KALIBRASI SENSOR GYROSCOPE DENGAN MULTIGAIN SEBAGAI SENSOR ROTASI PADA ROKET MENGGUNAKAN GUI LABVIEW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KALIBRASI SENSOR GYROSCOPE DENGAN MULTIGAIN SEBAGAI SENSOR ROTASI PADA ROKET MENGGUNAKAN GUI LABVIEW"

Transkripsi

1 KALIBRASI SENSOR GYROSCOPE DENGAN MULTIGAIN SEBAGAI SENSOR ROTASI PADA ROKET MENGGUNAKAN GUI LABVIEW Priswanto 1, Oyas Wahyunggoro 2, Wahyu Widada 3, Romi Wiryadinata 4 1 Prodi Teknik Elektro Unsoed 2 Jurusan Teknik Elektro FT UGM 3 Lembaga Penerbangan dan Antariksa nasional 4 Jurusan Teknik Elektro, FT-UNTIRTA prist_02@yahoo.com, romi@wiryadinata.web.id Page 136 of 234 Abstract In this research, gyroscope censor with multigain designing and testing is conducted to detect rocket motion. Method used in this research is designing and experiment in laboratory. Gyroscope testing and calibration is conducted using Actidyn tri-axis simulator using Labview based GUI (Graphic User Interface). Calibration process is conducted to compare gyroscope reading angle speed with data in actidyn. Calibration parameter acquired is then simulated as calibration factor and is applied in Labview Calibration factor application in Labview is then tested with angle testing that is by providing angle motion treatment to gyroscope with Actidyn tri-axis simulator. From the testing result average calibration factor acquired for ADXRS150 is 1, While angle testing with single gain resulted RMSE value of 1, %, with average of angle deviation of 2,24903 degree. On the other hand angle testing with multigrain resulted RMSE value of 0, % and angle deviation avarage of 1, degree. Keywords rate gyroscope, rocket rotation, multi gain, Labview. I. PENDAHULUAN Gyroscope merupakan sensor inersia yang digunakan untuk mengukur kecepatan rotasi pada roket. Gerak rotasi roket tak menentu, dapat dalam keadaan lambat maupun cepat, sedangkan sensor gyroscope di pasaran tidak dirancang untuk keadaan tersebut, padahal kesalahan pembacaan data rotasi oleh sensor dapat berdampak besar bagi kinerja roket. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem sensor gyroscope yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa hal yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan gyroscope ini adalah : bagaimana gyroscope dapat membaca secara akurat gerak rotasi roket serta bagaimana mengatasi drift noise gyroscope. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope untuk mendeteksi gerak rotasi roket baik dalam keadaan lambat maupun cepat. Parameter hasil kalibrasi selanjutnya diuji pada model sistem gyroscope menggunakan perangkat lunak Labview, sehingga diharapkan dapat diperoleh parameter yang tepat dalam pembuatan model rancangan sistem sensor gyroscope untuk pemandu roket. II. LANDASAN TEORI 2.1 Gyroscope ADRXS150 dan ADXRS300 Gyroscope ADXRS150 dan ADXRS300 merupakan produk dari Analog Device. Secara prinsip gyroscope tersebut memiliki karakteristik yang sama. ADXRS150 merupakan gyroscope elektrik yang memiliki skala 150 º/s. Sedangkan Gyroscope ADXRS300, merupakan gyroscope elektrik yang memiliki skala ± 300 º/s. ADXRS150 dan ADXRS300 merupakan sensor kecepatan sudut dengan komponen elektronik terintegrasi yang di jual secara komersil. Sensor ini berukuran kecil dengan konsumsi daya rendah dan memiliki ketahanan yang baik terhadap goncangan dan getaran. Sensor ini merupakan terobosan baru yang menggabungkan sistem elektrik dan mekanik atau yang biasa disebut integrated micro electromechanical system (imems). Tegangan masukan untuk ADXRS150 dan ADXRS300 adalah tegangan DC 4,75-5,25volt sedangkan tegangan keluarannya adalah antara 0,25 sampai 4,75 volt. ADXRS300 memiliki sejumlah kaki yang masingmasing memiliki fungsi tertentu. Sensor gyroscope ADXRS300 ditunjukkan pada Gambar 1., berikut. Gambar 1. Sensor gyroscope ADXRS300 Gyroscope ADXRS150 dan ADXRS300 akan mengeluarkan tegangan yang nilainya sebanding dengan nilai kecepatan sudut. Nilai tersebut ditentukan oleh nilai kepekaannya. Nilai kepekaan tersebut memiliki satuan milivolt per derajat per detik (mv/º/s). Gyroscope ADXRS300 memiliki nilai kepekaan 5 mv/º/s sedangkan ADXRS150 memiliki nilai kepekaan 12,5 mv/º/s. Untuk mengkonversi tegangan keluaran gyroscope ke degree/second dapat digunakan persamaan :...(1) Hasil tegangan keluaran kecepatan sudut yang bergantung terhadap waktu dapat di integralkan untuk memperoleh nilai perubahan sudut, dengan persamaan : atau atau...(2) 2.2 Model Matematis Gyroscope Secara mekanis gerak proff mass dari struktur rate gyroscope merupakan gerak harmonis. Sedangkan secara elektrik keluarannya menghasilkan sinyal tegangan analog yang ekuivalen dengan kecepatan sudut. Sehingga bentuk

