SISTEM DETEKSI KEBOCORAN AIR PDAM SURABAYA BERBASIS TEKNOLOGI SCADA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K

TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL

LEMBAR PENGESAHAN SISTEM MONITORING MINIATUR WATER LEVEL CONTROL DENGAN SCADA WONDERWARE DAN PLC GLOFA TUGAS AKHIR. Oleh :

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

RRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

Perancangan dan Realisasi Blok Komunikasi Dial-Up PLC Modicon M340 untuk Pengamatan secara Real-Time Menggunakan HMI/SCADA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

PROPOSAL PELATIHAN. Otomasi Industri. (Smart Relay, PLC, SCADA) Periode November 2009 Maret diselenggarakan oleh :

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

Laboratorium Otomasi dan Informatika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air

TE SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum

SCADA UNTUK TWIDO TRAINER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK WONDERWARE INTOUCH

KWH METER DENGAN SISTEM PRABAYAR

BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

SCADA SOFTWARE DENGAN WONDERWARE IN TOUCH Dasar-dasar Pemrograman

PERANCANGAN SISTEM SCADA BEBAN PENERANGAN PADA PROTOTYPE GEDUNG A TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

Pembuatan Web SCADA Software untuk Pengendalian Miniatur Rumah Cerdas Berbasis PLC Omron

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL TERDISTRIBUSI

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

2013 MODUL LATIH SISTEM KENDALI MOTOR AC 3 PHASA BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) TERINTEGRASI HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7

HMI (Human Machine Interface) SCADA (Supervisory Control And Data Aquisition) Berbasis Web Menggunakan Wonderware. Santo Yoewono ( )

Bab 2 Overview of PLC s Data Communication

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

III. METODE PENELITIAN

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Sistem Automasi Proses Produksi Minuman Dengan Sistem SCADA Menggunakan PLC

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

Kontrol Modular Production System Berbasis PLC Siemens S7-300 Dengan Menggunakan HMI Touch Panel

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TE Informatika Industri

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Struktur Object Memory PLC M221, SoMachine Basic

BAB III PERANCANGAN III.1. Compobus S dan Compobus D/DeviceNet III.1.1. Compobus S III Setting Mode Komunikasi III

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM KONTROL POSISI BEBAN PADA MINIATURE PLANT CRANE DENGAN KONTROL PID MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

II Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II

TUGAS AKHIR. Aplikasi PLC Web Server Dan Pengendali PID Pada Sistem Kontrol Coal Crushing Plant

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pada ilmu elektronika, komputer baik dari hardware dan

PLANT MONITORING SYSTEMS USING ETHERNET NETWORKS

Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

INSTALASI DIAL-UP NETWORKING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB IV ANALISA MASALAH

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

MEMBANGUN SISTEM FAULT TOLERANT PADA FIELDBUS UNTUK APLIKASI SISTEM TERDISTRIBUSI

BAB I. PENDAHULUAN. satu bentuk pengendalian terhadap suatu plant. Sistem ini banyak digunakan dalam

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI PADA KAPAL (MCST-1 SHIP AUTOPILOT) DENGAN MEDIA KOMUNIKASI RF RADIO UNTUK MENDUKUNG SISTEM AUTOPILOT

BAB III 1 METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI PLC DI LABORATORIUM SINYAL DAN SISTEM MENGGUNAKAN INPUT ANALOG 3590S BERBASIS SCADA UNTUK PENGENDALIAN AIR LIMBAH

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

graman PLC Siemens S7 200 Tingkat Dasar Tingkat Dasar onderware InTouch 10.0

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

Komunikasi i Data antar Kontroler

Sistem Reporting Kondisi Plant Berbasiskan Menggunakan PLC Modicon M340

Konsep Dasar Mikrokontroler

PERANCANGAN SISTEM SCADA BEBAN PENERANGAN PADA PROTOTYPE GEDUNG A TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

Transkripsi:

