BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGANDAN KONSEP VISUAL. 3.1 Strategi Perancangan

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK

Key Word. KeyWord yang didapatkan dari hasil analisa yang telah dilakukan adalah : DYNAMIC and EXCLUSIVE. Diagram KeyWord

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN. Dalam tahap pembuatan nya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

BAB IV STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN BUKU KAMPANYE KESADARAN CINTA MUSEUM SEJARAH JAKARTA


BAB V VISUALISASI KARYA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development

BAB IV PRODUKSI MEDIA

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan

Bab 4 KONSEP DESAIN. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak, karakter dan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Product Brand

II Metodologi. 2. Tataran Sistem. a. Cerita. a) Cerita 1

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL



BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB Ill STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Konsep jenis kegiatan kampanye yang digunakan yaitu Ideologically or

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Sesi Perdagangan Pasar Saat ini Setelah Perubahan Sesi Pra-Pembukaan Reguler s.d s.d Sesi I

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN KARYA. mendapatkan data data dalam menyelesaikan tugas akhir. Langkah langkah tersebut

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

Lampiran 3. Permohonan Data Awal

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Dalam perancangan media kampanye sosial ini diperlukan adanya

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun

Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV PENGOLAHAN DATA

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

Transkripsi:

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan sebuah media sebagai alat penyampaian informasi sangat dipengaruhi oleh komunikasi sebagai unsur penting didalamnya. Dalam media ini terdapat suatu bentuk komunikasi yang berfungsi untuk serta memberi informasi sehingga audience terpengaruh hingga melakukan tindakan. 3.1.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan media film dokumenter ini untuk mengenalkan kembali alat musik tradisional karinding, yang keberadaannya hampir hilang yang sudah tergeser oleh alat musik modern, tujuannya agar tidak sampai melupakan warisan dari nenek moyang tentang keberadaan alat musik tradisional. 3.1.2 Tema Dasar Komunikasi Tema dasar komunikasi diambil dari alat musik tradisional itu sendiri yaitu Karinding yang akan diangkat sebagai tema perancangan film dokumenter. 3.1.3 Rasional Visual Materi pesan yang ingin disampaikan adalah menginformasikan kepada masyarakat umum khususnya pelajar berupa film dokumenter yang berwawaskan ilmu pengetahuan yang bersifat informasi dan sekaligus diharapkan memberi nilai lebih bagi pemirsa. 13

3.1.4 Materi Pesan Materi pesan yang ingin disampaikan adalah untuk mengajak orang agar mengetahui dan melestarikan alat musik tradisional karinding, supaya tidak melupakan salah satu budaya yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun. 3.2 Strategi Kreatif 3.2.1 Pendekatan Verbal Penyampaian komunikasi dalam film dokumenter ini lebih menitik beratkan pada pemakain narasi dan narasumber, sehingga akan lebih mudah dan cepat dipahami oleh masyarakat. Karena dalam filmnya narasumber menggunakan bahasa lokal (sunda) maka dibuat teks berbahasa Indonesia, agar maksud dan tujuan yang disampaikan dapat dimengerti semua masyarakat. 3.2.2 Pendekatan Visual Tampilan visual yang diperlihatkan mengacu pada kejelasan penyampain informasi realita yang mempunyai kesan sederhana, tegas, minimalis dan berisi sebagaimana umumnya sebuah dokumentasi film. Lalu akan ditambahkan dengan efek-efek visual sederhana yang mendukung kekuatan sebuah film dokumenter, dan memakai sudut dan tehnik pengambilan gambar yang menarik dan nyaman untuk dilihat. Visual diarahkan pada suasana realita pada zaman dahulu dan saat ini yang berkesan sederhana dan apa adanya, serta menggunakan sudut (angle) kamera yang menarik, diantaranya sudut atas (high angle), sudut bawah (low angle) dan kemiringan kamera. 14

Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame. Secara umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yakni: High angle High angle adalah sudut kamera yang melihat obyek dalam frame yang berada dibawahnya (membuat obyek sebuah tampak lebih kecil). Low angle High angle adalah sudut kamera yang melihat obyek dalam frame yang berada diatasnya (membuat sebuah obyek seolah tampak lebih besar atau raksasa). Kemiringan kamera Kemiringan terhadap garis horizontal obyek dalam sebuah frame. 3.3 Strategi Media Media adalah alat penghubung, perantara dan sarana serta saluran alat komunikasi untuk memperkenalkan dan mempromosikan pesan kepada target sasaran. Dengan perencanaan sitematik dan mendapatkan tanggapan dari penerima pesan. Setiap media mempunyai kelebihan dan keterbatasan yang sangat berbeda, dari aspek efektif dan efesiensinya waktu, ruang dan biaya yang dianggarkan. Dalam penyampaian informasi kepada target sasaran dan tetap berorientasi pada tujuan perancangan, maka diperlukan media yang sesuai agar informasi dapat sampai dan dipahami dengan baik. 15

3.3.1 Pemilihan Media Pemilihan media berfungsi untuk membatasi media yang akan digunakan dalam perancangan menginformasikan alat musik karinding agar tidak terlalu luas dengan pertimbangan disesuaikan dengan target yang dituju. Maka pemilihan media yang akan digunakan haruslah efesien dan tepat sasaran. Media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media utama dan media pendukung. 1. Media Utama Film Dokumenter Media film dokumenter ini menjelaskan secara detail tentang alat musik tradisional karinding, dari mulai asal muasal, filosofi, sejarah, cara membuatnya, memainkan, serta perkembangan alat musik tradisional karinding itu sendiri. Informasi yang disuguhkan dalam media utama ini memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, sehingga mudah di cerna oleh target audien. 2. Media Pendukung Media pendukung ini bersifat menunjang, melengkapi atau mempertegas media utama agar penyampaiannya mudah di terima oleh masyarakat. Adapun media pendukung tersebut adalah sebagai berikut : 16

Poster 1 Gambar 3.3.1 Sketsa Poster 1 Poster merupakan media lini atas yang juga merupakan media luar ruang yang informasinya mudah tersampaikan. Poster ini disebarkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi. Poster 2 Gambar 3.3.2 Sketsa Poster 2 Poster ini adalah sebagai penegas dari poster 1 informasi yang disajikan lebih lengkap, poster pemutaran film dokumenter ini di sebarkan ke sekolah-sekolah. 17

Brosur Gambar 3.3.3 Sketsa Brosur Media ini cukup efektif untuk memberikan informasi-informasi secara langsung pada sasaran yang berisi tentang pengetahuan mengenai alat musik tradisional karinding yang dijelaskan secara singkat. X banner Gambar 3.3.4 Sketsa x-banner Media ini digunakan untuk memberikan informasi atau promosi pada saat pemutaran film dokumenter. 18

Baligho Gambar 3.3.5 Sketsa Baligho Fungsi Baligho adalah untuk menyampaikan informasi-informasi secara langsung yang akan dilaksanakan pada tahap selanjutnya. Ambient Media Gambar 3.3.6 Sketsa Ambient media Adalah media baru yang ditempatkan di layar pada saat berlangsungnya film dokumenter yang berfungsi sebagai pengingat. 19

Sign System Gambar 3.3.7 Sektsa Sign system Sign system ditempatkan di area pemutaran film tepatnya dipasang pada pintu masuk menuju gedung pemutaran film, media ini bertuliskan Ikuti Tanda Ini, media ini juga merupakan salah satu media pengikat. Media Gimmick Sebagai media pelengkap yang diberikan secara cuma-cuma, media gimmick tersebut diantaranya adalah : - Pin dan Gantungan kunci Gambar 3.3.8 Sketsa Pin Sebagai media pelengkap yang diberikan secara cuma-cuma, yang berfungsi sebagai pengingat. 20