2 sinyalnya mengikuti persamaan gelombang harmonis sinusoidal sebagai berikut : V(t) = A sin (2πft)...(3) dengan V(t) = sinyal kecepatan sudut A = amplitudo f = frekuensi t = waktu Keluaran sinyal rate-gyroscope masih mengandung noise yang disebabkan karena perubahan temperature, impedansi elektromagnetis, dan sebagainya. Sehingga persamaan (3) dapat dituliskan menjadi : V (t) = A sin (2πft) + n(t)+b(t)...(4) dengan ; V(t) = sinyal kecepatan sudut yang akan kita ukur n(t) = random noise b(t) = noise karena perubahan temperatur Untuk mendapatkan hasil yang optimal, noise-noise tersebut harus dihilangkan atau diminimalkan. Berdasarkan proses filtering diatas, maka persamaan (4) dapat ditulis kembali menjadi. V(t) = A sin (2πft) + [n(t) -n`(t)]+[b(t)-(b`(t)].(5) Dengan proses integral, perubahan sudut terhadap waktu dapat ditulis dengan persamaan : T 2 θ(t) = A sin (2π f t) +[ n( t) n`( t)]+[ b( t) ( b`( t)] dt...(6) T1 Untuk mendapatkan hasil sudut yang diinginkan, maka perlu dilakukan pengkalibrasian sensor. Sehingga, untuk memperoleh perubahan sudut yang terkalibrasi persamaan diatas ditulis kembali dengan sebuah parameter kalibrasi (K) menjadi persamaan berikut: θ ( t) = K K T2 T 0 V ( t) dt =K A sin (2π f t)+[ n( t) n`( t)]+[ b( t) ( b`( t)] dt...(7) T1 Page 137 of 234 dengan θ (t K ) adalah perubahan sudut yang sudah dikalibrasi. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dan uji laboratorium yang dilakukan dalam tahapan sebagai berikut. Tahap 1. Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur tentang teknologi peroketan, sistem sensor rate gyroscope dan Labview Literatur diperoleh dengan melakukan browsing internet ke website pembuat gyroscope dan beberapa jurnal digital, serta jurnal hardcopy. Tahap 2. Membuat rancangan sistem sensor rate gyroscope. Pembuatan skematik rancangan sistem sensor rate gyroscope dilakukan menggunakan Proteus 7. Skematik rancangan dibuat berdasarkan hasil studi literature dan datasheet sensor rate gyroscope ADXRS150 dan ADXRS300. Tahap 3. Membuat model GUI (Graphic User Interface) untuk pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope menggunakan Labview 2012 Tahap 4. Melakukan pengujian dan kalibrasi prototype sistem sensor rate gyroscope. Pengujian dan kalibrasi dilakukan menggunakan Actidyn triaxis simulator yang memiliki akurasi sampai ± 0,0001%. Parameter hasil kalibrasi selanjutnya diaplikasikan sebagai faktor kalibrasi untuk pengujian sudut menggunakan pada Labview. Tahap 5. Melakukan analisa hasil pengujian prototype sistem sensor rate gyroscope. Pada tahap ini dilakukan analisis hasil perbandingan gyroscope dengan gain tunggal dan multigain. Untuk lebih memperjelas hasil perbandingan selanjutnya di gambarkan dalam bentuk grafik. Tahap 6. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil analisa pengujian. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam diagram alir Gambar 2. Gambar 2. Diagram alir tahapan penelitian 3.2 Pengujian dan Pengkalibrasian Gyroscope Proses pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope dilakukan dengan Actidyn tri-axis simulator dengan perencanaan seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram blok pengujian dan pengkalibrasi sensor gyroscope Gambar 3., menunjukkan teknik pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope menggunakan Actidyn tri-axis simulator. Sensor rate gyroscope diletakkan ditengah piringan putar (posisi sensor sendiri tidak

