Kurdianto Peneliti Bidang Teknologi Kendali dan Telemetri, Pusat Teknologi Roket, LAPAN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Diterima 29 Oktober 2015; Direvisi 19 November 2015; Disetujui 27 November 2015 ABSTRACT

ANALISA SISTEM PENERIMA DATA MUATAN ROKET LAPAN BERBASIS MAXSTREAM 900 MHZ

ON-BOARD FUNDAMENTAL FREQUENCY ESTIMATION OF ROCKET FLIGHT EXPERIMENTS USING DSP MICROCONTROLLER AND ACCELEROMETER

ERROR CORRECTION OF RATE-GYROSCOPE CALIBRATION FOR INERTIAL NAVIGATION SYSTEM ALGORITHM

Signal Conditioning Test for Low-Cost Navigation Sensor

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. Abstract. viii BAB I PENDAHULUAN 1

PENGUKURAN CEPAT KERATAAN JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEMS ACCELEROMETER SENSOR SKRIPSI NOVIANTI LASMARIA

MODIFIKASI PERSAMAAN QUATERNION PADA ALGORITMA INS UNTUK APLIKASI ROKET

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENDETEKSI SUDUT DAN POSISI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32

RANCANG-BANGUN SISTEM FLIGHT-RECORDER SEDERHANA UNTUK PELUNCURAN ROKET

Pengembangan Prototip Sistem Pemantau Sikap Dinamik Roket Dengan Visualisasi Grafik dan Animasi Pergerakan 3D Secara Real Time

METODE KALIBRASI SENSOR RATE-GYROSCOPE UNTUK IMU ROKET [CALIBRATION METHOD OF RATE-GYROSCOPE SENSOR FOR IMU ROCKET]

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENDETEKSI SUDUT DAN POSISI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

Perancangan Sensor Gyroscope dan Accelerometer Untuk Menentukan Sudut dan Jarak

Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

PEMANFAATAN SENSOR PERCEPATAN DAN GYROSCOPE UNTUK MENENTUKAN TRAJECTORY ROKET MENGGUNAKAN INERTIAL NAVIGATION SYSTEM(INS)

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

Aplikasi Sensor Accelerometer Pada Deteksi Posisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

terhadap gravitasi, sehingga vektor gravitasi dapat diestimasi dan didapatkan dari pengukuran. Hasil akselerasi lalu diintregasikan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELUNCURAN ROKET LAPAN TAHUN 2006 DI PANDANWANGI - JATIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat.

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

PENGUKURAN ACCELEROMETER ADXL105 UNTUK APLIKASI ALARM PENCURI

Pengaruh Sudut Roll Terhadap Perubahan Sudut Pitch Pada Sensor Accelerometer

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

SISTEM KENDALI ROKET UNTUK GERAK UNPITCHING

RANCANGAN DAN ANALISA ANTENA Dl PERMUKAAN BADAN ROKET

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PLATFORM VALIDASI INERTIAL MEASUREMENT UNIT (IMU) TUGAS AKHIR DIMAS BIMO NUGROHO L2E

Rancang Bangun Inertial Measurement Unit Untuk Unmanned Aerial Vehicles Quadrotor

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN ANALISA

TUGAS AKHIR - TE

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

Keseimbangan Robot Humanoid Menggunakan Sensor Gyro GS-12 dan Accelerometer DE-ACCM3D

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM HEADING AUTOPILOT BERBASIS RA TE-GYROSCOPE DAN MICROCONTROLLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III IMPLEMENTASI ALAT

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

Roket Kendali Otomatis Ketinggian Rendah Menggunakan ATmega 328 dengan Sensor BMP085 dan CMPS10 serta Grafik Antarmuka

KALIBRASI SENSOR GYROSCOPE DENGAN MULTIGAIN SEBAGAI SENSOR ROTASI PADA ROKET MENGGUNAKAN GUI LABVIEW

Rancang Bangun Inertial Measurement Unit Untuk Unmanned Aerial Vehicles Quadrotor

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

BAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM

SISTEM TELEMETRI Unmanned Aerial Vehicle (UAV) BERBASIS Inertial Measurement Unit (IMU)

I. PENDAHULUAN. Wahana udara tanpa awak (WUT) merupakan alternatif dari pesawat berawak

Rancang Bangun Alat Ukur Unting-unting Digital dan Waterpass Digital dengan Accelero Sensor Berbasis Mikrokontroler ATmega8

