BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Indra Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah daratan Indonesia lebih dari km 2 dan luas perairannya lebih dari km 2 yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia [1]. Oleh karena itu, pengawasan batas negara, baik itu batas daratan maupun lautan harus rutin dilakukan untuk menjaga kedaulatan negara. Dengan luas perairan Republik Indonesia yang mencapai 5,8 juta km 2, saat ini pengawasan batas wilayah negara hanya menggunakan prajurit/tentara yang menggunakan boat/kapal. Hal ini tentu akan menghabiskan dana yang besar untuk operasional kapal itu sendiri dan juga biaya perawatannya. Sistem pengawasan menggunakan robot perlu dikembangkan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan apabila menggunakan prajurit/tentara. Autonomous Unmanned Surface Vehicle (USV) merupakan suatu pengembangan dari bidang robotika yang memungkinkan suatu robot berjalan sesuai dengan titik koordinat yang diinginkan [2]. USV biasanya dipakai sebagai alat monitoring keadaan di suatu area perairan. USV menggabungkan beberapa sensor untuk dapat melakukan navigasi secara otomatis. Sensor tersebut diantaranya : Global Positioning System (GPS), Compass dan Inertial Measurement Unit (IMU) [3]. Ketiga sensor tersebut memerlukan metode yang baik sehingga data yang dihasilkan dari sensor tersebut dapat akurat. Hal ini sangat penting karena data yang akurat akan membantu USV dalam mencapai target/posisi yang diinginkan. Pengembangan pada sensor IMU sangat banyak dilakukan oleh para peneliti [4] [7], dikarenakan pada umumnya IMU terdiri atas sensor Accelerometer, Gyroscope dan Magnetometer [8]. Penggabungan data IMU yang sering dijumpai adalah menggunakan metode Euler angle (derajad Euler) [9][10][11]. Metode Euler banyak digunakan karena proses perhitungannya yang cepat sehingga banyak digunakan untuk prototype awal. Metode Euler memiliki kelemahan yaitu adanya singularity [12][13]. Singularity adalah adanya kesamaan sudut yang terbentuk dari perhitungan Euler saat diputar 90 o dengan sequence [14], [13]. Pengembangan USV pada saat ini masih banyak yang dilakukan dalam skala simulasi [2], [3], [15] yang membahas mengenai perhitungan yang digunakan dalam 1
2 sistem USV. USV memerlukan sistem kontrol yang baik sehingga tanggapan actuator dari USV dapat bekerja secara optimal. Sistem kontrol pada Autonomous USV akan mempengaruhi tanggapan dari robot tersebut terhadap jalur yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Apabila sistem kontrol tidak bagus, USV akan cenderung sering keluar dari radius posisi yang diinginkan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan sistem kontrol yaitu uncertainly disturbance baik dari gelombang air maupun dari angin yang berhembus pada body USV. USV merupakan tipe robot dengan pergerakan di atas permukaan air. Gangguan yang mungkin ditimbulkan adalah apabila terdapat arus air yang besar sehingga memungkinkan kapal dapat terbalik. Pada umumnya, hull/badan kapal USV dirancang untuk keadaan arus air yang normal [16] [18]. Rancang bangun USV pada keadaan air yang bergelombang, atau memungkinkan kapal terbalik perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini dikarenakan komponen elektronika yang merupakan penyusun utama sebuah USV, dapat mengalami kerusakan apabila terjatuh kedalam air. Apabila USV sampai terbalik/jatuh, maka akan gagal mencapai target posisi yang sudah ditentukan. Penyesuaian antara sistem kontrol terhadap robot dan juga perancangan mekanik dari USV itu sendiri perlu mendapat perhatian sehingga keadaan perairan yang extreme tidak akan mengganggu task robot untuk mencapai posisi target yang diinginkan. Selain mengatasi terbaliknya kapal, salah satu yang penting dari USV adalah algoritme yang digunakan saat perpotongan dua garis target yang menghasilkan sudut rotasi < 90 o. Pada umumnya algoritme yang digunakan yaitu dengan memperbesar titik toleransi waypoint sehingga kapal dapat melakukan gerakan turning sebelum mencapai titik yang diinginkan [19]. Hal ini cukup berhasil dalam beberapa kondisi, tetapi masalah yang dihadapi adalah USV akan tetap terjadi osilasi yang besar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik yang diinginkan. Selain itu, akibat turning akan menghasilkan offset yang besar terhadap titik yang diinginkan. Pengembangan terkini adalah adanya metode cornering yang diterapkan pada mesin CNC. Mesin CNC adalah mesin yang bergerak berdasarkan koordinat sehingga sistem ini mendekati pergerakan dengan sebuah autonomous vehicle. Quintic-spline, adalah metode yang biasa digunakan untuk membentuk jalur yang halus serta continuos pada perpotongan jalur yang dilalui [20], [21]. Selain metode tersebut, terdapat metode B- Spline atau biasa disebut Bezier Curve [22],[23] Permasalahan yang timbul ketika 2
