ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN MOBIL DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH BELANJA ONLINE TERHADAP PERILAKU PERJALANAN BELANJA

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

ABSTRAK. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh product customization (X 1 ) dan

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

ANALISIS PENGARUH ONLINE SHOPPING TERHADAP PERILAKU PERJALANAN BELANJA MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur OEM. Mobil ini ditampilkan pertama kali di Indonesia pada

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN MOBIL PRIBADI DI KOTA BANDUNG

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

PERBEDAAN FASILITAS PARKIR UNTUK MENDORONG MAHASISWA BERKENDARA BERSAMA KE KAMPUS

GREEN TRANSPORTATION

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 60 orang, untuk karyawan divisi keuangan berjumlah 20 orang dan

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Konsumsi dan Perilaku Konsumen dalam Penggunaan Energi BBM untuk Kendaraan Bermotor di Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2

BAB IV INTEPRETASI DATA

PENGARUH E-SERVICESCAPE TERHADAP KEPERCAYAAN DAN NIAT PEMBELIAN PADA TOKO ONLINE ZALORA. Oleh : FUMIKO JOVITA

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. xxi. Halaman DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxix

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA FAKTOR PEMBENTUK PERMINTAAN TRANSPORTASI SEPEDA DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) STUDI KASUS KOMUNITAS BIKE TO WORK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERCEIVED VALUE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LAMPU HEMAT ENERGI MEREK ACR DI SURABAYA TESIS

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)

PENGARUH SERVICE ENCOUNTER QUALITY DAN SERVICE QUALITY TERHADAP SATISFACTION DAN REVISIT INTENTIONS PADA KONSUMEN RANCH MARKET DI SURABAYA SKRIPSI S-1

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Cicilia Retno Monika Sari NPM : Jurusan : Manajemen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI BANDAR LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan untuk mahasiswa. Penelitian di laksanakan bulan Mei sampai Juni 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Disusun oleh: VENNY PRADANA B

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

Transkripsi:

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN MOBIL DI INDONESIA Muhammad Ferdi Noor Miza Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM Jln. Grafika 2, Kampus UGM, Yogyakarta, 55281 Telp: (0274) 545675 muhammadferdynmiza@gmail.com; Rizky Maulana Akbar Silaban AlumniJurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM Jln. Grafika 2, Kampus UGM, Yogyakarta, 55281 Telp: (0274) 545675 rizkymaulanakbar@gmail.com Muhammad Zudhy Irawan Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik - UGM Jln. Grafika 2, Kampus UGM, Yogyakarta, 55281 Telp: (0274) 545675 zudhyirawan@ugm.ac.id Abstract The transition to alternative-fueled cars and government policies regarding restrictions on the use of fossilfueled cars are some attempts to reduce fuel subsidy and reduce carbon emissions which can damage the environment. The purpose of this study is to find the effect of government's policy on the purchase of new cars in the future. This study used Structural Equation Modeling (SEM). Questionnaires were distributed in Jakarta, Surabaya and Yogyakarta, in which 375 samples were obtained but 70 samples could not be used because they did not meet the criteria. The variables used were 5 exogenous latent variables and 2 endogenous latent variables. Two scenarios were conducted to reduce the purchase of conventional cars. The most effective scenario was by implementinglow fuel subsidies, rationing fuel purchase, increasing the number of fuel stations, and also implementingacompetitivepriceand tax for alternative-fueled cars, compared to conventional cars. These scenarios will result inthe reduction of conventional car purchase by 4% in 5 years and 35% within the next 15 years. Keywords : car purchasing, government policy, structural equation modeling Abstrak Peralihan mobil berbahan bakar alternatif dan kebijakan pemerintah mengenai pembatasan penggunaan mobil berbahan bakar minyak merupakan langkah-langkah untuk mengurangi anggaran subsidi minyak dan mengurangi emisi karbon yang dapat merusak lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh kebijakan terhadap rencana pembelian mobil baru di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Data kuisioner disebarkan di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta dan diperoleh 375 sampel namun 70 sampel tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi kriteria. Variabel yang digunakan adalah 5 variabel laten eksogen dan 2 variabel laten endogen. Dilakukan 2 skenario untuk mengurangi pembelian mobil konvensional. Skenario yang paling efektif adalah dengan subsidi BBM yang kecil, dilakukan penjatahan pembelian BBM, memperbanyak stasiun pengisian serta selisih harga dan biaya pajak mobil alternatif dan konvensional yang kompetitif. Skenario tersebut akan menghasilkan pengurangan rencana pembelian mobil konvensional sebesar 4% dalam 5 tahun dan 35% dalam 15 tahun kedepan. Kata Kunci: pembelian mobil, kebijakan pemerintah, model persamaan struktural PENDAHULUAN Sektor Transportasi memliki tanggung jawab yang besar terhadap efek dari dampak emisi gas rumah kaca yang terjadi hampir diseluruh dunia khususnya di negara-negara dengan penggunaan kendaraan berbakan bakar minyak sebagai penunjang sektor

