BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang What attracts people most it would appear, is other people, kalimat ini dikutip dari William H. Whyte (1985). Salah satu indikasi suksesnya ruang publik adalah banyak dikunjungi masyarakat. Daya tarik sebuah ruang publik adalah karena sifat manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Square, atau lapangan, merupakan mikro kosmos dari sebuah kehidupan urban yang menawarkan suatu hiburan dengan kegiatan publiknya. Square sebagai ruang publik, dapat didefinisikan secara sederhana, yaitu sebuah ruang outdoor, dengan dinding-dinding yang menciptakan ruang tersebut dan langit biru sebagai langit-langit dari ruangan itu (Deazaskia, 2008). Semakin kompleks aktivitas yang terjadi pada ruang publik menandakan semakin sukses ruang publik tersebut. Namun demikian seringkali banyaknya aktivitas tersebut justru menimbulkan permasalahan baru pada ruang publik. Lapangan Murjani Banjarbaru merupakan alun-alun di pusat kota Banjarbaru yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kota Banjarbaru untuk berkumpul. Berkembangnya kawasan Lapangan Dr. Murjani sebagai ruang terbuka aktif memberikan kecenderungan timbulnya penyimpangan atau permasalahan sosial maupun fisik. Penataan PKL, masalah parkir, masalah lalu lintas menjadi permasalahan yang dominan disini. Pada beberapa kesempatan kawasan Lapangan Murjani ini jadi tempat diadakannya event-event besar seperti, Kalsel-Expo, Pameran budaya, Architecture Day, dan masih banyak event lainnya. Banyaknya aktivitas tersebut mengakibatkan kawasan lapangan Dr.Murjani ini dicampur tangani oleh aktivitas ekonomi. Sesungguhnya salah satu penetrasi publik ke kawasan ruang publik adalah dengan mentolerir aktivitas kaki lima, karena mempunyai pengaruh yang bagus serta dapat menciptakan kehidupan ruang publik kota menjadi lebih positif dan mendorong banyak orang untuk berdatangan, namun menjadi persoalan karena penataan aktivitas pedagang kaki lima ini justru sekaligus mengganggu kenyamanan pengguna ruang publik, terutaman pejalan kaki.

2 Gambar 1.1. Aktivitas PKL di area Lapangan Murjani, Banjarbaru (Sumber : Dokumentasi, 2014) Gambar 1.2. Aktivitas di Lapangan Murjani di minggu pagi (Sumber : Dokumentasi, 2014) Area pedestrian sebagai sarana pejalan kaki ditempati oleh pedagang kaki lima terutama pada jam-jam sore hingga malam serta minggu pagi. Badan jalan dan di sepanjang jalur pedestrian banyak digunakan untuk parkir kendaraan bermotor. Aktivitas parkir yang belum dikoordinir dengan baik ini sangat mengganggu pengguna ruang publik terutama pejalan kaki. Hal ini disampaikan oleh Jan Gehl (1978) bahwa sangat penting bagi pejalan kaki untuk berjalan dengan leluasa tanpa terganggu, baik karena adanya benda penghalang maupun

3 karena keberadaan orang lain yang memaksa pejalan kaki bergerak menghindar. Hal-hal tersebut tentunya sangat mengganggu kelancaran juga kenyamanan pejalan kaki dalam menggunakan jalur pedestrian, sehingga dilakukan penelitian mengenai kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian di ruang publik kota di kawasan lapangan Dr.Murjani, Banjarbaru 1.2. Pertanyaan Penelitian Dari rumusan permasalahan di atas, maka muncul pertanyaan penelitian yang perlu dijawab dalam penelitian ini, yaitu: 1. Seperti apa tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh pejalan kaki di kawasan lapangan Dr.Murjani, Banjarbaru? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kenyamanan pejalan kaki? 1.3. Tujuan Penelitian Menemukan tingkat kenyamanan pejalan kaki berdasarkan persepsi pejalan kaki di pedestrian kawasan Lapangan Dr. Murjani, Banjarbaru Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian mengenai Kenyamanan Pejalan Kaki pada Jalur Pedestrian di Ruang Publik Kota ini mempunyai manfaat bagi beberapa pihak, baik untuk pemerintah maupun sebagai pengembangan ilmu pengetahuan sebagai dasar menata pedestrian pada ruang publik kota khususnya kawasan Lapangan Dr.Murjani kota Banjarbaru yang tidak terganggu oleh fungsi lain selain aktivitas pejalan kaki Keaslian Penelitian Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian mengenai Kenyamanan Pejalan Kaki pada Jalur Pedestrian di Ruang Publik Kota, Studi Kasus : Lapangan Dr.Murjani, Banjarbaru ini adalah:

4 Tabel 1.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Tahun Judul Isi Penelitian Metode penelitian Hasil Penelitian 1. Ruzetta Hastikawati 2. Yohanes Arditya Samudra Wahyu Wicaksana 2002 Penataan Pedestrian Kawasan Simpang Lima Semarang 2007 Dinamika Pemanfaatan Ruang Pedestrian Sebagai Sarana Publik Pada Penggal Jalan Pemuda Kota Klaten 3. Atri Prautama 2006 Arahan Penataan Jalur Pedestrian Koridor Kota Depok Penggal Jalan Margonda Raya Mengenai perkembangan tata guna lahan dan berkurangnya kualitas pedestrian akibat kegiatan PKL. Mengamati berkurangnya kualitas pedestrian sebagai ruang publik linier pada penggal/ruas jalan.. Mengamati fungsi jalur pedestrian pada koridor jalan yang kualitasnya berkurang akibat kegiatan PKL. Rasionalistik Deduktif Kuantitatif Behavior mapping Place centre map. Rasionalistik deduktif Makin besar pemanfaatan ruang yang digunakan, makin tinggi pula tingkat kepadatan ruang. Kecenderungan konflik kepadatan ruang akibat interaksi berbagai jenis pengguna dalam satu ruang karena setting fisik ruang mendukung kenyamanan dan aksesibilitas kegiatan. Beberapa fenomena yang menunjukkan adanya keterkaitan antara aktivitas yang terjadi di jalur pedestrian dengan lingkungan pertokoan yang ada di belakangnya. Terdapat beberapa aspek yang membentuk karakter kegiatan di jalur pedestrian, diantaranya adalah aspek fisik dan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu jalur pedestrian yang nyaman/terlindungi dari panas, bebas dari setting yang mengganggu pergerakan, perluasan ruang gerak serta dapat sebagai penggerak aktivitas. 4

5 4. Fabri Fideri 2008 Kualitas Jalur Pedestrian Sebagai Ruang Publik Berdasarkan Persepsi Masyarakat 5. Deazaskia Prihutami 6. Febrina Murniaty S.King 2008 Ruang Publik Kota yang Berhasil 2016 Kenyamanan Pejalan Kaki pada Jalur Pedestrian di Ruang Publik Kota, Studi Kasus Lapangan Dr.Murjani Banjarbaru Mengamati perubahan fisik dan aktivitas yang mengakibatkan pergeseran fungsi dan kualitas ruang pedestrian. Membahas mengenai bentuk ruang publik yang bisa dikategorikan berhasil. Sebuah ruang publik harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dianggap berhasil dan sukses dalam mendukung keberlangsungan hidup masyarakatnya Membahas mengenai sejauh mana tingkat kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian di Lapangan Dr.Murjani dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi berkurangnya kenyamanan pejalan kaki. Deskriptif deduktif kualitatif. Terdapat variasi persepsi masyarakat dalam menilai kualitas jalur pedestrian. Persepsi lebih didominasi oleh persepsi negative dan menunjukkan bahwa masyarakat menilai kualitas pedesreian pada lokasi penelitian kurang berkualitas/mengalami penurunan kualitas. Studi literatur Kebutuhan ruang gerak diikuti dengan kebutuhan interaksi antar manusia. Jumlah ruang publik di kota besar tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan dengan bijaksana. Walaupun begitu, masyarakat memiliki penghargaan yang cukup tinggi terhadap ruang terbuka Person Center Map Kecenderungan Pendapat Responden Bahwa tingkat kenyamanan pada Jalur pedestrian di Lapangan Dr.Murjani saat ini belum bisa dikatakan nyaman. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya tingkat kenyamanan, baik faktor langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan beberapa konsep perbaikan untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan pejalan kaki di ruang pedestriannya. 5

6 6