SISTEM DETEKSI KEBOCORAN AIR PDAM SURABAYA BERBASIS TEKNOLOGI SCADA Felix Pasila, Anies Hannawati, Alan Wintareja Electrical Engineering Department, Petra Christian University 121-131 Siwalankerto, Surabaya 60236 - Indonesia Tel +62-31-8439040 ext. 1354, Fax +62-31-84336418 Email :felix@petra.ac.id, anies@petra.ac.id Abstrak Software SCADA sebagai salah satu software yang real-time sangat dibutuhkan, terutama sebagai pengontrol suatu sistem yang membutuhkan kecepatan dalam mengatasi berbagai kondisi yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu dan sulit diatasi langsung oleh manusia. Aplikasi software SCADA ini sangat tepat untuk digunakan pada sistem distribusi air minum. Kelemahan sistem distribusi air minum sekarang, salah satunya adalah adanya kebocoran pada pipa. Kebocoran pipa pada instansi PDAM umumnya sangat sulit diantisipasi dengan cepat karena keterbatasan personil PDAM yang harus men-survei setiap pipa secara langsung. Kebocoran akan menyebabkan kerugian yang sangat besar jika telah melebihi 20% dari total distribusi air. Kebocoran air juga sangat bergantung dengan berapa besar debet air yang diberikan pompa utama ke setiap zona dalam satu wilayah. Jika tekanan air yang diberikan lebih besar dari yang dibutuhkan, maka besar kemungkinan terjadi kebocoran. Sistem Interkoneksi antar pipa harus diperhitungkan agar saat terjadi kegagalan pada pipa tertentu, sistem dapat dengan segera dialihkan ke pipa yang lain sehingga dengan demikian konsumen tetap mendapatkan suplai air. Sistem Interkoneksi tidak saja memegang peranan penting pada saat terjadi kegagalan saja namun juga mempengaruhi tempo pendistribusian air, pemilihan sistem Interkoneksi yang tepat akan mempersingkat waktu pendistribusian air. Dengan adanya teknologi SCADA, PDAM akan mendapat berbagai kemudahan antara lain pengontrolan perangkat distribusi air secara real-time dan otomatisasi proses pendistribusian air. Desain Distribusi Air ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu: control system yaitu PLC LG GLOFA GM7, papan display miniatur distribusi air dan software SCADA In Touch 7.1 sebagai monitoring sistem distribusi air. Komunikasi antara PLC dan Software berjalan dengan maksimal apabila baud rate yang digunakan untuk PLC sebesar 57600. Sebelum menggunakan SCADA debet pada masing-masing Subzona adalah: 6.566,26 m 3 /hari ; 1.059,8 m 3 /hari ; dan 286,8 m 3 /hari. Setelah mempergunakan SCADA didapat debet rata-rata sebesar 2.637,62 m 3 /hari pada masing-masing Subzona. Selain itu kebocoran yang semula mencapai 40 % dapat ditekan menjadi 20 % Kata Kunci : scada, distribusi air, real time software 1. Pendahuluan Saat ini kebocoran yang terjadi pada sistem distribusi air warga Surabaya lebih dari 40 %. Tentu saja jauh melampaui batas kebocoran pipa yang menjadi standar PDAM yaitu maksimal 20 %. Disamping kebocoran air, PDAM juga mempunyai masalah yaitu penyebaran air yang tidak merata di setiap kecamatan. Daerah yang dekat sumber memiliki tekanan air yang besar, sedangkan daerah yang jauh dari sumber air akan keluar hanya pada malam hari. hal ini tentu berakibat masyarakat harus menambah investasi pompa air untuk mendapatkan air. Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan kebutuhan air sebagian masyarakat Surabaya dan suplai air yang mereka terima. B-100

