Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet

dokumen-dokumen yang mirip
METODE DAN JENIS PELATIHAN

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pelatihan dan Pengembangan

/

BENTUK ORGANISASI USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

BAB II LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (MSDM) yang penting. Ketika permintaan pekerjaan berubah, kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM. Metode-Metode Pembelajaran

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Desain dan Pengembangan Pelatihan

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

BAB II LANDASAN TEORI

PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA

Komunikasi Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia. visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaannya misi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRAINING NEED ANALYSIS

MAKALAH PELATIHAN, PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN KARIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

... Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan. Abstrak:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCIPTAKAN ETOS KERJA YANG UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN DIALOG DALAM SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH. Titi Chandrawati 1 dan Suryo Prabowo 2

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT

Pertemuan 5. Nova Yanti Maleha, SE., MSi

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

Lenny Rakhmawati Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Abstract. Keywords: Human Resources, Employees Development System

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

MANAJEMEN OPERASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

Nandang Rusmana PPB-UPI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat

TUJUAN & MANFAAT MICRO TEACHING

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

TRAINING & DEVELOPMENT (Pelatihan dan Pengembangan) Sesi-6 Psikologi Indusri Kamis, 22 Oktober 2015 Univiversitas Esa Unggul - Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelamar selanjutnya akan melakukan proses seleksi sampai perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Mengapa kita menggunakan visual?

BAB I. Pendahuluan. aspek kualitas mencakup kemampuan SDM baik fisik maupun non. fisik/kecerdasan dan mental dalan melaksanakan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

BAB I PENDAHULUAN. menghambat dan mengganggu kelancaran operasional dan sebagai akibatnya

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

TRAINING and EVALUATION PHASE

Presented by : M Anang Firmansyah KOMITMEN KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

Transkripsi:

Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terusmenerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang terasah dalam pekerjaan. (Ken Blanchard)

Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet atau pelatihan berbasis web dan E-Learning. Metode Simulasi, meliputi studi kasus, bermain peran, behavior modeling (pemodelan perilaku), permainan bisnis dan simulasi, serta teknik in-basket. Metode On The Job Training, meliputi program orientasi, magang, rotasi pekerjaan, penugasan understudy (pegawai pengganti), counseling, pembinaan atau coaching. (Cascio, 2006)

Metode Ceramah Komunikasi satu arah dari trainer kepada peserta pelatihan melalui kata-kata lisan. Merupakan salah satu cara yang paling murah dan hemat waktu untuk mempresentasikan informasi yang sangat banyak secara efisien dalam cara yang terorganisasi. Bisa dilakukan oleh satu pembicara atau lebih atau mendatangkan pembicara tamu. Cenderung kurang melibatkan peserta, umpan balik, dan hubungan yang bermakna dengan lingkungan kerja, untuk mengatasinya metode ceramah seringkali dilengkapi dengan tanya-jawab, diskusi, atau studi kasus.

Metode Konferensi / Diskusi Trainer berkomunikasi dua arah dengan peserta pelatihan, dan peserta pelatihan berkomunikasi satu sama lain. Kesuksesan metode ini bergantung pada kemampuan trainer untuk mengambil inisiatif dan mengelola diskusi kelas. Agar berhasil, metode ini membutuhkan trainer yang terampil untuk bertindak sebagai fasilitator, waktu yang cukup untuk melakukan diskusi yang bermakna, peserta pelatihan harus memiliki tujuan dan rujukan yang sama agar diskusi berjalan dengan baik dan bermakna. Kebanyakan peserta pelatihan menganggap metode ini lebih menyenangkan daripada metode ceramah.

Media Audiovisual Metode ini memanfaatkan berbagai media untuk melukiskan atau memperlihatkan bahan pelatihan, dapat menyajikan kejadian-kejadian yang kompleks secara lebih hidup dengan menggambarkan detil-detil yang seringkali sulit dikomunikasikan dengan cara lain. Umumnya menggunakan slide power point, transparansi overhead, film, video, flip chart, CD, VCD, dll.

Pembelajaran Jarak Jauh / Kursus Korespondensi Digunakan oleh perusahaan yang secara geografis tersebar untuk memberikan informasi mengenai produk, kebijakan, atau prosedur baru, dan juga pelatihan keterampilan serta ceramah pakar ke lokasi lapangan. Merupakan komunikasi dua arah antar orang dan menggunakan teknologi telekonferensi maupun berbasis personal computer. Trainer dan peserta pelatihan berinteraksi menggunakan e-mail, papan bulletin, dan sistem konferensi. Pembelajaran jarak jauh dapat menghemat biaya perjalanan, memberi kesempatan pada karyawan yang tempatnya tersebar secara geografis untuk menerima pelatihan dari para pakar yang amat sulit mengunjungi tiap-tiap lokasi. Kurang interaksi antara trainer dengan peserta pelatihan.

