III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pembentukan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data

BAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1%

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

III. METODE PENELITIAN

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

METODE PENELITIAN. Bank Indonesia: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Badan Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Transkripsi:

53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan moneter Bank Indonesia yang mengacu pada sasaran suku bunga (BI Rate) yang berpengaruh pada inflasi, nilai tukar dan tingkat pertumbuhan output pada tahun 2005:07-2014:07 B. Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data bulanan selama periode 2005:07 sampai 2014:07. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi dan dipublikasikan untuk umum. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Bank Indonesia : Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan adalah data time series yaitu berupa data bulanan dari periode 2005:07-2012:07. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari suku bungan acuan (BI rate), Pertumbuhan ekonomi indonesia, kemudian data perkembangan inflasi yang terjadi di Indonesia, Suku bunga deposito berjangka, dan nilai tukar. Untuk lebih rinci data yang disajikan dapat dilihat di tabel di bawah ini :

54 Tabel 1. Deskripsi Data Input Nama Data Satuan pengukuran Periode waktu Sumber Data Inflasi Persen 2005:07-2014:07 Bank Indonesia Suku bunga BI Persen 2005:07-2014:07 Bank Indonesia (Bi rate) Suku bunga Persen 2005:07-2014:07 Bank Indonesia Deposito Pertumbuhan persen 2005:07-2014:07 BPS dan LPI BI Ekonomi Nilai tukar (nominal) Rupiah 2005:07-2014:07 Bank Indonesia C. Batasan Variabel Batasan peubah atau defenisi dari tiap variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Data inflasi yang digunakan adalah data bulanan periode 2005-2012.Data diambil dari website Bank Indonesia. Satuan pengukuran dari variabel ini adalah persen. 2. Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebagai suku bunga kebijakan Bank Indonesia. Data yang digunakan ini adalah kebijakan hasil dari Rapat Gubernur jangka waktu 1 bulan yang diperoleh dari Bank Indonesia satuan persen.

55 3. Suku bunga deposito berjangka 1 bulanan rata rata pada bank umum. Data diperoleh dari tinjauan kebijakan moneter (TKM) yang dikeluarkan oleh bank Indonesia dalam beberapa edisi dan disajikan dalam satuan persen. 4. Pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan tahun 2005:07 dalam periode triwulanan dan kemudian dilakukan interpolasi dengan dengan program Eviews data triwulan dibuah menjadi data bulanan. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Laporan perekonomian serta tinjauan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dinyatakan dalam satuan persen. 5. Nilai tukar Rupiah atau kurs atas dasar nominal bulanan. Data yang diperoleh dari Bank Indonesia dinyatakan dalam satuan Rupiah. D. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif model Vector Auto Regressions (VAR). Vector Autoregressive (VAR) adalah suatu sistem persamaan linier dari nilai masa lampau peubah itu sendiri serta nilai lag dari peubah lain dalam sistem (Rosadi, 2011). Pada dasarnya analisis VAR bisa dipadankan dengan suatu model persamaan simultan, oleh karena dalam analisis VAR mempertimbangkan beberapa peubah endogen secara bersama-sama dalam suatu model. Perbedaan antara model persamaan simultan biasa dengan VAR adalah dalam analisis VAR masing-masing peubah selain diterangkan oleh nilainya di masa lampau, juga dipengaruhi oleh nilai masa lampau dari semua peubah endogen lainnya dalam model yang diamati. Di samping itu, menurut Sims (1972) dalam analisis VAR umumnya semua peubah di dalam model

56 dianggap endogen, tanpa adanya eksogen. Model Vector Autoregressive (VAR) sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa model Autoregressive (AR), di mana model-model ini membentuk sebuah vektor yang antara peubah peubahnya saling mempengaruhi (Sims, 1972). Pada metode VAR memperlakukan seluruh variabel secara simetris tanpa mempermasalahkan variabel dependen dan independen (Sims dalam Gujarati, 2003: 848). Atau dengan kata lain model ini memperlakukan seluruh variabel sebagai variabel endogen. VAR sering dianggap sebagai pendekatan yang tidak mendasarkan pada teori ekonomi tertentu. Selain itu analisis VAR merupakan alat analisis yang berguna baik dalam memahami adanya hubungan timbal balik (interrelationship) antara variabel- variabel ekonomi, maupun didalam pembentukan model ekonomi berstruktur. Pada pemodelan VAR data yang dipergunakan untuk melakukan regresi yaitu data time series. Masalah yang akan terjadi pada data time series adalah ketika terjadi stasioneritas data dan kointegrasi antar variabel yang digunakan dalam pemodelan (Agus Widarjono, 2007). Ketika data yang digunakan dalam estimasi terjadi stasioner data dan kointegrasi maka data yang kita miliki secara otomatis adalah model Vector error Correction Model (VECM) yang dimana menunjukkan adanya hubungan teoretis antar variabel. Dengan adanya model VECM dapat disebut sebagai model VAR non-struktural atau model VAR yang terestriksi. Dalam model ini, semua data yang dilibatkan diperlakukan sebagai variabel endogen ( Batalgi, 2004). Dari hal diatas dapat diambil beberapa yang menjadi kelemahan di dalam penggunaan VAR ada beberapa hal yaitu : (1) Penentuan banyaknya lag yang banyak menimbulkan masalah baru pada proses estimasi.