3 mempengaruhi hasil perhitungan). Actidyn tri-axis simulator menggunakan teknologi brushless sehingga memungkinkan untuk bandwith servo yang besar dan respon dinamik yan tinggi. Actidyn tri-axis simulator dikendalikan dan dimonitoring dengan komputer, sehingga pembacaan kecepatan putaran sudutnya lebih akurat (rate accuracy sampai ± 0,001 %). Data akuisisi gyroscope dengan antarmuka Arduino UNO di kirim ke sebuah laptop atau PC (personal computer) untuk memonitor dan memproses perhitungan sinyal dari gyroscope. Sinyal tersebut diproses dan di analisa dengan menggunakan software Matlab. Kecepatan sudut putaran piringan dari sinyal kecepatan sudut dari gyroscope dibandingkan dengan pembacaan kecepatan sudut pada Actidyn untuk memperoleh parameter kalibrasi. Faktor kalibrasi dari masing-masing gyroscope yang diperoleh selanjutnya digunakan dalam pengujian sudut. Proses pengkalibrasian sensor gyroscope dalam bentuk diagram alir dapat ditunjukkan pada Gambar 4. Page 138 of 234 akan diujikan menggunakan software Actidyn. Pergerakan Actidyn akan menyebabkan putaran dengan kecepatan sudut yang sama pada gyroscope. Sinyal keluaran gyroscope akan dibaca oleh Arduino UNO yaitu pada pin analog A1 dan A5. Data serial gyroscope disimpan dalam file.txt, selanjutnya di proses plotting menggunakan MATLAB. Hasil plotting keluaran gyroscope di tunjukkan pada Gambar 6. Gambar 4. Diagram alir proses kalibrasi gyroscope Secara lebih jelas, proses pengujian dan kalibrasi sensor gyroscope dengan Actidyn ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5.a. Papan kalibrasi sensor gyroscope dengan Actidyn tri axis simulator b. Actidyn tri axis simulator c. Tampilan software Actidyn tri axis simulator Berdasar pada Gambar 5., (a,b dan c) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Sensor gyroscope ADXRS150 dan ADXRS300 diletakkan pada bagian tengah piringan Actidyn. Kemudian Actidyn di putar pada rate (deg/s) yang Gambar 6. Sinyal kecepatan sudut gyroscope Gambar 6., menunjukkan sinyal kecepatan sudut gyroscope ADXRS150 (biru) dan ADXRS300 (hijau), yang di putar dengan kecepatan 10, 30, 50, 70, 90, 110, 130, 150, 170, 190 dan 210 (deg/s). Perbandingan rerata kecepatan sudut gyroscope dengan pembacaan kecepatan sudut pada actidyn di tunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data pengkalibrasian sensor gyroscope No. Actidyn (deg/s) ADXRS150 (deg/s) ADXRS300 (deg/s) Persentase Erorr 1 (%) Faktor Kalibrasi 1 Persentase Erorr 2 (%) Faktor Kalibrasi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Nilai rata-rata 6, , , , Berdasar Tabel 4.1., besar kalibrasi rata-rata sensor ADXRS 150 sebesar 1, dan ADXRS 300 sebesar 1, dengan persentase erorr ADXRS150 sebesar 6, % dan ADXRS300 sebesar 2, %. 3.3 Pengujian sudut Gyroscope Faktor kalibrasi yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya, selanjutnya di simulasikan sebagai parameter kalibrasi dan diaplikasikan pada Labview Pengaplikasian faktor kalibrasi pada Labview selanjutnya di uji dengan pengujian sudut yaitu dengan memberikan perlakuan gerak sudut pada gyroscope dengan Actidyn. Pengujian sudut dilakukan pada gain tunggal yaitu menggunakan satu sensor ADXRS150 atau ADXRS300 dan multigain yaitu dengan cara otomatis memilih gain berdasarkan kecepatan sudut rate gyroscope. Pengujian sudut gyroscope digambarkan pada diagram alir Gambar 7.

