Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah.

I. Bagasi tenghpendahuluan

Pengaduan tiap provinsi

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Status Pengaduan bulan Juni 2016

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Status Pengaduan bulan Sept 16

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Perkembangan PPM Bulan April 2017

Capaian pengaduan tiap provinsi

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

I. Capaian Pengaduan status April 2016

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode April 2015 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Periode Mei 2015 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

Bab. IX. Media Pengaduan: Laporan/Temuan BPKP

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM Mandiri) Perkotaan KERANGKA ACUAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PERSONIL DAFTAR ISI

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Tata Cara Pelaksanaan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (PPM) Di Tingkat Kelurahan/Desa

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA

TARGET DAN KINERJA USK KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN SAMPAI DENGAN APRIL Satker P2KP Pusat

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN L1NGKUNGAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK

Yogyakarta, 13 Desember 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013

Gambaran Informan Kunci!

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Panduan Penulisan Profil PNPM Mandiri Perkotaan

Pertanyaan Penelitian & Informan Kunci. Tim 5 Studi Gender

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

Progres PPM P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Periode Juli 2015 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

Bab 5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN P2KP BERBASIS WEBSITE

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Selama periode Januari Desember tahun 2013 jumlah pengaduan yang telah dikelola dari tingkat Korkot sampai dengan KMP mencapai 12.403 dengan status pengaduan yang masih proses 57 pengaduan(0,45%). Sedangkan pengaduan secara akumulatif telah mencapai 40.183 pengaduan. Pengaduan secara akumulatif mencapai 40.183 aduan yang terdiri dari pengaduan informatif 38.007 aduan (94,58%) dan pengaduan masalah sebesar 1.644 aduan (4,1%). Sedangkan pengaduan yang masih status proses sebanyak 89 aduan (0,22%). Jumlah pengaduan yang masih status proses tersebut sebanyak 32 aduan (35,9%) merupakan pengaduan di tahun sebelumnya. Secara rinci pengaduan yang masih status proses tersebut dapat dilihat pada grafik berikut. Bila melihat pada grafik tersebut bahwa pengaduan pada tahun 2010 tersisa 1 pengaduan yang masih status proses. Pengaduan tersebut terdapat di wilayah Kab.Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Pengaduan tersebut berkaitan dengan temuan BPKP pada kegiatan Infrastruktur yang belum selesai. 1

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan status aduan Pengaduan secara akumulatif telah mencapai 40.183 aduan dengan pengaduan yang masih proses sebanyak 89 aduan atau (0,22%). Selama periode tahun 2010 tahun 2013 jumlah pengaduan tertinggi terdapat di tahun 2012. Grafik 1.1 Pengaduan berdasarkan Status aduan (Periode thn 2009-2013) Secara lebih rinci bahwa propinsi yang masih memiliki pengaduan status proses tertinggi dibandingkan jumlah pengaduan yang telah masuk dan diproses terdapat di Propinsi Banten, DKI dan Jawa Barat. Grafik 1.2 Pengaduan berdasarkan Status aduan 2

2. Berdasarkan asal pengaduan Selama periode Januari Desember 2013 pengaduan yang disampaikan berdasarkan asal aduan tertinggi terdapat pada derajat tingkat kelurahan. Dari jumlah aduan 11.227 aduan 90,51% aduan berasal dari tingkat kelurahan. Hal ini hampir rata-rata terjadi di seluruh propinsi. Di lihat dari sisi positifnya bahwa pengaduan yang berasal dari tingkat kelurahan lebih besar. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mempercayai pengelola pengaduan pada tingkat kelurahan untuk menyampaikan aduannya. Sisi negatifnya, pengaduan tersebut masih disampaikan kepada fasilitator kelurahan. Bukan unit pengelola pengaduan yang ada di BKM. Ini artinya, masyarakat masih menilai bahwa program ini milik konsultan, bukan sebagai kebutuhan masyarakat. 3. Pengaduan berdasarkan media pengaduan. Pengaduan melalui tatap langsung selama kurun waktu Januari Desember 2013 masih mendominasi sebagai media yang banyak digunakan oleh masyarakat. Pengaduan tatap langsung telah mencapai 36.170 aduan (93%). Pengaduan melalui media tatap langsung lebih dominan terjadi di tingkat kelurahan. Pengaduan melalui media tatap langsung lebih banyak bersifat pengaduan informatif (pertanyaan, saran, kritik). 3

