METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah budaya organisasi sementara variabel independen yaitu ethical leadership melalui ethical decision making sebagai variabel mediasi untuk menjelaskan peran atau hubungan ethical leadership terhadap budaya organisasi. Ethical leadership melalui decision making digambarkan sebagai suatu proses penentuan satu alternatif atau lebih dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan nilai etika dan moral sebagai pribadi dengan nilai-nilai yang benar dan karakter yang kuat, melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonal dalam pemecahan suatu masalah. Pengukuran variabel ini menggunakan 10 item menurut ethical leadership scale (ELS) yang dikembangkan oleh Brown et al (2005) dalam penelitian Mayer et al. (2012) dengan indikator pengukuran, yaitu mendengarkan, disiplin, perilaku, kepentingan, keseimbangan, kepercayaan, diskusi, mencontoh, mendefinisikan kesuksesan, dan diskusi dalam pengambilan keputusan. Variabel ethical decision making (EDM) diukur dengan 8 item pengambilan keputusan etis yang dikembangkan Lincoln dan Holmes (2011) yang memodifikasi model Rest (1994) dan Jones (1991). Indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran ini adalah sensitivitas/kesadaran moral, pertimbangan moral, motivasi moral, besaran konsekuensi, konsensus sosial, probabilitas efek, kesegaran temporal, konsentrasi efek. Budaya organisasi merupakan himpunan nilai, prinsip, tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama dan mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi. Pengukuran variabel ini menggunakan 5 item pertanyaan yang digunakan oleh Susetyo, 18

2 Kusmaningtyas dan Tjahjono (2014). Ke-5 item tersebut adalah peraturan, jarak dengan batasan, kepercayaan, profesionalisme dan integritas. Jenis Penelitian Berdasarkan persoalan dan tujuan penelitan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, di mana dalam penelitian ini peneliti melakukan testing hipotesis dengan mengembangkan instrumen yang mengukura pada asing-masing variabel penelitian untuk melakukan testing atas hipotesis-hipotesis yang telah disusun, perlu dilakukan penyebaran kuesioner. Peneliti menyebarkan dengan metode random sampling dikombinasikan dengan quota sampling. Pada metode quota samping, dari delapan (8) departemen yang menjadi sampel penelitian tersebut peneliti menetapkan masing-masing diwakili oleh 15 karyawan yaitu dari bagian SDM, Administrasi, Keuangan, Pengadaan barang, Imigrasi, Pemadam Kebakaran, Sekurity (keamanan) dan bagian Direktorat Jenderal urusan kerjasama. Karyawan yang terlibat dalam penelitian dipilih melalui penarikan undian untuk menjadi sampel penelitian. Berdasarkan hasil itu, pada tahapan pertama peneliti mulai melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 120 orang dengan jangka waktu pengisian kuesioner satu minggu. Responden menjawab seluruh item pertanyaan yang dinilai berdasarkan metode skala Likert 1-5. Pada tahapan ini koesioner yang dikembalikan ke peneliti tidak memenuhi target yaitu hanya sebanyak 80 kuesioner. Sisanya tidak dikembalikan. Berdasarkan target sampel yang diteliti, maka untuk melengkapi kekurangan yang ada, peneliti melakukan penyebaran kuesioner pada tahap kedua dengan memilih kembali dari ke depalan departemen tersebut masing-masing sebanyak lima (5) orang karyawan melalui penarikan undian untuk melengkapi 40 dari sisa sampel tanpa melibatkan 19

3 responden yang sudah terpilih pada tahap pertama. Peneliti kemudian membagikan langsung kuesioner untuk diisi dengan waktu yang diberikan sama seperti pada tahap pertama. Penyebaran kuesioner tahap kedua tersebut dikembalikan secara lengkap yaitu 40 keusioner. Berdasarkan jumlah kuesioner yang telah terkumpul telah memenuhi target, maka peneliti melakukan tabulasi dan mengelompokkan data berdasarkan deskripsi responden dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan regresi berganda. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Pengujian ini berguna untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengolahan data dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak program SPSS versi Pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas): Uji Hipotesis Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dan hasil anlisis regresi berganda modelnya sudah fix atau belum dengan tingkat signifikansi < α 0,05, sedangkan uji T untuk mengetahui Jika thitung > ttabel, atau tingkat signifikasi < α = 0,05 atau koefisien regresi (β) positif, maka hipotesis diterima. Namun, jika thitung < ttabel atau tingkat signifikasi > α = 0,05 dan koefisien regresi (β) negatif maka hipotesis ditolak. Uji Mediasi Uji mediasi bertujuan menguji ethical decision making sebagai variabel antara peran ethical leadership terhadap budaya organisasi. Ada tiga 20