transportasinya.akibatnya negara-negara dengan sistem transportasi yang sudah maju memiliki perhatian dan strategi khusus terhadap penggunaan kendaraan konvensional (CV) sebagaimana di Uni Eropa hal ini menjadi titik fokus utama dan strategi yang berkelanjutan dalam pengembangan sektor transportasi. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki jumlah pertumbuhan mobil penumpang di jalanan pada tahun 2013 sebesar 10.932.108 unit (Gaikindo, 2014). Namun sayangnya dari jumlah tersebut hampir seluruhnya merupakan kendaraan berbahan bakar minyak (CV). Melihat hal ini, perlu dilakukan transisi penggunaan CVs ke kendaraan dengan bahan bakar selain minyak dan peran pemerintah terhadap kebijakan yang berkaitan dengan pengurangan penggunaan CVs. Karena hal ini, makalah ini bertujuan untuk mengetahui prioritas kendaraan yang diminati masyarakat diantaranya yaitu kendaraan dengan bahan bakar listrik, gas, dan hybrid terhadap kombinasi skenario kebijakan yang paling efektif dalam menekan pembelian CVs di masa yang akan datang. STUDI PUSTAKA Konsep kebijakan energi nasional menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terdapat tiga prinsip dasar kebijakan energi nasional. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah ketersediaan energi, pemanfaatan energi dan keterjangkauan masyarakat. Arah kebijakan energi nasional di Indonesia tertulis pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014. Kebijakan-kebijakan energi nasional yang terdapat dalam peraturan tersebut terdiri dari: 1. Kebijakan utama, yaitu: (a) Ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional, (b) Prioritas pembangunan dan pengembangan energi, (c) Pemanfaatan sumber daya energi nasional dan (d) Peningkatan cadangan energi nasional. 2. Kebijakan pendukung, yaitu: (a) Konservasi energi, konservasi sumber daya energi dan diversifikasi energi,(b) Lingkungan hidup dan keselamatan, (c) Harga, subsidi dan insentif energi, (d) Infrastruktur dan akses untuk masyarakat terhadap energi dan industri energi,(e) Penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi energi, dan (f) Kelembagaan dan pendanaan. Faktor yang mempengaruhi perilaku pemilihan mobil Pemilihan mobil yang dilakukan oleh pengguna biasanya didasarkan pada bagaimana bisa memberikan pemanfaatan maksimal (maximal utility) atas sejumlah biaya yang telah dibayarkan. Itulah mengapa pemilihan moda angkutan (secara individu maupun kolektif) bukanlah sesuatu yang statis atau kebetulan, artinya banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kecepatan dan waktu perjalanan, usia pengguna, status sosial dan lain-lain.secara lebih lengkap, Tamin (2000) menjelaskan variabel-variabel yang mempengaruhi pilihan moda angkutan, yaitu: 1. Faktor pribadi, meliputi perilaku sosial, kemudahan penggunaan, kenyamanan, keamanan, status sosial dan nilai waktu. 2. Faktor luar atau eksternal di luar pribadi pengguna, meliputi pendapatan penduduk, komunitas aktifitas, jarak perjalanan, kebijakan dan regulasi pemerintah.