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diterima 18 Maret 2015, Direvisi 17 April 2015, Disetujui 21 April 2015 ABSTRACT

KOMPAS DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN STABILISASI SUDUT ORIENTASI PITCH PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Pendeteksi Sikap pada Model Wahana Terbang menggunakan Inertial Measurement Unit

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM SENSING DAN GROUND SEGMENT UNTUK QUADROTOR APTRG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

RANCANG BANGUN SISTEM NAVIGASI INERSIA DENGAN KALMAN FILTER PADA MIKROKONTROLER AVR

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan Tiga Rotor

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:140-145 PENGUJIAN SISTEM MUATAN PADA ROKET EKSPERIMEN LAPAN JENIS RKX 100, RTX 100 DAN RWX 200 (TESTING PAYLOAD SYSTEM IN ROCKET EXPERIMENTS LAPAN TYPE RKX-100, RTX-100 AND RWX-200) Kurdianto Peneliti Bidang Teknologi Kendali dan Telemetri, Pusat Teknologi Roket, LAPAN e-mail: kurdianto@gmail.com ABSTRACT Payload form of motion-sensing sensors on the rocket experiment is very important, because can to know the rocket motion in accordance with the specified mission. In this paper test rocket payload in the form of motion-sensing system based ATMEGA 32 presented. ATMEGA 32 as a microcontroller is used to read and ordered the current input to be displayed on the ground station after transmitted process of telemetry Maxstream 900 MHz. Keywords: Payload, Microcontroller, Telemetry ABSTRAK Muatan (Payload) berupa sensor pengindera gerak pada roket eksperimen merupakan hal yang sangat penting, karena dapat mengetahui gerakan roket sesuai dengan misi yang ditentukan. Dalam paper ini pengujian muatan roket yang berupa sistem pengindera gerak berbasis ATMEGA 32 dipaparkan. ATMEGA 32 sebagai microcontroller berfungsi untuk membaca dan memerintahkan input yang ada agar dapat ditampilkan di ground station setelah ada proses transmited dari telemetri Maxstream 900 MHz. Kata Kunci: Muatan, Microcontroller, Telemetri. 1 PENDAHULUAN Perkembangan yang dicapai dalam sistem telemetri, Degree of Freedom (6-DOF) Inertial Measurement Unit (IMU) dan tentu saja sistem aktuator menambah khasanah ilmu pembuatan payload pada semua jenis roket eksperimen. Berbagai desain payload yang berupa sensor pengindera gerak baik dalam hal desain PCB hingga penempatan komponen 6-DOF IMU maupun power supply terdapat perubahan yang baik dibandingkan dengan desain desain muatan (payload) berupa sensor pengindera gerak sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya dukungan literaturliteratur yang ada disesuaikan dengan 140 standarisasi pembuatan desain payload yang telah dikembangkan. Dari berbagai jenis roket yang diterbangkan LAPAN seperti RKX-100 (Roket Kendali Eksperimen), RTX-100 (Roket Tail Eksperimen) dan RWX-200 (Roket Wing Eksperimen), semuanya memiliki satu desain PCB, 6-DOF IMU yang sama. Yang membedakan adalah sistem aktuatornya saja, karena tidak semua roket menggunakan sistem tersebut. Hanya roket kendali RKX dan RTX yang menggunakan sistem aktuator. Penggunaan sistem dasar yang sama inilah yang membuat penelitian roket tentang data yang diterima serta dari sisi pemrograman menjadi lebih memudahkan pengerjaannya.