3 menggunakan quintic-spline adalah bahwa autonomous vehicle tidak bisa bergerak translasi terhadap sumbu y seperti layaknya pada mesin CNC. Selain itu, apabila metode Bezier Curve dilakukan generate terhadap semua waypoint yang digunakan, maka akan terjadi kurva yang terlalu banyak sehingga hasil yang diperoleh justru tidak baik dikarenakan garis hasil perhitungan tidak masuk dalam garis waypoint yang diinginkan [23]. Dibutuhkan suatu metode yang dapat menentukan batas penggunaan sistem cornering sehingga hasil yang dihasilkan lebih optimal. Batas yang dimaksud adalah penentuan jarak antar line untuk melakukan sistem cornering dan juga sudut maksimum yang paling baik untuk diterapkan sistem cornering. 1.2 Perumusan Masalah Dari permasalahan yang sudah disebutkan dari latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. USV merupakan sebuah robot yang beroperasi dipermukaan air. Hal yang dapat mengganggu kinerja robot yaitu ketika robot terbalik dikarenakan faktor eksternal diantaranya arus air maupun gaya yang berlebih saat melakukan maneuver. Diperlukan sebuah metode baik secara mekanik maupun algoritmik sehingga hal tersebut dapat diatasi. 2. Sudut pertemuan yang sempit yaitu <90 o akan mempengaruhi offset yang besar pada USV ketika melakukan target operasi. Hal tersebut akan mempengaruhi waktu dalam mencapai target yang diinginkan. Waktu akan menjadi lebih lama karena pada umumnya USV akan memilih jalur memutar keluar jalur sehingga terjadi osilasi dan mengakibatkan jalur menjadi lebih jauh. 3. Metode Bezier Spline memerlukan perlakuan khusus supaya dapat berjalan secara baik pada sistem kontrol yang digunakan. Algoritme yang digunakan harus dapat berkoordinasi dengan sistem kontrol baik dari kontrol masukan maupun keluaran yang akan masuk kedalam actuator. 3
4 1.3 Keaslian Penelitian Unmanned Surface Vehicle (USV) dikembangkan dengan menggabungkan beberapa komponen elektronika agar dapat berjalan otomatis menuju suatu titik yang kita inginkan. Beberapa komponen tersebut yaitu GPS, IMU dan compass. GPS akan memberikan data posisi dalam latitude dan juga longitude. Dua data inilah yang akan memberikan informasi jarak dan heading posisi terkini terhadap posisi titik yang diinginkan. Data yang diperoleh dari informasi GPS akan dibandingkan dengan data pengolahan dari sensor IMU dan juga compass untuk kemudian menjadi nilai keluaran yang akan diolah oleh controller untuk menjalankan actuator/motor penggerak dari USV [24]. Setiap sensor yang akan digunakan pada sebuah mobile robot tidak semuanya menghasilkan data yang baik untuk dapat digunakan sebagai feedback controller. Oleh karena itu dikembangkan tapis untuk mengatasi noise yang terjadi pada sensor terutama sensor IMU sebagai referensi sudut orientasi. Terdapat beberapa alternatif yaitu complementary filter [25] dan juga dapat digunakan metode Kalman Filter [7]. Setelah mendapatkan data sensor yang akurat, maka pengembangan USV selanjutnya adalah pemilihan metode kontrol yang sesuai. Kontrol pada USV pada umumnya menggabungkan masukan referensi dari IMU dan juga GPS. Fuzzy-PID merupakan salah satu kontrol yang sesuai apabila digunakan pada system yang dinamis. Logika fuzzy berfungsi melakukan gain-schedulling parameter PID sehingga respons system dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada, seperti keadaan ombak, dan yang lainnya [26]. Selain kontrol, yang menjadi bagian terpenting dari sebuah autonomous robot adalah fungsinya sebagai monitoring sehingga diperlukan suatu metode untuk menjaga keadaan tetap stabil [27]. Pada umumnya USV akan mengalami kegagalan target apabila keadaan air yang extreme sehingga memungkinkan USV dapat terbalik. Oleh karena itu diperlukan suatu metode baik secara mekanis maupun sistem algoritmik yang mampu mengatasi masalah tersebut. Penambahan mekanis rotating diperlukan supaya USV dapat kembali kedalam keadaan semula. Selain secara mekanis, penambahan sistem kontrol tersendiri untuk rotating juga sangat diperlukan. Permasalahan yang muncul setelah USV mencapai keadaan stabil adalah saat melakukan task waypoint yang apabila terdapat perpotongan dua line waypoint yang 4