Teknik kuisioner stated preference Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik stated preference yang merupakan teknik pengumpulan data mengacu pada pendekatan terhadap pendapat responden dalam menghadapi berbagai pilihan alternatif. Teknik pengumpulan sampel Jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian menggunakan survei, rumus yang digunakan menggunakan proporsi binomunal. Jika besar populasi diketahui, maka dicari dengan menggunakan rumus berikut: = (1) n adalah jumlah sampel minimal yang diperlukan; z adalah nilai pada distribusi normal (untuk α = 0,05 nilai z = 1,96); p adalah proporsi dari populasi; q = 1 p; dan d adalah limit dari error. Konsep model persamaan struktural (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik analisis statistik multivariate yang menganalisis hubungan-hubungan terstruktur. Teknik ini adalah gabungan dari analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hal ini memudahkan peneliti untuk menguji secara simultan rangkaian hubungan dependen yang saling terkait antara variabel terukur dan variabel laten serta hubungan antara variabel laten serta hubungan antara variabel dan variabel lainnya (Hair et al., 2010). METODE PENELITIAN Metode dan lokasi penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah stated preference. Data yang digunakan berupa data sekunder dan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta dengan kriteria responden merupakan orang yang mengambil keputusan untuk membeli mobil baru. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil berjumlah 375 sampel. Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak dengan memperhatikan beberapa kiteria atau yang biasa disebut purposive ramdom sampling. Krteria tersebut antara lain : 1. Responden merupakan orang yang telah mempunyai mobil pribadi 2. Responden berdomisili di Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya. 3. Responden mampu melakukan pembelian mobil baru di masa yang akan datang. Uji validitas dan reliabilitas Uji validitas menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item dan melakukan koreksi terhadap various overlap (nilai koefisien korelasi yang overestimasi). Ketentuan untuk uji validitas sebagai berikut: a. Jika rhitung > rtabel, maka dikatakan valid b. Jikarhitung <rtabel, maka dikatakan tidak valid Nilai r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=305 atau dk=n-2=305-2=303, maka diperoleh r tabel sebesar 0,112. Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala atau skor rentangan. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan koefisien α > 0,6 (Umar, 2003: 209).

Metode analisis data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah SEM (Structural Equation Modeling). Teknik analisis SEM menggunakan program Lisrel 8.8 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan model persamaan struktural antara variabel laten eksogen dan variabel laten endogen pada Tabel 1. Tabel 1Variabel Penelitian Eksogen i Karakteristik Responden (ξ1) ii Perilaku Penggunaan Mobil pada saat ini (ξ2) iii Perilaku pengisian bahan bakar (ξ3) iv Dampak subsidi BBM terhadap perilaku pemilihan kendaraan (ξ4) v Perilaku pembelian mobil baru (ξ4) Endogen i Rencana membeli mobil baru konvensional di masa mendatang (ƞ1) ii Rencana membeli mobil baru alternatif di masa mendatang(ƞ2) Laten Eksogen i Take home pay (X1)dan pendidikan (X2) Konsumsi bahan bakar per bulan per mobil (X3), jarak tempuh rata-rata ii (kilometer) dalam satu hari (X4) dan frekuensi menggunakan mobil dalam satu minggu (X5) Radius SPBU tersedia (X6) dan frekuensi mengisi bahan bakar dalam satu iii bulan (X7) Perubahan pemilihan kendaraan akibat pengurangan subsidi (X9) dan iv akibat penjatahan BBM (X9) Usia penggantian sebuah mobil (X10), selisih harga on the road yang v diinginkan (X11) dan selisih biaya pajak tahunan kendaraan yang diinginkan (X12) Laten Endogen i Rencana membeli mobil baru konvensional di masa mendatang (Y1) ii Rencana membeli mobil baru alternatif di masa mendatang (Y2) Variabel Laten Variabel Teramati HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis karakteristik sampel Data yang diperoleh melalui kuisioner menunjukkan karakteristik responden yang disurvei dan karkateristik perilaku pembelian mobil. Jumlah sampel yang didapat adalah sebanyak 375 responden namun yang digunakan hanya sebanyak 305 responden karena sebanyak 70 sampel tidak memenuhi kriteria sampel. Analisis statistik deskriptif mengenai karakteristik responden dan karakteristik Stated Preference Perilaku Pembelian Mobil seperti ditunjukkan pada tabel 2dan3.