- Gantungan kunci Gambar 3.3.9 Sketsa Gantungan kunci Sebagai media pelengkap yang diberikan secara cuma-cuma, yang berfungsi sebagai media pengikat. - Baju Gambar 3.3.10 Sketsa Baju Sebagai media pelengkap yang di berikan secara cuma-cuma, yang berfungsi sebagai daya tarik kepada masyarakat. - Karinding Gambar 3.3.11 Sketsa Karinding 21

Sebagai media pelengkap yang di berikan secara cuma-cuma. yang berfungsi sebagai pengingat dan pengikat. 3.3.2 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media Untuk mengenalkan alat musik tradisional karinding, penulis membuat media dalam bentuk film dokumenter dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Format media melalui film dokumenter ini merupakan suatu hal yang menarik mengingat alat musik tradisional Karinding masih jarang untuk dibuat sebagai dokumentasi dalam bentuk audio visual dengan berkerja sama dengan DEPDIKNAS dan DISBUDPAR untuk target pelajar dan lembaga-lembaga yang berkepentingan lainya. b. Film dokumenter adalah sebuah media komunikasi yang efektif, karena dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap pemirsanya, dengan audio visual sebagai penjelas dapat memperindah dan memperkuat pesan serta makna yang terkandung dalam film dokumenter ini. c. Lewat media audio visual keistimewaan yang terdapat dalam objek yang diteliti dapat ditampilkan dalam bentuk gambar gerak yang membuat mudah dipahami. d. Dapat menginformasikan dan menampilkan dokumentasi alat musik tradisional Karinding senyata mungkin. e. Penyampain informasi melalui audio visual mampu memberikan daya ingat yang lama atau membekas, menurut R. Benscofter sifat audio visual ini mampu memberikan daya ingat kepada pemirsanya, pelajaran yang bisa diingat lewat audio visual mencapai 65%, lewat media pandang 20%, lewat media dengar 10%. 22

3.3.3 Jadwal Penyebaran Media Jadwal penyebaran dalam 2 (dua) bulan, dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan promosi dan dibagi 3 tahap. Tabel 3.3.3. penyebaran media 3.4 Strategi Distribusi Dari segi distribusi media promosi untuk menjangkau masyarakat, maka strategi yang digunakan adalah melakukan pemutaran film disalah satu tempat gedung kebudayaan yaitu gedung Indonesia Menggugat, karena sangat efektif dan efesien untuk mengejar target pelajar. 23

3.4.1 Jalur Distribusi Atas dasar pelestarian budaya alat musik tradisional, maka pendistribusian ini melalui jalur kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Untuk dokumentasi guna mendukung pendidikan dan kebudayaan sehingga sangat tepat untuk mengejar target pelajar. Wilayah penyebaran film dokumenter ini dilakukan di kota Bandung terlebih dahulu kemudian kota-kota besar lainya. Pengenalan atau pelestarian harus dilakukan didaerah itu sendiri terlebih dahulu kemudian kemudian pengenalan ke daerah-daerah lain. Dikarenakan segmentasi dari perancangan ini dikhususkan untuk siswa Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi se Bandung. 3.5 Konsep Visual Konsep visual dalam pembuatan film dokumenter ini menggunakan elemenelemen berupa tata suara, musik, tehnik pengambilan gambar dan elemenelemen visual seperti fotografi, serta tifografi agar penyampain media informasi tersebut tidak membosankan dan menarik perhatian remaja serta mudah dimengerti. 3.5.1 Tata Suara Proses perekaman dialog dalam film dokumenter ini dilakukan dengan cara, yaitu : Perekaman secara langsung atau dengan dialog Yaitu bahasa komunikasi verbal yang digunakan semua karakter didalam maupun diluar cerita film (narasi) Bahasa bicara Bahasa bicara mengacu pada pda jenis bahasa komunikasi verbal yang digunakan sebuah film. Beberapa yang perlu 24

