BAB IV PENUTUP Bagian bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada manajemen persediaannya. Kesimpulan dan saran ini didasarkan pada hasil dari analisis data yang telah diolah. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa analisis dengan kebijakan metode EOQ (Economic Order Quantity) lebih efektif dan efisien. Penerapan metode EOQ pada perusahaan jamu PT. Putro Kinasih dapat meminimalkan biaya pada total biaya persediaannya yaitu dapat menghemat biaya sebesar Rp 1194175,-. Demikian pula, penggunaan metode EOQ juga dapat mengetahui besarnya persediaan pengaman untuk perusahaan dan menentukan kapan pemesanan bahan baku dapat dilakukan oleh perusahaan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan baku jambe di gudang persediaan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti dapat memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan pengoptimalan manajemen persediaan yang tujuannya untuk meminimalkan biaya akibat persediaan di gudang. Saran yang dapat diberikan penulis yaitu 1
1. Perusahaan sebaiknya menerapkan metode EOQ yang hasilnya melalui ulasan pembahasan lebih baik dari kebijakan perusahaan yang selama ini telah dilaksanakan yaitu dapat menghemat total biaya persediaan (TIC) sebesar Rp 1194175,- yang dapat menambah laba perusahaan atau dapat diinvestasikan ke hal lain yang dapat lebih berguna bagi perusahaan. 2. Perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam kaitannya dengan penentuan persediaan pengaman yang tepat yaitu persediaan sebanyak 369,1 kg agar tidak membuat kehabisan persediaan pada gudang dan menentukan Reorder Point pada titik persediaan 31,75 kg. Perusahaan sebaiknya melakukan pengadaan bahan baku jambe sebesar 437,41 kg agar tidak terjadi adanya kekurangan atau kelebihan persediaan pada gudang yang dapat mengakibatkan biaya pemesanan dan penyimpanan semakin besar dan dilihat dari kapasitas gudang yang mencukupi untuk menampung 437,41 kg bahan baku jambe untuk sekali pesannya. 2
DAFTAR PUSTAKA Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendaian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: Alfabeta. Handoko, Hani T. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE. Namawi dan Martini. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Render, Barry dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Bandung: Salemba Empat.. 2005. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.. 2010. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumarni dan Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi. 3
LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Data Sekunder Jumlah Persediaan Bahan Baku Jambe PT. Putro Kinasih Persediaan bahan baku jambe di gudang perusahaan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut. No Bulan Pembelian (Kg) Pemakaian (Kg) Persediaan (Kg) 1 Januari 365 200 165 2 Februari 300 100 365 3 Maret 387 387,5 364,5 4 April 30 30 364,5 5 Mei 0 0 364,5 6 Juni 412 412,5 364 7 Juli 0 0 364 8 Agustus 702 702,5 363,5 9 September 0 0 363,5 10 Oktober 0 0 363,5 11 November 75 75 363,5 12 Desember 0 0 363,5 Jumlah 2271 1907,5 363,5 Mengetahui, (Martyastuti) HRD. PT. Putro Kinasih
