BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum tentang UD. Ria Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu


BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Ha : Ada perbedaan Job Satisfaction ditinjau dari Transformational Leadership. dan Transactional Leadership pada karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT TRADE SERVISTAMA INDONESIA-TANGERANG

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk

penelitian dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang merupakan cara atau metode yang dipakai dalam melaksanakan penelitian.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan seorang pemimpin sangat mempengaruhi tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Pemimpin yang dipilih harus cakap dan berkualitas sehingga mampu mengelola perusahaan yang dipimpinnya dengan baik dan mampu membawa perusahaan kepada tujuan yang ingin dicapai. Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tetapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek yang pertama, yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin formal menjadi tidak efektif karena tidak memiliki metoda kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang efektif dimulai dari visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah kekuatan untuk melakukan perubahan yang mendorong terjadinya proses kreatifitas melalui integrasi dan sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Pemimpin yang efektif

2 adalah seorang yang responsive, artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan atau tantangan yang dihadapi organisasinya. Pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach), artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan mendorong orang yang dipimpinnya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pada era globalisasi sekarang ini tidak mudah untuk mencari pemimpin yang tepat. Hal ini karena kebanyakan tenaga profesional yang tersedia cenderung kurang siap untuk menjadi pemimpin. Kebanyakan para profesional yang mempunyai pendidikan tinggi tetapi tidak didukung oleh pengalaman atau banyak pengalaman tapi kurang didukung oleh pendidikan. Banyak pemimpin instant hasil kolusi dan nepotisme di perusahaanperusahaan Indonesia yang sangat minim kesiapan namun tetap saja dipakai demi kepentingan politik perusahaan. Akibatnya banyak pemimpin yang membawa perusahaannya kearah keruntuhan dan kebangkrutan. Kepemimpinan transformasional merupakan pendekatan terakhir yang hangat dibicarakan selama dua dekade terakhir ini. Gagasan awal mengenai model kepemimpinan transformasional yang dikembangkan oleh James McGregor Burns yang menerapkannya dalam konteks politik, kemudian dikembangkan dalam konteks organisasional oleh Bernard Bass.

3 Pemimpin transformasional bisa berhasil mengubah status quo dalam organisasinya dengan cara mempraktikkan perilaku yang sesuai pada setiap tahapan proses transformasi. Apabila cara-cara lama dinilai sudah tidak lagi sesuai, maka seorang pemimpin akan menyusun visi baru mengenai masa depan dengan fokus strategik dan motivasional. Visi tersebut menyatakan dengan tegas tujuan organisasi dan sekaligus berfungsi sebagai sumber inspirasi dan komitmen. Kepemimpinan transformasional inilah yang diartikan sebagai kepemimpinan yang sejati karena kepemimpinan ini bekerja menuju sasaran dengan tindakan mengarahkan organisasi kepada tujuan yang tidak pernah diraih sebelumnya. Dalam hal ini pemimpin dituntut untuk mampu mendorong semangat, menggunakan nilai-nilai, kepercayaan dan kebutuhan bawahan untuk menyelesaikan tugas. Dan mampu melakukan dalam situasi yang sangat cepat berubah atau situasi yang penuh krisis. Dengan kata lain mampu menampilkan atau menciptakan kepemimpinan yang kharismatik, penuh inspirasi, stimulasi intelektual, dan perasaan bahwa setiap bawahan diperhitungkan Menurut Bass dalam Hartanto (1991) ada empat dimensi kepemimpinan transformasional, yaitu kharismatik, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan konsiderasi individual. Dimensi kharismatik mempunyai ciri memberi wawasan serta kesadaran akan misi, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para bawahannya. Dimensi motivasi inspirasional mempunyai ciri menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan

4 simbol-simbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuantujuan penting dengan cara yang sederhana. Dimensi stimulasi intelektual mempunyai ciri mengingkatkan itelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara seksama. Dimensi konsiderasi individual mempunyai ciri memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang secara khusus dan pribadi. Tingkat pendidikan akan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang, termasuk pola pikir dan wawasannya tentang kepemimpinan. Tingkat pendidikan juga merupakan bagian dari pengalaman kerja. Lama bekerja merupakan pengalaman individu yang akan menentukan pertumbuhan dalam dalam pekerjaan dan jabatan. Pertumbuhan jabatan dalam pekerjaan diperoleh dari proses belajar dan pengalaman, sehingga memiliki sikap kerja, kecakapan, dan ketrampilan kerja yang semakin berkualitas. Lama menjabat pada jabatan sekarang berkaitan dengan penyesuaian jabatan. Penyesuaian ini berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan itu sendiri, jam kerja, dan personal yang lain terutama bawahannya (Rakhmat, 1996). Mengingat pentingnya kepemimpinan bagi suatu organisasi khususnya di tingkat Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Karakteristik Personal Pemimpin Di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.

