PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN AKADEMIK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PA 03 PJM

MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL KINERJA PELAKSANAAN RENOP No. Revisi 00

Manual Mutu Pengabdian

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENELITIAN PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kebijakan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas

KATA PENGANTAR. Sukabumi, 21 Januari 2016 Rektor, Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd.

MANUAL MUTU PENGABDIAN. Lembaga pengabdian masyarakat Universitas negeri gorontalo

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

Bidang keuangan terbukti dengan transparansi dalam penganggaran, pengelolahan, penggunaan dan pengawasan keuangan. Dalam hal

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

Kebijakan Akademik 1

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Kebijakan Mutu Internal Unand Tahun

i

UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM CKI TAHUN

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN AKADEMIK PENELITIAN PA 02 PJM

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

KEBIJAKAN MUTU SUASANA AKADEMK

DIREKTUR PASCASARJANA

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU I KEBIJAKAN SPMI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

LEMABAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BINA NUSANTARA

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

MANUAL MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEBIJAKAN AKADEMIK IAIN MATARAM

STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA

Manual Mutu Pengabdian Kepada masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi

BAB I PENDAHULUAN Dinamika kebijakan pembangunan perguruan tinggi dan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan Institut Agama

Tabel 2. Tugas Pokok dan Fungsi Generik Unit dan Unit di Undana No Nama. Generik Unit 1 Pimpinan institusi

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

SATUAN JAMINAN MUTU PROGRAM PASCASARJANA

Menimbang : Mengingat :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan Dikendalikan : Badan Penjaminan Mutu Disetujui Oleh : Dekan

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NGUDI WALUYO NOMOR:015/B-SK/UNW/I/2017 Tanggal 31 Januari 2017

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

KEPALA LEMBAGA PENELITIAN PUBLIKASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

1. TUJUAN Menjamin terselenggaranya kerjasama yang dilakukan atas dasar kesetaraan, kebersamaan dan saling memberi manfaat serta azas akuntabilitas;

Kebijakan Akademik Bidang Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

KEBIJAKAN MUTU. PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

Perencanaan memang tidak menjamin keberhasilan dalam mengelola kompleksitas kehidupan usaha. Akan tetapi, bagi sebuah keberhasilan untuk dapat

BUKU KEBIJAKAN MUTU STT IBNU SINA BATAM

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Deskripsi masing-masing organ UNM sebagaimana disebutkan dalam Statuta UNM No. 025/O/2002 Tanggal 8 Maret 2002, sebagai berikut:

STRATEGI PENERAPAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI MANDIRI MELALUI BHP. TIUR ASI SIBURIAN Abstrak

KODE/NOMOR STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat

MANUAL MUTU PELAKSANAAN

SASARAN MUTU KA.PPM-UNESA-03

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

Transkripsi:

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB I KETENTUAN UMUM 1.1. Misi, Tujuan, dan Sifat Kegiatan a. Misi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Institusi adalah pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, agar kemampuan masyarakat menungkat dan masyarakat dapat terentas dari keterbelakangan dan memiliki kemampuan kompetitif. b. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat didasarkan pada permasyarakat aktual di masyarakat untuk dikembangkan menjadi program penelitian/pendidikan interdisipliner yang hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat. c. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat harus memberi manfaat bagi masyarakat, Perguruan Tinggi dan sivitas akademika. 1.2. Asas Penyelenggaraan Penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh sivitas akademika Institusi harus memiliki beberapa azas: a. Azas manfaat, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diarahkan dan diselenggarakan agar dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi masyarakat, Perguruan Tinggi, dan sivitas akademika. b. Azas akuntabilitas, yaitu bahwa semua penyelenggaraan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir yang bersifat dinamis. c. Azas transparansi, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diselenggarakan secara terbuka, didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas dengan semangat saling mempercayai sehingga terbentuk suasana kondusif untuk melaksanakan kegiatan. d. Azas kualitas, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan secar terpadu (interdisipliner), terarah, terstruktur dan sistematik berbasis pada visi dan misi Institusi untuk efektivitas dan efisiensi. e. Azas kerakyatan, yaitu bahwa penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersifat dinamis dan harus mampu menjamin terakomodasinya segenap kepentingan rakyat secara lebih luas tanpa harus mengorbankan idealisme ilmiah. f. Azas taat hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secar langsung

maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan kegiatan harus taat pada hukum yang berlaku yang penegakkan dijamin oleh negara. g. Azas kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan akademik diselenggarakan atas dasar persamaan hak untuk menjain terciptanya lingkungan akademik yang egaliter. 1

h. Azas kemandirian, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan akademik senantiasa didasarkan pada kemampuan institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi yang terus berkembang secara sistematik dan terstruktur. 1.3. Pengertian Pasal 1 Pengertian dari Peraturan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Peraturan Pengabdian kepada Masyarakat adalah seperangkat aturan mengenai penyelenggaraan Pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Program Studi D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS. b. Pengabdian kepada masyarakat adalah pengamalan ilmu pengetahuan teknologi yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat, dalam upaya memberika sumbangan demik kemajuan masyarakat. c. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, keberlangsungan dan peningkatan mutu kehidupan. d. Pengabdian adalah pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Institusi. e. Unsur pelaksanaan adalah Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) UNIMUS dan Program Studi, Laboratorium, Dosen dan atau Mahasiswa secara perorangan atau kelompok di lingkungan Program Studi D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS khususnya dan UNIMUS pada umumnya. Pasal 2 Tujuan Peraturan Pengabdian Kepada Masyarakat Tujuan ditetapkannya peraturan ini adalah: a. Memberikan pedoman bagi para pihak yang terlibat koordinasi dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. b. Memotivasi dan memfasilitas sivitas akademika Institusi dalam mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh berbagai unit di lingkungan Program Studi D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS agar lebih terarah, terpadu, dan bermanfaat bagi masyarakat internal maupun eksternal kampus.

BAB II PENYELENGGARAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 3 Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat a. PS- D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS berkerja sama dengan LPM UNIMUS menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan sifat dan jenis pengetahuan dan tujuan pendidikan yang berorientasi pada pemecahan masalah pembangunan regional dan pembangunan nasional. b. Pengabdian kepada Masyarakat diselenggarakan oleh PS- D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS berkerja sama dengan LPM UNIMUS, Program Studi, Laboratorium, Dosen dan atau Mahasiswa secara perorangan atau kelompok. c. Jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersifat monodisipliner, dan atau antar bidang ilmu pengetahuan (interdisipliner). d. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat monodisipliner dapat diselenggarakan oleh PS- D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS dengan koordinasi LPM, sedangkan yang bersifat interdisipliner diselenggarakan LPM UNIMUS. e. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan dan menerapkan hasil penelitian maupun hasil pendidikan perguruan tinggi. f. Pengabdian kepada masyarakat dikembangkan dalam bentuk pendidikan pelatihan, penerapan IPTEK dan pelayanan kepada masyarakat, pengembangan wilayah, kaji tindak (action research) dan Praktek Kerja Lapangan. g. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam rangka pemanfaatkan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk masyarakat luas. h. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan lembaga dengan masukan dari pihak-pihak terkait. i. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sesuai atau dengan merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

j. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk masyarakat luas. k. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan guna memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. l. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan memberikan masukan balik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian. 4

BAB III PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 4 Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat a. Pengelolaan dan koordinasi program pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh LPM UNIMUS. b. PS-D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS berkoordinasi dengan LPM menyusun program yang merupakan implementasi dari Program Jangka Panjang (RENSTRA sepuluh tahunan), Program Jangka Menengah (RENSTRA lima tahunan), dan Rencana Program Kerja Pengabdian tahunan (RENOP). c. Kegiatan Pengabdian yang diselenggarakan oleh PS- D III Keperawatan FIKKES-UNIMUS ban atau mahasiswa wajib dilaporkan kepada LPM UNIMUS.

