Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA"

Transkripsi

1 Manajemen Investasi SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

2 INVESTMENT MANAGEMENT Investment Product

3 Investment Product EFEK EFEK ADALAH SETIAP SURAT PENGAKUAN UTANG, SURAT BERHARGA KOMERSIAL, SAHAM, OBLIGASI, SEKURITAS KREDIT, TANDA BUKTI UTANG, SETIAP RIGHTS, WARRANTS, OPSI ATAU SETIAP DERIVATIF DARI EFEK ATAU SETIAP INSTRUMEN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI SEBAGAI EFEK (Keppres No. 53/1990 SK Menkeu No.1548/1990)

4 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI SAHAM sebagai salah satu komoditi * pasar modal *abstrak

5 PRODUK INVESTASI Underlying Instrumen Induk Instrumen Derivatif Ekuitas Utang Instrumen Investasi di Pasar Modal Saham Biasa Saham Preferen Obligasi Pemerintah Right Issue Waran Reksadana Opsi Saham Stock Index Future Opsi Stock Index Future Obligasi Konversi Obligasi Korporasi Opsi Obligasi Reksadana

6 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Saham Biasa Saham Preferen Obligasi

7 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Saham Biasa Tanda Bukti Penyertaan / Kepemilikan Seseorang atau Badan Dalam Suatu Perusahaan

8 Investment Product SAHAM BUKTI PENYERTAAN MODAL PADA SUATU PERUSAHAAN ATAU BUKTI KEPEMILIKAN ATAS SUATU PERUSAHAAN Menurut Cara Peralihan Saham atas unjuk Saham atas nama Menurut Hak tagihan Saham Biasa Saham Preferen

9 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Saham Preferen Saham istimewa Gabungan (hybrid) antara Obligasi dan Saham Biasa. -hasil tetap (obligasi) -berkarakteristik saham biasa.

10 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Saham Preferen Keistimewaan: Deviden tetap. Pembayaran deviden didahulukan. Pembayaran deviden dikumulatifkan jika perusahaan tidak membayar SP jarang ditransaksikan di Pasar Modal

11 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Obligasi (Bond) Surat Berharga dalam bentuk Kontrak antara Pemberi Pinjaman dengan Peminjam. Pemberi Pinjaman berhak untuk dibayar kembali dalam waktu dan jumlah tertentu.

12 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INDUK Obligasi (Bond) Termasuk Investasi Harta Tetap (fixed asset investment). Nilai Variabel dan Yield tetap (coupon ditetapkan lebih dahulu). Perubahan nilai mengikuti suku bunga secara umum. Investor harus pandai membaca trend Ekonomi Makro.

13 Investment Product OBLIGASI SURAT TANDA BUKTI BAHWA INVESTOR PEMEGANG SURAT BERHARGA TERSEBUT MEMBERIKAN PINJAMAN UTANG BAGI EMITEN YANG MENERBITKAN OBLIGASI (Fixed-Income Securities) Karakteristik Obligasi: Nilai Intrinsik Tipe penerbitannya Bon Indentures Call provision

14 Jenis-Jenis Obligasi: Obligasi dengan Jaminan Obligasi tanpa Jaminan Obligasi Konversi Obligasi yang disertai Warrant Obligasi tanpa kupon Obligasi dengan tingkat bunga mengambang Putable bond Junk Bond OBLIGASI Jenis obligasi menurut cara peralihan Obligasi atas unjuk Obligasi atas nama

15 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN (DERIVATIF) Obligasi Konversi Right Issue Opsi (Option) Waran (Warrant)

16 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN PERLU DICERMATI: Kecenderungan, NILAI INVESTASI instrumen derivatif bisa MELAMPAUI instrumen induk. INVESTOR SEMAKIN KREATIF, walaupun banyak dampak negatif yang harus ditanggung. Semangat untuk Membuat INSTRUMEN INVESTASI BARU akan terus berlanjut.

17 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN Obligasi Konversi (convertible bond) Keunikan: Bisa ditukar dengan saham biasa. Perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi mestinya menerbitkan saham biasa. Mencantumkan persyaratan untuk melakukan konversi (antara satu dengan yang lain beda). Misal bisa dikonversi setelah dipegang 5 tahun.

18 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN Right Issue (bukti right / emisi klaim) Produk turunan dari saham. Hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan, tapi tidak terikat. Right Issue 2:1 ->Pemegang 2 lbr saham berhak beli 1 lbr saham baru.