diperhatikan menyangkut bahasa bicara adalah wilayah dan waktu. Dan kebanyakan menggunakan bahasa induk mereka masing-masing. 3.5.2 Musik Musik merupakan salah satu elemen yang paling berperan penting dalam memperkuat mood, nuansa, serta suasana sebuah film. Musik dapat kita kelompokan menjadi 2 macam, yakni ilustrasi musik dan lagu. Ilustrasi musik yaitu musik latar yang mengiringi aksi selama cerita berjalan, sedangkan lagu yaitu pengiring sebuah film yang membentuk karakter serta mood suasana adegannya. Elemen musik disini dimasukan untuk mempertegas suasana agar lebih kuat maknanya. Ilustrasi musik : musik karinding Judul lagu : musik yang kental tradisional yang dapat memberikan kesadaran tentang kembalinya mencintai alam. 3.5.3 Teknik Pengambilan Gambar Pengambilan gambar film dokumenter ini dilakukan dengan cara, yaitu: Sudut pengambilan gambar Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame. Ukuran gambar Menggunakan aspect ratio perbandingan ukuran lebar serta tinggi frame. Gerakan kamera Pergerakan kamera berfungsi umumnya untuk mengikuti pergerakan seorang karakter serta obyek. Pergerakan kamera 25

juga sering digunakan untuk menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi atau suatu panorama. Gerakan objek Secara umum komposisi pengambilan gambar terkait dengan posisi obyek dalam frame dapat dikelompokan dua jenis, yakni komposisi simetrik dan komposisi dinamik. - Komposisi simetrik sifatnya statis. Obyek terletak persis ditengah-tengah frame dan proporsi ruang disisi kanan dan kiri obyek relatif seimbang. - Komposisi dinamik sifatnya fleksibel dan posisi obyek dapat berubah sejalan dengan waktu. 3.6 Layout Memberikan kesan kesederhanaan disertai penegasan yang jelas tentang sejarah permainan karinding, perpindahan gambar secara halus dari gambar satu ke gambar yang lain dimana ada hubungan menerangkan dan diterangkan. Gambar 3.6.1. Contoh layout 26

3.7 Tipografi Huruf yang baik mengarah kepada keterbacaan dan keaslian, mudah dibaca dan nyaman baik dari segi proporsi, spasi, ukuran maupun penempatannya. Penggunaan jenis huruf lebih diarahkan kepada kesan menarik, dan karakter huruf yang lembut dan tidak kaku sehingga tidak melelahkan mata audience. Dengan tingkat keterbacaan yang baik. Harrington Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0!@#$%^&*()_-+= Flareserif821 BT Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0!@#$%^&*()_-+= 3.8 Ilustrasi Menggambarkan keadaan di pedesaan tepatnya di pematang sawah disesuaikan dengan objek agar memperkuat penokohan. Dilanjutkan dengan pengambilan gambar dari kediaman narasumber dengan keadaan sesungguhnya, hal ini dimaksudkan untuk menampilkan keaslian pada tampilan film. 27

Tokoh para narasumber yang akan menjelaskan segala sesuatu yang menjadi konten dari film dokumenter ini. Serta memakai elemen-elemen visual agar tampilan yang disajikan menarik perhatian. Gambar ilustrasi 3.8.1 28

Serta memakai elemen-elemen visual. Gambar Elemen Visual 3.8.2 3.9 Warna Setiap warna memiliki karakteristik tertentu, yang dimaksudkan dengan karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. setiap warna memiliki suatu makna yang luas dan menunjukan suatu perlambangan. Menggunakan kombinasi warna-warna yang menarik dan tidak melelahkan audience. Pemilihan dan kombinasi warna disesuaikan dengan kesan yang ingin ditampilkan yaitu kesan alamiahnya. Warna yang dipakai dalam perancangan media film dokumenter ini adalah : Gambar warna 3.9.1 29