5

BAB IV UNSUR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 5 Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) a. LPM adalah unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas antara lain: 1) Mengkoordinasikan, memantau, dan mengavaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian yang diselenggarakan oleh unit pelaksana yang terdiri dari Pusat Pengabdian kepada masyarakat, Program Studi, Laboratorium, Dosen, dan atau Mahasiswa secara perorangan maupun kelompok; 2) Mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan; 3) Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dibidang pengabdian, dalam rangka pengembangan sumber daya manusia internal dan atau eksternal kampus. b. LPM terdiri atas Ketua dan Sekretaris, dan tenaga administrasi. c. Pusat Pengabdian kepada masyarakat adalah unsur pelaksana pengabdian di lingkungan LPM yang bertugas menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengabdian sesuai dengan bidangnya masing-masing. d. Tenaga administrasi LPM bertugas membantu kelancaran administrasi LPM. e. Dalam melaksanakan tugas tersebut tenaga administrasi mempunyai fungsi: 1) Melaksanakan urusan administrasi program pengabdian. 2) Mendokumentasikan dan menginformasikan data berkenaan dengan kegiatan pengabdian. 3) Melaksanakan urusan umum dan rumah tangga. f. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya. g. LPM mempunyai 3 Pusat Pengabdian kepada Masyarakat: 1) Pusat Pelayanan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) 2) Pusat Pelayanan Pengembangan Teknologi (P3T) 3) Pusat Pelayanan Pengembangan Sumber Daya Alam (P3SDA) Pasal 6 Program Studi, dan Laboratorium Program Studi, dan Laboratorium merupakan bagian dari unsur pelaksana pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

BAB V MEKANISME PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 7 Pengajuan Usulan Pengabdian Kepada Masyarakat a. PS- D III Keperawatan FIKKES UNIMUS, mewajibkan setiap dosen untuk membuat usulan kegiatan dan atau melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 1 kali setiap semester. b. Usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diajukan dengan format tertentu sesuai dengan pedoman dari penyandang dana. c. Usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Perguruan Tinggi dan atau pihak di luar Perguruan Tinggi (dalam hal ini DIKTI, DIKNAS, dan LIPI) harus diketahui/ditanda-tangani oleh Ketua LPM dan pimpinan perguruan tinggi. d. Usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Program Studi harus diketahui/ditanda-tangani oleh ketua program studi. e. Usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Lembaga di luar yang disebutkan dalam point 2 dan 3 ditanda-tangani oleh Ketua LPM dan ketua program studi. e. Sebelum diajukan kepada pihak penyandang dana (DIKTI, DIKNAS, dan LIPI) usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dikirimkan ke LPM untuk dikaji guna penyempurnaan proposal. f. Pengkajian dilakukan oleh Tenaga Ahli yang diangkat oleh Ketua LPM. Tenaga Ahli terdiri dari dosen dan atau pakar dari pihak luar sesuai dengan substansi kepakaran pengabdian kepada masyarakat yang diajukan. g. Usulan yang telah diperbaiki diajukan kepada penyandang dana oleh LPM Pasal 8 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masyarakat a. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, teknologi yang akan diimplementasikan kepada masyarakat harus sudah teruji, setidaktidaknya dalam skala laboratorium. b. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus sesuai dengan usulan (proposal) yang sudah disetujui oleh pihak penyandang dana.

c. Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang diangkat oleh Ketua LPM, ketua program studi, dan atau Tim Monitoring dan Evaluasi yang diangkat oleh penyandang dana. d. Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib melaksanakan saran-saran yang diberikan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi untuk lebih memberikan kemanfaatan bagi kelompok sasaran. Pasal 9 Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat a. Pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berasal dariunimus, dan pihak mitra penyandang dana. b. UNIMUS, wajib mengalokasikan dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara proporsional dengan unsur tridarma yang lain. Pasal 10 Pertanggung-jawaban Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat a. Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya kepada pihak penyandang dana melalui Rektor yang dalam pelaksanaannya didelegasikan kepada Ketua LPPM. b. Pertanggung-jawaban dimaksud ayat (1) berupa laporan kegiatan dan laporan keuangan. c. Format laporan kegiatan dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat/format dari penyandang dana. d. Sebelum laporan kegiatan disampaikan kepada penyandang dana wajib diseminarkan dalam forum diskusi Program Studi yang dihadiri oleh para pakar dibidangnya. e. Untuk kepentingan pertanggung-jawaban kepada publik dan penyebarluasan informasi, hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat dipublikasikan dalam bentuk abstrak pengabdian kepada masyarakat dan jurnal pengabdian kepada masyarakat yang diterbitkan oleh LPM atau Program Studi.

BAB VI KOORDINASI Pasal 11 Koordinasi a. Untuk menyelarasikan program dalam rangka meningkatkan hasil guna kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh unsur pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Institusi, dilakukan koordinasi secara berskala antara Koordinator-Koordinator Bidang Pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi dan Pusat-pusat pengabdian dengan LPM. b. Koordinasi dimaksud dalam ayat (1), dilakukan melalui forum koordinasi yang dipimpin oleh ketua LPM. c. Koordinasi dimaksud dalam ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu minimal 1 tahun sekali.

10

BAB VII KERJASAMA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 12 Kerjasama Pengabdian Kepada Masyarakat a. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Program Studi bersama dan atau berkoordinasi dengan LPM dapat melakukan kerjasama dengan lembaga dan atau instansi pemerintah maupun swasta (pihak mitra). b. Kerjasama dimaksud pada ayat (1) diatas dilaksanakan berdasarkan kontrak kerjasama antara Program studi melalui LPM dengan pihak mitra. c. Kerjasama dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk: 1) Pengembangan Teknologi 2) Pemanfaatan Teknologi 3) Pengembangan Wilayah 4) Pelatihan 5) Pengembangan Kewirausahaan 6) Pemantauan dan Evaluasi Program d. Kontrak kerjasama dimaksud dalam ayat (2) mengacu kepada Memorandum of Understanding (MoU) yang ditanda-tangani oleh Pimpinan dan Kotrak Kerjasama operasionalnya ditanda-tangani oleh Ketua LPM.

11

BAB VIII SISTEM PENJAMIANAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 13 Dokumen Penjaminan Mutu a. Dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat, perlu disusun standar yang menjadi ukuran dalam pelaksanaan dan penjaminan mutu. b. Untuk menjamin mutu pengabdian kepada masyarakat, perlu disusun suatu standar yang menjadi ukuran dalam pelaksanaan dan penjaminan mutu. c. Program Studi dan LPM harus membuat Dokumen Penjaminan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Manual Mutu. Pasal 14 Pelaksanaan a. Sistem Penjaminan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat harus dilaksanakan oleh unsur pelaksana. b. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan berdasar Dokumen Penjaminan Mutu. Pasal 15 Audit Pengabdian Kepada Masyarakat a. Audit Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan dengan tujuan untuk memeriksa apakah semua kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sudah sesuai dengan komitmen dan aturan tertulis yang ada dalam Dokumen Penjaminan Mutu. b. Penyelenggaraan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat harus diaudit secara internal oleh Tim Auditor Internal. c. Hasil temuan Tim Auditor Internal yang berupa Permintaan Tindakan Perbaikan (Corrective Action Request - CAR) harus dilaporkan pada LPM. d. LPM harus menindaklanjuti CAR dari Tim Auditor Internal.

12

PENUTUP Pasal 16 Penutup a. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, keputusan tersebut akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya. b. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan kemudian dengan keputusan tersendiri.

13