BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Sejarah panjang Perusahaan Listrik Negara (PLN) berawal sejak abad ke-19, ketika pemerintah kolonial Hindia Belanda membentuk perusahaan listrik pertamanya, Nederlandsch Indische Gas Maatschappij (NV. NIGM) yang awalnya didirikan sebagai pemasok gas alam. Setelah proklamasi tahun 1945, pemerintah mengambil alih pengusahaan gas dan tenaga listrik sementara NV NIGM dinasionalisasi dan dijadikan sebuah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Kementrian Pekerjaan Umum. Setelah resmi didirikan pada tahun 1965 dengan nama Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 1972 perusahaan berubah menjadi Perusahaan Umum yang bertugas untuk memasok kebutuhan listrik di Indonesia. Menghadapi kenaikan permintaan listrik secara pesat serta indikasi awal akan terjadinya kekurangan pasok listrik, tahun 1992 pemerintah mengijinkan swasta untuk masuk bisnis pembangkitan listrik dan menjual listriknya ke PLN. Kebijakan pemerintah ini juga bermuara pada restrukturisasi PLN yang akhirnya menjadikan PLN sebuah Perseroan Terbatas pada tahun 1994. Secara garis besar, PLN membagi wilayah operasinya menjadi daerah operasi Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) serta daerah di luar ketiga pulau tersebut (Non-Jamali). Energi listrik 1
untuk Jamali dipasok oleh anak perusahaan pembangkitan PLN, PT. Indonesia Power (IP) dan PT. Pembangkit Listrik Jawa Bali (PJB), sementara transmisi dan distribusi dilakukan oleh unit operasional internal PLN. Untuk luar Jawa, Madura, dan Bali (Non-Jamali), keseluruhan kegiatan operasi mulai dari pembangkitan, transmisi dan distribusi dilakukan seluruhnya oleh unit operasional PLN, kecuali untuk Pulau Batam dan Tarakan dimana kegiatan operasional ditangani oleh anak perusahaan, PT. PLN Tarakan dan PT. PLN Batam. PLN adalah sebuah perusahaan listrik terintegrasi yang bertugas memasok kebutuhan listrik bagi rumah tangga, swasta dan seluruh industry di Indonesia. Kegiatan PLN mencakup kegiatan pembangkitan energi listrik, transmisi hingga distribusi energi listrik. Setelah restrukturisasi industri listrik nasional di tahun 1994, PLN tidak lagi memonopoli pembangkitan energi dengan dibolehkannya swasta untuk mengusahakan pembangkitan listrik, yang kemudian disebut dengan Independent Power Producer (IPP), atau produsen listrik swasta. Para produsen listrik swasta menjual listriknya pada PLN untuk disalurkan kepada masyarakat. PLN mempunyai total kapasitas daya terpasang sebesar 21.551 MegaWatt (MW), dengan kapasitas terbesar berasal dari pembangkit tenaga uap (PLTU) yang bertenaga batubara dan pembangkit tenaga gas dan uap (PLTGU). Energi listrik hasil produksi PLN dan hasil pembelian dari swasta ditransmisikan melalui tegangan sangat tinggi (500 KiloVolt (KV)) dan tegangan tinggi (70KV 150KV). Hingga akhir tahun 2005, PLN mempunyai total jaringan transmisi 31.534 kilo meter (km), hanya meningkat 2
sedikit dibandingkan tahun 2001 kalah total jaringan transmisi mencapai 25.989 km. 1.1.2 Profil Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) terletak di Jl. Harsono RM No. 59 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah Unit Bisnis yang memiliki misi untuk membangun dan memelihara kompetensi pegawai dalam berkontribusi kepada Perseroan, menyelenggarakan jasa pendidikan dan pelatihan, assessment, dan pengembangan manajemen. Dengan penyempurnaan Organisasi PT PLN (Persero) Jasa Diklat sesuai dengan keputusan Direksi Nomor : 306.K/10/DIR/2003 tanggal 19 November 2003, diharapkan Jasa Diklat akan lebih efisien dan produktif dalam mengembangkan misi guna mendukung Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 053.K/10/DIR/2002 tentang kebijakan Pokok Bidang Pendidikan dan Pelatihan. 1.1.2.1 Sejarah Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah salah satu unit jasa penunjang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan, konsultasi manajemen dan assessment 3