4 Page 139 of 234 a. Gyroscope dalam keadaan diam Gambar 7. Diagram alir pengujian sudut gyroscope Front panel pengujian sudut gyroscope dengan GUI (Grafik User Interface) berbasis Labview ditunjukkan pada Gambar 8. b. Putaran berlawanan arah jarum jam Gambar 8. Front panel Labview pengujian sudut gyro Keterangan : 1. Komunikasi COM dengan Arduino UNO 2. Tegangan offset gyroscope 3. Sudut putar gyro 4. Grafik kecepatan sudut 5. Grafik sudut putar gyro 6. Indikator kecepatan sudut dan arah putaran 7. Indikator meter posisi dan kecepatan sudut IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil tanggapan sensor gyroscope Pengujian respon sensor dilakukan pada saat gyroscope diam, kemudian pada saaat gyroscope berputar dengan arah berlawanan jarum jam serta searah jarum jam untuk melihat sinyal tanggapan keluaran sensor gyroscope. Hasil tanggapan sensor ditunjukkan pada Gambar 9. (a, b, c). c. Putaran searah arah jarum jam Gambar 9. Respon keluaran sensor gyroscope ADXRS300 Dari Gambar 9., terlihat bahwa ketika sensor dalam kondisi diam, sinyal terlihat pada tegangan sekitar 2,5 volt yaitu sebesar tegangan offset, sedangkan bila sensor di putar searah jarum jam maka keluaran tegangan analog sensor lebih besar dari tegangan offset dan untuk putaran berlawanan arah jarum jam maka keluaran tegangan analog lebih rendah dari tegangan offset. 4.2 Sinyal kecepatan sudut dan sudut putar gyroscope Sinyal kecepatan sudut gyroscope dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (1 ). Pada Gambar 10., di tunjukkan grafik hasil pembacaan sinya kecepatan sudut gyroscope (degree/secon)d. Berdasar pada Gambar 10.,

5 tersebut, pada saat diam kecepatan sudut menunjukkan nilai 0 degree/second. Selanjutnya terlihat pergerakan gyroscope berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan sampai sekitar 80 degree/second,berhenti sebentar, kemudian bergerak lagi searah jarum jam dengan kecepatan sekitar 60 degree/second. Gambar 10. Sinyal kecepatan sudut gyroscope (degree/second) Dengan menggunakan persamaan (6)., dari hasil pengujian sinyal kecepatan sudut, dapat diperoleh pergerakan posisi gyroscope (degree), yaitu dengan cara melakukan pengintegralan sinyal kecepatan sudut tersebut. Hasil pengukuran sinyal integral kecepatan sudut ditunjukkan pada Gambar 11. Page 140 of 234 Tabel 4.2 Pengujian sensor gyroscope dengan gain tunggal ADXRS300 (faktor kalibrasi = 1, ) dengan kecepatan < 100 deg/s dan 100 deg/s. No. Sudut (derajat) Gyroscope Deviasi sudut (derajat) (derajat) Persen erorr (%) ,782 1,218 3, ,638 3,362 4, ,686 1,314 1, ,769 1,231 0, ,976 1,976 1, ,694 1,694 0, ,7887 2,2113 0, ,483 3,517 1, ,754 3,246 1, ,279 2,721 0, Rata-rata 2, , Tabel 4.3 Pengujian sensor gyroscope dengan multi gain (gain 1x dengan faktor kalibrasi =1, dan gain2x dengan faktor kalibrasi =1, ), dengan kecepatan < 100 deg/s dan 100 deg/s. No. Sudut Gyroscope Deviasi sudut Persen erorr (derajat) (derajat) (%) ,837 0,163 0, ,298 0,298 0, ,325 0,675 0, ,151 0,849 0, ,232 0,768 0, ,047 1,047 0, ,362 0,362 0, ,076 1,076 0, ,347 1,347 0, ,772 1,228 0, Rata-rata 1, , Dari Tabel 4.2., dan 4.3., tersebut diperoleh deviasi sudut rata-rata untuk gain tunggal sebesar 2,24903 derajat dengan prosentase kesalahan rerata sebesar 1, %. Sedangkan pada pengukuran dengan multigain diperoleh deviasi sudut rerata sebesar 1, dan prosentase kesalahan rerata sebesar 0, %. 4.4 Analisa Hasil Berdasar pada hasil pengujian sensor gyroscope, terdapat perbedaan hasil yang cukup signifikan antara gyroscope yang menggunakan gain tunggal dibandingkan dengan multigain. Dalam bentuk grafik, perbandingan hasil pengukuran gyroscope dengan gain tunggal dan multigain ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 11. Sinyal integral kecepatan sudut (degree) Berdasar pada Gambar 10., tampak gyroscope diam (posisi 0 degree) sampai kira-kira T=40 detik. Kemudian gyroscope terbaca bergerak berlawanan jarum jam sejauh sekitar 35 degree, selanjutnya diputar searah jarum jam sejauh 70 degree atau sebesar 35 degree arah posistip dari titik 0 degree, dan seterusnya. A. 4.3 Hasil Pengujian Sudut Gyroscope Pengujian sudut dilakukan dengan menerapkan faktor kalibrasi yang didapat dari percobaan sebelumnya. Hasil pengujian yang didapat kemudian dibandingkan dengan sudut sebenarnya, sehingga didapat besaran error. Hasil pengujian sudut dengan gain tunggal dan multi gain ditunjukkan pada Tabel 4.2., dan 4.3. Gambar 12. Perbandingan pengukuran gyroscope gain tunggal dengan multigain

