BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas dan hubungan antara setting fisik dan aktivitas, maka didapatkan beberapa hasil temuan yang kemudian dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan. Perumusan kesimpulan dibuat tetap mengacu pada pertanyaan penelitian yang kemudian dilakukan pembahasan secara menyeluruh. Berikut kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis dan pembahasan penelitian : 1. Seperti apakah setting fisik di kawasan pantai taman ria? Seting fisik pada penggal jalan A, B, C dan D, memiliki pola setting fisik yang sama, yaitu pada sisi utara di batasi oleh area pantai, sedangkan pada sisi selatan dibatasi ruang-ruang terbuka yang sebagian besar belum termanfaatkan sebagai pendukung kawasan publik. Hal-hal yang membedakan setting fisik pada tiap penggal adalah pada penggal jalan (A), jarak antara ruang jalan dengan area pantai sangat dekat dan dibatasi oleh talud yang cukup landai, serta kegiatan PKL yang tidak begitu mendominasi menyebabkan akses ke ruang pantai cukup terbuka. Untuk penggal jalan (B), jarak antara ruang jalan dengan area pantai yang cukup luas, talud yang curam dan sebagian besar kondisinya rusak, menyebakan PKL menggelar kursi-kursi tempat menikmati kuliner di area depan warung, selain itu adanya gedung pentas seni pada area seberang jalan (bagian selatan) yang sering digunakan sebagai tempat pergelaran pentas seni turut mempengaruhi orientasi warung PKL menjadikan area tersebut sebagai view yang menarik. Pada penggal jalan C dan D, memilki setting fisik yang tidak jauh berbeda, yaitu pada sisi pantai (bagian utara) terdapat jalur promenade dan pedestrian way yang cukup lebar, talud pantai yang curam, hal yang membedakan adalah pada penggal jalan 154
(C), area promenade didominasi oleh PKL sebagai tempat berjualan, sedangkan pada penggal jalan (D), area promen ade sebagian kecil digunakan masyarakat sebagai tempat menikmati panorama pantai. 2. Seperti apakah karakteristik aktivitas di kawasan Pantai Taman Ria? Aktivitas yang terjadi di kawasan pantai taman ria terdiri dari aktivitas rekreasi/mandi-mandi, Aktivitas PKL, menikmati kuliner, menikmati panorama pantai, menikmati panorama lingkungan di ruang-ruang jalan, dan aktivitas jogging. dari ragam aktivitas tersebut, aktivitas rekreasi mendominasi di penggal jalan (A), penggal jalan (B) dominasi aktivitas menikmati kuliner di depan warung PKL, penggal jalan (C) dominasi aktivitas menikmati kuliner di dalam warung PKL, dan penggal jalan (D) dominasi aktivitas menikmati panorama pantai di jalur promenade. Berdasarkan dominasi aktivitas pengunjung pada tiap penggal jalan menunjukan bahwa : Penggal Jalan (A), aktivitas pengunjung untuk memenuhi kebutuhan rekreasi di area pantai. Penggal Jalan (B), aktivitas pengunjung untuk untuk memenuhi kebutuhan rileksasi sambil bercengkrama antar sesama pengunjung dengan panorama lingkungan depan warung sebagai view menarik. Penggal Jalan (C), Aktivitas pengunjung untuk memenuhi kebutuhan rileksasi sambil bercengkrama dengan sesama pengunjung di warung PKL dengan panorama pantai sebagai view menarik. Penggal Jalan (D), aktivitas pengunjung untuk memenuhi kebutuhan rileksasi sambil bercengkrama dengan sesama pengunjung di area talud pantai (promenade) dengan panorama pantai sebagai view menarik. 155
3. Bagaimana hubungan aktivitas yang terjadi dengan setting fisik kawasan pantai taman ria Dari hasil pembahasan yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa aktivitas yang tumbuh dan berkembang di kawasan pantai taman ria, tidak di dukung kelengkapan setting fisik yang baik, hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Talud pantai pada penggal jalan (A) yang cukup landai, serta akses ke ruang pantai yang cukup mudah mempengaruhi aktivitas mandi-mandi di area pantai ramai, namun tidak tersedianya tempat parkir di penggal jalan, menyebabkan ruang jalan tempat berlangsungnya aktivitas mengalami penyempitan akibat kendaraan pengunjung yang menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir. Aktivitas