BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Banyak permasalahan yang dihadapi dalam pengarsipan file

SISTEM PENGAMANAN FILE DIGITAL MENGGUNAKAN WATERMARK LSB PADA APLIKASI TATA ARSIP PRIBADI DOSEN DI POLITEKNIK NEGERI BALI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Gambar 4.1 Basis Data Aplikasi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Page 0. Daftar Isi. Petunjuk pengoperasian APLIKASI PEMETAAN TENAGA HONORER KATEGORI II

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses D. Pengguna II. Alur Kerja III. Masuk Sistem...

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, apalagi bila data itu dikirimkan, dan

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses II. Alur Kerja III. Masuk Sistem A. Login...

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Pengguna II. Alur Kerja III. Petunjuk Pemakaian...

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

PANDUAN PENGUSULAN HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI SIMLITABMAS

PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA SEBUAH CITRA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Buku Petunjuk Pengguna

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI KENAIKAN PANGKAT GURU ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-LHKASN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

REVISI APLIKASI GPP 16 MEI 2008 APLIKASI SATKER DAN KPPN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Buku Petunjuk Admin Instansi

PETUNJUK PENGISIAN FORM DATA KERUGIAN NEGARA/DAERAH OLEH BENDAHARA

REVISI APLIKASI GPP 04 JUNI 2008 APLIKASI SATKER DAN KPPN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

REKONSILIASI DATA KEPEGAWAIAN TANGGAL 27 NOV S.D 06 DES 2017

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK Analisis Aplikasi Pajak di PT. PDSI Onshore Drilling Area Jawa

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Aplikasi Chat dengan Steganografi pada Media Gambar Menggunakan Metode Four-pixel Differencing dan Modifikasi Substitusi Least Significant Bit

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

SISTEM INFORMASI PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB IV PROTOTYPE. 4.1 Perancangan Antarmuka

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan-penyimpangan berupa penduplikatan-penduplikatan atau

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

Pemrograman Web II DANU WIRA PANGESTU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. metode TOPSIS pada Kantor Perhubungan Syahbandar Utama Belawan. Hasil

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer

PANDUAN PENGGUNAAN SITUS PORTOFOLIO DOSEN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat kerasnya telah dipersiapkan, Kegiatan implementasi sistem ini meliputi

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL E-UKOM WEB APPLICATION SYSTEM

E-LAPKIN BUKU PANDUAN PENGGUNA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Buku Petunjuk Pengguna

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

penghapus data yang tidak diperlukan lagi.

DAFTAR ISI I. Pendahuluan... 1 A. Maksud dan Tujuan... 1 B. Fungsi... 1 C. Pengguna... 1 II. Alur Kerja... 1 III. Masuk Sistem (Login)

TIM PERCEPATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN BERBASIS WEBSITE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

MEMULAI MENGGUNAKAN APLIKASI SIMPEG

Buku Petunjuk Admin Instansi

PEDOMAN PENGGUNAAN SIM SIDIK ONLINE BERBASIS WEB UNTUK USER

C. SISTEM INFORMASI DOSEN (SIDOS)

tampilan ini juga akan dapat terlihat atasan dan pimpinan yang memimpin unit kerja

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. itu kemajuan teknologi saat ini juga membuat musik semakin mudah untuk dinikmati.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PANDUAN PENGGUNAAN BSLN SIM-LITABMAS UNTUK PENGUSUL PROPOSAL BANTUAN SEMINAR LUAR NEGERI

Bab 3. Metode Perancangan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BUKU PROFILE DAN PANDUAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) NEW VERSI 015

Bila SIMKA berhasil diakses maka akan tampil halaman Beranda seperti berikut

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Dibawah ini adalah hardware dan saftware yang dibutuhkan. a. Hardware dengan spesifikasi sebagai berikut :

Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar

BAB VI IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sistem Digitalisasi Sistem digitalisasi data pegawai yang dibangun pada penelitian ini mempergunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Proses digitalisasi diawali dengan proses scanning berkas fisik. Selanjutnnya dilakukan penyisipan data informasi sebagai bahan autentikasi data digital. Data informasi yang disisipkan berupa nama pegawai, Nomor Induk Pegawai 18 digit, kode klasifikasi yang terdiri dari tahun kelahiran pemilik berkas, kode berkas. Kode klasifikasi sesuai pada bab III tabel 3.2. halaman 44 tulisan ini. Pada sistem ini juga dapat dilakukan proses penyimpanan data digital dalam manajemen folder, proses pencarian kembali, penyajian informasi data pegawai dan penyajian laporan data pegawai untuk proses adminstrasi kepegawaian. Proses pencarian adalah melakukan pencarian terhadap sebuah data digital yang tersimpan pada manajemen folder. Pencarian tidak dapat dilakukan untuk data digital lebih dari satu, jadi proses pencarian hanya dapat dilakukan satu persatu. Penyajian laporan data digital pada penelitian ini terbatas hanya untuk laporan pegawai yang akan naik pangkat untuk periode April dan periode Oktober, laporan data pegawai yang akan mendapat penghargaan satya lencana dan laporan data pegawai yang akan memasuki usia pensiun. Dari sistem yang dibangun dilakukan pengujian terhadap autentikasi data digital yaitu: pendeteksian perubahan yang terjadi pada data identitas, pendeteksian perubahan pada data informasi yang disisipkan (watermark) dan pengujian terhadap ketepatan posisi data digital pada manajemen folder. 53

54 Pengujian manajemen folder dapat dilihat pada tahap penyimpanan dan proses pencarian kembali data digital. 4.2. Tahap Pengujian Tahapan pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data fisik Pengumpulan data fisik sesuai kebutuhan penelitian yang diambil dari dokumen data yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota Denpasar. Dokumen yang dipakai sampel dalam penelitian ini adalah dokumen yang masuk ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Denpasar yang akan mengusulkan proses administrasi kepegawaian. Data yang dipergunakan adalah data: a. Pengusulan proses administrasi kenaikan pangkat diambil sampel sebanyak 50 berkas. b. Pengusulan proses administrasi yang akan mendapatkan penghargaan satya lencana sebanyak 50 berkas. c. Pengusulan proses adminitrasi Pegawai Negeri Sipil yang akan memasuki usia pensiun diambil 25 berkas. Setelah data fisik yang terkumpul dilanjutkan dengan proses scanning. Proses scaning yang dilakukan diselesaikan satu-persatu untuk setiap berkas pegawai. Berkas yang terkumpul yang dipergunakan pada penelitian ini seperti yang terlihat pada gambar 4.1. Pengumpulan berkas dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Denpasar.

55 Gambar 4. 1. Berkas Fisik Gambar 4.1 adalah hasil pengumpulan berkas fisik yang telah melalui proses pemilihan berkas sesuai dengan ketentuan berkas yang memenuhi syarat administrasi kepegawaian yaitu yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan aturan kepegawaian yang berlaku. Selanjutnya dari berkas yang telah terkumpul dilakukan proses scaning untuk masing-masing berkas yang telah terkumpul. Berikut pada gambar 4.2 adalah proses scaning yang dilakukan dengan mempergunakan scaner Fujitsu Scansnap S1500. Hasil scaning dari masing-masing berkas diberi identitas nama pemilik berkas dan jenis berkas. Data digital disimpan pada folder temp1.

56 Gambar 4.2 Proses Scaning Berkas Fisik 2. Ujicoba Antarmuka Sistem Sebelum dilakukan pengujian ke tahapan berikutnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap keseluruhan antarmuka sistem yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan komponenkomponen antarmuka sistem tersebut dalam mendukung proses digitalisasi data pegawai selanjutnya. 3. Pengujian Manajemen User Pada tahapan pengujian manajemen user dilakukan untuk mengetahui batasan hak akses dari masing-masing level pada manajemen user pada sistem yang dibangun. Manajemen user terbagi atas tiga level yaitu: a. Level admin Level admin bertugas memberikan batasan kewenangan seseorang dalam dalam setiap level pengguna pada aplikasi data digital. b. Level super user Level super user memiliki mewenangan untuk melakukan proses:

57 - Menambah folder. - Menambah data digital. - Menampilkan informasi data digital. - Menampilkan dan mencetak laporan data digital yang telah tersimpan pada folder. c. Level User memiliki batasan kewenangan hanya menampilkan data informasi dan mencetak laporan data digital sesuai dengan pilihan jenis laporan. 4. Pengujian Autentikasi Perubahan pada Data Digital Pengujian yang dilakukan yaitu menguji perubahan data digital yang yang terjadi pada: a. Data identitas yaitu: nama, nomor induk pegawai, tempat dan tanggal lahir, serta tingkat pendidikan jika tercantum pada data digital. b. Data informasi yang disisipkan (watermark) pada data digital. c. Pengaruh perubahan data digital pada point a dan b terhadap penyajian informasi dan laporan data digital. 5. Pengujian Proses Penyimpanan dalam Manajemen Folder Pengujian terhadap kemampuan sistem dalam melakukan proses penyimpanan pada manajemen folder. Penyimpanan dilakukan berdasarkan klasifikasi tahun kelahiran, kode klasifikasi berkas pada data informasi yang disisipkan. Pengujian dapat dilakukan pada proses pencarian kembali data digital.