5 menghasilkan sudut sempit (<90 o ) maka akan terjadi osilasi yang berlebih terhadap jalur waypoint. Hal ini akan mempengaruhi kinerja USV terhadap line yang diinginkan dan juga akan menambah waktu dalam mencapai posisi yang diinginkan. Penambahan metode Bezier Curvature-continous diperlukan untuk mengatasi keadaan tersebut. Bezier Curvature akan melakukan kalkulasi sehingga jalur yang sempit akan membentuk kurva linear sehingga pergerakan dapat lebih halus dan USV tetap berada pada jalur yang diinginkan dan offset terhadap jalur waypoint dapat dikurangi. Berikut beberapa penelitian sebelumnya dengan ringkasan hasil pada penelitian tersebut terdapat pada tabel 1.1 : Tabel 1.1 Ringkasan pengembangan USV No Judul penelitian Penjelasan Hasil 1 Design and Implementation Fuzzy sebagai tune deviasi Error pada orientasi for USV Based on Fuzzy angular dan derajad heading > 20 o Control [28] orientasi rudder Menggunakan hull dengan tipe katamaran 2 Automatic Ship Handling of the Maritime Search Mission using a Self-Tuning Fuzzy Gain Scheduling PD Controller[29] 3 Stabilization System For Camera Control On An Unmanned Surface Vehicle [27] 4 Smooth Trajectory Planning Along Bezier Curve for Mobile Robots with Velocity Constraints [30] Fuzzy sebagai tune Error pada parameter PID orientasi heading Menggunakan algorithma backpropagation < 35 o Menggunakan Euler angle Error kemiringan Tidak mempertimbangkan sistem yang berubahubah karena gangguan roll >20 o Menerapkan Bezier Curve Error terjadi pada path planning karena sampling Menyesuaikan vehicle time tidak sesuai pada kurva Bezier dengan Belum dapat batas Velocity diterapkan pada real time operasi 5
6 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu sistem hardware Autonomous Surface Vehicle yang dapat digunakan dalam permukaan air dan dapat bergerak secara otomatis mengikuti jalur yang sudah ditentukan serta tidak terpengaruh apabila USV terbalik di tengah perjalanan dalam mencapai target karena beberapa gangguan. Selain itu, USV juga dapat mengatasi offset yang berlebih terhadap jalur waypoint menggunakan metode Bezier Curvature. Metode yang digunakan juga dapat mengurangi durasi USV dalam mencapai tujuan yang ditentukan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Diperoleh suatu alat yang dapat digunakan sebagai alat monitoring suatu wilayah di permukaan air yang dapat menghemat biaya operasi apabila dibandingkan dengan menggunakan kapal dengan penumpang. 2. Diperoleh suatu metode suatu kapal akan dapat melajutkan target operasi (waypoint) meskipun sempat terbalik di tengah jalan. 3. Diperoleh suatu metode yang dapat meminimalisir waktu mencapai target pada perpotongan jalur sempit sehingga USV tidak perlu memutar atau melakukan kurva keluar jalur (osilasi) yang besar terhadap jalur waypoint sehingga waktu untuk mencapai tujuan juga dapat dipercepat serta dapat meminimalisir offset yang terjadi akibat pembentukan sudut sempit tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan Gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, penulisan tesis ini dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: 1) BAB I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian. Keaslian penelitian berisi beberapa metode sebelumnya yang kemudian dikembangkan. 2) BAB II : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 6
7 Tinjauan pustaka menceritakan berbagai penelitian mengenai baterai yang sudah dilakukan. Dari penelitian tentang kinematika USV, metode filter pada sensor yang digunakan, anti rolling pada USV dan juga metode Bezier Curvature yang mendasari penelitian yang dilakukan oleh penulis. 3) BAB III : Metodologi Disini dituliskan mengenai alur penelitian, perancangan sistem, pengujian pada USV. Kemudian dijelaskan langkah-langkah teknik analisis yang dilakukan. 4) BAB IV : Hasil dan Pembahasan Bab IV merangkum semua hasil yang telah diperoleh dari penelitian yang dijalankan. Hasil pengujian pada masing-masing sensor, pengujian sistem kontrol, pengujian dengan gangguan USV terbalik dan juga pengujian dengan menggunakan metode Bezier Curvature continous. 5) BABV : Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang didapat dari penelitian disampaikan dalam bab ini. Untuk keperluan penelitian selanjutnya disampaikan saran yang sekiranya diperlukan. Hal tersebut untuk membuat penelitian mengenai USV menjadi lebih baik. 7
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unmanned aerial vehicles (UAVs) atau wahana tanpa awak merupakan wahana terbang tanpa ada yang mengendalikan penerbangan wahana tersebut. Sebuah UAV dapat berupa pesawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat terbang model UAV (Unmanned Aerial Vehicle) telah berkembang dengan sangat pesat dan menjadi salah satu area penelitian yang diprioritaskan. Beberapa jenis
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Surface Vehicle (USV) Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dapat dioperasikan pada permukaan air.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem yang dirancang. Teori-teori yang digunakan dalam realisasi skripsi ini antara
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - TE
TUGAS AKHIR - TE 091399 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK PENGATURAN ARAH DAN PENGATURAN HEADING PADA FIXED-WING UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Hery Setyo Widodo NRP. 2208100176 Laboratorium
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Januari 2015 sampai Juni 2015, bertempat di Laboratorium Teknik Elektronika, Laboratorium Terpadu Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perkembangan teknologi yang popular adalah teknologi bidang robotika. Robot mengambil peran yang penting dalam menangani tugas-tugas yang biasanya ditangani
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. minum, sarana olahraga, sebagai jalur trasportasi, dan sebagai tempat PLTA
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah perairan, khususnya sungai, memiliki peranan penting untuk kehidupan manusia. Manfaat sungai antara lain untuk irigasi, bahan baku air minum, sarana olahraga, sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang robotika. Saat ini robot telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Robot adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN BAB 1. 1.1 Latar Belakang Gerak terbang pada pesawat tanpa awak atau yang sering disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ada berbagais macam, seperti melayang (hovering), gerak terbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) banyak dikembangkan dan digunakan di bidang sipil maupun militer seperti pemetaan wilayah, pengambilan foto udara, pemantauan pada lahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia dan lingkungannya. Banyak dari teknologi itu yang berakibat buruk, digunakan untuk perang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah sebuah pesawat terbang yang dapat dikendalikan secara jarak jauh oleh pilot atau dengan mengendalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh atau diterbangkan secara mandiri yang dilakukan pemrograman terlebih
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. Abstract. viii BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ii LEMBAR PERNYATAAN iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii Intisari xvii Abstract xviii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar
Lebih terperincimetode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Quadrotor adalah sebuah pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang memiliki kemampuan lepas landas secara vertikal atau VTOL (Vertical Take off Landing).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Robot dapat didefenisikan sebagai mesin yang terlihat seperti manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam pemenuhan kebutuhan saat sekarang ini, manusia senantiasa dituntut untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan sebuah teknologi yang bisa memudahkan dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) kini menjadi suatu kebutuhan di dalam kehidupan untuk berbagai tujuan dan fungsi. Desain dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang transportasi terus berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya kendaraan yang modern dan praktis
Lebih terperinciterhadap gravitasi, sehingga vektor gravitasi dapat diestimasi dan didapatkan dari pengukuran. Hasil akselerasi lalu diintregasikan untuk mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada kurun waktu yang singkat, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) telah menarik banyak perhatian warga sipil, karena keunggulan mesin ini yang dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobile robot otonom adalah topik yang sangat menarik baik dalam penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mobile robot otonom adalah topik yang sangat menarik baik dalam penelitian ilmiah maupun aplikasi praktis [1]. Mobile robot yang beroperasi secara otomatis dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga jarak dan posisinya agar berada pada koordinat yang telah ditentukan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kapal barang dapat melakukan transfer barang di pelabuhan maupun di tengah lautan. Untuk melakukan transfer barang di pelabuhan, kapal barang haruslah menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menunjang produktivitas pekerjaan, manusia telah lama menginginkan sebuah asisten pribadi yang mampu melakukan beberapa tugas. Asisten berupa robot otomatis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi di bidang penerbangan sudah sangat maju. Pesawat terbang sudah dapat dikendalikan secara jarak jauh sehingga memungkinkan adanya suatu pesawat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan penjelasannya mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan gambar atau rekaman video yang rapi dan stabil. Namun untuk menghasilkan rekaman video yang stabil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bergerak kearah horizontal untuk menentukan arah dan menurunkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane merupakan alat pengangkat dan pemindah material berat yang mana material tersebut tidak bisa dipindahkan hanya dengan menggunakan tenaga manusia. Crane bekerja
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Subchan, M. Sc., Ph.D Drs. Iis Herisman, M. Si
Perencanaan Lintasan Dubins-Geometri pada Kapal Tanpa Awak untuk Menghindari Halangan Statis Oleh : Nur Mu alifah 1209 100 706 Dosen Pembimbing : Subchan, M. Sc., Ph.D Drs. Iis Herisman, M. Si Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang robotika pada saat ini berkembang dengan sangat cepat. Teknologi robotika pada dasarnya dikembangkan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM
32 BAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM 3.1 Pergerakan rotasi wahana terbang Wahana terbang seperti pesawat terbang dan helikopter mempunyai sistem salib sumbu x, y, dan z di mana masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
Lebih terperinciSTUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW
+ PRO S ID IN G 20 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDY SIMULASI AUTOPILOT KAPAL DENGAN LAB VIEW Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinci3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman
BAB I Bab I merupakan pendahuluan usulan proyek akhir. Pendahuluan memaparkan latar belakang dan permasalahan dari proyek akhir serta tujuan dan manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan proyek akhir. A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode kendali nonlinier telah menjadi metode yang sangat penting dan sangat bermanfaat dalam dunia kendali selama beberapa dekade terakhir. Beberapa contoh metode
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Pengaturan keseimbangan robot merupakan suatu cara agar robot dapat setimbang. Dengan menggunakan 2 roda maka akan lebih efisien dalam hal material dan juga karena tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan pengambilan gambar di udara, banyak media yang bisa digunakan dan dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam ilmu pengetahuan, membuat
Lebih terperinciImplementasi Sensor Fusion untuk Peningkatan Akurasi Sensor GPS
Implementasi Sensor Fusion untuk Peningkatan Akurasi Sensor GPS T. A. Nugroho, M. Hutagalung, M.A. Susantio, V. Jeremias, Y. Yonata Institut Teknologi Harapan Bangsa tunggul@gmail.com Abstract. Pada sektor
Lebih terperinciPenggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua
Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN
IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN Dimas Silvani F.H 1*, Abd. Rabi 1, Jeki Saputra 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL
Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA
1022: Ahmad Ashari dkk. TI-59 SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA Ahmad Ashari, Danang Lelono, Ilona Usuman, Andi Dharmawan, dan Tri Wahyu Supardi Jurusan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Robot merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk membantu manusia dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Banyak model robot yang dikembangkan oleh para peneliti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah sebuah sistem pesawat udara yang tidak memiliki awak yang berada di dalam pesawat (onboard). Keberadaan awak pesawat digantikan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-1 1 PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA Robbi Handito, Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, dan Dr. Ir. Agoes A. Masroeri,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gangguan noise pada sensor 4.1.1.Filter Gambar 4.1. Perbandingan sudut diam Gambar 4.1 menunjukan potongan data dimana sistem seharusnya dalam kondisi datar, tetapi ternyata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Hasil perancangan pada sistem ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu hasil perancangan quadrotor, embedded system dan ground control. 4.1.1 Hasil Perancangan
Lebih terperinciAnalisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:
Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu: o Analisa Stabilitas Routh Hurwith 1. Suatu metode menentukan kestabilan sistem dengan melihat pole-pole loop tertutup
Lebih terperinciAutonomous Surface Vehicle sebagai Alat Pemantau Lingkungan Menggunakan Metode Navigasi Waypoint
A76 Autonomous Surface Vehicle sebagai Alat Pemantau Lingkungan Menggunakan Metode Navigasi Waypoint Fadlila Rizki Saputra, Muhammad Rivai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro, Institut
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciKolaborasi Kalman Filter dengan Complementary Filter untuk Mengoptimasi Hasil Sensor Gyroscope dan Accelerometer
Kolaborasi Kalman Filter dengan Complementary Filter untuk Mengoptimasi Hasil Sensor Gyroscope dan Accelerometer Siti Yuliani 1* dan Hendri Maja Saputra 2 1 Electronic Engineering Politeknik Caltex Riau,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada skripsi ini dilakukan beberapa pengujian dan percobaan untuk mendapatkan hasil rancang bangun Quadcopter yang stabil dan mampu bergerak mandiri (autonomous). Pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, robot otomatis juga dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam menunjang produktivitas pekerjaan, manusia telah lama menginginkan sebuah asisten pribadi yang mampu melakukan beberapa tugas. Asisten berupa robot otomatis
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciSudut VS Waktu Sampling (a=0.95)
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 1.1. Pengujian Accelerometer dan Low Pass Filter Pengujian ini dilakukan dengan mengganti nilai koefisien low pass filter, dari pergantian nilai tersebut akan terlihat
Lebih terperinciPATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY
PATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY Bayu Sandi Marta (1), Fernando Ardilla (2), A.R. Anom Besari (2) (1) Mahasiswa Program Studi Teknik Komputer, (2) Dosen Program Studi Teknik
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH OTOMASI DAN ROBOTIKA (609227A) PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMASI JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2017 RENCANA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Uji coba dan Analisa Tujuan dari pengujian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebab
Lebih terperinciPENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID
PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID Hendro Purnomo Basuki 1*, Nachrowie 1, Muhammad Ansori 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Desember 2015 (jadwal dan aktifitas penelitian terlampir), bertempat di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya pada bidang navigasi memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Munculnya teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA. Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability Bayu Satya Adhitama 1, Erwin Susanto 2, Ramdhan Nugraha 3 1,2,3 Prodi
Lebih terperinciPurwarupa Sistem Kendali Kestabilan Pesawat Tanpa Awak Sayap Tetap Menggunakan Robust PID
IJEIS, Vol.6, No.2, October 2016, pp. 129~138 ISSN: 2088-3714 129 Purwarupa Sistem Kendali Kestabilan Pesawat Tanpa Awak Sayap Tetap Menggunakan Robust PID Dwitiya Bagus Widyantara* 1, Raden Sumiharto
Lebih terperinci3.5.1 Komponen jaringan syaraf Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Simulink MATLAB Mikrokontroler...