19 PRODUK INVESTASI Right Issue Contoh: Mr. A. Memiliki 2000 lbr Saham PT.W Right Issue 2:1 (second issue PT W) Mr. A berhak mendapat 1000 lbr Saham baru Harga Lama Rp ,-/lbr = Rp. 12 jt Tambahan 1000 lbr Harga baru Rp ,-/lbr = Rp. 4 jt

20 RIGHTS Investment Product Surat Berharga Derivatif Right Issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Umumnya, dibatasi kepada pemegang saham lama. Tujuan Perusahaan: Untuk tidak mengubah proposi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru.

21 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN Opsi (Option) Pemberian Hak kepada pemegangnya untuk melakukan sesuatu. Pada waktu yang telah ditentukan. Sesuai perjanjian yang tertera dalam opsi.

22 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN Opsi (Option) HAK APA? Hak Membeli Hak Menjual Hak Didahulukan Pembelian Hak Didahulukan Penjualan OPSI SELALU DISERTAI JAMINAN ASET

23 PRODUK INVESTASI OPSI yang dijamin oleh SAHAM Dua Jenis Opsi yang Lazim di PM: Opsi Eropa Saat memperoleh Hak (jatuh tempo) ditetapkan pada titik tertentu (tanggal tertentu) Opsi Amerika (Lebih Leluasa) Saat memperoleh Hak ditetapkan dalam periode waktu tertentu sampai titik waktu tertentu. (bisa memperoleh hak sebelum sebelum titik tertentu)

24 PRODUK INVESTASI Dua Jenis Opsi menurut Hak: Opsi Call (Call Option) Hak untuk Membeli Opsi Put (Put Option) Hak untuk Menjual Opsi biasanya diterbitkan oleh Lembaga diluar Perusahaan Penerbit Saham yang dijadikan Jaminan.

25 Investment Product Surat Berharga Derivatif OPTION; Hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan. Call Option hak untuk membeli saham yang telah ditentukan dalam jumlah dan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan. Put Option hak untuk menjual saham yang telah ditentukan dalam jumlah dan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan.

26 Investment Product Call Option Surat Berharga Derivatif Penerbit Option Mengharapkan harga saham TURUN Pembeli Option Mengharapkan harga saham NAIK pada saat jatuh tempo. Put Option Penerbit Option Mengharapkan harga saham NAIK Pembeli Option Mengharapkan harga saham TURUN pada saat jatuh tempo. Jangka waktu Option beberapa bulan. Opsi untuk jangka panjang (diatas 2 tahun) disebut LEAPS (Long-term options)

27 PRODUK INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI TURUNAN Waran (Warrant) Pada dasarnya OPSI CALL (Hak untuk Membeli). Diterbitkan bersamaan dengan saham atau obligasi Jatuh Tempo lebih panjang dibanding Opsi ( Opsi Jangka Panjang ) Obligasi Bunga Rendah? Agar diminati disertai Waran.

28 Surat Berharga Derivatif WARRANT; Hak opsi untuk membeli sejumlah saham/obligasi pada suatu tingkat harga khusus. Umumnya, warrant lebih melekat pada distribusi utang dan digunakan untuk menarik investor agar mau membeli obligasi pada tingkat bunga rendah dari semestinya ( Pemanis Obligasi )

29 FUTURES Kontrak Futures adalah Perjanjian untuk Melakukan pertukaran aset tertentu di masa yang akan datang antara pembeli dan penjual. Penjual akan memberikan assets yang ditunjuk pada waktu yang telah ditentukan untuk ditukarkan dengan sejumlah uang dari pembeli. Pembeli memberikan sejumlah dana (margin) untuk mengurangi risiko gagalnya kontrak. Pada dasarnya sama dengan opsi. Bedanya, pembeli harus melaksanakan kontrak perjanjian. Futures juga berfungsi sebagai hegding.