4 kemungkinan hasil dari uji mediasi, yaitu (1) mediasi terbukti secara penuh (fully mediated), (2) mediasi terbukti secara parsial (partially mediated) dan (3) mediasi tidak terbukti. Menurut Baron dan Kenny (1986), mediasi penuh terjadi jika memenuhi kriteria: a. Koefisien jalur dari variabel bebas ke variabel intervening signifikan, b. Koefisien jalur dari variabel intervening ke variabel terikat signifikan dan c. Koefisien jalur dari variabel bebas ke variabel terikat, yang dikontrol oleh variabel intervening tidak signifikan. Uji Validitas dan Reabilitas Uji Validitas Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation untuk masing-masing item ethical leadership, decision making dan budaya organisasi semua nilai Rhitung rata-rata di atas Rtabel atau Rhitung > Rtabel, sehingga pengujian instrumen pada tiga variabel ini valid (lampiran 2). Uji Reliabilitas Untuk uji reliabilitas instrumen, instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 (Ghozali, 2005). Hasil uji menunjukkan koefisien cronbach alpha > 0,60. Dengan demikian semua instrumen penelitian reliabel (lampiran 2). Analisis Deskriptif Responden Proses penelitian dilakukan berdasarkan surat pengajuan permohonan penelitian di Kementerian Dalam Negeri (Ministério do Interior) yang dikeluarkan pada tanggal 12 Mei 2015 dan penelitian ini mulai dilakukan setelah mendapatkan surat keputusan izin kementerian pada tanggal 25 Mei Proses penyebaran kuesioner ke delapan (8) bagian direksi nasional secara bertahap dan mulai dilakukan tiga hari 21

5 setelah adanya surat keputusan. Penyebaran kuesioner ke tangan responden berdasarkan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dan pengambilan kuesioner dilakukan secara bertahap dan secara keseluruhan berakhir pada tanggal 30 Juni Hasil pengumpulan angket atau kuesioner yang kembali dan yang digunakan sebagai berikut: Tabel 1 Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Kuesioner Kuesioner yang didistribusikan 120 Kuesioner yang terkumpul 120 Kuesioner yang digunakan 120 Tingkat pengembalian 100 % Sumber: Data primer diolah, 2015 Deskripsi Responden dari Berikut ini merupakan data demografi responden yang terdiri data mengenai umur, jenis kelamin, level, masa kerja, dan pendidikan terakhir yang diperoleh dari kuesioner penelitian: Tabel 2 Demografi Responden Keterangan Total Responden (120) Persentase (100%) 1. Umur Responden a ,7 b ,0 c ,7 d ,7 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki 79 65,8 b.perempuan 41 34,2 3. Level a. II 11 9,2 b. III 41 34,2 c. IV 48 40,0 d. V 20 16,7 4. Masa Kerja 22

6 a. 1 tahun b. 1 s/d ,3 25,0 c. 3 s/d ,5 d. > ,2 5. Pendidikan terakhir a. SMA 47 39,2 b. D ,7 c. S ,5 d. S2 2 1,7 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel demografi responden di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pegawai negeri sipil yang bekerja di Kementerian Dalam Negeri RDTL yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh kategori pertengahan baik dari segi umur, level, masa kerja maupun pendidikan terakhir. Dari segi umur, responden terbanyak merupakan responden yang berumur 31-40tahun atau sebesar 45,0% dari total responden. Dari segi level kerja, responden terbanyak merupakan level IV sebanyak 48 responden atau sebesar 40,0%. Dari segi masa kerja, responden terbanyak memiliki masa kerja 3-10 tahun sebanyak 47 responden atau sebesar 47,5% dan dari tingkat pendidikan, responden terbanyak memiliki pendidikan S1 sebanyak 57 responden atau sebesar 47,5%. Untuk itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup berkaitan dengan ethical leadership, ethical decision making dan budaya organisasi. 23