58 4.3. Hasil Pengujian 4.3.1. Hasil Pengujian Antar Muka Sistem Gambar-gambar berikut ini adalah beberapa contoh tampilan antarmuka sistem digitalisasi data pegawai yang dibangun sesuai perancangan sistem pada bab III. Adapun gambar dari sistem antar muka pada penelitian ini adalah: 1. Tampilan Utama Sistem Digitalisasi Data Pegawai Tampilan utama seperti yang terlihat pada gambar 4.3 yaitu tahap awal dari aplikasi sistem digitalisasi data pegawai. Pada tahapan ini setiap user wajib melakukan login sebelum melanjutkan ke fitur-fitur yang disediakan oleh sistem yang dibangun. Gambar 4.3. Tampilan Utama Sistem Data Digital 2. Proses login Login dipilih pada tampilan utama dari sistem ini. Berikut tampilan login pada sistem digitalisasi seperti nampak pada gambar 4.4. di

59 bawah ini. Pada tahapan ini akan mengatur hak akses dari masingmasing user. Gambar 4.4. Tampilan Login pada Sistem Saat login yang harus dilakukan adalah memasukan data user name dan password dari masing-masing user yang akan menggunakan sistem data digital. 3. Tampilan proses penyisipan dan penempatan Proses penyisipan adalah menyisipkan data informasi (watermark) pada data digital. Proses penempatan adalah penempatan data digital pada folder (proses penyimpanan). Berikut proses penyisipan dan penempatan data digital yaitu: a. Proses pemilihan nama file untuk data digital dari lokasi penyimpanan sementara. b. Proses masukan data identitas, nomor induk pegawai dan memilih klasifikasi berkas. c. Proses watermarking yang dilakukan oleh sistem dengan menyisipkan data informasi sesuai data identitas berupa nama, nomor induk pegawai dan klasifikasi berkas yang dimasukan. Proses penyisipan data informasi dengan proses watermarking

60 yaitu menyisipkan data informasi pada LSB (Least Signifikan Bit) pada masing-masing pixel data digital sesuai dengan jumlah karakter dari data yang disisipkan. Proses penyisipan tersebut dilakukan oleh sistem dengan mempergunakan perintah seperti pada Source code penyisipan watermark pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Source code Proses Penyisipan Watermark pada data Digital Dari gambar 4.5 dijelaskan penyisipan dilakukan dari jumlah karakter masing-masing dikonversi ke biner. Biner yang telah tersusun dari masing-masing karakter selanjutnya disisipkan pada bit terakhir di masing-masing pixel pada data digital. Watermark yang telah disisipkan pada data digital dapat ditampilkan kembali

61 dengan perintah seperti pada Source code pembacaan watermark pada gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.6. Source code Proses Pembacaan dan Menampilkan Watermark Dari gambar 4.6 di atas dapat dijelaskan pembacaan bit-bit yang telah tersimpan pada pixel data digital diambil dan disusun sehingga terbentuk kembali informasi sesuai dengan data informasi yang tersimpan. d. Proses penyimpanan data digital pada lokasi folder sesuai klasifikasi tahun kelahiran dan kode berkas. Pada Gambar 4.7. menampilkan proses penyisipan data identitas berupa nama, nip dan klasifikasi berkas. Selanjutnya dilakukan proses watermarking diteruskan dengan proses penyimpanan data digital pada folder.

62 Gambar 4. 7. Tampilan Aplikasi Penyisipan Data Informasi dan Penyimpanan Data Digital Berikut pada gambar 4.8. ditampilkan gambar data digital setelah disisipkan watermark. Data digital dapat dilihat melalui proses pencarian. Gambar 4.8. Data Digital dengan Proses Penyisipan Data Informasi 4. Tampilan Proses Pencarian Proses pencarian adalah mencari kembali data digital yang telah tersimpan pada manajemen folder. Proses pencarian dilakukan berdasarkan nomor induk pegawai dan jenis berkas yang akan dicari.