57 (2) Model VAR bersifat apriori atau mengolah data tanpa memanfaatkan teori yang ada. (3) Semua data yang digunakan dalam VAR harus stasioner, jika belum maka harus di ubah terlebih dahulu agar stasioner. Dalam merumuskan masalah dan tujuan penelitian analisis kinerja Bank Indonesia ini maka dilakukan metode regresi VAR pada data time series. Ketika terdapat terjadinya kointegrasi dan stasioneritas data, maka VAR belum dapat digunakan. Untuk itu maka digunakan model VECM untuk menganalisis kointegrasi dan stasioneritas data tersebut. Penggunaan model VAR/VECM haruslah dilakukan beberapa pengujian sebelum melakukan estimasi VAR/VECM. 1. Yang pertama adalah melakukan uji stasioner data atau unit root test yang dimana hal ini dikarenakan banyak data time series yang menyebabkan regresi menjadi lancung (spurious data). Hal ini dikarenakan banyak dalam data time series terdapat banyak data yang ekstrim. Data dapat dikatakan time series ketika mean, varians, dan kovarians dari data tersebut konstan sepanjang waktu. 2. Pengujian yang kedua penentuan panjang kelambanan (lag) yang tepat dalam model VAR/VECM. Penentuan pemilihan lag optimal merupakan masalah yang sangat penting dalam penggunaan model VAR/VECM. 3. Pengujian yang ketiga adalah uji kausalitas data.hal ini dilakukan karena sifat model VAR/VECM yang non-structural, maka terlebih dahulu diuji apakah hubungannya saling mempengaruhi antar variabel yang diamati dalam penelitian sehingga akan didapatkan model VAR/VECM dalam penelitian yang dilakukan. 4. Tahap keempat adalah melakukan uji kointegrasi data. Hal ini dilakukan untuk menghindari spurious regresion (regresi data lancung) dan jika terdapat

58 kointegrasi antar variabel maka hubungan saling mempengaruhi akan berjalan secara menyeluruh dan informasi tersebut secara paralel (Julaihah dan Insukrindo, 2004). 5. Tahap kelima yaitu membentuk model dari variabel. Teknik ini sudah sangat umum dalam studi yang kebijakan moneter atau yang berhubungan dengan mengidentifikasi kebijakan moneter.(arin dan Jolly 2005). 6. Tahap yang keenam adalah melakukan Uji Impulse Response Functions (IRF) dan Varians Decompotions(VD). Uji ini dilakukan untuk mengetahui perubahan (shock) yang terjadi pada variabel tidak hanya secara langsung berdampak pada variabel nilai tersebut namun juga berdampak kepada semua variabel endogen yang ada pada struktur dinamis VAR/ VECM. Secara bagan ditunjukkan dibawah DData Time Series Uji Stasionaritas Stasioner Tidak Stasioner VAR VAR In Difference Terjadi Kointegrasi VECM Gambar 6. Pengujian VAR/VECM Impulse Response Functions dan Varians Sumber : Agus Widarjono (2007) diolah

59 E. Model Analisis Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Vector Auto Regression (VAR) merupakan salah satu alat analisis yang tidak saja berguna untuk melihat hubungan kausalitas antara variabel, tapi juga dapat digunakan untuk menentukan model proyeksi. Untuk memahami model sederhana secara empiris dari persamaan autoregresive diilustrasikan secara sederhana sebagai berikut : = + + + + + +...(i) Dimana : Y t = elemen vector variabel X = elemen variabel endogen = Variabel konstanta e t = error terms Dalam pemodelan diasumsikan bahwa variabel gangguan (e t ) mempunyai distribusi normal terhadap X. Model VAR menganggap bahwa semua variabel ekonomi adalah saling tergantung dengan yang lain.dalam persamaan disebut model kelambanan yang tidak terbatas atau infinitif (infinitif distributed lag model) = + + + + + + + + + + +...(ii) = panjang kelambanan Untuk melihat hubungan antara variabel di dalam VAR maka kita membutuhkan sejumlah kelambanan variabel yang ada. Kelambanan diperlukan untuk menangkap efek dari variabel tersebut terhadap variabel yang lain di dalam model VAR. Dalam bentuk ringkas pemodelan VAR ini dapat ditulis

60 = + + + +...(iv) variabel yang mempresentasikan bentuk dari Inflasi, PDB, BI rate, rdepo, dan RER nilai tukar. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut ini : Model VAR = + + + + + +...(v) = + + + + + +...(vi) = + + + + + +...(vii) = + + + + + +...(viii) = + + + + + +...(ix) Penamaan model VAR ini karena sebelah kanan persamaan hanya terdiri dari kelambanan variabel di sebelah kiri sehingga sebelah kanan disebut dengan autoregressive. Sedangkan kata vector karena berhubungan dengan dua atau lebih variabel di dalam model. 1. uji stasioneritas data (unit root) Dengan bantuan program Eviews 4.1, dilakukan Augmented Dickey-Fuller Test untuk melakukan uji akar unit (Unit Root Test) untuk menguji apakah variabel yang digunakan bersifat stationer atau tidak. Lebih lanjut dikatakan bahwa

61 penggunaan data yang tidak stationer akan menghasilkan Spurious Regression, yaitu regresi yang menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik padahal kenyataannya tidak atau tidak sebesar regresi yang dihasilkan tersebut. Penggunaan data yang tidak stasioner meningkatkan kecenderungan untuk menerima hipotesis alternatif (H1) atau dengan kata lain cenderung untuk memberikan kesimpulan bahwa regresi yang dihasilkan signifikan secara statistik. Solusi yang dapat dilakukan apabila berdasarkan uji ADF diketahui suatu series adalah non stationer adalah dengan melakukan difference non stationary processes. ADF test pada dasarnya melakukan estimasi terhadap persamaan regresi, sebagai berikut: = + + + ( ) Dimana dimana = 0 adalah white noise dan =. Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan antara nilai statistic ADF dengan nilai kritisnya distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolut statistic ADF lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. (Agus Widarjono, 2007: 320). 2. Uji Penentuan kelambanan (lag) optimum Penentuan lag optimal sangat penting dalam model VAR, hal ini dikarenakan suatu variabel juga dipengaruhi oleh variabel itu sendiri, selain dipengaruhi oleh variabel lain. Sebelum menentukan lag optimal, perlu dilakukan pengujian lag maksimal. Lag maksimal didapat jika roots memiliki modulus lebih kecil dari satu dan semuanya terletak dalam unit circle, sehingga didapat persamaan VAR yang stabil. Menurut M.Afdi Nizar (2012) penentuan panjang lag dimanfaatkan untuk

62 mengetahui lamanya periode respon suatu variabel terhadap variabel masa lalunya dan terhadap variabel endogen lainnya. Dalam penelitian ini untuk menentukan panjang lag optimum akan menggunakan kriteria Likehood Ratio (LR), Final prediction error (FPE), Akaike Information Criterion (AIC), Schwartz Information Criterion (SIC), Hannan-Quinn Information Criterion (HQ). Penentuan lag optimal dengan menggunakan kriteria informasi tersebut diperoleh dengan memilih kriteria yang mempunyai nilai paling kecil atau tanda bintang paling banyak di antara berbagai lag yang diajukan.model VAR akan diestimasi dengan tingkat lag yang berbeda-beda dan selanjutnya nilai terkecil atau tanda bintang paling banyak akan digunakan sebagai nilai lag yang optimal. 3. Uji kointegrasi data Pasangan variabel yang berkointegrasi menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan jangka panjang. Hal ini senada dengan pendapat Granger dalam Baltagi (2004: 89) bahwa jika variabel-variabel yang diamati memiliki derajat integrasi yang sama, maka sejatinya variabel-variabel tersebut telah berkointegrasi. Tapi untuk lebih meyakinkan mengenai hal tersebut, maka dilakukan Uji Kointegrasi dengan menggunakan metode Johansen. 4. Uji Impulse response Functions VAR merupakan metode yang akan menentukan sendiri struktur dinamisnya dari suatu model. Setelah melakukan uji VAR, diperlukan adanya metode yang dapat mencirikan struktur dinamis yang dihasilkan oleh VAR secara jelas. IRF menunjukkan bagaimana respon dari setiap variabel endogen sepanjang waktu terhadap kejutan dari variabel itu sendiri dan variabel endogen lainnya. IRF dapat juga mengidentifikasikan suatu kejutan pada satu variabel endogen sehingga dapat

63 menentukan bagaimana suatu perubahan yang tidak diharapkan dalam variabel mempengaruhi variabel lainnya sepanjang waktu. Dengan demikian, IRF digunakan untuk melihat pengaruh kontemporer dari sebuah variabel dependen jika mendapatkan guncangan atau inovasi dari variabel independen sebesar satu standar deviasi. Hasil IRF tersebut sangat sensitif terhadap pengurutan (ordering) variabel yang digunakan dalam perhitungan. Pengurutan variabel yang didasarkan pada faktorisasi cholesky dilakukan dengan catatan variabel yang memiliki nilai prediksi terhadap varaibel lain diletakkan di depan berdampingan satu sama lain sedangkan variabel yang tidak memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan paling belakang, kemudian variabel lainnya diletakkan diantara kedua variabel tersebut berdasarkan nilai matriks korelasi yang menyatakan tingkat korelasi paling besar. 5. Uji varians Decompotions Analisis variance decompositions menggambarkan relatif pentingnya setiap variabel di dalam sistem VAR karena adanya guncangan (shock). Analisis ini memberikan metode yang berbeda di dalam menggambarkan sistem dinamis VAR dibandingkan dengan analisis impulse response functions sebelumnya. Variance decompositions berguna untuk memprediksi kontribusi presentase varian setiap variabel karena adanya perubahan variabel tertentu di dalam sistem VAR (Widarjono, 2007).