Pengaduan yang disampaikan melalui media tatap langsung merupakan pengaduan yang bersifat informatif (pengetahuan) yang membutuhkan tanggapan langsung. Pengaduan melalui media tatap langsung merupakan pengaduan yang disampaikan kepada fasilitator. 4. Penyimpangan dana Penyimpangan dana non temuan BPKP selama kurun waktu tahun 2005 2013 mencapai 2 Milliar dengan tingkat pengembalian mencapai 764 juta (37,02 %). Penyimpangan tertinggi 4

terdapat di Propinsi Banten dengan total penyimpangan dana 813 juta. Penyimpangan tersebut telah diselesaikan 575 juta melalui pihak berwajib. Penyimpangan dana hasil temuan BPKP selama kurun waktu 2005 2013 mencapai 6,4 Milliar dan dana yang telah dikembalikan sebesar 5,9 Milliar (93%). Secara detail penyimpangan dana dan pengembaliannya di masing-masing OC dapat dilihat pada tabel berikut : Penyimpangan dana secara keseluruhan mencapai 8,6 Milliar dengan dana yang telah dikembalikan mencapai 7,9 Milliar. (91,38%). 5

III. ISSUE UMUM PPM Issue-issue umum PPM selama kurun waktu tahun 2013, yang merupakan issue-issue yang terjadi ditahun-tahun sebelumnya dapat disampaikan sebagai berikut : 1. PPM masih merupakan bagian dari milik konsultan dan bukan menjadi kebutuhan masyarakat. Faktanya, bahwa pengaduan melalui media tatap langsung di tingkat kelurahan cukup tinggi. Namun pengaduan yang disampaikan kepada fasilitator bukan kepada Unit pengaduan yang ada di BKM. 2. Peran pemerintah dalam penanganan pengaduan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan belum optimal. Faktanya, belum ada peran TKPKD secara terorganisir sampai tingkat kelurahan dalam pengelolaan pengaduan dan penanganan masalah yang dikoordinasikan bersama BKM maupun forum BKM. 3. Penyimpangan dana hasil temuan BPKP lebih efektif dalam penyelesaiannya dibandingkan penyimpangan dana Non temuan BPKP. Faktanya, penyimpangan dana hasil temuan BPKP 94% dapat dikembalikan. Sedangkan penyimpangan dana Non temuan BPKP hanya 34% tidak ada perubahan dari tahun ke tahun. 4. Konsultan masih menganggap kinerja buruk bila ada masalah di wilayah dampingannya. Faktanya, masih banyak permasalahan dilapangan yang ditutup-tutupi oleh konsultan sendiri. 5. Anggapan kinerja yang baik bagi fasilitator dan korkot bila dapat mengirimkan jumlah aduan yang banyak. Faktanya, setiap korkot maupun KMW menargetkan jumlah quota aduan kepada masing-masing fasilitatornya sehingga aduan yang disampaikan tidak murni dari masyarakat. 6

IV. Kesimpulan dan rekomendasi A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari data yang dikumpulkan sampai bulan Desember 2013 sebagai berikut : 1. Penyimpangan dana hasil temuan BPKP lebih cepat dan efektif dalam penyelesaian dan pengembalian dananya. Sedangkan penyimpangan dana Non BPKP cenderung lambat dalam penyelesaiannya. 2. Bahwa pengaduan melalui media tatap langsung masih menjadi media yang disukai masyarakat di dalam menyampaikan aduan yang bersifat informatif berupa pertanyaan dengan harapan supaya memperoleh jawaban langsung. Media telephone, SMS dan kotak pengaduan merupakan media lain yang sering digunakan masyarakat dalam menyampaikan pengaduannya selain tatap langsung. 3. Jumlah pelaku penyimpangan dana sampai dengan status Desember 2013 yang tertinggi terjadi di daerah Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. 4. Terjadi penurunan jumlah penyimpangan dana di tahun 2013 dari tahun sebelumnya. Namun pengaduan yang masih status proses sebelum tahun 2013 cukup tinggi. 5. Juga adanya pelanggaran mekanisme dan prosedur dalam pemanfaatan dana BLM khususnya bidang infra-struktur dan ekonomi harus menjadi perhatian serius USK terkait. B. Rekomendasi 1. Data kasus penyimpangan dana yang Non BPKP supaya diserahkan kepada BPKP/ Inspektorat daerah supaya penyelesaiannya lebih cepat dan terkoordinasi oleh semua pihak. 2. Media aduan sebaiknya dirancang secara interaktif antara masyarakat dan pengelola pengaduaan yang sifatnya Online atau SMS pengaduan yang softwarenya dirancang bisa interaktif secara langsung baik, di tingkat korkot, KMW maupun pusat. 3. Perlu dilakukan evaluasi oleh pusat terhadap sistem perekrutan personil di wilayah KMW Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pengawasan pengendalian pencairan dana dan pemanfataan dana di wilayah tersebut harus diperketat. 4. Perlu dilakukan deteksi ulang terhadap pelaku yang pernah dan terindikasi penyimpangan dana untuk dibuatkan rekapitulasi data pelaku penyimpangan dana oleh masing-masing KMW Propinsi dan mengirimkannya ke HRD Pusat untuk dimasukan dalam daftar black-list/ DPO pihak berwajib supaya tidak masuk ke program PNPM lain. 7

Jakarta, 20 Januari 2014 PPM KMP PNPM WILAYAH-1 8