Internet atau Pelatihan Berbasis Web dan E-Learning Pelatihan berbasis internet mengacu pada pelatihan yang disampaikan melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan ditunjukkan oleh browser web. Pelatihan berbasis intranet mengacu pada pelatihan yang disampaikan dengan menggunakan jaringan komputer perusahaan sendiri. E-Learning atau online learning mengacu pada pembelajaran dan penyampian pelatihan dengan komputer online melalui internet atau web. Melibatkan jaringan elektronik yang memungkinkan informasi dan pembelajaran disampaikan, dibagi, dan diperbarui dengan cepat, disampaikan menggunakan komputer dengan teknologi internet, berfokus pada mempelajari solusi yang melebihi pelatihan tradisional. E-learning melampaui pelatihan karena mencakup penyampaian informasi dan alat yang meningkatkan kinerja.

Intelligent Tutoring System (ITS) Merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan artificial intelligent. Terdapat tiga jenis: lingkungan tutoring, coaching (pembinaan), dan pemberdayaan. Tutoring adalah usaha yang terstruktur untuk meningkatkan pemahaman peserta pelatihan terhadap isi materi pelatihan. Coaching menyediakan kefleksibelan pada peserta pelatihan untuk mempraktekkan pelatihan dalam lingkungan buatan. Pemberdayaan mengacu pada kemampuan peserta pelatihan untuk mengeksplorasi secara bebas isi program pelatihan.

Metode Studi Kasus Membantu peserta pelatihan mempelajari keterampilan analisis dan pemecahan masalah dengan menyajikan cerita (kasus) mengenai orang dalam organisasi yang menghadapi suatu masalah. Instruktur harus bertindak sebagai katalis dan fasilitator yang mampu mendorong sudut pandang yang beragam tetapi tidak mendominasi diskusi dan tidak membiarkan beberapa orang mendominasi diskusi serta tidak mengarahkan diskusi menuju solusi yang dikehendakinya. Studi kasus akan efektif jika instruktur dapat bertindak dengan baik dan kasus yang diangkat baik.

Bermain Peran Merupakan kombinasi antara studi kasus dan program pengembangan sikap. Setiap orang diberi peran dalam suatu situasi (seperti kasus) dan diminta memainkan peran dan bereaksi terhadap rangsangan yang dikehendaki seseorang. Bermain peran mencakup: Diagnosis. Membangun pemahaman yang lebih baik mengenai para pemeran dengan melihat dan mendengar mereka dalam tindakan. Informasi. Memberi kesempatan pada pengamat untuk melakukan pembelajaran seperti mengalami sendiri. Pelatihan. Memberi wawasan dan kesempatan pada pemeran untuk mempraktekkan keterampilan perilaku. Evaluasi. Memberi contoh perilaku untuk tujuan menganalisis dan mengevaluasi kinerja atau respons.

Behavior Modeling Belajar dengan mengamati dan meniru orang lain yang dianggap lebih berkompeten, berprestasi, bersahabat, dan memiliki status, perilaku, penghargaan yang penghasilan yang dinilai lebih tinggi dalam organisasi. Behavior modeling cenderung meningkat ketika model dihargai atas perilakunya dan ketika penghargaannya (seperti jabatan dan gaji) merupakan hal-hal yang ingin dimiliki oleh peniru. Riset menunjukkan bahwa behavior modeling merupakan salah satu teknik yang paling efektif untuk mengajarkan keterampilan interpersonal.

Permainan Bisnis dan Simulasi Permainan bisnis dimaksudkan untuk mengembangkan atau memperhalus keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, namun cenderung pada keputusan manajemen bisnis seperti memaksimalkan keuntungan. Permainan bisnis dan simulasi digunakan trainer sebagai latihan belajar, dan sebagai alat pemecahan masalah dan evaluasi.

Teknik In Basket Teknik in basket digunakan untuk melatih kandidat manajerial dengan meminta mereka bertindak atas dasar berbagai memo, laporan, dan surat menyurat lain yang secara khusus ditemukan dalam keranjang manajer. Sasaran teknik ini adalah menilai kemampuan peserta pelatihan menetapkan prioritas, merencanakan, mengumpulkan informasi yang relevan dan membuat keputusan.

Program Orientasi Merupakan kegiatan mengenalkan karyawan baru dengan organisasi, tugas-tugas baru, manajer dan kelompok kerja. Proses memberi tahu karyawan baru tentang apa yang diharapkan dari mereka dalam pekerjaan dan membantu mengatasi stress di masa transisi. Program orientasi juga merupakan usaha mengirimkan pesan yang jelas dan menyediakan informasi yang akurat tentang budaya organisasi, pekerjaan, dan harapan.

Magang Magang melibatkan belajar dari karyawan atau para karyawan yang lebih berpengalaman melalui bimbingan atau langsung mengerjakan pekerjaannya. Kelebihan program ini adalah pembelajar memperoleh upah/gaji selagi mereka belajar, upah magang meningkat seiring dengan meningkatnya keterampilan mereka. Kekurangan program magang adalah tidak adanya jaminan bahwa pekerjaan akan ada ketika program magang selesai karena kadang kala perusahaan menganggap peserta magang belum mampu menguasai keterampilan yang dibutuhkan hanya dalam beberapa waktu selama program magang berlangsung.

Rotasi Pekerjaan Meliputi pemberian serangkaian tugas kepada karyawan di wilayah fungsional yang berbeda di dalam organisasi. Rotasi pekerjaan memberi kesempatan pada karyawan untuk mempelajari dan menggunakan keterampilan-keterampilan baru dan memahami fungsi-fungsi organisasi yang berbeda dengan lebih baik. Penurunan produktivitas dan peningkatan beban kerja mungkin dialami oleh departemen yang mendapatkan karyawan rotasi maupun departemen yang kehilangan karyawan rotasi yang disebabkan oleh tuntutan pelatihan dan hilangnya sumber daya.

Penugasan Understudy Bertujuan mempersiapkan peserta pelatihan melaksanakan pekerjaan atau mengisi suatu jabatan/posisi tertentu. Understudy merupakan suatu teknik pegawai yang memiliki kualifikasi untuk mengisi jabatan manajer. Pegawai pengganti (understudy) adalah peserta pelatihan untuk jabatan manajer yang mengambil tugas dan tanggung jawab penuh yang sedang dipegang atasannya saat ini ketika atasannya meninggalkan posisinya karena pensiun, pindah, atau promosi. Understudy memungkinkan perencanaan pegawai secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama.

Counseling Merupakan diskusi/pembahasan masalah dengan pekerja dengan tujuan umum membantu karyawan mengatasi masalahnya sehingga dapat menjadi orang yang lebih efektif. Kebanyakan karyawan yang mendapatkan konseling adalah orang-orang yang sehat secara jasmani tetapi mengalami stress dan membutuhkan bantuan untuk sehat kembali secara emosi. Konseling dapat berfungsi sebagai nasehat, penguatan, komunikasi, pelepas ketegangan emosi, berpikir secara jelas, serta reorientasi (melihat ke dalam diri karyawan).

Pembinaan (Coaching) Coaching merupakan salah satu fungsi yang paling penting yang dapat dilakukan pimpinan atau supervisor. Coaching dapat menciptakan kemitraan antara supervisor dengan karyawan yang didedikasikan untuk membantu karyawan menyelesaikan pekerjaannya. Proses coaching memusatkan pada pembelajaran berkesinambungan, pertumbuhan, dan perubahan bagi pemenuhan kebutuhan sumber daya internal seseorang. Coach yang baik memiliki kualitas empati, perspektif atau pandangan, fokus yang jelas, intuisi, obyektif, memotivasi dan berkompeten di bidangnya.

Menurut Akrani (2009) terdapat lima jenis pelatihan sebagai berikut: 1. Induction Training (Pelatihan Induksi), pelatihan singkat yang ditujukan untuk mengenalkan tentang organisasi kepada karyawan baru. 2. Job Training (Pelatihan Pekerjaan), berkaitan dengan pekerjaan khusus dan bertujuan memberi informasi dan petunjuk kepada karyawan agar dapat bekerja secara sistematis, tepat, efisien, efektif, dan percaya diri. 3. Training for Promotion (Pelatihan untuk Promosi), pelatihan yang diberikan setelah promosi tetapi sebelum bergabung pada posisi yang lebih tinggi agar karyawan dapat menyesuaikan diri dengan tugas pekerjaan di level yang lebih tinggi.

4. Refresher Training (Pelatihan Penyegaran), memperbarui keterampilan profesional, informasi, dan pengalaman seseorang yang menduduki posisi eksekutif penting. 5. Training for Managerial Development (Pelatihan untuk Pengembangan Manajerial), diberikan kepada manajer agar meningkatkan efisiensinya sehingga memungkinkan mereka menerima posisi yang lebih tinggi.