Tabel 2 Karakteristik Responden Karakteristik Responden Total Presentase 1 76 25% 18-24 Tahun 7 2% 2 169 55% Jumlah Anggota Keluarga 25-40 Tahun 121 40% 3 52 17% Usia Berpenghasilan 41-64 Tahun 171 56% 4 7 2% > 64 Tahun 6 2% 5 1 0% Jenis Kelamin Perempuan 56 18% 1 166 54% Laki - laki 249 82% 2 97 32% < Rp. 3.000.000 7 2% Jumlah mobil yang dimiliki 3 34 11% Rp. 3.000.000 - Rp. 4.999.999 70 23% 4 6 2% Take home pay Rp. 5.000.000 - Rp. 6.999.999 122 40% 5 2 1% Rp. 7.000.000 - Rp. 10.000.000 61 20% < Rp. 250.000 24 8% > Rp. 10.000.000 45 15% Rp. 250.000 - Rp. 500.000 103 34% Konsumsi BBM perbulan SD 4 1% Rp. 500.000 - Rp. 750.000 113 37% permobil SMP 9 3% Rp. 750.000 - Rp. 1.000.000 49 16% Pendididikan SMA 54 18% > Rp. 1.000.000 16 5% S1 186 61% < 20 kilometer 39 13% S2 46 15% 20-40 kilometer 121 40% Jarak tempuh rata - rata S3 6 2% 40-60 kilometer 103 34% dalam 1 hari Mahasiswa 6 2% 60-80 kilometer 34 11% TNI/POLRI 7 2% 80-100 kilometer 8 3% PNS 91 30% 1 kali 3 1% Pekerjaan Karyawan Swasta 109 36% 2 kali 30 10% Pengusaha 75 25% Frekuensi menggunakan 3 kali 30 10% Jasa (Advokat, dokter, konsultan) 9 3% mobil dalam 1 minggu 4 kali 25 8% Pensiunan 8 3% 5 kali 204 67% 1 7 2% > 5 kali 13 4% 2 20 7% 1 kali 5 2% Jmulah Anggota 3 98 32% 2 kali 37 12% Frekuensi mengisi BBM Keluarga 4 99 32% 3 kali 87 29% dalam 1 bulan 5 66 22% 4 kali 102 33% 6 15 5% > 5 kali 74 24%

Tabel 3Karakteristik Stated Preference Pembelian Mobil Karakteristik Pemilihan Mobil Jumlah Presentase Radius SPBU tersedia < 2 kilometer 3 1% 2-4 kilometer 17 6% 4-6 kilometer 100 33% 6-8 kilometer 147 48% > 8 kilometer 38 12% Harga BBM Maksimal dalam satu bulan yang diinginkan Jatah BBM maksimal dalam satu bulan yang diinginkan Usia pemakaian mobil maksimal Perbedaan harga on the road minimal yang diinginkan (mobil A memiliki kualitas jauh lebih baik dari mobil B) Perbedaan pajak tahunan minimal yang diinginkan (mobil A memiliki kualitas jauh lebih baik dari mobil B) Rencana membeli mobil baru konvensional dalam 5 tahun mendatang Rencana membeli mobil baru alternatif dalam 5 tahun mendatang Jenis mobil yang menjadi prioritas (Listrik/Gas/Hybrid) Jenis mobil yang menjadi prioritas Rp. 11.000 (tanpa subsidi) 41 13% Rp. 10.000 (subsidi Rp.1000) 60 20% Rp. 9.000 (subsidi Rp.2000) 72 24% Rp. 8.000 (subsidi Rp.3000) 78 26% Rp. 7.000 (subsidi Rp.4000) 54 18% < 26 liter 33 11% 26-50 liter 69 23% 50-100 liter 106 35% 100-150 liter 81 27% > 150 liter 16 5% <6 tahun 2 1% 6-10 tahun 22 7% 11-15 tahun 116 38% 15-19 tahun 152 50% > 19 tahun 13 4% < 10 % Harga A lebih mahal dari B 3 1% 10 20 % Harga A lebih mahal dari B 30 10% 21 30 % Harga A lebih mahal dari B 112 37% 31 40 % Harga A lebih mahal dari B 140 46% Harga A lebih mahal > 40 % dari B 20 7% < 6 % Pajak A lebih mahal dari B 5 2% 6-10 % Pajak A lebih mahal dari B 34 11% 11-20 % Pajak A lebih mahal dari B 110 36% 21-30 % Pajak A lebih mahal dari B 132 43% > 30 % Pajak A lebih mahal dari B 24 8% 0 % (tidak ada rencana membeli) 21 7% 25 % (kecil kemungkinan membeli) 87 29% 50 % (antara membeli dan tidak) 98 32% 75 % (besar kemungkinan membeli) 65 21% 100 % (pasti membeli) 34 11% 0 % (tidak ada rencana membeli) 50 16% 25 % (kecil kemungkinan membeli) 136 45% 50 % (antara membeli dan tidak) 96 31% 75 % (besar kemungkinan membeli) 18 6% 100 % (pasti membeli) 5 2% Listrik 82 27% Gas 78 26% Hybrid 145 48% Bensin 228 75% Solar 77 25%

Hasil uji validitas dan uji reliabilitas Pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuisioner dan data dilakukan dengan bantuan software program statistik SPSS 22. 1. Pengujian Validitas Hasil pengujian validitas terhadap variabel-variabel eksogen dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 4Pengujian validitas Variabel Eksogen I. Pengujian validitas Karakteristik Responden Corrected Item -Total Correlation Keterangan Usia -0,015 Tidak Valid Jenis Kelamin -0,054 Tidak Valid Take home Pay (V1 : 0,388); 0,555 Valid (2 Kali Uji Validitas) Pendidikan (V1 : 0,387); 0,555 Valid (2 Kali Uji Validitas) II. Pengujian validitas perilaku penggunaan mobil saat ini Corrected Item -Total Correlation Keterangan Konsumsi BBM 0,461 Valid Jarak Tempuh (km) 0,501 Valid Frekuensi pemakaian mobil (1 minggu) 0,383 valid III. Pengujian validitas perilaku pengisian bahan bakar Corrected Item -Total Correlation Keterangan Radius SPBU tersedia 0,709 Valid Frekuensi mengisi BBM 0,709 Valid IV. Pengujian validitas dampak subsidi BBM terhadap perilaku pemilihan kendaraan Corrected Item -Total Correlation Keterangan Pengurangan subsidi 0,772 Valid Penjatahan BBM 0,772 Valid V. Pengujian validitas perilaku pembelian mobil Corrected Item -Total Correlation Keterangan Usia penggantian mobil 0,579 Valid Selisih harga on the road 0,748 Valid Selisih pajak tahunan 0,722 Valid 2. Pengujian Reliabilitas Tabel 5 Pengujian Reliabilitas I. Pengujian realibilitas Karakteristik Responden Cronbach's Alpha Jumlah butir Keterangan 0,711 2 Valid II. Pengujian reliabilitas perilaku penggunaan mobil saat ini

Tabel 5 Pengujian Reliabilitas (Lanjutan) Cronbach's Alpha Jumlah butir Keterangan 0,635 3 Valid III. Pengujian validitas perilaku pengisian bahan bakar Cronbach's Alpha Jumlah butir Keterangan 0,816 2 Valid IV. Pengujian validitas dampak subsidi BBM terhadap perilaku pemilihan kendaraan Cronbach's Alpha Jumlah butir Keterangan 0,862 2 Valid V. Pengujian validitas perilaku pembelian mobil Cronbach's Alpha Jumlah butir Keterangan 0,635 3 Valid Desain model persamaan struktural (SEM)desain model persamaan struktural (SEM) Pengujian yang dilakukan menghasilkan item yang berpengaruh terhadap variabel yang akan digunakan untuk dianalisis menggunakan bantuan software LISREL 8.8. Variabel yang digunakan terdapat pada Tabel 1. Model SEM ini merupakan keumpulan dari satu atau lebih hubungan dependen yang menghubungkan variabel-variabel yang dihipotesiskan dalam suatu teori struktural yang kemudian diekspresikan ke dalam model persamaan struktural seperti pada Tabel 6 dan digambarkan dalam diagram jalur seperti gambar 1. Tabel 6Persamaan Struktural dari Variabel Laten No Variabel laten endogen Persamaan Struktural 1 2 Rencana pembelian mobil konvensional di masa mendatang Rencana pembelian mobil alternatif di masa mendatang ƞ1 = 0.093ξ1 + 0.2ξ2-0.014ξ3-0.026ξ4-0.0084ξ5 + 0.84 ƞ2 = -0.023ƞ1+ 0.19ξ1-0.25ξ2-0.17ξ3-0.23ξ4 + 0.00660ξ5 + 0.93 Presentase pengguna mobil konvensional dan alternatif Berdasarkan persamaan pada Tabel 6, maka dapat diketahui beberapa faktor dari variabel laten yang berpengaruh positif terhadap konsumen dalam membeli kendaraan konvensional dan alternatif. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam pembuatan skenario untuk mengurangi rencana pembelian CVs. Skenario yang dilakukan adalah : 1. Skenario 1 : Tanpa subsidi BBM, memperbanyak jumlah SPBU sehingga minimal ada sebuah SPBU di setiap radius ± < 2 kilometer, Selisih pajak tahunan mobil alternatif dan CVs bernilai kecil. 2. Skenario 2 : Dengan subsidi BBM yang kecil (Rp. 1000), Melakukan penjatahan pembelian BBM, memperbanyak jumlah SPBU sehingga minimal ada sebuah SPBU