63 Pada proses pencarian dapat dilakukan pendeteksian perubahan yang terjadi pada data digital. Berikut tampilan hasil pencarian data digital pada gambar 4.9. di bawah ini. Gambar 4.9. Hasil Pencarian Data Digital Perubahan yang dapat terdeteksi pada proses pencarian adalah: a. Perubahan yang terjadi pada baris dan kolom yang mengalami modifikasi. b. Perubahan yang terjadi pada posisi disisipkan nama. c. Perubahan yang terjadi pada posisi disisipkan data nomor induk pegawai. 5. Penyajian Informasi Data Penyajian informasi menampilkan listing data digital sesuai pilihan klasifikasi informasi. Klasifikasi tersebut berdasarkan :

64 a. Nomor induk pegawai. Informasi yang dihasilkan adalah data digital yang dimiliki oleh pemilik NIP yang dicari. b. Tahun kelahiran. Informasi yang dihasilkan adalah jumlah data digital yang berada pada folder tahun kelahiran yang dipilih saat pencarian informasi. c. Golongan dan ruang pegawai. Informasi yang dihasilkan adalah data digital yang memiliki golongan dan ruang sesuai klasifikasi yang dipilih. d. Tingkat pendidikan. Informasi yang ditampilkan adalah data digital berdasarkan klasifikasi tingkat pendidikan yang dipilih. Pada gambar 4.10 adalah bentuk tampilan penyajian listing informasi data yang dipilih berdasarkan golongan II dan ruang a. Dari gambar 4.10. tersebut menunjukan bahwa data digital ditampilkan berdasarkan kelompok tahun dan nomor induk pegawai yang memiliki data digital tersebut, serta menampilkan jumlah total data digital yang berhasil ditemukan berdasarkan pilihan klasifikasi informasi data yang dicari.

65 6. Penyajian Laporan Gambar 4.10. Tampilan Listing Data Informasi Pada proses ini dapat dilakukan penyusunan daftar laporan data pegawai. Proses penyusunan laporan dilakukan berdasarkan data informasi yang disisipkan (watermark). Pada gambar 4.11. merupakan bentuk pilihan tampilan proses penyusunan laporan. Gambar 4.11. Tampilan Pilihan Form Penyajian Laporan

66 Bentuk laporan tersebut ada 3 jenis yaitu : a. Daftar laporan Pegawai Negeri Sipil yang akan naik pangkat sesuai dengan periode kenaikan pangkat yaitu April dan Oktober. Berikut pada gambar 4.12 di tampilkan pilihan laporan pegawai yang akan naik pangkat periode April untuk golongan II ruang a pada tahun 2011. Gambar 4.12. Tampilan Pemilihan Laporan Kenaikan Pangkat Dari pilihan format laporan sesuai gambar 4.12 hasilnya dapat dilihat pada daftar laporannya gambar 4.13. Penyajian laporan tersebut merupakan hasil perhitungan dari tahun pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil ditambahkan empat tahun dihitung reguler. Penyusunan daftar laporan pegawai yang akan naik pangkat sesuai dengan periode kenaikan pangkat dengan ketentuan sebagai berikut:

67 - Jika pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil setelah bulan April sampai bulan September maka perhitungan naik pangkat berikutnya adalah pada bulan Oktober. - Sedangkan jika pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil setelah bulan Oktober sampai akhir Maret maka periode kenaikan pangkat berikutnya adalah pada bulan April. Gambar 4.13. Tampilan Daftar Laporan Pegawai yang akan Naik Pangkat b. Daftar laporan Pegawai Negeri Sipil yang akan diusulkan untuk mendapatkan penghargaan satya lencana. Ada 3 pilihan penghargaan pengabdian yang ada yaitu: penghargaan pengabdian 10, 20 dan 30 tahun. Berikut pada gambar 4.14 ditampilkan pilihan laporan pegawai yang akan diusulkan untuk mendapatkan penghargaan satya lencana sesuai pengabdiannya.

68 Gambar 4.14. Laporan Satya Lencana Dari gambar 4.14. menampilkan cara menentukan daftar laporan Pegawai Negeri Sipil yang akan diusulkan untuk mendapatkan penghargaan satya lencana 10 tahun untuk golongan II ruang a pada tahun 2017. Berikut tampilan laporan data pegawai yang akan diusulkan mendapatkan penghargaan satya lencana sesuai ketentuan pada gambar 4.14. dan hasilnya dapat dilihat seperti pada tampilan gambar 4.15. Gambar 4.15. Daftar Nama Pegawai yang akan mendapatkan Satya Lencana

69 c. Daftar laporan pegawai yang akan memasuki usia pensiun. Laporan ini tujuannya untuk mengetahui Pegawai Negeri Sipil yang akan memasuki usia pensiun sesuai dengan tahun yang dipilih serta golongan ruangnya. Berikut pada gambar 4.16. ditampilkan cara memilih tahun serta golongan ruang untuk Pegawai negeri Sipil yang akan memasuki usia pensiun. Penentuan masa usia pensiun adalah Pegawai Negeri Sipil yang berusia 56 tahun pada tahun yang bersangkutan. Gambar 4.16. Laporan Memasuki Usia Pensiun Berikut pada gambar 4.17. ditampilkan hasil daftar laporan sesuai tahun serta golongan ruang yang telah ditentukan. Gambar 4.17. Daftar Pegawai yang akan Memasuki Usia Pensiun

70 7. Penambahan Folder Penambahan folder tujuannya untuk menambahkan folder yang belum ada pada manajemen folder. Untuk dapat mengetahui apakah klasifikasi tahun data digital yang akan dimasukkan sudah ada foldernya atau belum dapat diketahui pada fitur penambahan folder aplikasi data digital ini. Pada gambar 4.18. bentuk tampilan untuk mengetahui bahwa folder t_1950 sudah ada atau belum pada manajemen folder dan komentar apa yang akan muncul pada format penambahan folder tersebut. Gambar 4.18. Penambahan Struktur Folder Pada gambar 4.18. menunjukan bahwa folder tahun 1950 belum pernah ada sehingga pada proses tersebut untuk folder t_1950 langsung ditambahkan. Pada fitur penambahan folder akan muncul komentar folder telah di tambahkan. Berikut source code untuk penambahan folder pada manajemen folder pada gambar 4.19.

71 Gambar 4.19. Source code penambahan Folder Pada proses manajemen folder jika dilakukan penambahan folder untuk folder yang sudah pernah ada maka akan muncul komentar folder sudah ada, seperti pada gambar 4.20. di bawah ini. Gambar 4.20. Penambahan Folder yang sudah ada 4.3.2. Pengujian Autentikasi Data Digital Terhadap Perubahan Pengujian autentikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah mendeteksi perubahan yang terjadi pada data digital. Sebagai pendeteksian autentikasi data digital pada penelitian ini mempergunakan pengecekan bit parity. Bit parity ditempatkan pada posisi yang ditentukan yaitu:

72 1. Untuk setiap baris pixel pada data digital parity cek ditempatkan pada posisi pixel kolom 1100. 2. Untuk pendeteksian pixel setiap kolom parity cek ditempatkan pada posisi baris ke 1200. Gambar 4.21. Source code Pendeteksian Perubahan pada Data Digital Jadi setiap terjadi perubahan yang terjadi di dalam posisi tersebut di atas akan terdeteksi oleh sistem. Lokasi penempatan parity cek seperti nampak pada gambar 3.4. bab III tesis ini. Source code pada gambar 4.21 di atas menunjukan sistem melakukan pendeteksian perubahan pada data digital. Pendeteksian perubahan dapat dilihat pada tahapan proses pencarian data digital. Pada tahapan pencarian data digital akan muncul

73 dan terbaca jumlah baris dan jumlah kolom yang mengalami modifikasi. Dari jumlah baris dan kolom yang berubah dapat diketahui bahwa data digital mengalami perubahan. 4.3.3. Deteksi Perubahan pada Identitas Pegawai Pada penelitian ini deteksi perubahan data identitas dilakukan pada data digital kenaikan pangkat untuk tahun kelahiran. Perubahan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menumpuk data identitas yang ada dengan data lain pada lokasi data identitas tahun kelahiran. Berikut adalah potongan tampilan data digital yang akan diubah dari tahun kelahiran 1960 menjadi tahun kelahiran 1962. Pada gambar 4.22. adalah potongan data digital yang belum mengalami perubahan. Gambar 4.22. Berkas Data Digital yang belum mengalami Perubahan Tampilan gambar 4.22. menunjukan potongan yang akan diubah dengan mengganti satu karakter pada tahun kelahiran dengan besar dimensi 15 x 20 pixel. Perubahan yang dilakukan dengan menggantikan tahun kelahiran dari tahun 1960

74 digantikan dengan tahun kelahiran 1962, seperti pada tampilan gambar 4.23. Pada aplikasi dapat terdeteksi perubahan data digital yang nampak pada tahap proses pencarian. Pada gambar 4.24. di bawah ini merupakan tampilan hasil pencarian setelah dilakukan perubahan pada data identitas. Dari tampilan tersebut diketahui atau terdeteksi adanya perubahan atau modifikasi dari data digital sebesar 18 baris dan 10 kolom. Gambar 4.23. Data Digital yang telah mengalami perubahan Gambar 4.24. Pencarian Berkas Digital yang telah Mengalami Perubahan

75 Dari tahapan proses pengujian di atas selanjutnya dilakukan proses pengujian perubahan data digital terhadap data identitas tahun kelahiran pada 10 berkas yang diujikan dengan tahapan yang sama seperti pada proses tersebut di atas. Dari jumlah data yang diuji dapat dihasilkan pendeteksian perubahan pada data identitas dari data digital yang diujikan. Berikut tabel 4.1. merupakan hasil pengujian terhadap sepuluh berkas pengujian. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Pendeteksian Perubahan pada data Identitas Dari hasil pengujian terhadap 10 data digital yang diujikan dinyatakan bahwa setiap terjadi perubahan pada data identitas data digital dinyatakan tidak autentik lagi dan tidak dapat dipergunakan dalam proses administrasi kepegawaian. Data yang tidak autentik dalam adminitrasi kepegawaian dinyatakan tidak memenuhi syarat. Pencocokan data yang mengalami perubahan tersebut dilakukan pengecekan terhadap data identitas yang dimasukan pada proses pencarian dengan data identitas yang ada pada data digital. Pencocokan tersebut dapat dilihat pada contoh data identitas yang dicari sesuai tampilan pada gambar 4.24. dengan data identitas yang ada pada data digital seperti pada gambar 4.25. di bawah ini.

76 Gambar 4.25. Data Digital setelah mengalami perubahan 4.3.4. Perubahan Data Informasi Sisipan (watermark) Pengujian deteksi perubahan pada data informasi dilakukan pada: 1. Lokasi Penyisipan Nama Pengujian perubahan yang terjadi pada lokasi penyisipan data informasi dilokasi penyisipan nama. Posisi penyisipan nama pada data digital berada diposisi kolom ke satu baris ke 10 sampai dengan kolom ke 200 baris ke 10. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdeteksi perubahan jika dilakukan modifikasi pada posisi disisipkan data nama. Tahapan pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Merubah sebagian data pada lokasi penyisipan nama pada data digital dengan memotong (cut). Pemotongan posisi disisipkan data nama dengan besar dimensi pemotongan yang berbeda. Pada

77 gambar 4.26. merupakan salah satu contoh proses perubahan yang dilakukan pada posisi disisipkan data nama. Dari gambar 4.26. ditampilkan pemotongan data digital dari posisi awal pixel kolom ke 44 baris ke 10 dengan besaran dimensi perubahan sebesar 126 x 10 pixel. Besaran dimensi 126 x 10 pixel tersebut berada didalam lokasi penempatan disisipkannya data nama pada data digital. Perubahan yang dilakukan adalah dengan cara menghapus pada posisi sejumlah dimensi pixel tersebut. Gambar 4.26. Posisi dan jumlah dimensi dilakukan perubahan b. Selanjutnya data digital disimpan kembali. Untuk mengetahui hasil dari proses modifikasi tersebut dapat dilihat pada proses pencarian kembali. Dari hasil pencarian dapat diketahui perubahan yang terjadi sebanyak tiga`baris dan 75 kolom pada data digital. Hasil tersebut nampak seperti pada gambar 4.27. di bawah ini:

78 Gambar 4.27. Hasil Pendeteksian Perubahan pada Nama Dari hasil pengujian terhadap pendeteksian perubahan pada posisi penyisipan data nama data digital dapat dipanggil atau di cari kembali, namun mengalami perubahan pada data nama. Hasil pencarian data digital antara data identitas yang dicari sesuai dengan data identias yang ditemukan, namun mengalami perubahan pada data nama. Berikut akan dilakukan pengujian perubahan terhadap 10 data digital untuk pendeteksian perubahan data informasi pada posisi penyisipan nama dengan besar perubahan pixel yang berbeda. Hasil pengujian perubahan yang dilakukan pada posisi disisipkan data informasi nama dapat dilihat pada tabel 4.2. dibawah ini:

79 Tabel 4.2. Hasil Pengujian Perubahan pada Posisi Penyisipan Nama Dari hasil pengujian terhadap posisi disisipkan data nama mengakibatkan terjadinya perubahan jumlah baris dan kolom yang mengalami modifikasi. Dari hasil pencarian yang dilakukan data nama yang dihasilkan yang muncul pada data informasi adalah nama yang mengalami modifikasi. Karena perubahan data informasi yang sisipkan merupakan bukti autentikasi data digital pada penelitian ini maka data yang mengalami perubahan dinyatakan tidak autentik lagi. Hasil pencarian dari sepuluh pengujian yang dilakukan terhadap data digital dapat dilihat pada lampiran 6. 2. Perubahan pada posisi logo Data informasi yang sisipkan berupa logo pada data digital disisipkan pada posisi kolom ke satu baris ke 50 sampai pada kolom ke 800 baris ke 350 pada pixel data digital. Proses pengujian perubahan yang dilakukan pada lokasi disisipkan data logo sama seperti pada modifikasi yang dilakukan pada data nama. Untuk mendeteksi perubahan pada posisi logo dapat dilakukan pada tahapan proses

80 pencarian. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap perubahan dilokasi penyisipan logo terhadap 10 data digital yang berbeda dengan posisi dimensi perubahan yang berbeda. Pada tabel 4.3 merupakan hasil pengujian terhadap 10 data digital yang diuji. Sedangkan untuk hasil pencarian data yang diuji untuk perubahan pada posisi disisipkan data nama dapat dilihat pada lampiran 7. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Perubahan pada Posisi Penempatan Logo Dari 10 data digital yang diujikan perubahan yang dilakukan berada dalam posisi tempat disisipkannya data informasi (watermark) logo pada data digital. Berikut salah satu tampilan pengujian perubahan yang dilakukan pada posisi penyisipan logo tersebut seperti pada gambar 4.28. di bawah ini. Dari gambar di bawah ini menunjukan posisi data digital yang mengalami perubahan pada titik awal ordinat 340,60 dengan besar dimensi sebesar 349 x 62. Proses perubahan yang dilakukan pada lokasi penyisipan logo adalah dengan melakukan penghapusan sebesar dimensi yang ditentukan. Hasil yang diperoleh

81 dari perubahan tersebut adalah terdeteksi terjadi modifikasi karena proses penghapusan. Gambar 4.28. Lokasi Perubahan pada Data Digital pada Posisi Penyisipan Logo Pada gambar 4.29 menunjukan hasil pendeteksian perubahan yang terjadi pada posisi penyisipan logo. Pada proses pencarian kembali data digital dapat diketahui jumlah perubahan tersebut. Pada contoh data digital yang diujikan perubahan yang terjadi adalah sebesar 21 baris dan 143 kolom.

82 Gambar 4.29. Terdeteksi perubahan pada Logo 4.3.5. Hasil Pengujian dalam Proses Penyimpanan pada Manajemen Folder Pada tahap pengujian proses penyimpanan merupakan tahapan setelah dilakukannya proses penyisipan data informasi dan klasifikasi dari data digital. Proses penyimpanan data digital pada manajemen folder dilakukan berdasarkan: 1. Klasifikasi tahun kelahiran, tahun kelahiran diambil dari empat karakter pertama dari data nomor induk pegawai yang dimasukan pada identitas. 2. Jenis berkas, diambil dua karakter berdasarkan jenis berkas yang dimasukan saat proses penyisipan data informasi. 3. Golongan, dan ruang akan terisi klasifikasi kode golongan dan ruang jika berkas yang disimpan adalah berkas kenaikan pangkat. Golongan diisi dua karakter dan ruang terdiri dari dua karakter.

83 4. Tingkat pendidikan, kode tingkat pendidikan terisi jika berkas yang disimpan adalah berkas ijazah tingkat pendidikan. Untuk tingkat pendidikan terdiri dari dua karakter. Berikut pada tabel 4.4. menunjukan salah format klasifikasi data digital berdasarkan posisi penyimpanan pada manajemen folder berdasarkan format klasifikasi berkas sesuai table 3.1. pada bab III tesis ini. Tabel 4.4. Posisi Penyimpanan Data Digital pada Manajemen Folder Berikut potongan program proses penyimpanan data digital pada manajemen folder, sesuai dengan klasifikasi tahun kelahiran pada nomor induk

84 pegawai, klasifikasi jenis berkas, golongan dan ruang serta tingkat pendidikan. Proses tersebut dapat dilihat pada potongan program pada gambar 4.30. di bawah ini. Gambar 4.30. Source Code Proses penyimpanan Data Digital pada Folder Proses penyimpanan dilakukan setelah proses penyisipan data informasi (watermark) dilakukan. Pada gambar 4.31. menunjukkan proses penyisipan data informasi pada data digital sesuai data identitas dan klasifikasi.

85 Gambar 4.31. Penyisipan Data Informasi pada Data Digital Pengujian proses penyimpanan data digital pada folder menentukan lokasi penyimpanan data digital pada manajemen folder. Proses tersebut dapat dilakukan pada: 1. Proses Penyimpanan (positioning) data digital pada folder adalah proses klasifikasi data digital berdasarkan tahun kelahiran, kode berkas, golongan ruang dan pendidikan. Sistem akan menempatkan data digital berdasarkan klasifikasi tahun dan berkas yang ada. Gambar 4.32. Tampilan Lokasi Penempatan Data Digital pada Folder

86 Dari gambar 4.32 menunjukan posisi penyimpanan data digital tersebut adalah di lokasi seperti pada gambar berikut di bawah ini: Gambar 4.33. Lokasi Penyimpanan Data Digital pada Folder Dari posisi gambar 4.33. di atas dapat dibaca bahwa data disimpan sesuai dengan klasifikasi berkas dan lokasi penyimpanan data digital. Dari format di atas dapat dijelaskan bahwa lokasi menyimpan data digital pada posisi folder seperti dijelaskan pada table 4.5. di bawah ini : Tabel 4.5. Hasil Penempatan Posisi Data Digital pada Folder 2. Proses pengujian untuk positioning dapat juga dilakukan pada proses pencarian kembali dengan mencocokan hasil penyimpanan dan pencarian adalah sama. Pada gambar 4.34. ditampilkan proses pencarian sesuai dengan positioning saat data digital disimpan.

87 Gambar 4.34. Penempatan Data Digital pada Folder 4.4. Analisa Sistem 4.4.1 Analisa Pendeteksian Perubahan Dari hasil pengujian terhadap pendeteksian perubahan yang dilakukan data identitas dan informasi yang disisipkan (watermark) pada data digital dapat dilihat dari lokasi data informasi yang disisipkan dan lokasi data identitas pada data digital. Posisi data informasi yang disisipkan sesuai pada Tabel 3.1. Untuk posisi data identitas pada masing-masing data digital sesuai pada tabel 4.6. berikut ini: Tabel 4.6. Lokasi Data Informasi Pada Data Digital

88 Dari hasil pengujian dan berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan posisi data informasi (watermark) tidak memotong posisi data identitas pada data digital. Dari hasil pengujian membuktikan bahwa perubahan data identitas tidak pernah merubah data informasi yang ada pada data digital. Data informasi akan mengalami perubahan jika terjadi modifikasi pada lokasi penyisipan data informasi. Tetapi dengan sistem yang dibangun dapat mendeteksi setiap perubahan yang terjadi pada data digital pada lokasi di dalam posisi pixel mulai kolom satu dan baris satu sampai dengan kolom 1100 baris satu dan kolom satu baris 1200 sampai dengan kolom 1100 baris 1200. Pada penelitian ini dapat dianalisa pendeteksian perubahan pada: 1. Data Identitas Perubahan yang terdeteksi dari data identitas berupa nama, tahun kelahiran, pendidikan dan data identitas lainnya yang terdapat pada data digital dapat terditeksi dan data digital dinyatakan tidak autentik. 2. Data Informasi yang disisipkan (Watermark) Dari hasil pengujian tersebut membuktikan setiap terjadi perubahan yang terjadi pada data informasi yang disisipkan dapat terdeteksi oleh sistem. Berikut pada tabel 4.7. manampilkan posisi penentuan perubahan pada data informasi sisipan (watermark).

89 Tabel 4.7. Posisi yang Menentukan perubahan pada Watermark Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa perubahan data digital terjadi jika ada modifikasi atau perubahan yang dilakukan pada posisi dari pixel baris satu sampai baris 1200 dan kolom satu sampai dengan kolom 1100. Dari hasil analisa terhadap pengujian perubahan pada data identitas dan posisi disisipkannya data informasi dapat terdeteksi oleh sistem dan data digital yang mengalami perubahan dinyatakan tidak autentik. 4.4.2. Analisa Keamanan Sistem Data Digital Analisa autentikasi data digital pada penelitian ini deteksi sesuai perubahan yang terjadi pada data digital. Perubahan yang terjadi pada posisi kolom satu baris satu sampai kolom 1100 sampai baris 1200. Jika perubahan terjadi pada posisi tersebut setiap terjadi perubahan akan terdeteksi oleh sistem. Perubahan yang terjadi diluar posisi tersebut perubahan pada data digital tidak terdeteksi. Namun hasil penelitian menyatakan bahwa data informasi yang disisipkan (watermark) dan data identitas tidak berada pada posisi diluar lokasi tersebut. Data digital dinyatakan aman karena setiap terjadi perubahan terdeteksi oleh sistem.