REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Karisma Tejo Widaghdo

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

PENGARUH RESUFFLE KABINET TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM LQ45 DI INDONESIA. Universitas Gunadarma

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa.

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TANGGAL 9 JULI 2014 DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Juli Desember 2014 REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN

REAKSI PASAR ATAS PELANTIKAN SRI MULYANI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN PADA 27 JULI 2016 (STUDI PADA SAHAM LQ45)

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

III.METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT. Endang Sri Utami Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016

BAB V PENUTUP. menghasilkan return on asset dengan menggunakan sejumlah investasi atau. dibandingkan pada dua tahun sebelum akuisisi.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB V PENUTUP. di Bursa Efek Indonesia tahun Penelitian ini menggunakan data

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA SEBELUM DAN. SESUDAH RESHUFFLE KABINET 12 AGUSTUS 2015 (Event

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham

Jordan Vincent & Ratnawati Kurnia 1

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

Bab. I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI ABNORMAL RETURN PADA PERISTIWA PENGUMUMAN KABINET KERJA TANGGAL 26 OKTOBER 2014 ABSTRACT

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

PENGARUH PENGUMUMAN KENAIKAN BBM TERHADAP INVESTASI SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

RESPON PELAKU PASAR VALAS INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK, PEMILU TAHUN 2014 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGUMUMAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN

ANALISIS PERBANDINGAN RISK DAN RETURN ANTARA SAHAM BUMN DENGAN SAHAM SWASTA (Studi Pada Saham LQ 45 Sektor Perbankan )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

Transkripsi:

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA Vini Sundari E-mail: vinisundari@yahoo.com Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat berbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham disekitar pelaksanaan dengan diluar pelaksanaan pemilu dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dari analisis yang dilakukan pada 45 perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang dimulai dari 2 Februari sampai 27 April 2009. Alat analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata(paired samples tets). Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pemilu 9 April 2009 tidak memberikan pengaruh yang kuat terhadap pergerakan harga saham disekitar maupun diluar pelaksanaan pemilu, ini dibuktikan dari nilai t hitung (- 0,193) < t tabel (2,093), sehingga Ho diterima. Begitu juga pada periode sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu yang tidak memberikan pengaruh yang kuat terhadap pergerakan harga saham, ini terbukti dari nilai t hitung (-0,413) < t tabel (2,262), sehingga Ho diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka pelaksanaan pemilu 9 April 2009 tidak memberikan pengaruh yang kuat terhadap pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia. Para investor merasa yakin bahwa pelaksanaan pemilu pada 9 April 2009 akan berjalan dengan lancar, mereka juga merespon baik pelaksanaan pemilihan umum legislatif 9 April 2009. Kata Kunci : Saham, Abnormal Return

PENDAHULUAN Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu para investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang tersediadi publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan harga saham dan tingkat perdagangan yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal pengembalian dan volume perdagangan saham. Pasar modal sebagai instrument ekonomi, tidak lepas dari berbagai pengaruh ingkungan. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro seperti kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan. Lingkungan ekonomi makro juga dapat memberikan pengaruh seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal Menurut Sigit Triandaru (2007), pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Sedangkan menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas. Menurut Suad Husnan (2002) faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal diantaranya adalah : a) Supply sekuritas 1 b) Demand sekuritas c) Kondisi ekonomi dan politik d) Masalah hukumdan peraturan e) Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal. Sedangkan instrument yang ada didalam pasar modal antara lain :

a) Saham b) Obligasi c) Right Issue d) Warrant e) Reksa Dana Efisiensi Pasar Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970) dalam Jogiyanto. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk dipasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau (stock prices reflect all avalaible information). Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga asset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang asset atau sekuritas tersebut. Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Dalam Jogiyanto (2000:367) pasar dikatakan efisien terhadapsuatu system informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati system informasi tersebut. Definisi Beaver ini mempunyai arti bahwa pasar dikatakan efisien terhadap satu set informasi yang spesifik (dihasil dari suatu system informasi) jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh para pelaku pasar sama dengan harga yang akan terjadi jika setiap orang akan mendapatkan set informasi tersebut. Harga yang terjadi dipasar yang efisien ini disebut dengan fully information price. METODE PENELITIAN Data dan Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder. Semua perusahaan yang tergabung dalam LQ45 periode Februari 2009 April 2009 yaitu sebanyak 45 perusahaan yang didapat dari

homepage Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data harga saham harian periode 2 Februari 2009 27 April 2009. Tahapan Penelitian dan Alat Analisis Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya adalah mencari return sesungguhnya dan return pasar saham LQ45, mencari return tidak normal (abnormal return) saham LQ45, mencari reta-rata return tidak normal (abnormal return) saham LQ45, serta melakukan pengujian statistic dengan mencari nilai t hitung dan nilai paired sample t test. Alat analisis dan model perhitungan return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return dan uji-t. penentuan abnormal return dan rata-rata harga saham LQ45 selengkapnya adalah sebagai berikut. Return sesungguhnya dan return pasar saham LQ45 Menurut Jogiyanto (2000:109) actual return merupakan returnyang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Dihitung per hari per masing-masing saham. R it = P it P it-1 P it-1 Keterangan : R it P it = Actual return untuk saham i pada hari t = Harga saham i pada hari ke-t P it-1 = Harga saham i pada hari ke t-1 Return pasar digunakan sebagai standar evaluasikinerja secara umum. Besaran untuk menghitung return pasar digunakan indeks LQ-45. R mt = indeks LQ-45 t indeks LQ-45 t-1 Indeks LQ-45 t-1 Keterangan : R mt indeks LQ-45 t = Return pasar pada hari ke-t = Indeks LQ-45 pada hari ke-t