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN TESIS... i PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix INSTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan metode pengujian peforma navigasi robot, hasil pengujian robot, perbandingan metode kontrol fuzzy dengan metode kontrol Propotional Derivative
Lebih terperinciTUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut
TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER Tunning kontrol PID ini bertujuan untuk menentukan paramater aksi kontrol Proportional, Integratif, Derivatif pada robot line follower. Proses ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam. Tidak bisa kita pungkiri dengan kenyataan seperti itu rakyat Indonesia
Lebih terperinciRancang Bangun Program Visualisasi Pergerakan Differential Drive Mobile Robot
Rancang Bangun Program Visualisasi Pergerakan Erni Dwi Wahyuni Jurusan Teknik Informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail : ernidw@student.eepis-its.edu
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi yang sangat cepat diiringi dengan berbagai penemuan baru di berbagai bidang mendorong manusia untuk selalu mengaplikasikan teknologi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI ALAT
BAB III IMPLEMENTASI ALAT Hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu pengetahuan mengenai sistem yang direncanakan dan peralatan pendukung sistem yang akan digunakan. Perancangan sistem meliputi perancangan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT
PENERAPAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA EMPAT oleh: Dimas Avian Maulana 1207 100 045 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc., Ph.D Abstrak Robot mobil adalah salah
Lebih terperinciExternal Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam. proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki
External Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki kepresisian yang tinggi sehingga dapat mengurangi resiko
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM STABILISASI ROLL DAN YAW PADA PROTOTYPE HOVERCRAFT MENGGUNAKAN SENSOR IMU 6 DOF DENGAN METODE SELF TUNING FUZZY PID
PERANCANGAN SISTEM STABILISASI ROLL DAN YAW PADA PROTOTYPE HOVERCRAFT MENGGUNAKAN SENSOR IMU 6 DOF DENGAN METODE SELF TUNING FUZZY PID Aulia Rahman *), Iwan Setiawan, and Darjat Departemen Teknik Elektro,
Lebih terperinciOPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS
OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati
DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati 1207 100 063 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Abstrak Kendaraan tanpa awak dalam bentuk robot mobil
Lebih terperinciDesain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi Permukaan (Self-Reconfigurable Table-1)
The 14 th Industrial Electronics Seminar 212 (IES 212) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 212 Desain Dan Realisasi Robot Meja Dengan Kemampuan Rekonfigurasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan wireless
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan suatu perancangan sistem pemenuhan lintasan berbasis logika Fuzzy pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inovasi teknologi seakan tidak pernah ada habisnya, negara-negara maju terus mengembangkan peralatan-peralatan elektronika dengan kemampuan yang semakin canggih.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO
Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO Raranda S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4097
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4097 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE SISTEM MONITORING POSISI PERAHU NELAYAN DI PERAIRAN LAUT MENGGUNAKAN SISTEM GPS
Lebih terperinciSistem Kendali Penerbangan Quadrotor Pada Keadaan Melayang dengan Metode LQR dan Kalman Filter
IJEIS, Vol.7, No., April 207, pp. 49~60 ISSN: 2088-374 49 Sistem Kendali Penerbangan Quadrotor Pada Keadaan Melayang dengan Metode LQR dan Kalman Filter Andi Dharmawan*, Ivan Fajar Arismawan 2 Department
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar belakang Mobile-robot adalah suatu mesin otomatis yang dapat bergerak dalam suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER
SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER Gilang Pratama Putra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan mobile phone tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone maupun smartphone
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALI PID UNTUK GERAKAN PITCH DAN ROLL PADA QUADCOPTER
PERANCANGAN PENGENDALI PID UNTUK GERAKAN PITCH DAN ROLL PADA QUADCOPTER Rosalia H. Subrata, Raymond Tarumasely & Calvin Dwianto S. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
Lebih terperinciKomparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )
Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST (218 1 165) Latar Belakang Indonesia memiliki bentangan wilayah yang luas. Satelit tersusun atas beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang pantai 81.000 Km dimana ± 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan. Dengan memanfaatkan potensi wilayah ini banyak
Lebih terperincipengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp
Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDADULUAN. Suspensi pada mobil adalah kumpullan komponen seperti pegas, peredam
BAB I PENDADULUAN A. Latar Belakang Suspensi pada mobil adalah kumpullan komponen seperti pegas, peredam kejut dan lengan suspensi yang digabung menjadi satu. Setiap mobil menggunakan sistem suspensi ini
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF
Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF Al Barra Harahap1,a), Myo Myint Shein1,b), Nina Siti Aminah1,c), Abdul Rajak2,d), Mitra Djamal1,2,e) 1 Laboratorium
Lebih terperinciImplementasi Complementary Filter Menggunakan Sensor Accelerometer dan Gyroscope pada Keseimbangan Gerak Robot Humanoid
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1376-1384 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Complementary Filter Menggunakan Sensor Accelerometer
Lebih terperinciSistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor
IJEIS, Vol.5, No.2, October 2015, pp. 199~210 ISSN: 2088-3714 199 Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor Syafrizal Akhzan* 1, Andi Dharmawan 2 1 Program Studi Elektronika dan Instrumentasi,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER Firdaus NRP 2208 204 009 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinci