STUDI KRITIS ATAS UJI KECUKUPAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIKA II IT

STATISTIKA II IT

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO)

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION

PENGENDALIAN MUTU BERAT PRODUKSI PT. SEMEN PADANG MENGGUNAKAN BAGAN KENDALI MEDIAN ABSOLUTE DEVIATION (MAD) PADA DATA TIDAK NORMAL

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

BAB 9 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

The Central Limit Theorem

UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL

Analisis Sistem Antrian di Plasa Telkom Solo dengan Metode Simulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEBARAN PENARIKAN CONTOH (SAMPLING DISTRIBUTION)

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

BAB III UJI STATISTIK DAN SIMULASI. Menggunakan karakteristik dari distribusi tersebut dan transformasi / = ( ) (3.1.1) / = ( ) (3.1.

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Statistik Bisnis. Week 9 Confidence Interval Estimation

Sebaran Peluang kontinyu Sebagian besar kegiatan di alam ini mengikuti sebaran kontinyu Salah satu sebaran kontinyu adalah sebaran normal. Sebaran nor

Randy Toleka Ririhena, Nur Salam * dan Dewi Sri Susanti Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat ABSTRACT

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

BAB II LANDASAN TEORI

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Statistik Bisnis 1. Week 9 Discrete Probability

STATISTIK PERTEMUAN VII

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau disebut Quasy experiment. Karena pada penelitian ini peneliti hanya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF 1 (MI) KODE / SKS: KK / 2 SKS

Pertemuan Ke Pengujian hipotesis mengenai rata-rata Nilai Statistik Uji. Wilayah Kritik

PENGUKURAN WAKTU KERJA PEMBUATAN KANOPI PADA MUTIARA GYPSUM SANGATTA. Sapta Erna Kumala 1

PENGARUH PEMBERIAN KOMENTAR PADA ULANGAN HARIAN SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Praktikum Pengujian Hipotesis

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI 2013 MODUL IV PENGUJIAN HIPOTESIS

Ukuran Statistik Bagi Data

STK 511 Analisis statistika. Materi 4 Sebaran Penarikan Contoh

Apa itu suatu Hypothesis?

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

PRODUKTIVITAS DAN KETERLAMBATAN PRODUKSI TIANG PANCANG DAN TIANG LISTRIK PADA PERUSAHAAN X DENGAN MPDM

EPSIKER LABORATORY 2016

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

SEBARAN PENARIKAN SAMPEL LOGO

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Percobaan

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG ( REPEATED MEASURES )

5/3/2012. Objective. Objective STATISTIKA DALAM HIDROLOGI STATISTIKA DALAM HIDROLOGI STATISTIKA DALAM HIDROLOGI

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

Inferensia Statistik parametrik VALID?? darimana sampel diambil

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL DENGAN ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES

Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos

Statistika Farmasi

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

PERBANDINGAN PETA KENDALI ATRIBUT DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DI PT ARIKA KHARISMA AGUNG. Muhlis M. Asri, Annisa, Muh.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DASAR Kode : EK11. B230 / 3 Sks

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF (TK) KODE / SKS: KD / 2 SKS

PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

UJI HIPOTESIS DUA SAMPEL. Chapter 11

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

MA2081 STATISTIKA DASAR. Utriweni Mukhaiyar 1 November 2012

By SRI SISWANTI NIM

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Sebaran (Distribusi) Peluang teoritis Peubah Acak : Statistik Sample, misal Rata-rata dan proporsi sample Hasil semua kemungkinan Sample dg ukuran yg

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

Estimasi dan Confidence Interval

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

IMPLEMENTASI FUZZY TERHADAP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBIAYAAN PENGAJUAN KREDIT BARANG.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

Transkripsi:

STUDI KRITIS ATAS UJI KECUKUPA DATA Budi Aribowo 1 ABSTRACT Data proficiency test that often used in research, especially in ergonomic and working system design to determine whether the number of the sample was sufficient or not, basically did not have a strong foundation. It was happened because the calculation of the used model was applied for population having determination that the value must be bigger than the value of n sample that searching from the calculation result. That means, the data that was taken should be always sufficient. Therefore, it is better if the term Data proficiency test is avoided and replaced with the term of the number of needs sample or any other term having the same meaning. Keywords: critical study, data proficiency test ABSTRAK Uji kecukupan data yang sering digunakan pada kegiatan penelitian, terutama pada bidang Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja untuk menentukan jumlah sampel yang diambil cukup atau tidak, pada dasarnya tidak memiliki landasan yang cukup kuat. Hal itu karena penggunaan model perhitungannya adalah digunakan untuk populasi yang telah ditentukan yang nilainya harus lebih besar dari nilai sampel n yang dicari dari hasil perhitungan. Dengan demikian artinya, data yang diambil seharusnya akan selalu cukup. Oleh karena itu, sebaiknya istilah uji kecukupan data dihindari dan diganti dengan istilah jumlah sampel seharusnya atau pun istilah lain yang semakna. Kata kunci: studi kritis, uji kecukupan data 1 Laboratorium Jurusan Teknik Industri, Universitas Bina usantara Jl. K.H. Syahdan o. 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480 Telp. 01-5345830 ext. 179, Fax: 01-530044 e-mail: budiaribowo@binus.ac.id/budiaribowo@yahoo.com 8 IASEA, Vol. 8 o. 1, April 007: 8-87

PEDAHULUA Di dalam melakukan pengukuran terhadap suatu data yang sifatnya kontinu, misalkan dalam hal ini mengukur waktu, panjang, berat, dan lainnya, pada suatu objek penelitian maka perlu dipahami kaidah atau metode pengambilan sampel dari suatu populasi. Secara garis besar, hal yang dibahas dalam kaidah atau metode pengambilan sampel, yaitu adalah bagaimana keterwakilan sampel terhadap populasi dan berapa jumlah sampel harus diambil sehingga penelitian yang dilakukan memiliki kualitas yang cukup baik. Pada peelitian kali ini, pembahasan akan difokuskan pada pengambilan data yang sifatnya kontinu dan seberapa besar data yang seharusnya diambil serta keterkaitannya dengan uji kecukupan data yang sering digunakan dalam penelitan. Pada dasarnya, uji kecukupan data tidak dikenal pada bidang ilmu yang lain, kecuali pada bidang ilmu Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Hal itu terbukti bahwa hanya buku yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Kerja sajalah yang mencantumkan uji kecukupan data, itu pun juga dengan catatan khusus. amun, dari pengamatan secara umum dari penelit, uji kecukupan data ini telah merambah ke bidang lainnya sehingga membuat kerancuan yang cukup signifikan dalam proses pengambilan sampel terhadap populasi. PEMBAHASA Studi Kritis Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data sering digunakan di bidang Perancangan Kerja dan Ergonomi, terutama pada kegiatan praktikum pengambilan waktu siklus dan konsepnya sendiri ditulis di beberapa buku, seperti pada buku Motion And Time Study Design And Measurement of Work oleh Barnes (1980) dan Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu oleh Sritomo (000). Konsep itu diawali dengan model statistika berikut ini: σ σ x = (1) n Studi Kritis (Budi Aribowo) 83

Dan σ x, didefinisikan sebagai standard deviation of distribution of averages (Barnes, 1980) atau penyimpangan standar dari distribusi rata-rata (Sritomo, 000) dan σ didefinisikan sebagai standar deviation of the universe for a given element (Barnes, 1980) atau penyimpangan standar dari populasi untuk elemen kerja yang ada (Sritomo, 000), serta n didefinisikan sebagai actual number of observations of the element (Barnes, 1980) dan jumlah pengamatan untuk elemen kerja diukur (Sritomo, 000). Secara statistika dikatakan bahwa bila semua kemungkinan sampel acak berukuran n dari suatu populasi terhingga berukuran atau populasi tak hingga dengan nilai tengah μ dan varian σ maka nilai tengah sampel x akan menyebar menghampiri sebaran normal dengan simpangan baku σ x = σ n (Walpole, 1990) Jadi, berdasarkan keterangan Walpole (1990) yang dimaksud dengan n adalah sampel yang diambil, baik dari populasi terhingga berukuran maupun populasi yang tak hingga atau yang tidak diketahui jumlahnya. Berikutnya, model statistika yang digunakan oleh Barnes (1980) adalah sebagai berikut. σ = Σ( xi μ ) i= 1 () Hal yang paling penting untuk dicatat bahwa Barnes (1980) maupun Sritomo (000) tidak mendefinisikan apa yang dimaksud dengan nilai pada model () tersebut. Sementara Walpole (1990) menjelaskan bahwa ragam populasi terhingga x1, x,..., x didefinisikan sebagai berikut. σ Σ( xi μ ) i 1 = = (3) Dengan demikian, menurut Walpole (1990) yang dimaksud dengan pada model (3) di atas jumlah populasi terhingga dan itu sama artinya nilai yang dimaksud pada model () juga adalah jumlah populasi yang bisa dihitung. Dengan mengasumsikan 0,05 x = σ x, Barnes (1980) mengkombinasikan model (1) dan model () dan kemudian didapatkan: n 40 ( ΣX ( ΣX ) = (4) ΣX ) 84 IASEA, Vol. 8 o. 1, April 007: 8-87

Dari model (4) tersebut dapat dilihat bahwa terdapat nilai n yang di awal telah dijelaskan bahwa hal tersebut adalah nilai sampel dan nilai adalah nilai populasi terhingga. Secara logika pengambilan sampel dari suatu populasi maka nilai n tidak akan pernah melewati nilai. Artinya, jika dibawa kepada permasalahan uji kecukupan data maka jika menggunakan model (4) pasti data yang diambil akan selalu cukup. Hal lainnya yang menjadi fokus perhatian adalah jika memang bermaksud mengasumsikan nilai adalah sebagai populasi maka seharusnya nilai yang digunakan untuk pengolahan data adalah nilai bukan nilai n. Hal itu karena walau bagaimana pun, karakteristik populasi (terhingga) akan lebih mewakili suatu nilai, misalnya rata-rata, varian, atau pun yang lainnya dibandingkan dengan sampelnya dan itu merupakan kaidah yang umum. Demikian pula yang patut dicatat juga adalah dalam menentukan jumlah atau populasi terhingganya menggunakan model (4) maka dasar penentuannya akan mengalami kesulitan karena biasanya pada objek penelitian di lapangan, jumlah populasinya tidak terhingga. Menentukan Jumlah Sampel untuk Data Kontinu Salah satu usulan yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah teori tentang jumlah ukuran sampel bagi pendugaan μ (Walpole, 1990). Dijelaskan bahwa bila x digunakan untuk menduga μ maka dapat dipercaya (1-α) 100% bahwa kesalahannya tidak akan melebihi nilai tertentu e bila ukuran sampelnya (n) diambil sebesar: n z. σ α = ( ) (5) e Bila menyelesaikan persamaan itu untuk ukuran n, semua pecahan harus dibulatkan ke bilangan bulat berikutnya yang lebih besar. Dengan selalu mematuhi aturan itu maka dapat diyakini bahwa tingkat kepercayaannya tidak pernah jatuh di bawah (1-α) 100%. Sesungguhnya, model (5) boleh digunakan hanya apabila diketahui ragam populasi atau standar deviasi yang akan diambil sampelnya. Bila informasi itu tidak ada maka suatu sampel awal sebesar n>9 dapat diambil untuk memberikan dugaan bagi σ dan kemudian dapat ditentukan berapa kira-kira pengamatan yang diperlukan sehingga memperoleh derajat ketelitian yang dikehendaki. Studi Kritis (Budi Aribowo) 85

ilai σ juga dapat diduga dengan pendugaan R dan nilai R adalah ratarata range yang diperoleh dari range setiap subgrup pengamatan yang telah dibuat dan d hubungannya ada dalam tabel berikut: Tabel 1 Pendugaan bagi ilai σ (Grant, 1988) Jumlah Pengamatan d dalam Subgrup 1,18 3 1,693 4,059 5,36 6,534 7,704 8,847 9,970 10 3,078 Kelebihan lain dari model (5) tersebut adalah peneliti dengan mudah menentukan tingkat keyakinan (confidence level) dan tingkat ketelitiannya (error) atau jika memang jumlah pengamatan atau jumlah sampelnya terbatas maka secara fleksibel pula tingkat keyakinan atau tingkat ketelitian diperoleh. Kaidahnya adalah semakin besar tingkat keyakinan maka jumlah sampel semakin besar jika diasumsikan error-nya konstan dan sebaliknya, semakin kecil tingkat ketelitian maka jumlah sampelnya semakin besar jika diasumsikan nilai α konstan. 86 IASEA, Vol. 8 o. 1, April 007: 8-87

PEUTUP Model uji kecukupan data, yaitu model (4) yang telah digunakan dalam banyak kegiatan penelitian penarikan sampel dari suatu populasi, sebaiknya penggunaannya dibatasi, yaitu hanya pada populasi yang telah ditentukan jumlahnya atau pada populasi yang terhingga. Dan juga penggunaan kata uji kecukupan data sebaiknya dihindari karena uji itu tidak dikenal dalam literatur statistik sebagai induk bagi model uji kecukupan data dan Barnes (1980) sendiri pun memberikan judul bab pada bukunya tentang uji kecukupan data ini dengan judul formula for determining number of observation. Untuk penelitian dengan populasi tak hingga maka model (5) yang dicatat oleh Walpole (1990) sangat tepat digunakan, di samping itu model tersebut memberikan kemudahan fleksibilitas yang cukup tinggi dalam menentukan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian. DAFTAR PUSTAKA Barnes, Ralph M. Motion and Time Study. 1980. Jhon Wiley & Son. Printed in the Republic of Singapore. Grant, Eugene L. dan Richard S. Leavenworth. 1988. Pengendalian Mutu Statistis Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Walpole, Ronald E. 1990. Pengantar Statistika. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia. Wignjosoebroto, Sritomo. 000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Surabaya: Guna Widya. Studi Kritis (Budi Aribowo) 87