di setiap radius ± < 2 kilometer, Harga mobil alternatif cukup kompetitif dengan CVs, Selisih pajak tahunan mobil alternatif dan CVs bernilai kecil. Berdasarkan data prioritas pembelian mobil yang diperoleh dalam kuisioner serta modifikasi skenario yang dilakukan, maka presentase rencana pembelian mobil baru di masa mendatang berdasarkan jenis mobil dapat diprediksi. Skenario terbaik yang dilakukan adalah skenario 2seperti terlihat pada Tabel 7. X1 X2 X3 X4 ξ1 ξ2 ƞ1 Y1 X5 X6 X7 X8 X9 ξ3 ξ4 ξ5 ƞ2 Y2 X10 X11 X12 Gambar 1Path Diagram Persamaan Struktural Tabel 7 Presentase Rencana Pembelian Mobil di Indonesia Akibat Skenario 1 dan 2 Jenis Mobil Tanpa Skenario 2019 2029 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 1 Skenario 2 CVs Bensin 75,0% 72,7% 72,0% 50,7% 4,9% Solar 25,0% 24,3% 24,0% 16,9% 16,0% Listrik 0,0% 0,8% 1,1% 8,7% 9,3% AFVs Gas 0,0% 0,8% 1,0% 8,3% 9,0% Hybrid 0,0% 1,4% 1,9% 15,4% 16,7% Prediksi pertumbuhan jumlah mobil penumpang di indonesia Berdasarkan data Gaikindo (2014) tentang jumlah mobil penumpang di Indonesia, dapat diperkirakan jumlah mobil penumpang di Indonesia tahun 2029 yaitu sebesar 39.044.201 unit. Gambar 2 menunjukkan keadaan jumlah mobil penumpang di Indonesia dari tahun 2014 hingga 2029 tanpa adanya perubahanskenario dan dengan adanya skenario diatas.hasil dari skenario 2 (hasil terbaik) kemudian dipakai untuk memperkirakan jumlah mobil penumpang di Indonesia dari tahun 2014 hingga 2029.Terlihat pada Gambar, dengan menerapkan skenario 2 pada tahun 2029 jumlah mobil alternatif mengalami kenaikkan total sekitar 9 juta unit dibandingkan keadaan tanpa skenario.

Gambar 2Perkiraan Jumlah Mobil Penupang Di Indonesia Tahun 2014 2029 Tanpa Skenario (Kiri) dan Dengan Skenario (Kanan) KESIMPULAN Faktor jarak tempuh, konsumsi bahan bakar, intensitas penggunaan mobil, pendidikan dan pendapatan mempengaruhi konsumen untuk membeli mobil konvensional sedangkan faktor usia pemakaian kendaraan, selisih harga on the road, selisih pajak kendaraan, ketersediaan SPBU dan pengurangan subsidi BBM menyebabkan konsumen untuk enggan menggunakan CVs dan bersedia beralih untuk menggunakan mobil alternatif. Sedangkan faktor jarak tempuh, konsumsi bahan bakar, intensitas penggunaan mobil, pendidikan, pendapatan, usia pemakaian kendaraan, selisih harga on the road, selisih pajak kendaraan, ketersediaan SPBU dan pengurangan subsidi BBM mempengaruhi konsumen untuk membeli mobil alternatif. Perkiraan jumlah mobil penumpang di Indonesia berdasarkan Skenario yang dimodelkan menghasilkan pengurangan rencana pembelian mobil yang berbeda. Skenario 1 menghasilkan 3% penurunan dan skenario 2 menghasilkan 4% penurunan rencana pembelian CVs dalam 5 tahun kedepan. Skenario 1 menghasilkan 32% penurunan dan skenario 2 menghasilkan 35% penurunan rencana pembelian mobil konvensional dalam 15 tahun kedepan. DAFTAR PUSTAKA Gaikindo, 2014. [Online] Tersedia di: www.gaikindo.or.id/index.php?option=com_content&id=0&itemid=145 [Diakses pada 12 Desember 2014]. Hackbarth, A. & Madlener, R., 2013. Consumer Preferences for Alternative Fuel Vehicles: A Discrete Choice Analysis. Journal of Transportation Research Part D ScienceDirect. Aachen: Aachen University, Institute for Future Energy Consumer Needs and Behavior, Germany. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014. Kebijakan Energi Nasional. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.,pasal. 3. Tamin, O. Z., 2000. Transport Planning and Modeling, 2nd Edition. Bandung: Institut Teknologi Bandung Press., hal. 227-230. Umar, H., 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia., hal. 209.