SAHAM. Oleh: Ani Hidayati

dokumen-dokumen yang mirip
S A H A M. Pertemuan 3

Saham dan Nilai Saham. M.Andryzal Fajar

Corporation: Organization and Capital Stock Transactions

CAPITAL. Pengertian & Karakteristik Modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suad Husnan, (2005:3) mendefinisikan bahwa pasar modal sebagai pasar

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Perseroan : Organisasi dan Operasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

CONTOH SOAL EKUITAS (Paid in Capital)

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

Pertemuan: MODAL SAHAM-DEVIDEN

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

Nadya Destiyanti Putri

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

MODAL SAHAM. Caecilia Widi Pratiwi

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

VALUATION BSP FINANCIAL MANAGEMENT 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

MODAL LABA PER SAHAM

SOAL SOAL Manajemen keuangan lanjutan

Equity Financing. Hak Pemilikan (Rights of Ownership)

Bab II Pembahasan. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

APA ITU COST OF CAPITAL?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JUMLAH AKTIVA

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

1/45 OVERVIEW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

SEKURITAS DILUTIF & LABA PER SAHAM ( DILUTIVE SECURITIES & EARNINGS PER SHARE )

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Laba bersih. perubahan tertentu pada prinsip akuntansi.

Pengertian Modal Saham

EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diterbitkan pada setiap periode tertentu. earnings per share. Perubahan nilai earnings per share pada suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE TIGABELAS MODAL SAHAM (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB IV METODE PENELITIAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

VALUATION O L E H D U D I H E R P E N D I E D I S O N L E O N I S A I N T A N P R A T I W I R A H M A T D I A N A Z I R I

ANALISA UNTUK INVESTOR

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PANJANG LONG-TERM INVESTMENT

AKUNTANSI UNTUK EKUITAS PERSEROAN TERBATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terbatas (PT) (Riyanto,1995:240). Saham menurut Robert Ang (1997:22) yang dikutip

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

SAHAM Oleh: Ani Hidayati

Pendahuluan Saham Biasa (common stock) >>> jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham Saham Preferen (preferred stock) >>> jika perusahaan mengeluarkan kelas lain dari saham 2

Karakteristik Saham Preferen 1. Preferen terhadap Dividen Hak Preferen terhadap Dividen Hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa 3

Karakteristik Saham Preferen Hak Dividen Kumulatif Hak untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya Dividends in arrears: dividen-dividen periode lalu yang belum dibagikan dan akan dibagikan nanti dalam bentuk dividen kumulatif 4

Karakteristik Saham Preferen 2. Preferen pada Waktu Likuidasi Hak untuk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak adalah sebesar nominal saham preferen termasuk semua dividen yang belum dibayar jika bersifat kumulatif. 5

Macam Saham Preferen 1. Convertible Preferred Stock Saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa. Contoh 1: Perusahaan mengeluarkan sebanyak 10.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal sebesar Rp. 10.000,- 1 lembar Saham Preferen dikonversi Jika, Harga Pasar: Saham Preferen Rp.11.000,- Saham Biasa Rp.1.500,- TIDAK dikonversi 5 lembar Saham Biasa, nilai nominalnya Rp.1.000,- Jika, Harga Pasar: Saham Preferen Rp.11.000,- Saham Biasa Rp.2.500,- KONVERSI 6

Macam Saham Preferen Contoh 2: Sebanyak 1.000 lembar saham preferen (nilai nominal Rp. 10.000,-) dikonversi menjadi 5.000 lembar saham biasa (nilai nominal Rp.1.000,-) 1.000 lembar Saham Preferen * Rp.10.000 = Rp.10.000.000,- dikonversi 5.000 lembar Saham Biasa * Rp.1.000,- = Rp.5.000.000,- Selisih, dicatat Agio Saham Biasa Rp.5.000.000 7

Macam Saham Preferen 2. Callable Preferred Stock Saham preferen yang dapat ditebus. Hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai tertentu. Harga tebusan biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya. 3. Floating/ Adjustable-rate Preferred Stock Saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang. Tingkat dividen tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill). T-bill dianggap sebagai aktiva yang tidak mengandung resiko, dgn suku bunga relatif stabil dari waktu ke waktu. 8

Hak Pemegang Saham Biasa 1. Hak Kontrol Hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan (dewan direksi) perusahaan. 2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan Hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan,jika perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen. 3. Hak Preemptif Hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Hak Preemptif memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham yang baru 9

Hak Pemegang Saham Biasa 3.1. Hak Preemptif melindungi hak kontrol. 3.2. Hak Preemptif melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai. Keterangan Jumlah Nilai Pasar Total Nilai Pasar Sebelum tambahan saham baru Tambahan saham baru Setelah tambahan saham baru 10.000 Rp.15.000,- Rp.150.000.000,- 2.500 Rp.12.000,- Rp.30.000.000,- 12.500 Rp.14.400,- Rp.180.000.000,- Setelah tambahan saham baru, nilai pasar turun menjadi Rp.14.400,- (Rp.180.000.000/12.500). Mencegah penurunan nilai saham pemilik lama 10

Saham Treasuri Adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan yang nanti dapat dijual kembali. Alasan: akan diberikan untuk karyawan sebagai kompensasi dalam bentuk saham, meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasar, menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai perusahaan lain, mengurangi jumlah lembar saham beredar untuk menaikkan laba per lembarnya, mengurangi kemungkinan pengambilan alih tidak bersahabat. ani_h@staff.gunadarma.ac.id 11

1. Nilai Nominal (par value). Nilai yang ditetapkan untuk masing-masing lembar saham. Hanya diperlukan untuk kepentingan hukum. 2. Agio Saham (additional paid-in capital/ in excess of par value). Selisih nilai nominal saham dengan yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan 3. Nilai Modal Disetor (paid in capital). Total yang dibayar oleh pemegang saham atau penjumlahan total nilai nominal ditambah agio saham. 4. Laba Ditahan (retained earnings). Laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham yang diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. 12

5. Nilai Buku (book value). Nilai buku per lembar saham adalah aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar = Total Ekuitas Jumlah saham beredar Contoh 3: 1 Januari 20x1 perusahaan mengeluarkan 8.000 lembar saham biasa nilai nominal Rp.5000,- dengan harga Rp.8.000,-. Modal saham biasa (8.000 x Rp.5.000)=Rp.40.000.000 Kas yang diterima (8.000 x Rp.8.000) = Rp. 64.000.000 Agio saham biasa = Rp.24.000.000 13

Contoh 4: 1 September 20x1 perusahaan membeli kembali saham biasa yang beredar sebagai saham treasuri sebanyak 1.000 lembar dengan harga pasar Rp.15.000,- Saham treasuri (1.000 x Rp.15.000) = Rp.15.000.000 Contoh 5: 1 Desember 20x1 sebanyak 200 lembar saham treasuri dijual kembali dengan harga Rp.17.500,- per lembarnya Modal saham treasuri (200 x Rp.15.000) = Rp.3.000.000 Kas yang diterima (200 x Rp.17.500)=Rp.3.500.000 Agio saham treasuri = Rp.500.000 Pada 31 Desember 20x1, saham treasuri perusahaan adalah 800 lembar dengan nilai Rp.12.000.000,- 14

Jumlah saham biasa yang beredar adalah 7.200 lembar, sbb: 1 Januari = 8.000 lembar 1 September = (1.000) lembar 1 Desember = 200 lembar Apabila laba ditahan pada akhir tahun adalah Rp.5.500.000,-, maka nilai buku per lembar saham biasa Rp.8.056,- (Rp.58.000.000,-/ 7.200lbr) nampak pada neraca: Modal Disetor: Saham biasa, nominal Rp.5.000,- Rp.40.000.000,- Total Modal Saham Rp.40.000.000,- Tambahan Modal Disetor: Agio Saham biasa Rp.24.000.000,- Agio Saham treasuri Rp.500.000,- Total Tambahan Modal Disetor Rp.24.500.000,- Total Modal Disetor Rp.64.500.000,- Laba Ditahan Rp.5.500.000,- Total Modal Disetor& Laba Ditahan Rp.70.000.000,- Saham Treasuri (800lbr*Rp.15.000,-) (Rp.12.000.000,-) Total Ekuitas Rp.58.000.000,- 15

Bagaimana jika Disagio? 16

Contoh 6: Perusahaan juga mengeluarkan 1.000 lbr saham preferen dengan nilai nominal Rp.10.000,-, deviden dibayar kumulatif 7% telah diotorisasi. 800 lbr saham preferen dijual dengan harga Rp.15.000,- per lembar. Modal saham preferen (800 x Rp.10.000)=Rp.8.000.000 Kas yang diterima (800 x Rp.15.000)=Rp.12.000.000 Agio saham preferen = Rp.4.000.000 Modal Disetor: 7% Saham preferen, nominal Rp.10.000,- Rp.8.000.000,- Saham biasa, nominal Rp.5.000,- Rp.40.000.000,- Total Modal Saham Rp.48.000.000,- Tambahan Modal Disetor: Agio Saham Preferen Rp.4.000.000,- Agio Saham biasa Rp.24.000.000,- Agio Saham treasuri Rp.500.000,- Total Tambahan Modal Disetor Rp.28.500.000,- Total Modal Disetor Rp.76.500.000,- Laba Ditahan Rp.5.500.000,- Total Modal Disetor& Laba Ditahan Rp.82.000.000,- Saham Treasuri (800lbr*Rp.15.000,-) (Rp.12.000.000,-) Total Ekuitas Rp.70.000.000,- 17

Bagaimana jika terdapat deviden tidak dibayarkan? 18

Contoh 7: Misal lamanya dividen untuk saham preferen yang berada di arrears adalah 1 tahun. Nilai ekuitas saham preferen sbb: Nominal saham preferen (800 x Rp.10.000)=Rp.8.000.000 Deviden in arrears (800 x 7% x Rp.10.000) = Rp.560.000 Ekuitas saham preferen Rp.8.560.000 Nilai buku saham biasa adalah Rp.8.533,- per lembar (Rp.70.000.000 Rp.8.560.000)/7.200 19

Contoh 8: Jika nilai tebusnya (call price) diketahui misal, nilai tebusnya Rp.12.500,- per lembar maka nilai ekuitas saham preferen sbb: Nominal saham preferen (800 x Rp.12.500)=Rp.10.000.000 Deviden in arrears (800 x 7% x Rp.10.000) = Rp.560.000 Ekuitas saham preferen Rp.10.560.000 Nilai buku saham biasa adalah Rp.8.256,- per lembar (Rp.70.000.000 Rp.10.560.000)/7.200 20

6. Nilai Pasar (market value). Harga saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. 7. Nilai Intrinsik (intrinsic value)/ Nilai Fundamental (fundamental value). Analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (laba, dividen yang dibayar, penjualan, dsb). 7.1. Pendekatan Nilai Sekarang Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas dimasa depan menjadi nilai sekarang, sbb: Po = Σ (Arus Kas t ) / (1+k) t t=1 Po=nilai sekarang perusahaan k=suku bunga diskonto t=periodde waktu ke t dari t=1 sampai dengan 21

Model Diskonto Dividen. Merupakan model untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan mendiskontokan arus dividen masa depan ke nilai sekarang Po = Σ (Dividen t ) / (1+k) t t=1 Po=nilai sekarang perusahaan k=suku bunga diskonto t=periodde waktu ke t dari t=1 sampai dengan Po = [(Dividen 1 ) / (1+k) 1 ] + [(Dividen 2 ) / (1+k) 2 ] +...+ [(Dividen ) / (1+k) ] 22

Contoh 9: Perusahaan membayar dividen selama 5 periode dengan tingkat bunga diskonto konstan sebesar 20% tiap periode. Nilai intrinsik saham per lembar adalah Periode Dividen ke-t 1 2 3 4 5 Dividen (USD) 1.000 1.500 0 750 2.100 Po=[(1.000)/(1+0.2) 1 ] + [(1.500)/(1+0.2) 2 ] + 0 + [(750)/(1+0.2) 4 ] + [(2.100)/(1+0.2) 5 ] Po=Rp.3.081 Contoh 10: Perusahaan membayar dividen konstan sebesar 1.000 USD tiap tahunnya, dengan tingkat diskonto per tahun 20%. Nilai intrinsik saham per lembar adalah Po = [1.000 / 0.2 ] = Rp.5.000 23

Contoh 11: Perusahaan membayar dividen sebesar 1.000 USD. Seorang investor menginginkan return sebesar 20% per tahunnya dan mengharapkan dividen dibayar dengan pertumbuhan sebesar 5% per tahun. Nilai intrinsik saham adalah Po = D 0 (1+g) / [k-g] k=tingkat bunga diskonto/tingkat pengembalian yang diinginkan g=pertumbuhan deviden P 0 = [1.000 (1+0.05)] / [0.2-0.05] = 7.000 Undervalued, jika harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik Overvalued, jika harga pasar lebih besar dari nilai intrinsik 24

Kesimpulan: 1. Hubungan antara nilai intrinsik dengan dividen per lembar adalah positif. 2. Hubungan antara nilai intrinsik dengan pertumbuhan dividen (g) adalah positif 3. Hubungan antara nilai intrinsik dengan tingkat bunga diskonto (k) adalah negatif 25

Contoh 12: Seorang investor menginginkan return sebesar 20% per tahunnya dan pertumbuhan dari dividen sebesar 5% diperkirakan akan terjadi mulai tahun ke-5. Jika sebelum tahun ke-5 diperkirakan perusahaan membayar dividen konstan sebesar 1.000 USD. Nilai intrinsik saham sebesar n Po = Σ [(D 0 ) / (1+k) t ] + [[D 0 (1+g) / (k-g)] / (1+k) n ] t=1 P 0 = [(1.000/(1+0.2) 1 ) + (1.000/(1+0.2) 2 ) + (1.000/(1+0.2) 3 ) + (1.000/(1+0.2) 4 )] + [7.000/(1+0.2) 5 ] = 5.964 26

Contoh 13: Investor memperkirakan perusahaan akan membayar deviden konstan selama 3 tahun, dengan asumsi suku bunga diskonto 20% tiap tahun. Dividen tiap lembar saham tahun sekarang Rp.500,-.Pada tahun ke-3 investor akan menjual saham dengan harga Rp.12.000,-. Nilai intrinsik saham adalah n Po = Σ [(D 0 ) / (1+k) t ] + [Pn / (1+k) n ] t=1 P 0 = [(500/(1+0.2) t ) + [12.000/(1+0.2) 3 ] = 7.998 Ket: t = 3 tahun 27

Contoh 14: Perusahaan membayar dividen selama 5 periode dengan tingkat bunga diskonto konstan sebesar 20% tiap periode. Diperkirakan pada akhir tahun ke-5 investor dapat menjual saham sebesar Rp.5.000. Nilai intrinsik saham per lembar adalah Periode Dividen ke-t 1 2 3 4 5 Dividen (USD) 1.000 1.500 0 750 2.100 Po = [(1.000)/(1+0.2) 1 ] + [(1.500)/(1+0.2) 2 ] + 0 + [(750)/(1+0.2) 4 ] + [(2.100)/(1+0.2) 5 ] + [(5.000)/(1+0.2) 5 ] = Rp.5.090 28

Undervalued, jika harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik Overvalued, jika harga pasar lebih besar dari nilai intrinsik 29

7.2. Pendekatan PER (price earnings ratio) Contoh 15: Harga pasar dari suatu saham Rp.20.000, laba bersih Rp.5.000 per lembarnya per tahun. PER = (20.000/5.000) = 4x Contoh 16: Laba bersih per lembar saham yang diestimasi untuk periode selanjutnya (E 1 ) adalah sebesar Rp.2.500. Harga pasar saham Rp.20.000. Investor memperkirakan PER untuk saham ini adalah 10. Nilai intrinsik. P 0 = (P 0 /E 1 ) * E 1 = 10 * Rp.2.500 = Rp.25.000 30

Kesimpulan: 1. PER berhubungan positif dengan rasio pembayaran dividen terhadap earnings (D1 / E1) 2. PER berhubungan negatif dengan tingkat pengembalian yang diinginkan (k) 3. PER berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan dividen (g) 31