centre. Selain itu merupakan institusi yang telah berpengalaman menangani berbagai bidang dalam pelatihan, pengembangan manajemen, kajian dan konsultasi organisasi, serta analisa dan evaluasi jabatan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah beroperasi dalam bidang pendidikan dan pelatihan bidang ketenagalistrikkan sejak tahun 1973 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Intitusi ini kemudian beralih menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT). Pada tahun 1998 PUSDIKLAT bergabung dengan Pusat Pengembangan Manajemen menjadi Jasa Pendidikan (JASDIK) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Kemudian pada tahun 2008 kembali dengan nama seperti yang ada pada saat ini. Program Utama yang ditawarkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah diklat, sertifikasi kompetensi non teknik dan asessmen kompetensi inti dan peran, dengan mekanisme penyampaian yang digunakan untuk menyediakan program kepada pelanggan secara langsung. 1.1.2.2 Visi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Menjadi Unit Organisasi learning centre, yang mampu berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai perusahaan. 4
1.1.2.3 Misi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) 1. Membangun dan memelihara kompetensi pegawai perseroan dalam mendukung pencapaian visi perseroan melalui program diklat, serta asessmen secara maju dan modern sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Mendorong terbentuknya komunitas anggota perusahaan yang memiliki semangat berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai perusahaan. 1.1.2.4 Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Struktur organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) dapat dilihat pada Gambar 1.1. 5
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sumber: Data Internal Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) 6
1.1.2.5 Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) memiliki para ahli pelatihan (training specialist), ahli pengembangan program kurikulum (curriculum development program specialist), instruktur dan pembimbing yang berpengalaman (experienced councelling), serta para pakar atau ahli di berbagai bidang dalam bisnis industri perlistrikan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) didukung oleh sarana dan prasarana laboratorium/praktek/simulasi yang lengkap dan modern. Selain itu, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga menyediakan paket atau modul pendidikan dan pelatihan reguler sesuai dengan kebutuhan untuk peningkatan kinerja perusahaan, serta memberikan jasa tes psikologi, aptitude test, dan asessment centre dalam seleksi SDM. 1.2. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan (Mangkunegara, 2002:1). Hal yang penting diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain adalah kepuasan kerja para karyawan. Herzberg (dikutip dari Hasibuan, 2003:158) mengemukakan bahwa kebutuhan terdiri dari hygiene factor dan motivating factor (faktor pemeliharaan dan faktor motivasi). Dimana jika hygiene 7
factor tidak terpenuhi maka akan menyebabkan ketidakpuasan (dissatisfier) yang dapat menimbulkan tuntutan bagi karyawan. Oleh karena itu, faktor balas jasa ataupun kompensasi sangat penting dan berpengaruh bagi kepuasan kerja karyawan. Karena diketahui bahwa kompensasi merupakan salah satu faktor ekstrinsik (hygiene factor), dimana jika faktor tersebut tidak ada maka dapat menyebabkan rasa tidak puas diantara para karyawan. Sehingga, kompensasi dapat dianggap sebagai salah satu aspek pembangunan sumber daya manusia dan diantaranya direalisasikan melalui program kesejahteraan karyawan. Menurut Hariandja (2002:279), program kesejahteraan karyawan dapat disebut juga dengan kompensasi tidak langsung, baik dapat dinilai dengan uang maupun yang tidak dinilai dengan uang. Dengan demikian, apabila program kesejahteraan karyawan dilaksanakan secara tepat dan benar, maka para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Survei Work Indonesia 2007/2008 yang dilakukan oleh konsultan sumber daya Indonesia, Watson Wyatt (Sumber: www.portalhr.com diakses tanggal 22 Juni 2008) mengungkapkan bahwa tiga pendorong utama keterikatan karyawan di Indonesia adalah fokus kepada pelanggan (67%), komunikasi (43%), serta kompensasi & benefit (41%). Mayoritas karyawan di Indonesia rendah tingkat kepuasannya terhadap kompensasi dan benefit yang mereka terima dari perusahaan (51%). Sehingga, hal-hal yang menyebabkan alasan terbesar bagi karyawan untuk pindah ke 8