Return Tidak Normal (Abnormal Return) Menurut Jogiyanto (2000:429) abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. AR it = R i,t E[R i,t ] Keterangan : AR i,t = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. Rata-rata Return Tidak Normal (Abnormal Return) Menurut Jogiyanto (2000:429) menghitung rata-rata abnormal return untuk 45 saham setiap hari pada periode peristiwa. Digunakan sebagai dasar untuk menghitung signifiansi abnormal return sehingga dapat menentukan adanya reaksi pasar, kecepatan pasar terhadap kandungan informasi, dan efisiensi pasar. AR it = K Keterangan : AR it = Average abnormal return pada hari ke-t K = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman Peristiwa. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui apakah pasar akan bereaksi terhadap pemilihan umum 9 April 2009 dilihat dari abnormal return, digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham disekitar pelaksanaan dengan diluar pelaksanaan pemilihan umum 9 April 2009.

Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham disekitar pelaksanaan dengan diluar pelaksanaan pemilihan umum 9 April 2009. Ho2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilihan umum 9 April 2009. Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilihan umum 9 April 2009. Average abnormal return disekitar dan diluar periode peristiwa pemilu Hari Ke- disekitar diluar 1-0,0032 0,0045 2 0,0020-0,0035 3-0,0038-0,0003 4-0,0035 0,0126 5 0,0067 0,0007 6-0,0060 0,0110 7 0,0383 0,0079 8 0,0039-0,0063 9-0,0676 0,0097 10 0,0437 0,0117 Sumber : data diolah Hari Ke- disekitar diluar 11 0,0130-0,0054 12 0,0195 0,0039 13 0,0103 0,0030 14-0,0054 0,0013 15 0,0433 0,0015 16-0,0138-0,0033 17 0,0122 0,0027 18-0,0130 0,0039 19 0,0232 0,0074 20-0,0242-0,0092

Uji Paired Sample T-test A. Hipotesis I hasil uji rata-rata abnormal return return disekitar dan diluar pelaksanaan pemilu Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Std. the Difference Error Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 diluar - -.0010900.0252126.0056377 -.0128899.0107099 -.193 19.849 disekitar Dari hasil analisis diatas maka diperoleh nilai t-hitung sebesar -0,193 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,093 dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka dapat diambil keputusan Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return disekitar dengan diluar tanggal pelaksanaan pemilu. B. Hipotesis II hasil uji rata-rata abnormal return return disekitar dan diluar pelaksanaan pemilu Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Std. Error the Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 sebelum - sesudah -.0054600.0417602.0132057 -.0353335.0244135 -.413 9.689 Dari hasil analisis diatas maka diperoleh nilai t-hitung sebesar -0,413 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,262 dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka dapat diambil keputusan Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dengan sesudah tanggal pelaksanaan pemilu.

PENUTUP 1. Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara periode disekitar pemilu dengan periode diluar pemilu. Hal ini dibuktikan dengan uji t dan diperoleh t-hitung sebesar -0,193 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,093. Para investor merasa kondisi politik dan ekonomi disekitar maupun diluar pelaksanaan pemilu sama saja, walaupun ada beberapa kejadian penting yang terjadi. Namun para investor masih tetap melakukan transaksi dipasar modal. 2. Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum pelaksanaan dengan sesudah pelaksanaan pemilu. Hal ini dibuktikan dengan uji-t dan diperoleh nilai t-hitung sebesar -0,413 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,262. Para investor merasa pemilu legislatif yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 telah berjalan lancar. Mereka juga merespon baik pelaksanaan pemilu legislatif ini. DAFTAR PUSTAKA Chairul, Anwar. Studi Peristiwa Reaksi Pasar Terhadap Pemilihan Umum Tanggal 5 April 2004 Pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 2, Jilid 9, Tahun 2004. Christopher, Pass dan Lowes Bryan. 1994. Kamus Lengkap Ekonomi. PT. Gelora Aksara Pratama Erlangga, Jakarta. Corry, Annelia PH dan Prihantoro. 2007. Pengaruh Resuffel Kabinet Terhadap Pergerakan Harga Saham LQ45 di Indonesia. Jakarta. Gumanti, A. Tatang dan Elok Sri Utami. 2002. Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4, No. 1, Mei 2002 :54-68. http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/ Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Sandi, Herigita K. 2004. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Non Ekonomi (Studi Kasus Peristiwa Bom Kuningan 9 September 2004). Jurnal Akuntansi.

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, Jakarta. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Wiji Purwanta dan Hendy Fakhruddin. 2006. Mengenal Pasar Modal. Salemba Empat, Jakarta. Winarto. 1997. Pasar Modal Indonesia, Retropeksi Lima Tahun Swastanisasi. Cetakan Pertama, Jakarta. www.repository.gunadarma.ac.id. www.yahoofinance.com www.idx.co.id www.duniainvestasi.com www.bi.go.id