6 Secara prinsip hasil pengukuran sudut baik dengan gain tunggal maupun dengan multigain berhasil dengan baik. Hal tersebut bisa dilihat dari Gambar 12., yang menampilkan perbandingan sudut sebenarnya, sudut terukur dengan gain tunggal dan sudut terukur dengan multigain yang terlihat hampir simetris linier. Untuk analisis lebih jauh lagi kita lihat deviasi sudut hasil pengukuran dan perbandingan erorr antara gain tunggal dan multigain, seperti ditunjukkan pada Gambar 13 dan Gambar 14. Gambar 13. Perbandingan deviasi sudut terukur gain tunggal dan multigain Gambar 14. Perbandingan persentase erorr gain tunggal dan multigain Berdasar pada grafik Gambar 13., dan 14 terlihat jelas perbandingan akurasi yang cukup signifikan antara gyro dengan gain tunggal dan multigain. Gyroscope dengan multigain memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dengan deviasi sudut dan erorr yang lebih kecil dibandingkan dengan gyroscope dengan gain tunggal. V. PENUTUP Berdasar hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Faktor kalibrasi rata-rata ADXRS150 sebesar 1, dan ADXRS300 sebesar 1, Pengujian sudut dengan gain tunggal menghasilkan nilai RMSE sebesar 1, %, dengan rata-rata penyimpangan sudut sebesar 2,24903 derajat. Sedangkan pengujian sudut dengan multigain menghasilkan nilai RMSE sebesar 0, % dan rata-rata penyimpangan sudut sebesar 1, derajat. Hal tersebut menunjukkan hasil pengukuran yang lebih akurat pada gyroscope dengan multigain. UCAPAN TERIMA KASIH Page 141 of 234 Terima kasih penulis sampaikan dengan hormat atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian dapat berjalan lancar kepada; 1. Pusat Teknologi Roket LAPAN 2. Laboratorium Teknik Elektro Unsoed 3. Semua pihak yang turut membantu dalam penelitian ini. REFERENSI [1] Priswanto, et al., "Analisis Sensor Rate Gyroscope Untuk Roket," in CITEE UGM, ed. Yogyakarta, [2] Widada W, "Rancang Bangun Sistem Sensor Rotasi 3- Axis Berbasis Rate Gyroscope dan Mikrokontroller Untuk Payload Roket," JANAS, [3] Wiryadinata R. and Widada W, "Error Correction of Gyroscope Calibration for Inertial Navigation System Algorithm," SNATI, [4] Arnaudov, et al., "Improvement in the Method for Bias Drift Compensation in Micromechanical Gyroscope," Radioengineering, vol. 14 No. 2, pp. 7-12, [5] (2004). ADXRS150 Datasheet. Available: [6] (2004). ADXRS300 Datasheet. Available: [7] Wahyudi, et al., "Metode Kalibrasi Sensor Rate Gyroscope Untuk IMU Roket," Jurnal Teknologi Dirgantara, vol. 10 No.2, pp , [8] Mubarok and Asep, "Pendeteksi Rotasi Menggunakan Gyroscope Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535," [9] B. W. Evans, Arduino Programming Notebook: Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 License, [10] Artanto. D, Interaksi Arduino dan Labview. Jakarta: Elex Media Komputindo, [11] R. Bitter, Labview Advance Programming Technicques: CRC Press LLC, [12] NI-Tutorial (2012). Advantages of Using Labview in Academic Research. Available: [13] NI-Tutorial (2011). Top 5 Reasons Labview Makes You More Productive When Using Arduino. Available:

Signal Conditioning Test for Low-Cost Navigation Sensor

Signal Conditioning Test for Low-Cost Navigation Sensor Signal Conditioning Test for Low-Cost Navigation Sensor Iwan Tirta 1,Romi Wiryadinata 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon, Indonesia 1 iwantirta7777@gmail.com, 3 romi@wiryadinata.web.id

Lebih terperinci

ERROR CORRECTION OF RATE-GYROSCOPE CALIBRATION FOR INERTIAL NAVIGATION SYSTEM ALGORITHM

ERROR CORRECTION OF RATE-GYROSCOPE CALIBRATION FOR INERTIAL NAVIGATION SYSTEM ALGORITHM Sear Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022 ERROR CORRECTION OF RATE-GYROSCOPE CALIBRATION FOR INERTIAL NAVIGATION SYSTEM ALGORITHM Romi Wiryadinata 1, Wahyu Widada 2 1

Lebih terperinci

METODE KALIBRASI SENSOR RATE-GYROSCOPE UNTUK IMU ROKET [CALIBRATION METHOD OF RATE-GYROSCOPE SENSOR FOR IMU ROCKET]

METODE KALIBRASI SENSOR RATE-GYROSCOPE UNTUK IMU ROKET [CALIBRATION METHOD OF RATE-GYROSCOPE SENSOR FOR IMU ROCKET] Metode Kalibrasi Sensor Rate-Gyroscope untuk... (Wahyudi et al.) METODE KALIBRASI SENSOR RATE-GYROSCOPE UNTUK IMU ROKET [CALIBRATION METHOD OF RATE-GYROSCOPE SENSOR FOR IMU ROCKET] Wahyudi *,**), Adhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

Kurdianto Peneliti Bidang Teknologi Kendali dan Telemetri, Pusat Teknologi Roket, LAPAN ABSTRACT

Kurdianto Peneliti Bidang Teknologi Kendali dan Telemetri, Pusat Teknologi Roket, LAPAN   ABSTRACT Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:140-145 PENGUJIAN SISTEM MUATAN PADA ROKET EKSPERIMEN LAPAN JENIS RKX 100, RTX 100 DAN RWX 200 (TESTING PAYLOAD SYSTEM IN ROCKET EXPERIMENTS LAPAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335

Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335 Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335 Iwan SETIAWAN #1, Budi SETIYONO #2, Tri Bagus SUSILO #3 # Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang,

Lebih terperinci

Perancangan Sensor Gyroscope dan Accelerometer Untuk Menentukan Sudut dan Jarak

Perancangan Sensor Gyroscope dan Accelerometer Untuk Menentukan Sudut dan Jarak Makalah Seminar Tugas Akhir Perancangan Sensor Gyroscope dan Accelerometer Untuk Menentukan dan Ruslan Gani [1], Wahyudi, S.T, M.T [2], Iwan Setiawan, S.T, M.T [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO [1] Vionanda Sheila Deesera, [2] Ilhamsyah, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik 3 fasa berbasis

Lebih terperinci

Diterima 29 Oktober 2015; Direvisi 19 November 2015; Disetujui 27 November 2015 ABSTRACT

Diterima 29 Oktober 2015; Direvisi 19 November 2015; Disetujui 27 November 2015 ABSTRACT Analisis Data Sensor... (Kurdianto dan Endro Artono) ANALISIS DATA SENSOR ACCELEROMETER PADA UJI TERBANG ROKET EKSPERIMEN LAPAN TIPE RX 200 (ANALYSIS SENSOR DATA ACCELEROMETER IN FLIGHT TEST ROCKET EXPERIMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3

RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3 RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3 Nazar Ardiansyah*, M Taufiq T, Itmi Hidayat K Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT Modifikasi Persamaan Quaternion...(Romi Wiryadinata et al.) IMPLEMENTASI 3D GAME ENGINE SEBAGAI VISUALISASI SISTEM NAVIGASI 6-DOF PADA ROKET KENDALI LAPAN [3D GAME ENGINE IMPLEMENTATION AS 6-DOF NAVIGATION