perusahaan lain adalah program kesejahteraan karyawan yang lebih baik. Pada tahun 2008, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) melaksanakan EES (Employee Engagement Survey), dimana pelaksanaan survei tersebut bertujuan juga membantu perusahaan untuk menilai atau memonitor dari sisi performance (performansi kinerja) karyawan serta memberikan gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja pegawai di perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Harter, Schmidt dan Hayes (2002) mendefinisikan employee engagement sebagai bentuk keterlibatan individual dan kepuasannya serta berbagai bentuk antusiasme dalam melakukan pekerjaan (http://jurnalmanajemenn.blogspot.com). Di bawah ini merupakan hasil EES untuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). Tabel 1.1 Employee Engagement Survey (EES) Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2008 Dimensi Semester 1 Semester 2 1. Pengalaman Kerja 3.60 3.53 2. Dukungan Karir 3.61 3.32 3. Pengembangan 3.83 3.62 4. Kepemimpinan 3.60 3.40 5. Komunikasi 3.80 3.68 6. Lingkungan Kerja 3.92 3.76 Sumber : Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) 9
Gambar 1.2 Employee Engagement Survey (EES) Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2008 Sumber : Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero), data diolah kembali. Dari hasil pelaksanaan EES di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 2 semester tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.1 dan gambar 1.2, bahwa pada semua dimensi EES relatif mengalami penurunan yang menunjukkan indikasi terjadinya ketidakpuasan karyawan. Dalam hal kesejahteraan karyawan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kebutuhan karyawannya. Namun demikian, dalam kenyataannya masih timbul ketidakpuasan yang tercermin dari hasil EES yang mengindikasikan terjadinya ketidakpuasan kerja karyawan. Berdasarkan paparan di atas, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana dan berapa besar pengaruh program-program kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja 10
karyawan pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan mengambil judul Pengaruh Program-Program Kesejahteraan Karyawan terhadap Kepuasan Kerja pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana program-program kesejahteraan karyawan berdasarkan persepsi karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)? 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)? 3. Bagaimana pengaruh program-program kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)? 11
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui program-program kesejahteraan karyawan berdasarkan persepsi karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 3. Untuk mengetahui besar pengaruh program-program kesejahteraan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 1.5. Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut : 1. Kegunaan Praktis Sebagai bahan masukan dan gambaran bagi perusahaan mengenai program-program kesejahteraan karyawan dan kepuasan kerja karyawan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). 2. Kegunaan Akademis a. Diharapkan dapat berguna untuk memperdalam pengetahuan mengenai program-program kesejahteraan karyawan dan kepuasan kerja karyawan. 12
b. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan program-program kesejahteraan karyawan di perusahaan. c. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan referensi dan pengetahuan tambahan bagi pihak lain, khususnya bagi mahasiswa. 1.6. Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari penelitian ini dan pembahasannya tidak meluas. Adapun batasan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero), Jl. Harsono RM No. 59 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. b. Penelitian yang dilakukan hanya mengarah kepada obyek penelitian yaitu karyawan tetap yang bekerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). c. Kepuasan kerja karyawan akan dianalisis berdasarkan teori 2 faktor kebutuhan yang dikemukakan oleh Herzberg (1959). d. Program-program kesejahteraan karyawan akan dianalisis berdasarkan 4 dari 5 aspek yang dikemukakan oleh Hariandja (2002). 13
1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan. Berikut urutan penulisannya: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian secara singkat mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Dalam bab ini berisi kajian pustaka dan uraian umum tentang teoriteori yang digunakan serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian, serta yang mendukung permasalahan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian, operasional variabel, skala pengukuran, metode pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang telah melalui proses pengolahan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan. 14