30 Investment Product Instrumen Definisi Keuntungan Risiko Saham Obligasi Sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan Efek bersifat Hutang Capital Gain Deviden Bunga dengan jumlah serta waktu yang telah ditetapkan Capital Gain Dapat dikonversi menjadi saham (untuk obligasi konversi) Memiliki hak klaim pertama pada saat emiten dilikuidasi Capital Loss Tidak ada pembagian deviden Risiko Likuiditas Delisting dari Bursa Efek Gagal bayar Capital Loss Capability

31 Investment Product Instrumen Definisi Keuntungan Risiko Bukti Right Sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga dan dalam periode tertentu Capital Gain dengan leverage, jika bukti right ditukar dengan saham baru Capital Gain yang diperoleh di Pasar Sekunder. Capital Loss dengan leverage Capital Loss yang diperoleh di pasar sekunder Waran Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi, yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu. Capital Gain dengan leverage, jika waran dikonversikan dengan saham baru Capital Gain yang diperoleh di Pasar Sekunder. Gagal bayar Capital Loss Capability

32 CAPITAL MARKET & MONEY MARKET Session 1 Time Investment Theory

33 Nilai Buku PENILAIAN SAHAM Nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten) Nilai Pasar Nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar Nilai Intrinsik (Nilai Teoritis) Nilai yang sebenarnya atas seharusnya terjadi

34 PENILAIAN SAHAM Jika nilai pasar suatu saham LEBIH TINGGI dari Nilai instrinsiknya Overvalued (Mahal) JUAL Jika nilai pasar suatu saham LEBIH RENDAH dari Nilai instrinsiknya Undervalued (Murah) BELI

35 PENENTUAN NILAI TEORITIS Analisis Fundamental Penilaian terhadap saham-saham perusahaan berdasarkan data-data keuangan perusahaan seperti pendapatan, penjualan, risiko dan lainnya. (Faktor ekonomi dan industri) Analisis Teknikal Penilaian terhadap saham-saham perusahaan berdasarkan pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu Data Historis Trend dan Chart

36 Model Populer Dalam Analisis Fundamental Pendekatan PER (Price Earning Ratio) Dihitung dengan membagi Harga Saham pada suatu saat dengan EPS (Earning Per Share) Pendekatanan Dividen Yield Dihitung dengan membagi dividen yang diharapkan dengan harga pasar saham yang bersangkutan Pendekatan Net Assets Value Dihitung dengan membagi Net Assets perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar

37 Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) Penilaian terhadap saham-saham perusahaan berdasarkan data-data keuangan perusahaan seperti pendapatan, penjualan, risiko dan lainnya. (Faktor Ekonomi dan Industri) disebut juga COMPANY ANALYSIS DUA PENDEKATAN Present Value Approach (Pendekatan Nilai Sekarang) Price Earning Ratio (Pendekatan PER)

38 PRESENT VALUE APPROACH (Pendekatan Nilai Sekarang) Investment Theory Perhitungan nilai saham dilakukan dengan mendiskontokan semua aliran kas (cash flow) yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang diisyaratkan investor. Dimana: V 0 CF t k t n V 0 = n t=1 CF t (1+k t ) t = Nilai Sekarang dalam satuan saham = Aliran Kas 6yang diharapkan pada periode t = return yang diisyaratkan pada periode t =jumlah periode aliran kas

39 PRESENT VALUE APPROACH (Pendekatan Nilai Sekarang) ALIRAN KAS dalam Penilaian Saham : EARNING PERUSAHAAN Sudut Pandang Investor DIVIDEN 1. Model Diskonto Dividen (dividend discount model) P 0 = t=1 (1+k) t D t P 0 = D 1 (1+k) + D 2 (1+k) D (1+k)

40 1.Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Pembayaran Dividen Tidak Teratur Contoh : Perusahaan Z membayar Dividen selama 5 periode sebagai berikut: Periode ke-t D t 1 Rp ,- 2 Rp ,- 3 Rp. 0,- 4 Rp. 750,- 5 Rp ,- Tingkat bunga diskonto adalah konstan sebesar 20% tiap periodenya. Berapa nilai instrinsik saham per lembarnya? Apabila harga pasar saham seharga Rp ,-, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor?

41 Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Pembayaran Dividen Tidak Teratur P 0 = D 1 (1+k) + D 2 (1+k) D (1+k) Rp P 0 = + (1+0,2) (1+0,2) 2 (1+0,2) Rp Rp 750 (1+0,2) (1+0,2) 4 Rp (1+0,2) 4 (1+0,2) 5 = Rp ,63 Jadi nilai instrinsik saham perusahaan Z adalah Rp ,63 Harga Pasar Saham Rp ,- (Overvalued) Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah MENJUAL

42 Latihan- Model Diskonto Dividen (dividend discount model) Pembayaran Dividen Tidak Teratur Contoh : PT B membayar Dividen selama 4 periode sebagai berikut: Periode ke-t D t 1 Rp ,- 2 Rp ,- 3 Rp ,- 4 Rp ,- Tingkat bunga diskonto adalah konstan sebesar 18% tiap periodenya. Berapa nilai instrinsik saham per lembarnya? Apabila harga pasar saham seharga Rp ,-, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor?

43 PRESENT VALUE APPROACH (Pendekatan Nilai Sekarang) 2. Model Pertumbuhan Nol (Zero-Growth Model) Asumsinya Dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (Jumlah Dividen SAMA dari waktu ke waktu) Sama dengan prinsip Perhitungan SAHAM PREFERENS Model Persamaannya: P 0 = D 1 (1+k) + D 2 (1+k) D (1+k) Disederhanakan Menjadi : P 0 = D k

44 Model Pertumbuhan Nol (Zero-Growth Model) Contoh : Perusahaan Z mempunyai kebijakan membayar Dividen Konstan sebesar Rp ,- tiap tahunnya. Jika suku bunga diskonto pertahun sebesar 20%. Berapa nilai instrinsik saham per lembarnya? Apabila harga pasar saham seharga Rp ,-, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor? Jawab : P 0 = D k P 0 = Rp ,2 = Rp ,- Jadi nilai instrinsik saham perusahaan Z adalah Rp ,- Harga Pasar Saham Rp ,- (Undervalued) Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah MEMBELI

45 Lat- Model Pertumbuhan Nol (Zero-Growth Model) Contoh : Perusahaan C mempunyai kebijakan membayar Dividen Konstan sebesar Rp ,- tiap tahunnya. Jika suku bunga diskonto pertahun sebesar 17%. Berapa nilai instrinsik saham per lembarnya? Apabila harga pasar saham seharga Rp ,-, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor? Jawab : P 0 = D k P 0 = Rp ,17 Jadi nilai instrinsik saham perusahaan Z adalah Rp ,- Harga Pasar Saham Rp ,- (Undervalued) Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah MEMBELI = Rp.?????/

46 PRESENT VALUE APPROACH (Pendekatan Nilai Sekarang) Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model) disebut juga Model Gordon Myron J. Gordon jika Dividen yang dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana g t+1 = gt untuk semua waktu t. Model persamaanya: P 0 = P 0 = D 0 (1+g) ( 1+k ) D 1 (1+g) k - g + Disederhanakan menjadi: D 0 (1+g) 2 + D 0 (1+g) 3 ( 1+k ) 2 ( 1+k ) 3 + D 0 (1+g) + ( 1+k ) +

47 Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model) Contoh : PT. GEGER membayarkan Dividen Rp ,- tiap tahunnya. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang diisyaratkan investor sebesar 15 %. Harga pasar saham PT Geger saat ini seharga Rp ,-, Berapa nilai teoritis saham tersebut?. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor? Jawab : P 0 = D 1 (1+g) k - g P 0 = (1+0,05) 0,15 0,05 Jadi nilai teoritis saham PT. GEGER adalah Rp ,-, sama dengan Saham di pasar, yaitu Rp ,- Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah MENAHAN = ,10 = Rp ,-

48 Latihan Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model) Contoh : PT. F membayarkan Dividen Rp ,- tiap tahunnya. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 4% per tahun. Tingkat return yang diisyaratkan investor sebesar 18 %. Harga pasar saham PT F saat ini seharga Rp ,-, Berapa nilai teoritis saham tersebut?. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor? Jawab : P 0 = D 1 k - g P 0 = (1+0,04) 0,18 0,04 = 1 0,14 = Rp. 1.,- Jadi nilai teoritis saham PT. GEGER adalah Rp..., sama dengan Saham di pasar, yaitu Rp. Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah??????

49 Price Earning Ratio (Pendekatan PER) atau Pendekatan Multiplier Menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga saham. PER Rasio Harga Saham terhadap Earning Perusahaan. Jika PER suatu saham 3 kali 3 kali nilai earning perusahaan. Rumus: PER = Harga per lembar Saham Earning per lembar Saham

50 Price Earning Ratio (Pendekatan PER) atau Pendekatan Multiplier Contoh: Saham BBCA saat ini seharga Rp ,-per lembar. Perusahaan memperoleh earning tahun ini sebesar Rp. 800 juta. Jumlah saham yang beredar saat ini 800 ribu lembar saham. Hitunglah PER-nya? Earning per lembar = = Jumlah saham yang beredar lbr = Rp ,- per lembar saham PER = Rp ,- = 5 Kali Jawab: Earning Perusahaan Rp ,- Rp.1.000,- Artinya, untuk memperoleh Rp. 1,- dari earning perusahaan tersebut, investor harus membayar Rp. 5,-

51 LAT-Price Earning Ratio (Pendekatan PER) atau Pendekatan Multiplier Contoh: Saham PT.BB saat ini seharga Rp ,-per lembar. Perusahaan memperoleh earning tahun ini sebesar Rp. 9 Milyar. Jumlah saham yang beredar saat ini 4,5 jutta lembar saham. Hitunglah PER-nya? Jawab: Earning Perusahaan Earning per lembar = = Jumlah saham yang beredar 4,5 juta lbr = Rp ,- per lembar saham PER = Rp ,- = 3,75 Kali Rp ,- Rp.2.000,- Artinya, untuk memperoleh Rp. 1,- dari earning perusahaan tersebut, investor harus membayar Rp. 3,75,-

52 PENDEKATANA PENILAIAN SAHAM LAINNYA RASIO HARGA / NILAI BUKU Nilai Pasar Saham harus mencerminkan Nilai Buku Saham Rasio ini kebanyakan digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan, karena aset-aset bank biasanya memiliki nilai buku dan nilai pasar yang RELATIF SAMA. RASIO HARGA / ALIRAN KAS Pelengkap Pendekatan PER. Mendasarkan pada aliran kas, bukan pada earning. ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan.

53 BAHAN BACAAN Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta. Ali Arifin, 2002, Membaca Saham, Cetakan kedua, Andi Offset, Yogyakarta Dyah Ratih Sulistyastuti, 2002, Saham dan Obligasi: Ringkasan dan Soal Jawab, Edisi pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta. Frank J. Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, Buku Satu, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Iggi H. Achsien, 2000, Investasi Syariah di pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Cetakan pertama, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jogiyanto, 2003,Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta L. Thian Hin, 2002, Panduan Berinvestasi Saham, Cetakan kedua, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. Sawidji Widoatmodjo, 2009, Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus, Ghalia Indonesia, Bogor

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA CAPITAL MARKET & MONEY MARKET Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital

Lebih terperinci

MANAJEMEN INVESTASI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA. SUTIA BUDI E: - W: sutiabudi.wordpress.

MANAJEMEN INVESTASI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA. SUTIA BUDI E: - W: sutiabudi.wordpress. MANAJEMEN INVESTASI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA SUTIA BUDI E: sutia_budy@yahoo.com - sutiabudi19@gmail.com W: sutiabudi.wordpress.com INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times

Lebih terperinci

MANAJEMEN INVESTASI. SUTIA BUDI E: W: sutiabudi.wordpress.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

MANAJEMEN INVESTASI. SUTIA BUDI E: W: sutiabudi.wordpress.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA MANAJEMEN INVESTASI SUTIA BUDI E: sutia_budy@yahoo.com W: sutiabudi.wordpress.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutiabudi19@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutiabudi19@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fakhrudin (2006:6), saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fakhrudin (2006:6), saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian saham Sekuritas yang umumnya lebih dikenal masyarakat dan cukup populer untuk diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Menurut Darmadji

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar PEMBAHASAN 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar Dalam penilaian saham dikenal adanya 3 nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

TUJUAN PENILAIAN SAHAM : PENILAIAN SAHAM TUJUAN PENILAIAN SAHAM : Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat

Lebih terperinci

) DI BURSA EFEK INDONESIA

) DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS SEBAGAI DASAR PENENTUANINVESTASI (STUDI KASUS 6 PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS ) DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market ----Lab--- Investment

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR OVERVIEW 1/45 Nilai intrinsik dan nilai pasar saham. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham. Menentukan tingkat return yang disyaratkan. Menentukan tingkat pertumbuhan. NILAI INTRINSIK

Lebih terperinci

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Saham Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Analisis Fundamental Pendekatan present value Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG OBLIGASI Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

1/45 OVERVIEW

1/45 OVERVIEW http://www.deden08m.wordpress.com 1/45 Nilai intrinsik dan nilai pasar saham. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham. Menentukan tingkat return yang disyaratkan. Menentukan tingkat pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun

Lebih terperinci

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51 http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham. PENILAIAN SAHAM Tujuan penilaian saham Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA

PENILAIAN SURAT BERHARGA PENILAIAN SURAT BERHARGA OBLIGASI DEFINISI: Surat utang yang dikeluarkan suatu perusahaan atau negara Adanya pembayaran bunga kupon yang tetap untuk setiap periode Beberapa istilah penting: NILAI NOMINAL

Lebih terperinci

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset). XXIV. Instrumen Kuangan Derivatif 1. Pendahuluan Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari (diturunkan, derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya

Lebih terperinci

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh: PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A Disusun Oleh: 1. Ayu Mutiarani (C1C012013) 2. Septiana Rahayu (C1C012023) 3. Widiantika Ade

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Listing Di

Lebih terperinci

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74), BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham 1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Definisi Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

Lebih terperinci

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

MATERI 7.  TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang BAB II Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Saham Seorang investor perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap sahamsaham yang akan dipilihnya guna memprediksi apakah saham tersebut

Lebih terperinci

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan operasional yang dilakukan suatu perusahaan, baik melalui pengembangan usaha maupun perluasan investasi tentunya membutuhkan dana dalam jumlah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang khususnya dalam bidang ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, dunia mengalami kemajuan yang pesat. Sama dalam dunia perekonomian seiring dengan perkembangannya perekonomian suatu perusahaan akan mengalami

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM PENILAIAN SAHAM

PENILAIAN SAHAM PENILAIAN SAHAM Materi 9 PENILAIAN SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENILAIAN SAHAM NILAI BUKU, NILAI INTRINSIK, NILAI PASAR PENDEKATAN NILAI SEKARANG MODEL DISKONTO DIVIDEN - Model pertumbuhan nol - Model pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

MATERI 7 PENILAIAN SAHAM. deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. 1

MATERI 7 PENILAIAN SAHAM. deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. 1 MATERI 7 PENILAIAN SAHAM 1 PENILAIAN SAHAM NILAI BUKU, NILAI INTRINSIK, NILAI PASAR PENDEKATAN NILAI SEKARANG MODEL DISKONTO DIVIDEN - Model pertumbuhan nol - Model pertumbuhan konstan - Model pertumbuhan

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan

Lebih terperinci

S A H A M. Pertemuan 3

S A H A M. Pertemuan 3 1 Pertemuan 3 S A H A M Suatu perusahaan menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika suatu perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka saham itu disebut saham biasa (common

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Investasi 1. Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.  CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Pasar Modal Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, banyak perusahaan di Indonesia yang ingin memperluas kegiatan usahanya melalui ekspansi bisnis. Tujuannya adalah untuk menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara demand-nya terus bertambah.

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta II. Pasar Keuangan 1. Pendahuluan Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Sehingga di pasar

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB Pengertian Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, yang mana penelitian tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam,

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan akan memperolah pendapatan pada masa yang datang. Dilihat

Lebih terperinci

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan PASAR MODAL PASAR MODAL Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar yang mempertemukan penjual dana dan pembeli dana jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri PRODUK PASAR MODAL 1. SAHAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang

Lebih terperinci

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

MATERI 7.  TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogianto,2000:107). Return investasi dapat berupa return

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM Iman Murtono Soenhadji 1 Dalam melakukan analisis dan memilih saham ada 2 aspek yang sering digunakan yaitu: 1. AspekFundamental 2. AspekTeknikal Iman Murtono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. BAB II LANDASAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1 ANALISIS FUNDAMENTAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 Your Investment options 2 Determine value without reference to price Analisis Fundamental # Sentimen #Likuiditas #Fundamental Overvalued NILAI Sekuritas Tumbuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Informasi Akuntansi Keuangan Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling mudah dimasuki adalah melalui penguasaan akuntansi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu: merupakan jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun dari sejarah perusahaan. d. Laporan Arus Kas Arus Kas Aktual, yang berlawanan dengan laba bersih akuntansi, yang dihasilkan oleh perusahaan selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor fundamental perusahaan terhadap return saham sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain.

Lebih terperinci