Sistem Deteksi Kebocoran Air PDAM Surabaya Berbasi Teknologi SCADA B-101 Tabel 1. Perbandingan kebutuhan air secara teori dan pencatatan meter No Pipa Debet air Kebutuhan air Pencatatan Meter ( m 3 /hari) Teoritis (m 3 /hari) (m 3 /hari) 1 A 746,76-1.059,8 2 B 87,85 - - 3 C 131,78 67,62 42,16 4 D 87,85 58,8 75,6 5 E 87,85 58,8 72,23 6 F 131,78 58,8 36,73 7 G 87,85 45,08 36,73 Tabel 2. Perbandingan hasil perhitungan dan pencatatan meter pada Sub Zona No Sub zona Debet air (m 3 /hari) Hasil Perhitungan Pencatatan Meter 1 Simohilir Timur I 2.904,72 6.566,26 2 Raya Simohilir 746,76 1.059,8 3 Sukomanunggal 1335,93 286,8 Masalah kebocoran dan Distribusi air yang tidak merata merupakan isu utama dari paper ini. 2. Desain Sistem Scada Distribusi Air Minum Surabaya 2.1. Input Parameter Komunikasi pada SCADA Wonderware. Desain Scada menggunakan Software InTouch versi 7.1. Pertama kali adalah membuat window baru untuk mendisain semua tampilan yang diinginkan untuk diamati dan diakses. Pada window tersebut kita letakkan object yang akan dikomunikasikan dengan PLC pada display. Gambar 1. menunjukkan pembuatan object pada window di Intouch. Gambar 1. Object pada InTouch

B-102 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 21 22 Agustus 2002 Setelah dibuat object pada window InTouch, maka doubleclick object tersebut, sehingga timbul tampilan yang menunjukkan pilihan menu untuk proses animasi, seperti gambar 2. Gambar 2. Menu Animasi Object Pilih salah satu pilihan pada menu Animasi Object, misalnya Percent Fill, dipilih Vertikal, artinya object menganimasi warna bergerak naik keatas sampai warna object penuh. Selanjutnya click tombol vertical, sehingga tampak window seperti yang terlihat pada Gambar 3. Expression merupakan symbol yang digunakan untuk komunikasi antara SCADA Wonderware dengan PLC. Jadi penulisan ekspression harus sama atau dikenali oleh PLC. Pada PLC, nilai yang ingin ditampilkan pada SCADA adalah nilai pada memory0, oleh sebab itu expression ditulis dengan mem0.

Sistem Deteksi Kebocoran Air PDAM Surabaya Berbasi Teknologi SCADA B-103 Gambar 3. Penamaan Expression Nama pada Ekspression ini akan sama dengan nama Tagname. Nama Tagname ini akan diberi tipe datanya. Penamaan Tagname ini terlihat pada gambar 4. Sedangkan gambar 5. menunjukkan berbagai tipe data untuk Tagname. Dalam hal ini tipe data adalah I/O integer, data ini merupakan data dari PLC sehingga merupakan proses Input/Output. Gambar 4. Penamaan Tagname

B-104 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 21 22 Agustus 2002 Gambar 5. Menu Type Tagname Access Name digunakan untuk mengakses data dari PLC menuju ke SCADA Wonderware. Pemberian input pada menu Access Name ynag penting adalah pada Application Name, yaitu nama dari program I/O server, sedangkan Topic Name adalah jenis dari PLC. Gambar 6. menunjukkan menu Access Name. Gambar 6. Access Name Setelah proses penginputan parameter pada InTouch selesai dilakukan, maka selanjutnya dijalankan program GM_SER dan InTouch tersebut. (runtime). 2.2. Komunikasi PLC dengan SCADA 2.2.1 Input Parameter GMWIN. Ada 2 input untuk Input parameter pada GMWIN, yaitu Basic Parameter dan Communication Parameter.

