BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

TESIS Disusun untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Derajat Magister Pendidikan Sains Program Studi Magister Pendidikan Sains

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

(Penelitian dan Pengembangan Materi Pencemaran Lingkungan Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji coba lapangan dilakukan di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari tahap persiapan sampai selesainya tahap pelaksanaan yaitu pada bulan Februari 2015 sampai Oktober 2015. Waktu penelitian disajikan pada Tabel 3.1. Tabel. 3.1 Waktu Penelitian No Tahapan Waktu Pelaksanaan 2015 Pelaksanaan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Seminar Proposal 4 Penyusunan Instrumen 5 Validasi Instrumen 6 Izin Penelitian 7 Pengambilan Data 8 Pengolahan Data 9 Penyusunan Laporan 10 Ujian Komprehansif B. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengembangan R&D (Research and Development) merujuk pada model Borg & Gall (1983) yang sudah termodifikasi, meliputi sepuluh tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) desain produk awal; 4) uji coba 51

52 permulaan; 5) revisi terhadap produk utamal; 6) uji coba lapangan terbatas; 7) revisi produk opersional; 8) uji lapangan operasional; 9) revisi produk akhir; 10) penyebaran dan implementasi. C. Prosedur Pengembangan Penelitian pengembangan merujuk pada model Borg and Gall (1983) yang sudah termodifikasi, akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam prosedur pengembangan yang mencakup semua kegiatan pengambilan data untuk analisis kebutuhan. Penelitian dan pengumpulan informasi terdiri dari dua kegiatan utama yaitu studi literatur (studi pustaka dan hasil penelitian terdahulu) dan studi lapangan. Studi literatur mencakup kegiatan mengkaji literatur, khususnya teori-teori dan konsep-konsep yang relevan berkaitan dengan pengembangan model SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping.. Studi lapangan dilakukan melalui observasi di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain: 1) Analisis Kurikulum; 2) Analisis pemenuhan 8 SNP di SMA Negeri1 Nogosari Boyolali; 3) Analisis nilai UN Tahun Pelajaran 2013/2014 untuk menentukan materi yang digunakan dalam penelitian pengembangan; 4) Analisis pengamatan proses pembelajaran terhadap guru dan siswa di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali; 5) Analisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS terhadap potensi pemberdayaan literasi lingkungan; 6) Analsiis literasi lingkungan siswa di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali; dan 7) Analisis bahan ajar terhadap potensi pemberdayaan literasi lingkungan. 2. Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang akan dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi identifikasi aspek yang terdapat dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), selanjutnya mendefinisikan bidang/ruang lingkup materi yang akan disampaikan yang

53 dirujuk dari kurikulum, silabus, dan RPP materi pencemaran, dan menyusun desain produk model pembelajaran biologi. 3. Desain Produk Awal Pada tahap ini dilakukan pengembangan bentuk produk awal (delevop preliminary from of product) atau draft 1. Pengembangan draft 1 meliputi penyusunan instrumen perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS. Selain itu dilakukan penyusunan prototipe model pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi landasan teori, sintaks model, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring. 4. Tahap Validasi Produk Awal Model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping yang dihasilkan akan diuji validitasnya melalui tahap validasi produk awal. Penilaian dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validator ahli materi yaitu Bapak Alanindra Saputra, M.Sc., yang merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berkualifikasi S2 dan validator ahli pembelajaran biologi yaitu Bapak Prof. Dr. Maridi M.Pd., yang merupakan Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret yang berkualifikasi S3. Serta dua orang praktisi yaitu Bapak Khoiril Nur Aslam, S.Pd., dan Ibu Siti Prihatin, M.Pd. Praktisi yang akan menjadi validator berkualifikasi S2 dan merupakan guru biologi di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Validator ahli dan praktisi pendidikan akan menilai kelayakan model pembelajaran yang akan dikembangkan beserta instrumen pembelajaran yang meliputi RPP, LKS, soal tes hasil belajar kognitif, lembar observasi psikomotor dan lembar observasi afektif. Hasil penilaian dan masukan yang diberikan oleh ahli dan praktisi direvisi sehingga menghasilkan draft 1. 5. Revisi Produk Awal Revisi produk awal dilakukan setelah validasi ahli materi dan ahli pembelajaran terkait pengembangan model pembelajaran dan materi, sehingga

54 mendapatkan bahan pertimbangan untuk memperbaiki produk awal mengenai model pembelajaran yang dikembangkan. 6. Uji Coba Lapangan Terbatas Uji coba terbatas dimaksudkan untuk mengetahui cara untuk menggunakan dan mengetahui kekurangan-kekuranagn yang terdapat pada produk yang dikembangkan tersebut sebelum diujicobakan secara lebih luas dalam proses pembelajaran di kelas pada uji coba lapangan. Subyek yang digunakan adalah 10 orang siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Sampel siswa yang digunakan merupakan siswa yang belum pernah diajarkan tentang materi pencemaran lingkungan. Data yang diuji coba secara terbatas ini meliputi pemberian angket, kuisioner dan wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap model. 7. Revisi Produk Kedua Setelah uji coba terbatas selesai dilakukan, dilakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan yaitu model dan perangkat pembelajaran sehingga diperoleh produk yang lebih baik untuk digunakan pada uji coba lapangan. Perolehan data pada uji terbatas merupakan bahan perbaikan untuk dilakukan revisi II. Revisi II tersebut berisi tentang masukan atau saran yang diberikan oleh siswa dalam uji coba terbatas. Data diperoleh dari pemberian angket, kuisioner dan wawancara mengenai respon dan tanggapan siswa terhadap model yang dikembangkan. Masukan atau saran dari siswa digunakan untuk memperbaiki model dan perangkat pembelajaran sebelum diuji skala yang lebih luas yaitu uji lapangan. Perbaikan yang dilakukan pada revisi II tersebut kemudian akan menghasilkan draft III. 8. Uji Lapangan Operasional Desain penelitain yang digunkan dalam uji coba lapangan ini adalah design one group pretest posttest design (Sugiyono, 2012). Data yang diperoleh dalam uji coba lapangan berupa data penilaian terhadap kelayakan model pembelajaran, efektivitas model pembelajaran, dan hasil nilai literasi

55 lingkungan siswa. Berbagai data dan masukan dalam uji coba lapanagn dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk revisi III. 9. Revisi Produk Akhir Revisi produk tahap III dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan operasional. Setelah revisi dan penyempurnaan dilakukan, maka akan diperoleh produk berupa model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping yang disertai perangkat pembelajaran meliputi RPP dan LKS. 10. Penyebaran dan Implementasi Penyebaran dan implementasi produk merupakan tahap akhir dari uraian langkah penelitian dan pengembangan Borg & Gall (1983). Diseminasi dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada sekolah yang bukan merupakan tempat uji coba lapangan. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan produk kepada guru-guru biologi. D. Uji Coba Produk Produk yang dikembangkan yaitu model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping perlu dilakukan uji coba yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data, sehingga diketahui efektivitas dan keunggulan dari produk yang dihasilkan. 1. Desain Uji Coba Produk a. Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dimaksudkan untuk mengetahui cara untuk menggunakan dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada produk yang dikembangkan tersebut sebelum diujicobakan secara lebih luas dalam proses pembelajaran di kelas pada saat uji coba lapangan. Angket kelayakan model beserta perangkat pembelajaran, kuisioner dan wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap model merupakan data yang diperoleh dari hasil uji terbatas ini. Selanjutnya berdasarkan data dan masukan yang diperoleh dari uji terbatas kemudian dijadikan sebagai

56 bahan perbaikan untuk revisi II yang akan menghasilkan draft III. Pada uji coba lapanagn digunakan draft III tersebut. b. Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping; (2) mengetahui efektivitas model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping terhadap literasi lingkungan; dan (3) megetahui peningkatan literasi lingkungan siswa. Desain penelitain yang digunakan dalam uji coba lapangan ini adalah design one group pretest posttest design (Sugiyono, 2012), dengan menggunakan satu kelas eksperimen (kelas model) yaitu kelas yang diterapkan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping. Pada masing-masing kelas dilakukan pemberian pretest dilanjutkan dengan posttest pada kelompok tersebut. Desain penelitian tersebut dapat disajikan pada Tabel 3. 2 Tabel. 3.2 Rancangan Penelitian One Group Pretest Posttest Design Kelompok Pretest Posttest Eksperimen O 1 O 2 Sumber: Sugiyono (2012). Keterangan: O 1 O 2 : Tes awal yang diberikan kepada kelompok eksperimen : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen Perolehan data dalam tahap uji coba lapangan adalah sebagai berikut: 1) data hasil nilai literasi lingkungan yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest; 2) data keterlaksanaan sintaks pembelajaran; 3) data angket kelayakan model; dan 4) data angket tanggapan siswa terhadap model. Data dan saran dalam uji coba lapangan dilakukan perbaikan untuk revisi III. Produk yang diperoleh setelah dilakukan revisi dan penyempurnaan adalah berupa model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping pada materi Pencemaran Lingkungan.

57 2. Subyek Penelitian a. Validasi Ahli Subyek uji coba dilakukan oleh dua orang ahli yaitu ahli materi pencemaran lingkungan dan ahli pembelajaran. Setelah itu validasi juga dilakukan oleh dua orang guru sebagai praktisi. Ahli yang menjadi validator berkualifikasi minimal S2 dibidangnya dan dilakukan oleh Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta ataupun guru senior. b. Uji Coba Skala Kecil Subyek yang digunakan dalam uji coba kelompok kecil adalah 10 orang siswa yang berasal dari kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. c. Uji Coba Lapangan Subyek yang digunakan dalam uji coba lapangan adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Populasi yang digunakan adalah semua siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Sampel dalam uji coba lapangan dipilih secara cluster random sampling. 3. Jenis Data Perolehan data dari penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Data analisis kebutuhan b. Data hasil validasi ahli dan praktisi pendidikan c. Data hasil uji coba terbatas d. Data hasil uji coba lapangan 4. Instrumen Pengumpulan Data Aspek yang diukur, instrumen yang digunakan, data yang diperoleh dan respondennya disajikan pada Tabel 3.3.

58 Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Target Teknik Instrumen Subyek Waktu Analisis Angket kebutuhan. kuisioner Penilaian ahli terhadap model. Tingkat keterlaksanaan sintaks. Nilai literasi lingkungan. Angket, Lembar Observsai, Waawancara. Lembar Observasi. Lembar Observasi. Form Validasi. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks. Guru dan Siswa Ahli dan Praktisi. Siswa dan Guru. Sebelum Pengembangan. Sebelum uji coba produk. Saat uji terbatas dan uji lapangan. Test Soal test Siswa Di akhir pembelajaran. E. Analisis Data Penelitian 1. Data Analsiis Kebutuhan Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang analisis kebutuhan pada studi pendahuluan dan pengumpulan informasi. Angket dan wawancara dideskripsikan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan. 2. Data Penilaian Ahli Data penilaian ahli dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Ketetapan yang digunakan untuk hasil perhitungan persentase dalam pengambilan keputusan seperti disajikan pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Ahli Nilai Konversi Angka Katagori 81-100 A : Sangat Baik 61-80 B : Baik 41-60 C : Cukup 20-40 D : Kurang Sumber : Suwardi (2009).

59 3. Uji Coba Lapangan Pada tahap uji coba lapangan, analisis data meliputi nilai hasil literasi lingkungan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh pembelajaran menggunakan model SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping pada materi pencemaran lingkungan terhadap literai lingkungan siswa. Sebelum dilakukan uji menggunakan paired sample t-test, perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Namun sebelum dilakukan uji beda dilakukan uji efektivitas terlebih dahulu dengan menghitung peningkatan litearsi lingkungan siswa menggunakan teknik normalized gain atau sering disebut gain score. 1) Gain Ternormalisasi Gain ternormalisai adalah teknik analisis untuk mengetahui tingkat kenaikan hasil belajar siswa. Gain ternormalisasi dapat dihitung dengan rumus berikut: Keterangan : <g> = gain ternormalisasi Interpretasi nilai gain ternormalisasi menurut Hake (1998) dapat disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Gain Ternormalisasi Nilai <g> Kriteria <g> 0,7 Tinggi 0,7 > <g> 0,3 Sedang <g> < 0,3 Rendah Sumber : Mulzer (2002). 2) Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Menurut Budiyono (2004) uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel penelitian berasal dari populasi yang normal atau tidak. Mengevaluasi H 0 yang menyatakan data tidak mengikuti distribusi normal digunakan uji normalitas menggunakan

60 Kolmogorv-Smirnov pada program SPSS 17 dengan menentukan taraf signifikansi p (p-value) = 0,05. Hipotesis untuk uji normalitas adalah: H 0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign> 0,05), maka H 0 diterima. b) Uji Homogenitas Budiyono (2004) menyatakan bahwa uji homogenitas digunakan untuk menguji sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen, untuk mengetahui homogenitas variasi digunakan uji levene-test. Tes ini mengasumsikan bahwa sampel uji yang berbeda berasal dari populasi yang sama meskipun memiliki mean yang berbeda, akan tetapi memiliki variansi sama. Hipotesis yang diajukan untuk tes kesamaan variansi ini adalah: H 0 = sampel berasal dari variasi yang sama (homogen). H 1 = sampel tidak berasal dari variasi yang sama (tidak homogen). Ketentuan uji yaitu H diterima jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign > 0,05), maka H 0 diterima. c) Uji Paired Sample T-Test Uji paired sample t-test meruapakan uji beda dua sampel berpasangan namun megalami perlakuan yang berbeda. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua variabel yang berpasangan (dependent). Hipotesis yang diberikan untuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H 0 = Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping adalah sama.

61 H 1 = Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping adalah berbeda. Ketentuan uji yaitu jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign > 0,05), maka H 0 diterima.