PKL yang mendominasi di area bahu jalan dan area promenade, dengan membuat bukaan-bukaan dari dalam warung ke arah pantai, maupun menggelar kursi-kursi di area bahu jalan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung kawasan, namun hal tersebut menyebabkan ruang ruang jalan di kawasan pantai taman ria, sering mengalami penyempitan akibat kendaran pengunjung yang menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir, terutama pada area tempat PKL berjualan. Penerangan jalan yang tidak menerus, dan terputus antara penggal jalan A dengan B, menyebabkan aktivitas menikmati panorama pantai pada malam hari di penggal jalan A, cenderung sepi dan rawan kejahatan. Jalur pedestrian yang terputus, serta adanya kegiatan parkir pengunjung dan gelar dagangan PKL di jalur pedestrian, menyebabkan aktivitas jogging lebih memilih menggunakan ruang jalan sebagai tempat pergerakannya Aktivitas yang tumbuh di ruang ruang jalan pada penggal B dan C yang di lakukan kelompok remaja dan club motor, merupakan dampak dari keterbatasan ruang di penggal jalan, yang sebagian besar digunakan PKL sebagai tempat berjualan, hal tersebut mempengaruhi pergerakan kendaraan di 156
ruang jalan, karena sebagian besar pengunjung kelompok tersebut mengunakan median jalan sebagai tempat duduk-duduk dan tempat parkir kendaran pada sisi median jalan 4. Bagaimana arahan untuk menentukan setting fisik yang dapat mewadahi ragam aktivitas di kawasan Taman Ria? Penggal Jalan A 1) Aktivitas PKL yang menempati ruang tepian jalan (tepi pantai) perlu dipindahkan ke ruang bagian selatan penggal jalan yang belum termanfaatkan, warung warung PKL tersebut di tata semenarik mungkin dengan menyediakan kantong parkir yang ideal 2) Ruang tepi jalan (tepi pantai) yang sempit perlu di lebarankan dan di optimalkan dengan penyediaan faslititas pendukung yang terkoneksi (terhubung) ke semua penggal jalan, seperti jalur pedestrian, promenade, street furniture dan vegetasi, untuk perletakannya perlu di tata sesuai dengan karakter tiap pengal jalan 3) Ruang ruang pantai tiap penggal jalan, perlu diberi akses masuk kepantai, sehingga kegiatan rekreasi dan mandi-mandi, tidak terfokus pada satu penggal saja, Penggal Jalan B 1) Aktivitas PKL yang menempati ruang tepian jalan sebaiknya dipindahkan ke area depan gedung pentas seni, hal tersebut untuk meminimalisir tumbuhnya aktivitas diruang jalan. 2) Talud pantai yang sebagaian besar kondisnya rusak, perlu diperbaiki dan diberi akses ke ruang pantai, hal tersebut agar aktivitas kegiatan rekreasi dan mandimandi, tidak terfokus pada satu penggal saja, 3) Adanya pemanfaatan ruang gedung pentas seni sebagai tempat aktivitas pertunjukan seni budaya setempat maupun even-event hiburan perlu diperlu 157
ditingkatkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti bangku taman, lampu taman, vegetasi serta fasilitas umum seperti WC umum Penggal Jalan C 1) Aktivitas PKL yang menempati Jalur promenade perlu di tertibkan dan dibatasi jumlahnya, agar bisa memberi ruang gerak bagi pejalan kaki. 2) Ruang-ruang promenade perlu ditata kembali dengan memberi fasilitas penerangan jalur, vegetasi yang rindang serta bangku-bangku yang menarik, untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi aktivitas didalamnya. 3) Kegiatan parkir yang dilakukan di badan jalan, perlu di tertibkan dengan menyediakan kantong parkir pada pertemuan penggal jalan C dan D, sehingga dalam dapat terjangkau oleh pengguna kendaraan Penggal Jalan D 1) Aktivitas PKL yang menempati Jalur promenade perlu di tertibkan dan dibatasi jumlahnya, agar bisa memberi ruang gerak bagi pejalan kaki. 2) Ruang-ruang promenade perlu ditata kembali dengan memberi fasilitas penerangan jalur, vegetasi yang rindang serta bangku-bangku yang menarik, untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi aktivitas didalamnya. 3) Pada median jalan di buat akses memutar arah kendaraan (pindah jalur) sehingga pergerakan kendaraan tidak terfokus pada satu penggal jalan. 158