pelarut metanol (polar) dengan bakteri E.coli, memperlihatkan diameter zona hambat sebesar 0,23 cm dan dengan bakteri S.aureus diameter zona hambatnya sebesar 0,22 cm. Uji bioaktivitas ekstrak kasar dengan bakteri uji dapat dilihat pada Tabel 4. Ekstraksi Media Super Natan Bakteri Isolat Sampel bakteri Vibrio sp. diekstraksi untuk mendapatkan ekstrak kasar dari bakteri tersebut. Sampel diekstraksi dengan 3 macam pelarut yaitu: n-heksan (non polar), etil asetat (semi polar) dan metanol (polar). Hasil ekstraksi dari masing-masing pelarut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Ekstraksi Bakteri Isolat Pelarut Volume awal (ml) Hasil Ekstraksi (ml) Media Supernatan Persentase (%) n-heksan 500 8.1 1,62 etil asetat 500 11,9 2,38 Metanol 500 13,6 2,72 Tabel 4. Hasil uji sensitivitas ekstrak kasar isolat bakteri Vibrio sp. terhadap bakteri uji Ekstrak Kasar Pelarut metanol etil asetat n-heksan Bakteri Uji Rata2 Diameter Zona Hambat (cm) 0,24 + 0,02 0,23 + 0,02 0,43 + 0.01 0,52 + 0,01 Keterangan : Diameter paper dish = 0,7 cm - -

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 88 Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa zona hambat tertinggi dari sampel dengan bakteri uji (S. Aureus dan E. Coli) terjadi pada ekstrak kasar pelarut etil asetat (semi polar). Berdasarkan besarnya zona hambat yang ditunjukkan, maka isolat yang terpilih untuk diteliti lebih lanjut adalah ekstrak kasar dari pelarut etil asetat (semi polar). Uji Fitokimia Ekstrak kasar selanjutnya akan diuji fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung didalam ekstrak kasar etil asetat isolat bakteri Vibrio sp., hasilnya disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil skrining fitokimia ekstrak etil asetat Jenis Uji Hasil Keterangan Flavonoid + timbul warna kuning Triterpenoid + Berubah merah Hasil dari uji menunjukkan bahwa ekstrak kasar etil asetat bakteri Vibrio sp. mengandung dua golongan senyawa, yaitu flavonoidanoid dan triterpenoid. Ekstrak kasar Vibrio sp. yang telah diuapkan ditambahkan dengan pereaksi Liberman-burchard dihomogenkan secara perlahan. Warna akan berangsur-angsur berubah kemerahan dengan dibandingkan dengan larutan blangko. Warna merah yang ditunjukkan pada gambar mengindikasikan ekstrak kasar tersebut positif (+) mengandung senyawa triterpenoid. Ekstrak Kasar Vibrio sp. yang telah diuapkan dan ditambahkan aquades, digojog selama 30 detik dan diitambahkan Mg (magnesium). Setelah itu ditetesi HCL dan ditambahkan amilalkohol. Perubahan warna menjadi kuning yang mengindikasikan ekstrak kasar tersebut positif (+) mengandung senyawa flavonoid. Hasil GC/MS Analisa GC/MS, mengunakan kolom RTx-5MS. Kolom ini termasuk semipolar, kolom ini lebih baik untuk memisahkan komponen biomas. Hasil GC/MS dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 6. Hasil GC/MS Pun cak Nama Area Kon sen trasi (%) 1 Tidak diketahui 2 Asam isobutirat 3 Asam 2- metilbutano ad Rt (me nit) 734643 19,05 3,856 2851299 73,95 9,722 269941 7,00 12,431 Hasil GC/MS (Gambar 1.) memperlihatkan 3 puncak, dengan puncak pertama tidak diketahui strukturnya. Puncak ke-2 dengan Rt= 9,722 menit adalah asam isobutirat (73,95%). Puncak ke-3 Rt = 12.431 menit adalah asam 2-metilbutanoad (7%). Gambar 1. Kromatogram Ekstrak

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 89 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Isolat TOV 12.16 mempunyai karakteristik bakteri yang mengarah ke Vibrio ordalii. 2. Hasil uji fitokimia ekstrak kasar etil asetat bakteri Vibrio ordalii mengandung flavonoid dan triterpenoid. 3. Hasil analisis GC/MS diketahui bahwa isolat ekstrak kasar etil asetat bakteri Vibrio ordalii mengandung asam isobutirat dan asam 2-metilbutanoad Ucapan Terimakasih Kepada reviewer Jurnal Penelitian Kelautan disampaikan penghargaan atas review yang sangat berharga pada artikel ini. Daftar Pustaka Arikunto, S.M. 2002. Prosedur Praktikum Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta, 378 hlm. Cimino, G. dan M. Gavagnin. 2006. Mollusc From Chemo-ecological Study to Biotechnology Application. Springer Berlin Heidelberg. Jerman. 187 pp. Kelecom, A. 2001. Secondary Metabolites From Marine Microorganism. Ann. Braz. Acad. Sci. 74 :151-170. Murniasih, T. 2005. Substansi Kimia Untuk Pertahanan Diri dari Hewan Laut Tak Bertulang Belakang. J. Oseana, 30: 19-27. Pringgenies, D. 2009. Bioprospeksi Bakteri Simbion Dari Gastropoda Conus Miles Terhadap Strain Bakteri MDR (Multi Drug Resistance). Indonesia Journal of Marine Science.14:42-49. Proksch, P., R.A. Edrada and R. Ebel. 2002. Drugs from the Seas Current Status and Microbiological Implications. Appl. Microbiol. Biotechnol. 59 : 124-125. Suwandi, U. 1993. Skrining Mikroorganisme Penghasil Antibiotik. J. Cermin Dunia Kedokteran, 89: 46 48.