ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, UPAH PENGALAMAN KERJA, JENIS KELAMIN DAN UMUR TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI SHUTLLECOCK KOTA TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

KUESIONER PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen pada Usaha Pakaian Tauko Medan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

bawah ini, dari statistik deskriptif ini dapat diketahui jumjah sampel yang diteliti.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : /

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-8 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ISSN (Online): 2337-3814 ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, UPAH PENGALAMAN KERJA, JENIS KELAMIN DAN UMUR TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI SHUTLLECOCK KOTA TEGAL Nur Herawati, Hadi Sasana 1 Jurusan IESP Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT Productivity is the ability of workers to produce output. The higher the output produced by a worker, showed higher levels of productivity workers. Tegal highest employment contained in one of the industrial sectors that affect the shuttlecock industry. However, many factors will affect labor productivity in the shuttlecock industry. Therefore, to be analyzed in this study is the effect of educational level factors, wages, work experience, gender and age of the industrial labor productivity shuttlecock Tegal. This study aimed to analyze the influence of educational variables, wages, work experience, gender and age of the industrial labor productivity shuttlecock Tegal. In this study using primary data by means of regression analysis. The samples are 67 people spread across the three largest shuttlecock industry Tegal. Results of this study indicate that the variable wages, work experience, gender and the number of dependents a positive influence of the industrial labor productivity shuttlecock Tegal. While the education variables do not significantly affect labor productivity in industry shuttlecock Tegal. Keywords: Productivity, Education Level, Wage, Gender, work experience, age. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak lepas dari peran manusia dalam mengelolanya. Jumlah penduduk yang besar ini akan menjadi potensi atau modal bagi pembangunan ekonomi karena menyediakan tenaga kerja berlimpah sehingga mampu menciptakan nilai tambah bagi produksi nasional jika kualitasnya bagus. Namun, akan menjadi beban apabila kualitasnya rendah karena memiliki kemampuan dan produktivitas yang terbatas dalam menghasilkan produksi untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka dibutuhkan pendidikan, karena pendidikan dianggap mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Sehingga semakin tahun perusahaan dapat menyeleksi tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis, sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil ataupun output yang diperoleh seimbang dengan masukan (sumber-sumber ekonomi) yang diolah (Sinungan, 2005). Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat menarik, sebab mengukur hasil hasil tenaga kerja manusia dengan segala masalah masalah yang bervariasi khususnya pada kasus- kasus di negara berkembang atau pada beberapa organisasi selama periode waktu tertentu. Sektor utama perekonomian Kota Tegal adalah perdagangan dan jasa. Kota ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Salah satu usaha kecil dan menengah yang cukup pesat kemajuannya adalah industri shuttlecock. 1 Penulis penanggung jawab

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 2 Seseorang melakukan suatu pekerjaan karena mengharapkan suatu imbalan dalam bentuk uang atau upah. Upah adalah hak pekerja yang diterima dandinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha / pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja. Diharapkan dengan tingkat upah yang diperoleh dapat meningkatkan produktivitas seorang tenaga kerja.tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi maka akan mendapatkan upah sesuai dengan apa yang dimilikinya. Selain itu Pengalaman (lama) kerja juga diperkirakan mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan didukung adanya pengalaman kerja, maka tenaga kerja akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal lain yang tidak kalah penting dalam peningkatan kerja para pekerja adalah jenis kelamin tenaga kerja. Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki laki lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor yang dimiliki oleh perempuan seperti fisik yang kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis. Selanjutnya yang juga diperkirakan mempengaruhi produktivitas yaitu umur. Umur tenaga kerjapun cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pekerjaan yang mengandalkan fisik umumnya menggunakan tenaga kerjanya umur muda, tetapi ada juga tidak dan sangat tergantung dari jenis pekerjaan tersebut. Berdasarkan fakta fakta yang diuraikan diatas, penulis tertarik untuk menganalisis pendidikan,upah,umur dan pengalaman kerja yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri suttlecock Kota Tegal. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh pendidikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Industri suttlecock PT. Garuda budiono,joko Adi dan Sri widya. 2. Menganalisis pengaruh upah terhadap produktivitas tenaga kerja di Industri suttlecock PT. Garuda budiono,joko Adi dan Sri widya. 3. Menganalisis pengaruh pengalaman kerjaterhadap produktivitas tenaga kerja di Industri suttlecock PT. Garuda budiono,joko Adi dan Sri widya. 4. Menganalisis pengaruh jenis kelamin terhadap produktivitas tenaga kerja di Industri suttlecock PT.Garuda budiono,joko Adi dan Sri widya. 5. Menganalisis pengaruh umur terhadap produktivitas tenaga kerja di Industri suttlecock PT.Garuda budiono,joko Adi dan Sri widya. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tenaga Kerja Sumber Daya Manusia (SDM) atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, SDM dapat diartikan sebagai usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.orang dalam usia kerja tersebut dinamakan tenaga kerja atau man power (Simanjuntak,1985). B. Teori Penawaran Tenaga Kerja Penawaran tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang para pemilik tenaga kerja siap untuk menyediakannya. Motif perusahaan mempekerjakan seseorang adalah untuk membantu produksi barang atau jasa yang akan dijual kepada konsumennya. Besarnya permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja tergantung pada besarnya permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi perusahaan itu. Besarnya besaran dan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah (Simanjuntak, 1985). Seperti halnya dengan hukum penawaran barang,dimana semakin tinggi harga maka penawaran barang akan meningkat,begitu juga dengan penawaran tenaga kerja. Pada tingkat upah yang lebih tinggi penawaran tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja, sehingga persaingan diantara individu dalam rangka memperebutkan pekerjaan akan mendorong turunnya tingkat upah. 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 3 C. Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Tujuan dari kegiatan produksi adalah memaksimalkan jumlah output dengan sejumlah input tertentu.fungsi produksi merupakan suatu fungsi yang menunjukkan hubungan matematik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu (Nicholson, 2002). Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Q = F (K,L,M...) Dimana Q adalah output barang barang tertentu selama periode tertentu, K adalah input modal yang digunakan selama periode tersebut, L adalah input tenaga kerja dalam satuan jam, M adalah input bahan mentah yang digunakan. Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah output tergantung dari kombinasi penggunaan modal,tenaga kerja dan bahan mentah. D. Produktivitas Istilah produktivitas mengacu pada kuantitas barang dan jasa yang bisa dihasilkan seorang pekerja perjam (Mankiw,2001). Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) atau merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan serta mengutarakan cara pemanfaatan baik terhadap sumber sumber dalam memproduksi suatu barang atau jasa (Hasibuan,1999). Menurut Sinungan (2008) unsur produktivitas adalah : a. Mesin dengan peralatannya b. Tenaga kerja c. Bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk berproduksi d. Uang sebagai modal kerja KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Sumber daya manusia di dalam ilmu ekonomi dikatakan sebagai sebuah modal. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sejauh mana variabel tingkat pendidikan, tingkat upah, pengalaman kerja, jenis kelamin dan umur terhadap produktivitas tenaga kerja. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Dalam penelitian ini produktivitas tenaga kerja dijadikan sebagai variabel dependen. Untuk mempermudah pemahaman, variabel dependennya adalah Keputusan yang disimbolkan dengan Y. Selain itu penelitian ini melibatkan empat variabel independen sebagai berikut: 1. Pendidikan 2. Upah 3. Pengalaman Kerja 4. Jenis Kelamin 5. Umur Metode Analisis dan Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode OLS. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebar kuesioner (67 responden). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Normalitas Dipergunakan untuk menguji dalam sebuah model regresi, variabel dependent dan variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi yang normal atau mendekati normal. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual 1.0 Dependent Variable: Prod kuant 0.8 Expected Cum Prob 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS, maka dapat diketahui bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, karena data menyebar diantara garis diagonal. 2. Multikolinearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Apabila terjadi multikolinieritas maka variabel bebas yang berkolinier dapat dihilangkan. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinear menurut perhitungan yang dilakukan (Ghozali, 2006: 198) model regresi tidak terjadi mutikolinearitas apabila : Mempunyai nilai VIF < 10 Mempunyai angka TOLERANCE > 0,1 Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Pendidikan,929 1,076 Upah,675 1,482 Lama Kerja,667 1,500 JenisKelamin,622 1,607 umur,756 1,322 a. Dependent Variable: Prod kuant Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas, yaitu pendidikan, upah, lama kerja, jenis kelamin dan umur karena VIF lebih kecil dari 10 dan Tolerance lebih besar dari 0,1. 3. Heteroskedastisitas Terjadi apabila tidak ada kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Suatu hasil regresi sebaiknya tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan : jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 5 Scatterplot Dependent Variable: Prod kuant 3 Regression Standardized Predicted Value 2 1 0-1 -2-3 -2-1 0 1 2 3 Regression Studentized Residual Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS, maka dapat diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hal ini dapat diartikan bahwa data dari hasil jawaban responden tentang pendidikan, upah, lama kerja, jenis kelamin dan umur tidak mempunyai standar deviasi atau penyimpangan data yang sama terhadap produktivitas tenaga kerja. 4. PengujianKelayakan Model (Uji F) Hasil pengujian kelayakan model dalam penelitian ini dipergunakan dengan menggunakan uji F sebagaiberikut : ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression,611 5,122 16,164,000 a Residual,461 61,008 Total 1,073 66 a. Predictors: (Constant), umur, Pendidikan, upah, Lama Kerja, Jenis Kelamin b. Dependent Variable: Prod kuant Berdasarkan hasil perhitungan dengan statistik manual diperoleh nilai F hitung = 16,164. Sedangkan dengan menggunakan tingkat signifikansi α=0,05 maka nilai F tabel dengan df 1=5 dan df2 = 61 diperoleh F tabel sebesar 2,37, Maka F hitung > F tabel, yaitu 16,164> 2,37. Dengan demikian Ho ditolah dan Ha diterima, yang berarti bahwa pendididkan, upah, lama kerja, jenis kelamin dan umur secara simultan memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, ini menandakan bahwa pendidikan, upah, lama kerja, jenis kelamin dna umur secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini adalah layak untuk penelitian. 5. Koefisien Determinasi Keofisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai berikut : Model Summary b Model 1 Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,755 a,570,535,08696 a. Predictors: (Constant), umur, Pendidikan, Upah, Lama Kerja, Jenis Kelamin b. Dependent Variable: Prod kuant 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 6 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0535. Hal ini berarti bahwa 53,5% produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan, upah, lama kerja, jenis kelamin dan umur, sedangkan selebihnya 46,50 % lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi, lingkungan kerja, disiplin kerja dan lain-lain. Intepretasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Pengujian Hipotesis Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Perhitungan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik manual dan pengolahan data dengan SPSS. Nilai hasil perhitungan adalah seperti pada tabel berikut: Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -162,313 -,518,607 Pendidikan -,006,006 -,091-1,049,298 Upah 5,51E-006,000,292 2,862,006 Lama Kerja,004,002,220 2,145,036 JenisKelamin,079,027,307 2,886,005 umur,006,003,197 2,046,045 a. Dependent Variable: Prod kuant Bentuk persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut : Y = -162-0,006 X 1 +0,00000515X 2 + 0,004 X 3 + 0,079 X 4 + 0,006 X 5 + e Hasil dari pengujian variabel independen (tingkat pendidikan, pendapatan, pengalaman kerja, jenis kelamin dan umur) terhadap produktivitas tenaga kerja akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Variabel Pendidikan Hipotesis yang digunakan dalam variabel pendidikan ini adalah : Ho : Terdapat pengaruh positif antara pendidikan dengan produktivitas tenaga kerja. Hi : Tidak terdapat pengaruh positif antara pendidikan dengan produktivitas tenaga kerja. Dalam penelitian ini, variabel pendidikan yang dimaksud adalah lama pendidikan tenaga kerja yang menjadi responden tersebut. Satuannya dalam tahun. Nilai signifikasi variabel pendidikan adalah 0,298 yang lebih besar dari 0,05, ini berarti Ho diterima dan H1 ditolak, artinya pendidikan tidak berpengaruh yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja dengan arah negatif, karena nilai koefisien regresinya adalah negatif sebesar-0,006. Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya pendidikan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya produktivtas kerja. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amron (2009), yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. 2. Variabel Upah Dalam variabel ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Terdapat pengaruh positif antara upah dengan produktivitas tenaga kerja Hi : Tidak terdapat pengaruh positif antara upah dengan produktivitas tenaga kerja Dalam penelitian ini, variabel upah yang dimaksud adalah berapa banyak upah tenaga kerja yang menjadi responden tersebut. Satuannya dalam rupiah.nilai koefisien regresi upah sebesar 0,00000515, bernilai positif, dapat diartikan bahwa apabila upah semakin cukup untuk kebutuhan hidup seseorang, maka produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh upah tenaga kerja industri shuttlecock yang dijadikan objek penelitian masih di bawah UMK. Namun karena arahnya (tanda) positif, penelitian ini sesuai dengan penelitian Kurniawan (2010) yang 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 7 menyatakan bahwa semakin tinggi upah seseorang, maka produktivitasnya dalam bekerja juga semakin tinggi. 3. Variabel Pengalaman Kerja Dalam variabel ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Terdapat pengaruh positif antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja Hi : Tidak terdapat pengaruh positif antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja Dalam penelitian ini, variabel pengalaman kerja yang dimaksud adalah berapa lama mereka bekerja yang menjadi responden tersebut. Satuannya dalam tahun.nilai koefisien regresi lama kerja sebesar 0,004, bernilai positif, dapat diartikan bahwa apabila semakin lama kerja seseorang, maka produktivitas akan semakin meningkat. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Amron (2009) bahwa semakin lama seorang tenaga kerja itu bekerja akan semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. 4. Variabel Jenis Kelamin Dalam variabel ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Terdapat pengaruh positif antara jenis kelamin dengan produktivitas tenaga kerja Hi : Tidak terdapat pengaruh positif antara jenis kelamin dengan produktivitas tenaga kerja Nilai koefisien regresi jenis kelamin sebesar 0,079, bernilai positif, dapat diartikan bahwa jenis kelamin akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivtas kerja. Tenaga kerja laki- laki dianggap akan lebih produktif karena memiliki tenaga yang lebih besar daripada perempuan. Dalam penelitian ini produktivitas laki laki 0,079% lebih tinggi daripada perempuan. Namun berbeda pada penelitian terdahulu oleh Amron (2009) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara laki-laki dan perempuan pada produktivitas tenaga kerja outlet seluler. 5. Variabel Umur Dalam variabel ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Terdapat pengaruh positif antara umur dengan produktivitas tenaga kerja Hi : Tidak terdapat pengaruh positif antara umur dengan produktivitas tenaga kerja Nilai koefisien regresi umur sebesar 0,006, bernilai positif, dapat diartikan bahwa apabila umur yang produktif, maka produktivitas tenaga kerja semakin meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu Amron (2009) bahwa orang yang lebih muda menjadi yang lebih produktif, karena mereka lebih semangat atau dapat bekerja lebih keras. KESIMPULAN Menurut hasil analisis yang telah diperoleh di atas dan pembahasan terhadap variablevariabel penelitian yang telah dilakukan sesuai tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya pendidikan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya produktivtas tenaga kerja. 2. Upah berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja dengan arah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa upah yang tinggi, maka produktivitas tenaga kerja cenderung tinggi. 3. Lama kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja.hal ini dapat diartikan bahwa semakin lama bekerja maka produktivtas tenaga kerja semakin meningkat. 4. Jenis kelamin berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dimana tingkat produktivitas tenaga kerja laki- laki cenderung lebih tinggi daripada produktivitas perempuan. 5. Umur berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dimana semakin bertambah umur maka produktivtas kerja cenderung meningkat. 7

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 8 REFERENSI Amron & Taufik Imran.2009. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh TerhadapProdutivitasTenagaKerjaPada Outlet Telekomunikasi Seluler Kota Makassar.JurnalSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia. Ghozali, Imam.2006. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS. Semarang : Badan PenerbitUniversitasDiponegoro. Hasibuan, Malayu. 1999. Organisasi dan Motif Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. Kurniawan, Gusti.2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pada PT. Kalimantan Steel (PT.Kalisco) Pontianak. Jurnal Manajemen Universitas Muhammadiyah Pontianak. Mankiw, N.Gregory. 2001. Pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate: Dan Aplikasinya. EdisiKedelapan. Indonesia: PenerbitErlangga. Simanjuntak, Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia.Jakarta :Lembaga PenerbitFakultasEkonomi UI. Sinungan, Muchdarsyah.2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta :BumiAksara 8