5 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian yaitu: 1. Apakah dimensi kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan dengan karakteristik personal pemimpin? 2. Karakteristik personal mana yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional kharismatik? 3. Karakteristik personal mana yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional motivasi inspirasional? 4. Karakteristik personal mana yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional stimulasi intelektual? 5. Karakteristik personal mana yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional konsiderasi individual? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini: 1. Subyek dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta yaitu satu tingkat dibawah rektorat, meliputi para dekan, direktur program pasca sarjana, kepala lembaga, kepala biro, dan kepala unit. 2. Responden penelitian ini adalah bawahan langsung yang telah bekerja minimal 2 tahun dengan pendidikan miminal SMU atau yang sederajat.

6 3. Karakteristik personal pemimpin yang diteliti meliputi lama bekerja, lama menjabat, dan tingkat pendidikan. 4. Dimensi kepemimpinan transformasional yang diteliti meliputi dimensi kharismatik, dimensi inspirasional, dimensi intelektual, dan dimensi konsiderasi individual. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui: 1. Hubungan dimensi kepemimpinan transformasional dengan karakteristik personal pemimpin. 2. Karakteristik personal yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional kharismatik. 3. Karakteristik personal yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional motivasi inspirasional. 4. Karakteristik personal yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional stimulasi intelektual. 5. Karakteristik personal yang mempunyai hubungan paling erat dengan kepemimpinan transformasional konsiderasi individual. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

7 1. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan sebagai tambahan pengetahuan serta pengalaman tentang kepemimpinan transformasional. 2. Bagi Universitas Dapat digunakan sebagai masukan bagi semua pimpinan di tingkat Universitas Kristen Duta Wacana terutama dalam penerapan kepemimpinan transformasional. 3. Bagi Pihak Lain Dapat dijadikan bahan acuan kepada semua pihak yang membutuhkan khususnya yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan transformasional. 1.6. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dimensi kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan dengan karakteristik personal pemimpin. 2. Kepemimpinan transformasional kharismatik berhubungan paling erat dengan karakteristik personal lama menjabat pemimpin dibandingkan dengan karakteristik personal pemimpin lainnya. 3. Kepemimpinan transformasional motivasi inspirasional berhubungan paling erat dengan karakteristik personal lama bekerja pemimpin dibandingkan dengan karakteristik personal pemimpin lainnya.

8 4. Kepemimpinan transformasional stimulasi intelektual berhubungan paling erat dengan karakteristik personal tingkat pendidikan pemimpin dibandingkan dengan karakteristik personal pemimpin lainnya. 5. Kepemimpinan transformasional konsiderasi individual berhubungan paling erat dengan karakteristik personal lama menjabat pemimpin dibandingkan dengan karakteristik personal pemimpin lainnya. 1.7. Studi Pustaka Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bass dikutip dalam Dubisky dkk (1995) menunjukkan kepemimpinan kharismatik tidak hanya terdapat pada manajer tingkat puncak saja, tetapi terdapat pada manajer tingkat bawah. Hal ini berarti kepemimpinan kharismatik tidak ditentukan oleh lama bekerja di organisasi yang diwujudkan oleh jenjang karir, tetapi lebih ditentukan oleh lama menjabat pada jabatan sekarang. Penelitian Dubisky dkk (1995) terhadap manajer-manajer penjualan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa variabel pengalaman, organizational tenure, job tenure, dan educational level tidak berhubungan dengan kepemimpinana transformasional. Hal ini berlawanan dengan teori perilaku organisasional yang meyakini adanya pengaruh pengalaman terhadap kepemimpinan transformasional. Penelitan yang dilakukan oleh Agung (2003) terhadap pemimpin pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik personal pemimpin dengan

9 dimensi kepemimpinan transformasional, dan semua dimensi kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan yang kuat dan positif terhadap tingkat pendidikan pemimpin. 1.8. Definisi Operasional Definisi dari masing-masing dimensi kepemimpinan tranformasional menurut Harsiwi (2001:4) adalah: a. Dimensi kharismatik (Idealized Influence Charisma), yaitu memberi wawasan serta kesadaran akan misi membangkitkan kebanggaan serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para bawahannya. b. Dimensi motivasi inspirasional (Inspirational Motivation), yaitu menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan simbol-simbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan penting dengan cara yang sederhana. c. Dimensi stimulasi intelektual (Intellectual Stimulation), yaitu meningkatkan intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah dengan seksama. d. Dimensi konsiderasi individual (Individualized Consideration), yaitu memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang secara khusus dan pribadi.

10 1.9. Model Penelitian Kepemimpinan Transformasional Karakteristik Personal Pemimpin Dimensi kharismatik Dimensi motivasi inspirasional Dimensi stimulasi intelektual Dimensi konsiderasi individual Lama bekerja Lama menjabat Tingkat pendidikan Gambar 1.1. Model Penelitian 1.10. Metodologi Penelitian 1.10.1. Subyek dan Responden Subyek dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta yaitu satu tingkat dibawah rektorat, meliputi para dekan, direktur program pasca sarjana, kepala lembaga, kepala biro, dan kepala unit. Responden dalam penelitian ini adalah bawahan langsung yang telah bekerja minimal 2 tahun dengan pendidikan miminal SMU atau yang sederajat. 1.10.2. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode ini dimaksudkan agar sampel responden yang dipilih dapat

11 melakukan penilaian terhadap kepemimpinan atasannya dengan cukup baik dan obyektif sesuai yang diharapkan peneliti. 1.10.3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari primer yang melalui instrumen yaitu kuesioner untuk mengukur kepemimpinan transformasional yang mencakup empat dimensi kepemimpinan transformasional yaitu kharismatik, dimensi inspirasional, dimensi stimulasi intelektual, dan konsiderasi individual. Data juga berupa data sekunder dari studi kepustakaan dan arsip Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. 1.10.4. Metode Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Sebelum kuisioner disebarkan kepada responden yang sebenarnya, kuisioner harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Untuk itu diambil 30 responden untuk diuji terlebih dahulu. Untuk pengujian tersebut, peneliti menggunakan: a. Analisis Validitas Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa cermat suatu butir pertanyaan dari kuisioner dapat melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain, analisis validitas untuk mengetahui apakah alat penelitian telah mencerminkan variabel yang diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, semakin tepat validitas

12 kuisioner yang diberikan kepada responden. Untuk itu digunakan rumus korelasi product moment, yaitu (Sutrisno Hadi, 1991 : 23) r xy = n XY ( X )( Y ) n X 2 ( 2 2 X ). n Y ( 2 Y ) Keterangan: r xy n X Y = korelasi produk moment = jumlah sampel = skor total dari semua item = skor dari setiap item b. Analisis Reliabilitas Uji reliabilitas didefinisikan sebagai indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat pengukur tersebut reliabel, dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsisten suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Nilai koefisien reliabilitas yang digunakan adalah nilai koefisien alpha Cronbach. Butir-butir secara keseluruhan dalam instrumen dinyatakan reliabel apabila mempunyai nilai koefisien alpha Cronbach di atas 0,60. Koefisien alpha dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991: 56): M Vx r tt = 1 M 1 Vt

13 Keterangan: r tt M Vx Vt = reliabilitas instrumen = jumlah butir pertanyaan = variansi butir = variansi total 1.10.5. Metode Analisis Data 1. Analisis Persentase Analisis persentase adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengetahui sekelompok responden yang paling banyak jumlahnya atau mempunyai nilai persentase tertinggi. Jadi analisis persentase digunakan untuk menguraikan data-data yang diperoleh dari responden yang berupa karakteristik atau data pribadi responden yang dilakukan dengan cara mengadakan perbandingan ukuran persentase jawaban responden, kemudian persentase tertinggi dipilih sebagai jawaban analisis. Adapun rumus analisis persentase (Bower dan Martin, 1983:23): nx P = N Dimana P : nilai persentase nx : jumlah data berdasarkan karakteristik responden N : jumlah data keseluruhan 2. Analisis Korelasi Analisis data dilakukan menggunakan korelasi rangking Spearman untuk mengetahui hubungan dua macam variabel dan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut. Korelasi rangking Spearman dipilih karena

14 data penelitian merupakan data ordinal. Adapun rumus korelasi rangking Spearman adalah sebagai berikut (Santoso, 2003:242): r s 6 di = 1 2 n 2 ( n 1) Keterangan: r s = Korelasi ranking Spearman n = jumlah data d = selisih rangking dua variabel Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a) Menentukan Hipotesis Ho : Tidak ada korelasi antara kepemimpinan transformasional dengan karakteristik personal pemimpin. Ha : Ada korelasi antara kepemimpinan transformasional dengan karakteristik personal pemimpin. b) Menentukan taraf signifikansi sebesar 5% (α=0,05) c) Menentukan kriteria Ho diterima bila probabilitas > α, (α=0,05) Ho ditolak bila probabilitas α, (α=0,05) d) Menghitung probabilitas. e) Mengambil keputusan - Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara dimensi kepemimpinan transformasional dengan karakteristik personal pemimpin. - Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak, artinya ada korelasi yang signifikan antara dimensi kepemimpinan transformasional dengan karakteristik personal pemimpin.

14 1.11. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, metode analisis data, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Teori-teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan kepemimpinan antara lain: pengertian kepemimpinan, kepemimpinan transformasional, dan karakteristik personal pemimpin. Bab III. Gambaran Umum. Dalam bab ini dibahas deskripsi sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, dan ruang lingkup organisasi yang dipimpin. Bab IV. Analisis Data Analisis data yaitu bagian yang menggambarkan tentang hasil penelitian yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder. Pembahasan dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, analisis persentase dan korelasi rangking Spearman. Bab V. Saran dan Kesimpulan Berisi saran dan kesimpulan yang dapat memberi masukan yang berguna bagi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.