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa perangkat keras, perangkat lunak, kesatuan sistem secara keseluruhan serta eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor

Lebih terperinci

PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3 Desember 2017 Page 2159 Abstrak PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK Radar Prototype as Objects Detector Luky Renaldi, Sugondo Hadiyoso,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum Sistem pada penelitian ini akan menyeimbangkan posisi penampang robot dengan mengenal perubahan posisi dan kemudian mengatur kecepatan. Setiap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh : LAPORAN Project Microcontroller Semester IV Judul : Automatic Fan DisusunOleh : Nama: Riesca Nusa.D Nim : 13140002 Nama: Nita Chairunnisa Nim : 13140007 Nama: Iqra Ali Nim : 13140026 Nama: Mufzan Nur Nim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roket merupakan sebuah wahana antariksa yang dapat digunakan untuk menunjang kemandirian dan kemajuan bangsa pada sektor lain. Selain dapat digunakan untuk misi perdamaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Prototype Landing Gear System Dan Monitoring Pergerakan Landing Gear System

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Prototype Landing Gear System Dan Monitoring Pergerakan Landing Gear System BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat merupakan salah satu modal transportasi yang sangat sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat untuk berpergian jarak jauh. Tentunya faktor keamanan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1950-an, banyak dijumpai motor arus searah konvensional (MASK) sebagai penggerak mekanik. Hal demikian didasarkan atas anggapan bahwa MASK memiliki kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan wireless

Lebih terperinci

METODE KALIBRASI RADAR TRANSPONDER ROKET MENGGUNAKAN DATA GPS (CALIBRATION METHOD OF RADAR TRANSPONDER FOR ROCKET USING GPS DATA)

METODE KALIBRASI RADAR TRANSPONDER ROKET MENGGUNAKAN DATA GPS (CALIBRATION METHOD OF RADAR TRANSPONDER FOR ROCKET USING GPS DATA) Metode Kalibrasi Radar Transponder Roket... (Wahyu Widada) METODE KALIBRASI RADAR TRANSPONDER ROKET MENGGUNAKAN DATA GPS (CALIBRATION METHOD OF RADAR TRANSPONDER FOR ROCKET USING GPS DATA) Wahyu Widada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan / Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor Samuel Setiawan / 0522083 Email : juve_samz07@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65, Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SENSOR PERCEPATAN DAN GYROSCOPE UNTUK MENENTUKAN TRAJECTORY ROKET MENGGUNAKAN INERTIAL NAVIGATION SYSTEM(INS)

PEMANFAATAN SENSOR PERCEPATAN DAN GYROSCOPE UNTUK MENENTUKAN TRAJECTORY ROKET MENGGUNAKAN INERTIAL NAVIGATION SYSTEM(INS) bidang TEKNIK PEMANFAATAN SENSOR PERCEPATAN DAN GYROSCOPE UNTUK MENENTUKAN TRAJECTORY ROKET MENGGUNAKAN INERTIAL NAVIGATION SYSTEM(INS) BOBI KURNIAWAN,ST.,M.Kom Program StudiTeknik Elektro FakultasTeknikdanIlmuKomputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Septiani Fitryah/0622045 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof.

Lebih terperinci

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR Eric (0822026) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha email: eric.wennas@gmail.com ABSTRAK Pola pembuluh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF Haris Setyawan 1*, Wahyu Widada 2 1 Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan Tamantirto

Lebih terperinci

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Mikrotiga, Vol 1, No. 2 Mei 2014 ISSN : 2355-0457 19 PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Muhammad Ariansyah Putra 1*,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LISTING PROGRAM... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 67 Telp & Fax. 5566 Malang 655 KODE PJ- PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISA dan PENGUJIAN ALAT

BAB IV. ANALISA dan PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA dan PENGUJIAN ALAT Dalam bab ini akan disampaikan pengujian disertakan teori perhitungan pergerakkan motor DC, motor stepper, interpolasi motor stepper, input digital fotosensor, barcode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digital untuk menunjang dunia teknologi industri. mengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan standar setiap

