Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG FEMUR PADA ETNIS SANGIHE DI MADIDIR URE. Novitasari Mangayun

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

Abdul Gafar Parinduri RSUD Sultan Sulaiman Dinas Kesehatan Serdang Bedagai

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

Perkiraan Tinggi Badan Berdasar Panjang Telapak Kaki Pada Populasi Mongoloid Dewasa Di Indonesia

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

LAMPIRAN I KUISIONER PENELITIAN No. Responden :...

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

THE INFLUENCE OF ACTIVITY, CREATIVITY, MOTIVATION ON THE PROBLEM-BASED LEARNING AT FKIP-UMSU

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

(Beri tanda X pada pilihan yang sesuai) 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 4. Frekuensi Pembelian Produk : a. 2 kali/bln b.

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 67

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

KUESIONER. Data Responden Petunjuk Pilihlah Isilah data responden kemudian pilihan jawaban dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGARUH PENDIDIKAN GURU TERHADAP KREATIFITAS INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH DI MIN KEDUNGWUNI

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

di PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto Meda, Cabang Gatot Subroto, dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

C. Lampiran I. 1. Kuesioner Uji Coba Instrumen 2. Tabel Data Uji Coba Instrumen 3. Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

Tabel Reliabilitas Pendidikan, Penempatan Tenaga Kerja dan Kinerja Pegawai. Pendidikan. Penempatan Tenaga Kerja. Kinerja Pegawai

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN NO: PENGARUH INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA (PADA NEXT FOR MAN SALOON JALAN DR.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN

KUESIONER. PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA Tbk CABANG UTAMA MEDAN

Kuesioner Penelitian

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Niken Kurniawati NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia Akhmad Nurcahyo Email: nurcahyo_a@hotmail.com Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak Jejak sepatu sering ditemukan di tempat kejadian perkara kasus kejahatan. Menarik untuk dipelajari variabel panjang langkah (stride length) yang dapat diukur dari jejak sepatu individu yang berjalan. Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana korelasi antara panjang langkah dengan tinggi badan seseorang, dan bagaimana rumus regresi estimasi tinggi badan berdasarkan panjang langkah. Penelitian ini mengambil 50 sampel laki-laki dan 50 sampel perempuan secara random dari mahasiswa FISIP Universitas Airlangga. Variabel yang diukur adalah tinggi badan dan panjang langkah. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan rata-rata dan deviasi standar, serta dilakukan uji korelasi pearson, kemudian mencari rumus regresi untuk mengestimasi tinggi badan berdasarkan panjang langkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang langkah berkorelasi positif dengan tinggi badan, serta dapat digunakan sebagai variabel untuk mengestimasi tinggi badan. Rumus regresi yang dihasilkan pada sampel laki-laki adalah Y = 156,868 + (0,109)X, X adalah panjang langkah. Rumus regresi pada sampel perempuan adalah Y = 1419,761 + (0,135)X, X adalah panjang langkah. Pengetahuan ini akan berguna dalam disiplin ilmu antropologi forensik untuk identifikasi apabila ditemukan jejak sepatu di tempat kejadian perkara. Kata kunci: antropologi forensik, estimasi, tinggi badan, panjang langkah Abstract Shoes trace evidence are often found in the place of the criminal case. It is interesting to study the stride length as variable wich is measured from the individual shoes trace. The objective of the research was to find the corellation of the stride length with the body stature, and how to formulate the regression of the stature based on the stride length, 50 males and 50 females were taken as random sampling of the research of FISIP Airlangga Unversity students. The descriptive statistics used as data s analyses to find the mean and the standard deviation, and Pearson correlation test was applied, then to find the regression formulation to estimate the stature wich based on the stride length. The result of the research indicated that the stride length was positively correlated with the stature, and be able to applied as a variable to estimate the stature. The regression formulation are Y=156.868+(0.109)X, for male, and Y=1419.761+(0.135)X, for female. This science is useful for forensic anthropology discipline to identify shoes trace. Keywords: stride length, forensic anthropology, stature, estimation AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 86

Pendahuluan Jejak sepatu adalah jenis bukti identifikasi yang banyak dijumpai dalam suatu kasus kejahatan (Tang et al., 2010). Jejak sepatu dihasilkan oleh langkah kaki manusia. Penelitian langkah manusia biasanya dilakukan dalam studi medis untuk mengetahui kelainan dalam cara berjalan (Bodziak, 2000). Penelitian cara berjalan ini sesungguhnya akan lebih menarik apabila dilakukan pada studi forensik, di mana panjang langkah (stride length) dapat diukur pada jejak sepatu, sehingga dapat diambil informasiinformasi untuk proses identifikasi (Nixon et al., 2010). Penelitian jejak kaki dan jejak sepatu pada studi forensik pada umumnya adalah mengestimasi tinggi badan dan jenis kelamin seseorang berdasarkan panjang dan lebar jejak kaki atau jejak sepatu, bukan dari ukuran langkahnya. Seperti penelitian Ozden et al. (2005) yang mengestimasi tinggi badan dan jenis kelamin menggunakan dimensi ukuran kaki dan ukuran sepatu. Di Indonesia juga terdapat studi forensik tentang jejak kaki, adalah Furqana (2007) yang mengestimasi tinggi badan dan berat badan berdasarkan jejak kaki tanpa alas kaki (barefoot). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan, yakni bagaimana korelasi antara tinggi badan dengan variabel panjang langkah pada mahasiswa FISIP Universitas Airlangga Surabaya? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kegunaan jejak sepatu dalam mengidentifikasi pemiliknya, sehingga dapat mengetahui korelasi antara tinggi badan dengan panjang langkah (stride length) pada jejak sepatu. Metode Penelitian ini mengambil sampel dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya. Pengambilan sampel dibagi dalam dua kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Sampel diambil sebanyak 50 orang pada mahasiswa laki-laki dan 50 orang pada mahasiswa perempuan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Alat yang diperlukan dalam penelitian adalah 1) Stature meter yang merupakan alat pengukur tinggi badan yang mempunyai panjang 200 cm. 2) Tinta Stensile, sebagai bahan membuat jejak sepatu pada media kertas. 3) Kertas, berukuran 2 meter sebagai media tempat sampel melangkah. 4) Meteran, adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur panjang langkah pada cetakan sepatu. 5) Sandal, sebagai alas kaki sampel AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 87

dan untuk menempelkan tinta pada kertas. Teknik pengukuran langkah (stride length) dilakukan sesuai dengan yang dideskripsikan Bodziak (2000) dan pengukuran tinggi badan dilakukan sesuai dengan metode Martin dan Saller dalam Jasuja et al. (1997). Tabel 1. Jumlah Sampel dan Distribusi Umur pada Sampel Laki-laki dan Perempuan Umur (tahun) Laki-laki (orang) Perempuan (orang) 17 1 1 18 3 13 19 12 13 20 14 7 21 10 14 22 8 2 23 2 0 Total 50 50 Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan rata-rata dan deviasi standar, serta dilakukan uji korelasi. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Sebelum melakukan analisis korelasi, harus dilakukan uji kenormalan data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Pada penelitian ini, variabel yang dikorelasikan menggunakan uji korelasi Pearson yakni antara variabel tinggi badan (basis-vertex) dengan panjang langkah (stride length). Kemudian uji refregi linier untuk mendapatkan rumus regresi tinggi badan dengan variabel panjang langkah. Hasil Dan Pembahasan Data yang terkumpul selain mengukur tinggi badan dan panjang langkah adalah menuliskan data identitas diri berupa nama, umur, jenis kelamin, tempat asal, serta etnis. Dari analisis didapat distribusi frekuensi sampel seperti pada Tabel 1. Sampel berumur 17 sampai 23 tahun, dengan jumlah terbanyak pada umur 20 tahun pada sampel laki-laki, dan pada umur 21 tahun pada sampel perempuan. Sampel dari kelompok laki-laki didominasi oleh subjek yang beretnis Jawa dengan jumlah 47 orang atau dengan presentase sebesar 94%, sedangkan subjek yang beretnis selain Jawa hanya berjumlah 3 orang, di antaranya 2 dari Batak dan 1 dari Sumbawa. Sampel dari kelompok perempuan didominasi oleh subjek yang beretnis Jawa dengan jumlah 46 orang atau dengan presentase sebesar 92%, sedangkan subjek yang beretnis selain Jawa hanya berjumlah 4 orang, di antaranya 2 dari Batak, 1 dari Sumatera dan 1 dari Madura. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 88

Tabel 2. Variasi Tinggi Badan pada Sampel Laki-laki dan Perempuan Variabel Tinggi Badan Mean Min Max SD Laki-laki 1696,88 1570 1865 65,984 Perempuan 1561,90 1445 1700 55,045 Keterangan: Mean = Rata-rata, Max = Nilai maksimal, SD = Standard deviasi, Min = Nilai minimum. Tabel 2 menunjukkan bahwa ratarata tinggi badan laki-laki lebih tinggi daripada tinggi badan perempuan. Lakilaki memiliki rata-rata tinggi badan 1696,88 ± 65,984 mm (169,9 ± 6,98 cm) dengan variasi tinggi badan minimum 1570 mm (157 cm) dan tinggi badan maximum 18565 mm (186,5 cm). Rata-rata tinggi badan pada sampel perempuan sebesar 1561,90 mm (156,19 cm) dengan variasi tinggi badan minimum 1445 mm (144,5 cm) dan tinggi badan maximum sebesar 1700 mm (170 cm). Tabel 3 menunjukkan bahwa ratarata panjang langkah sampel laki-laki lebih besar daripada panjang langkah sampel perempuan, dengan selisih sebesar 43,54 mm. Rata-rata panjang langkah sampel laki-laki sebesar 1099,32 ± 24,079 mm dengan variasi panjang langkah minimum 765 mm dan panjang langkah maximum sebesar 1440 mm. Perempuan memiliki rata-rata panjang langkah sebesar 1055,78 ± 17,592 mm, dengan variasi panjang langkah minimum 690 mm panjang langkah maximum sebesar 1380 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel laki-laki memiliki ukuran tinggi badan, dan panjang langkah lebih besar dibandingkan dengan ukuran sampel pada perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki di FISIP UNAIR lebih tinggi daripada perempuan. Pada sampel laki-laki terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang langkah, dan menunjukkan arah hubungan yang positif dengan nilai koefisien sebesar (r = 0,282). Nilai koefisien regresi tinggi badan yaitu a = 1576,868, b = 0,109, maka dapat disusun persamaan rumus regresi linier (dalam mm) sebagai berikut: Y= 1576,868 + 0,109 X. Pada sampel perempuan, korelasi antara tinggi badan dengan panjang juga terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai koefisien sebesar (r = 0,304). Nilai AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 89

koefisien regresi tinggi badan yaitu a = 1419,761, b = 0,135, maka dapat disusun persamaan rumus regresi (dalam mm) sebagai berikut: Y = 1419,761 + 0,135 X. Tabel 3. Variasi Panjang Langkah pada Sampel Laki-laki dan Perempuan Variabel Panjang Langkah Mean Min Max SD Laki-laki 1099,32 765 1440 170,267 Perempuan 1055,78 690 1380 124,399 Keterangan: Mean Min Max SD Std. Error = Rata-rata = Nilai minimum = Nilai maksimal = Standard deviasi = Standard Error langkah antara lain adalah genetis, usia dan populasi. Daftar Pustaka Simpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang langkah, dan menunjukkan arah hubungan yang positif antara tinggi badan dengan panjang langkah. Koefisien korelasi yang dihasilkan adalah +0,282 (untuk laki-laki) dan +0,304 (untuk perempuan), dengan demikian menunjukkan bahwa walaupun terdapat korelasi yang signifikan antara panjang langkah dan tinggi badan, tetapi korelasinya dapat dikatakan lemah karena koefisien korelasi kurang dari 0,5. Hali ini dikarenakan panjang langkah tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi badan saja, faktorfaktor lain yang mempengaruhi panjang Bodziak, W. J., (2000). Footwear Impression Evidence: Detection, Recovery and Examination, 2nd ed., CRC Press, Boca Raton. Furqana, M. E., (2007). Identifikasi Jejak Kaki: Studi Forensik tentang Estimasi Berat Badan dan Tinggi Badan serta Perawakan Tubuh berdasarkan Jejak Kaki, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga. Jasuja, O. P., Harbhajan, S., & Anupama, K., (1997). Estimation of stature from stride length while walking fast, Forensic Science International, 86(3), 181-186. Nixon, M. S., Bouchrika, I., Arbab-Zavar, B., & Carter, J. N., (2010). On Use of Biometrics in Forensics: Gait and Ear. Ozden, H., Balci, Y., Demirüstü, C., Turgut, A., & Ertugrul, M., (2005). AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 90

Stature and sex estimate using foot and shoe dimensions. Forensic Science International, 147(2), 181-184. Tang, Y., Srihari, S. N., & Kasiviswanathan, H., (2010). Similarity and clustering of footwear prints, In Granular Computing (GrC), 2010 IEEE International Conference on (pp. 459-464), IEEE. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 91