Pengujian Sistem Muatan pada Roket... (Kurdianto} 2 KARAKTERISTIK MASING-MASING SENSOR DI 6-DOF IMU Sensor sensor yang merupakan komponen 6-DOF IMU memiliki karakteristik kebutuhan daya, suhu kerja, dan toleransi G shock masing masing. Sensor sensor yang digunakan antara lain: ADXRS 300, IDG 300, ADXL 3xx. Berikut adalah karakteristik dari masing masing sensor tersebut. 2.1 Sensor ADXRS 300 ADXRS300 adalah sensor laju perubahan sudut (gyroscope) 300 deg/sec, memiliki satu sumbu yaitu sumbu z. Nilai tegangan input-nya sebesar 5 V. Gambar 2-1: Sensor ADXRS 300 2.2 Sensor IDG 300 IDG-300 adalah sensor laju perubahan sudut (gyroscope) yang memiliki dua sumbu yaitu sumbu x dan sumbu y. Nilai tegangan input pada sensor ini sebesar 3 volt. Sensor IDG-300 sudah dilengkapi dengan rangkaian penyaring (filter) di dalam komponennya dengan jenis Low Pass Filter (LPF). Nilai batas G-shock pada sensor ini sebesar 5000 g. Gambar 2-2: Sensor IDG 300 2.3 Sensor ADXL 3xx ADXL3xx merupakan sensor accelerometer yang digunakan untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran (vibrasi), dan mengukur percepatan akibat gravitasi. Sensor accelerometer mengukur percepatan dari 3 sumbu (axis) gerakan akibat gerakan benda yang melekat padanya. Tiga sumbu tersebut terdiri dari sumbu x, y dan z. Nilai tegangan input pada sensor ini sebesar 3 volt. Gambar 2-3: Sensor ADXL 3xx 3 RANGKAIAN ELEKTRONIK MUATAN ROKET RKX-100,RTX-100 dan RWX 200 Rangkaian elektronik muatan pada roket ini terbagi dua bagian, yaitu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai 6-DOF IMU dan rangkaian elektronik main board yang berfungsi sebagai pemrograman sensor yang ada di 6-DOF IMU. Pada Gambar 3-1 adalah rangkaian skematiknya yang dibuat dengan program DXP/Protel Electronic. 3.1 Rangkaian 6-DOF IMU IMU yang terdiri dari sensor accelerometer dan sensor gyroscope memiliki basis berdasarkan koordinat sumbu benda dan koordinat navigasi. Keluaran dari accelerometer adalah acceleration (percepatan: a x(t), a y(t), dan a z(t) dalam meter/detik² dan keluaran gyroscope adalah angular velocity (kecepatan sudut berupa: p (roll), q (pitch) dan r (yaw) dalam radian/detik. IMU pada umumnya dapat menghasilkan data antara 1 hingga 200 data/mili detik. Keluaran dari gyroscope dimasukkan dalam persamaan Euler dengan menggunakan empat parameter Euler (e 0, e 1, e 2 dan e 3), dan persamaan parameter Quaternion ( dan ). Persamaan Euler tersebut digantikan dengan persamaan Quternion, sehingga setiap persamaannya akan digunakan untuk perhitungan, sedangkan persamaan Euler hanya digunakan sebagai langkah awal pada inisialisasi penentuan parameter. 141

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:140-145 Integrasi sudut Euler Parameter Euler dan Quartenion (3-1) (3-2) dengan (3-3) Sehingga dari persamaan (3-1) sampai (3-3) diperoleh persamaan sudut Euler: (3-4) Cara kerja dari rangkaian ini adalah setelah mendapatkan tegangan sebesar 5 volt maka masing masing sensor mengeluarkan data yang sudah diprogram melalui rangkaian main board. Agar mendapatkan keluaran sinyal yang bagus maka dipasang rangkaian filter pada masing masing sensor. 3.2 Rangkaian main board Pada rangkaian ini terdapat dua buah microprocessor yang berfungsi sebagai pemrogram 6-DOF IMU dan memprogram rangkaian main board-nya sendiri. Berikut adalah rangkaian main board: (3-5) Berikut adalah rangkaian 6-DOF IMU: (3-6) Gambar 3-3: Skematik rangkaian main board Gambar 3-1: Skematik rangkaian 6-DOF IMU 6-DOF IMU ini terdiri dari 3 (tiga) buah sensor. Adapun sensor tersebut adalah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah gambar PCB 6-DOF IMU setelah dilakukan pembuatannya dengan program DXP/ Protel Electronic: Adapun cara kerja dari rangkain main board ini adalah tegangan input dari battery sebesar 7 volt diturunkan melalui tegangan regulator L78S05 sehingga tegangan input-nya menjadi 5 volt. 142 Gambar 3-2: PCB 6-DOF IMU Gambar 3-4: PCB Main Board Sehingga rangkaian 6-DOF IMU dan main board dijadikan satu secara keseluruhan untuk mendapatkan data lengkap. Berikut adalah gambarnya:

Pengujian Sistem Muatan pada Roket... (Kurdianto} Data Gyroscope Gambar 3-5: PCB 6-DOF IMU & Main Board 4 PENGUJIAN MUATAN ROKET Pengujian muatan (payload) berupa sensor pengindera gerak ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: pengujian sensor dan pengujian vibrasi pada payload roket. 4.1 Pengujian sensor Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui data sensor yang sudah terpasang sebelumnya. Yaitu data sensor Accelerometer dan data sensor Gyroscope. Prosedur pengujian sensor dilakukan dengan cara menghidupkan mesin pengujian dan sistem muatan roket. Kemudian muatan roket digerakan ke arah kanan dan kiri. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui data accelerometer. Sedangkan untuk mengetahui data gyroscope adalah dengan cara memutarkan muatan roket dari berbagai sudut serta mengarahkan ke atas dan ke bawah. Di bawah ini dapat dilihat hasil pengujian sensor. Data Accelerometer Pengujian terhadap gyro ini hanya dalam rangka memastikan bahwa gyro memberikan respon terhadap gerakan roket dalam posisi roll, pitch, dan yaw. 4.2 Pengujian Vibrasi pada payload roket Gambar 3-6: Pengujian muatan roket di laboratorium Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui ketahanan payload roket tehadap vibrasi/getaran yang terjadi. Proses pengujian ini diawali dengan menghidupkan power sistem pada mesin vibrasi, sistem alat ukur frekuensi dan sistem muatan roket. Pengujian dilakukan dengan cara bertahap dalam menaikan dan menurunkan frekuensi yang diberikan agar dapat diketahui kondisi data sensor secara dinamis. Nilai frekuensi yang diberikan pada uji vibrasi ini berawal dari 0Hz sampai 2000Hz. Berikut ini data hasil 143

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:140-145 uji vibrasi yang terekam dengan Accelerometer 50G dan Accelerometer 2G (3 axis). Accelerometer 50 G: Kenaikan/penurunan gravitasi sebesar 1G identik dengan pembacaan oleh ADC sebesar 100 point. Data di atas terekam dengan accelerometer 50G, yang berarti terjadi vibrasi 25G hingga +10G. Accelerometer 2G 3 axis (Axis X) Axis Y Axis Z Pembacaan accelerometer 2G ini cukup stabil. Memberikan pembacaan ADC sebesar 100 point masing-masing untuk kenaikan/penurunan sebesar 1G. Dari data hasil uji vibrasi di atas yang terekam dengan accelerometer 2G, terjadi vibrasi 0,4G hingga +1,6G. 5 KESIMPULAN Ada beberapa kesimpulan dari hasil pengujian payload roket, diantaranya: a. Data sensor dapat diterima dengan baik, sehingga dapat diketahui gerak roket saat dilakukan uji, b. Dari hasil uji vibrasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Accelerometer 50G dan Accelerometer 2G (3axis) dapat berfungsi dengan baik dalam uji vibrasi pada frekuensi 0 hingga 2000 Hz DAFTAR RUJUKAN Franklin, Gere F., 1998. Digital Control of Dynamic Systems, 3 rd. Menlo Park, CA:Addison Wesley Longmann. Gani, R., Wahyudi, dan I, Setiawan, 2011. Perancangan Sensor Gyroscope dan Accelerometer untuk Menentukan Sudut dan Jarak, Tugas Akhir Teknik Elektro, UNDIP, Semarang. http://www.digikey.com diakses pada 11 November 2010. http://www.sparkfun.com diakses pada 11 November 2010. Kim H.J. dkk., 2006, Real time Navigation, Guidance and Control of a UAV using Low cost Sensors, Australia. O.S. Salychev, 2004. Applied Inertial Navigation: Problems and Solution, BMSTU Press, Russia. Ogata, Katsuhito, 1991. Modern Control Engineering, 2 nd. Prentice Hall of India. Romi Wiryadinata dan Wahyu Widada, 2007. Development of Inertial Navigation System for Guided Rocket Flight Test, SIPTEKGAN XI. W. Bolton, 1995. MECHATRONICS, Electronic Control Systems In Mechanical Engineering I. Addison Wesley Longman Limited. Wiryadinata, R., 2007. Development of Inertial Navigation System for Guided Rocket Flight Test, SIPTEKGAN XI. 144

Pengujian Sistem Muatan pada Roket... (Kurdianto} 145