Lampiran 2: Lembar Data Sekunder Biaya Pemesanan Tahun 2015 PT. Putro Kinasih Biaya Pemesanan PT. Putro Kinasih terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya telepon dan biaya transportasi. Dibawah ini tabel besarnya biaya pemesanan bahan baku. No Jenis Biaya Jumlah 1 Biaya Telepon Rp 2.400.000,- 2 Biaya Transportasi Rp 6.000.000,- Total Biaya Rp 8.400.000,- Rincian Biayanya sebagai berikut. 1. Biaya Telepon. Biaya telepon ini diketahui dari rata-rata biaya telepon dan listrik Rp 10.000.000,- per bulan. Diasumsikan untuk biaya telepon 20% dan biaya listrik 80 %. Perhitungannya untuk biaya telepon keseluruhan untuk tahun 2015 yakni 20% x (Rp 10.000.000 x 12 bulan) = Rp 24.000.000,- Sedang biaya telepon untuk keperluan pemesanan bahan baku yaitu diasumsikan 10 % dari biaya telepon keseluruhan yaitu sebesar 10 % x Rp 24.000.000,- = Rp 2.400.000,- Jadi, biaya telepon untuk pemesanan bahan baku jambe adalah Rp 2.400.000,- di tahun 2015. 2. Biaya Transportasi Biaya ini berkaitan dengan biaya pengiriman bahan baku dari pemasok sampai gudang perusahaan maka dari itu. biaya ini termasuk biaya pemesanan. Biaya transportasi ini ditahun 2015 tercatat sebesar Rp 6.000.000,- Mengetahui, (Martyastuti) HRD. PT. Putro Kinasih
Lampiran 3: Lembar Data Sekunder Biaya Penyimpanan Tahun 2015 PT. Putro Kinasih Biaya Penyimpanan ini terdiri dari biaya listrik, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan gedung dan biaya perawatan gudang. No Jenis Biaya Jumlah 1 Biaya Listrik Rp 19.200.000,- 2 Biaya Tenaga kerja Rp 24.000.000-3 Biaya Penyusutan Rp 1.440.000,- 4 Biaya Perawatan Rp 1.000.000,- Jumlah Rp 45.640.000,- Rincian biaya sebagai berikut. 1. Biaya listrik. Biaya Listrik ini diketahui dari rata-rata biaya telepon dan listrik Rp 10.000.000,- per bulan. Diasumsikan untuk biaya telepon 20% dan biaya listrik 80 %. Perhitungannya untuk biaya listrik keseluruhan untuk tahun 2015 yakni 80% x (Rp 10.000.000 x 12 bulan) = Rp 96.000.000,- Sedang biaya listrik pada gudang yang berkaitan dengan penyimpanan bahan baku yaitu diasumsikan 20 % dari biaya listrik keseluruhan yaitu 20 % x Rp 96.000.000,- = Rp 19.200.000,- Jadi, biaya listrik untuk penyimpanan bahan baku jambe adalah sebesar Rp 19.200.000,- di tahun 2015. 2. Biaya Tenaga Kerja Biaya ini berkaitan dengan tenaga kerja yang mengurusi pergudangan yakni ada 2 tenaga kerja yaitu bagian staff sebagai pencatat persediaan bahan baku di gudang dan buruh tenaga kerja. Diasumsikan selama setahun ada 300 hari kerja. Maka dari itu, besarnya biaya tenaga kerja adalah 2 orang x Rp 40.000,- per hari x 300 hari = Rp 24.000.000,-
Jadi, total biaya tenaga kerja selama tahun 2015 yaitu sebesar Rp 24.000.000,- 3. Biaya Penyusutan Biaya ini diasumsikan temasuk kedalam biaya penyimpanan sebab perusahaan sudah memiliki gudang penyimpanan sendiri dan sebuah gedung memiliki nilai penyusutan gedung. Perusahaan PT. Putro Kinasih menentukan nilai penyusutan gedung dengan nilai residu sebesar 5 % jika dinomilkan sebesar 1.200.000 per bulan. Maka untuk satu tahun penyusutan gedung senilai Rp 1.200.000,- x 12 = Rp 14.400.000,- Untuk bagian gedung diasumsikan nilai penyusutannya adalah 10 % x Rp 14.400.000,- = Rp 1.440.000,- Jadi, biaya penyusutan gedung bagian gudang adalah sebesar Rp 1.440.000,- 4. Biaya Perawatan Biaya ini berkaitan dengan biaya-biaya untuk merawat gudang penyimpanan jika gudang mengalami kerusakan seperti jika atap ada yang bocor, pintu gudang rusak dan sebagainya. Perusahaan menetapkan biaya ini sebesar Rp 1.000.000 per tahun. Mengetahui, (Martyastuti) HRD. PT. Putro Kinasih
Lampiran 4 : Surat Keterangan Penilaian Kuliah Magang Kerja
Lampiran 5: lembar Foto Dokumentasi Tempat Magang Kerja