Sistem Deteksi Kebocoran Air PDAM Surabaya Berbasi Teknologi SCADA B-105 1. Basic Parameter. Pada Basic Parameter kita harus menginputkan jenis/model dari PLC LG yang digunakan. Dalam hal ini yang kita inputkan pada Basic Parameter berupa GLOFA. 2. Communication Parameter, meliputi : STATION NO, terdapat pilihan dari 0 sampai 31. BAUD RATE, terdapat 7 pilihan parameter, yaitu : 57600, 38400, 19200, 9600, 4800, 2400, 1200 PARITY BIT, terdapat 3 pilihan, yaitu : None, Even, Odd. DATA BIT, terdapat 2 pilihan, yaitu : 7 atau 8 STOP BIT, terdapat 2 pilihan, yaitu : 1 atau 2 COMMUNICATION CHANNEL, terdapat 3 pilihan, yaitu 1. RS232C Null Modem or RS422/485 2. RS232C Modem (Dedicated Line) 3. RS232C Dial Up Modem DEDICATED, terdapat 2 pilihan, yaitu : 1. Master 2. Slave Pada Communication Parameter, masih terdapat parameter-parameter yang lain, akan tetapi untuk mengkomunikasikan antara PLC dengan SCADA, operator cukup untuk menginputkan parameter-parameter tersebut.

B-106 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 21 22 Agustus 2002 2.2.2. Input Setting Parameter GM_SER. Pada input setting parameter GM_SER ini, operator harus menginputkan data yang sama dengan Input pada Communication Parameter, misalnya untuk Input Baud Rate, Parity Bit, Data Bit, Stop Bit dan Slave Station. Menu yang terdapat pada GM_SER meliputi : 1. Com Port 2. Com Parameter (Baud, Parity, Data, Stop) 3. Slave Station (0-31) 4. Word Length (1..960) Input Setting Parameter pada GM_SER ini akan berpengaruh terhadap kecepatan pengiriman data baik dari PLC menuju SCADA maupun sebaliknya. Dengan Baud Rate yang tinggi, Word Length yang pendek, dan didukung pula dengan kualitas prosessor yang cepat maka proses pengiriman data menjadi cepat. 3. Hasil Simulasi Gambar 7 dan 8 memperlihatkan model tampilan desain Scada pada Sistem Distribusi air. Gambar 7. Window Pengontrolan Pompa Distribusi Kondisi Bila Terjadi Kebocoran Bila terjadi kebocoran pada salah satu pipa di wilayah Subzona maka pipa yang mengalami kebocoran akan blink dengan warna merah.

Sistem Deteksi Kebocoran Air PDAM Surabaya Berbasi Teknologi SCADA B-107 Gambar 8. Gambar Kebocoran Pada Pipa Pengujian 1 Pengujian dilakukan dengan cara mengirimkan parameter-parameter dari PLC menuju ke SCADA atau sebaliknya. Pengujian 1 menjelaskan komunikasi antara PLC dengan SCADA, dimana nilai dari proses PLC dapat dilihat pada software InTouch. Terlebih dahulu dibuat Ladder Diagram pada GMWIN. Gambar Ladder Diagram untuk pengujian 1 terdapat pada gambar 9. Gambar 9. Ladder Diagram Pengujian 1 Variabel-variabel yang digunakan ladder diagram Pengujian 1, meliputi: Variabel A, Name : A

B-108 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 21 22 Agustus 2002 Variable Kind : VAR Data Type : INT Allocation : AT %MW0 INITIAL VALUE : <Default> Comments : - Basic Parameter : GLOFA Communication Parameter : 1. STATION NO : 0 2. BAUD RATE : 57600 3. PARITY BIT : None 4. DATA BIT : 8 5. STOP BIT : 1 6. COMMUNICATION CHANNEL : RS 232C Null Modem Or RS422/485 7. Dedicated : Slave Setelah parameter-parameter tersebut diinputkan maka kita dapat men-write program Ladder tersebut ke PLC. Setting Parameter pada GM_SER : Com Port : COM1 Com Parameter (Baud, Parity, Data, Stop) : 57600,n,8,1 Slave Station (0..31) : 0 Word Length (1..960) : 50 Langkah selanjutnya pada software InTouch, dibuat window baru, misalnya PROJECT. Pada Window tersebut dibuat tanda #, kemudian double click tanda tersebut, lalu inputkan : Value display : Analog Expression : meword0 Tagname : meword0 (type: I/O Integer) Access Name : PLC (hanya untuk penamaan) Node Name : - Application Name : GM_SER Topic Name : GLOFA Protocol to use : DDE When to advice server : Advice only active items Setelah InTouch di-runtime, maka tanda # akan berubah menjadi angka sesuai dengan dengan nilai pada proses PLC. Kecepatan pengujian 1 dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3. Kecepatan Pengiriman Data WORD LENGTH Kecepatan Pengiriman Data (ms) 57600 38400 19200 1 10 17 26 10 22 30 51 50 64 80 137 100 113 148 273 200 202 294 538 400 368 544 1043 500 482 702 1305 750 698 1048 1933 800 748 1103 2092 960 895 1324 2476 Simulasi menggunakan Pentium III-800MHz, Memory 64

Sistem Deteksi Kebocoran Air PDAM Surabaya Berbasi Teknologi SCADA B-109 Pengujian 2 Pengujian ADC pada PLC dengan menggunakan potensiometer 10K sebagai Variabel besarnya tingkat kebocoran. Dalam percobaan digunakan 2 potensiometer yang menunjukkan besarnya Hasil pembacaan Perubahan RI dengan R2 tetap pada ADC pada PLC GLOFA G7H-ADHA ada pada table berikut : Tabel 4. Tabel Pengujian Potensiometer RI-10K RI(Ohm) V(Volt) Digital Output 9.8K 10.92 3940 9.5K 9.8 3788 8K 9.6 3192 7K 8.8 2792 6K 8.2 2392 5K 7.1 1996 4K 6.3 1598 2K 3.4 798 1K 1.86 398 0.4K 0.77 159 0.1K 0.20 40 0.001K 0.002 3 0 0 0 Dari Tabel di atas di dapatkan grafik 10. yang menunjukkan respon ADC terhadap perubahan Potensiometer. 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Perbandingan Potensiometer terhadap Output ADC 9.8K 9.5K 8K 7K 6K 5K 4K 2K 1K 0.4K 0.1K 0.001K Digital Output Gambar 10. Grafik Potensiometer I terhadap Output ADC Dapat diasumsikan grafik 10. adalah grafik yang linier, sehingga setiap perbedaan tahanan dari potensiometer RI terhadap R2, selalu memberikan harga yang dapat dihitung dalam script Scada sehingga tingkat kebocoran lebih dari 20 % dapat di set. 4. Kesimpulan Kecepatan pengiriman data memegang peranan penting dalam sistem Distribusi Air menggunakan Scada. Komputer yang dibutuhkan sebagai Master/Server minimal Pentium IV/1.4G

B-110 Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, 21 22 Agustus 2002 dengan Memory 512M dan space Harddisk sebesar 20 GB. Komunikasi dapat dilakukan dengan kabel (sebaiknya menggunakan serat optik) atau wireless(radio/satelit). Tekanan minimum yang harus diberikan pada Zona Raya Simohilir : 3,6 mka dengan asumsi kebocoran 20 % dan tanpa perlu penambahan pompa air pada konsumen. Kerugian yang dapat ditekan dengan adanya Scada : Rp. 1,665 Milyar/Thn dengan asumsi 1m 3 = Rp. 264 dengan kebocoran 6.307.200 m 3 Jika data Distribusi Air seluruh Surabaya lengkap, maka Sistem Scada ini dapat dibuat lebih integrasi dengan sumber air yang ada. 5. Daftar Pustaka [1] PDAM, Distribusi dan Instalasi Penjernihan Air Minum, Surabaya, 1994. [2] J. Jacob, Michael, Industrial Control Electronics Application and Design, Purdue University, Prentice Hall, Engle Wood Cliffs, New Jersey 07632, 1988 [3] L. Streeter, Victor, Fluida Mekanik, September 1984 [4]., User s Manual LG Programmable Logic Controller GLOFA GM7 Series, LG Industrial System, November 2000 [5] Wonderware s Engineer, Wonderware FactorySuite 2000 v7.1 Handbook, Wonderware Coorporation, December 2000