BAB I PENDAHULUAN. digital untuk menunjang dunia teknologi industri. mengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan standar setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijaman teknologi industri yang semakin pesat kemajuan sebuah alat pengukuran yang menujang sebuah sistem. Merancang sebuah sistem pengukuran sebuah kecepatan, jarak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat yang perlu dipenuhi sebuah laboratorium kalibrasi adalah terpeliharanya suhu ruangan pada nilai tertentu. Hal ini diperlukan karena suhu berpengaruh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16 RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16 Muhamad Deby Feriyanto. (1), Supriyono. (2), Purwiyanto. (3) (1) (2) (3) Program Studi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. Pasalnya, pemakaian alas kaki yang tidak baik ternyata dapat menimbulkan masalah bagi

Lebih terperinci

REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA. Ananta Leska Saputra /

REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA. Ananta Leska Saputra / REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA Ananta Leska Saputra / 0422090 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jln. Prof. Drg. Surya Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 37-42 Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan Noveri Lysbetti Marpaung 1* dan Edy Ervianto 2 1. Elektro,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem yang dirancang. Teori-teori yang digunakan dalam realisasi skripsi ini antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi digital meningkatkan kemampuan alat ukur. Alat ukur ini semakin kecil, hal ini membuat mudah untuk dibawa dan digunakan. Selain itu juga didukung

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG Suhanto 1), Kustori 2) 1),2) Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK Pada bab ini dibahas tentang perangkat mekanik simulator mesin pembengkok, konstruksi motor DC servo, konstruksi motor stepper,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System) BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM Prasaja Wikanta 1, Murinto 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Center, Batam 29461

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

Realisasi Alat Ukur Profil Camshaft

Realisasi Alat Ukur Profil Camshaft Realisasi Alat Ukur Profil Camshaft Disusun Oleh: Nama : Steward Brian Pradita NRP : 0822009 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket 1 Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket Cholik Hari Wahyudi, Mochammad Rif an, ST., MT., dan Ir. Nurussa adah, MT. Abstrak Payload atau muatan roket merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL Disusun Oleh: Nama : Robert Anthony Koroa NRP : 0722016 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Line Follower Robot Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis bergerak mengikuti alur garis yang telah dibuat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO Arif Azhari, Soeharwinto, Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater,

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor DC (Direct Current) adalah motor yang menggunakan sumber tegangan searah. Terdapat beberapa jenis motor DC yang tersedia, diantaranya adalah motor DC dengan kumparan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID Raditya Wiradhana, Pembimbing 1: M. Aziz Muslim, Pembimbing 2: Purwanto. 1 Abstrak Pada saat ini masih banyak tungku bakar berbahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa system yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui respon kerja dan system secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Implementasi Kontrol Swing-up dan Tracking pada Inverted Pendulum

Implementasi Kontrol Swing-up dan Tracking pada Inverted Pendulum Implementasi Kontrol Swing-up dan Tracking pada Inverted Pendulum SKRIPSI Fajar Arief Cahya Utama NIM : 071910201027 PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengukuran dibutuhkan suatu alat ukur atau instrument yang dapat mendeteksi, mengolah dan menampilkan suatu besaran atau variabel yang diukur. Personal Computer

Lebih terperinci

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER) Metode Tracking Kecepatan Roket Menggunakan... (Wahyu Widada) METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

Lebih terperinci

Pemanfaatan 3 axis Gyroscope L3G4200D untuk pengukuran Sudut Muatan Roket

Pemanfaatan 3 axis Gyroscope L3G4200D untuk pengukuran Sudut Muatan Roket 177 Pemanfaatan 3 axis Gyroscope L3G4200D untuk pengukuran Sudut Muatan Roket Mochammad Rif an, Waru Djuriatno, Nanang Sulistiyanto, Ponco Siwindarto, M Aswin dan Vita Nurdinawati Abstrak - Kompetisi Muatan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA Pengujian sistem pada wahana dilakukan baik pada perangkat keras, perangkat lunak, maupun fungsional sistem secara keseluruhan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA 4.1. Kalibrasi Sistem CV Meter Kalibrasi yang dilakukan meliputi kalibrasi IDAC, IDAC1, Vstep dan ADC. IDAC yang digunakan mempunyai resolusi 8 bit dengan arus skala

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT) RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT) Wildian dan Irza Nelvi Kartika Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com

Lebih terperinci

DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN

DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN TE 7 DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN Noveri Lysbetti M 1, Edy Ervianto 2 1 Elektro, Teknik, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Pekanbaru, 28293,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci