BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PREPARASI KOMPOSIT TiO 2 -SiO 2 DENGAN METODE SOL-GEL DAN APLIKASINYA UNTUK FOTODEGRADASI METHYL ORANGE

BAB 4 DATA DAN ANALISIS

Distribusi Celah Pita Energi Titania Kotor

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

2 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM OXIDE (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

TiO 2 jatuh pada 650 nm sedangkan pada kompleks itu sendiri jatuh pada 600 nm, dengan konstanta laju injeksi elektron sekitar 5,5 x 10 8 s -1 sampai

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DSSC TiO 2 /FIKOSIANIN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

Asisten : Fitri A. P / Astari Rantiza / Tanggal Praktikum : ( )

STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) POWDER SEBAGAI MATERIAL FOTOKATALIS

4 Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metoda Penelitian

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

KAJIAN PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPISAN TRANSPARAN TiO 2 TERHADAP PERFORMA KERJA SEL SURYA YANG DISENSITISASI DENGAN DYE (DSSC)

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil XRD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH VARIASI MILLING TIME dan TEMPERATUR KALSINASI pada MEKANISME DOPING 5%wt AL NANOMATERIAL TiO 2 HASIL PROSES MECHANICAL MILLING

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

OPTIMALISASI TEGANGAN KELUARAN DARI SOLAR CELL MENGGUNAKAN LENSA PEMFOKUS CAHAYA MATAHARI

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

BAB V PEMBAHASAN. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pori

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Sains Materi Indonesia PENGARUH BEBERAPA JENIS DYE ORGANIK TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Transkripsi:

37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Absorbansi Dye Antosianin Buah Delima Efisiensi DSSC salah satunya dipengaruhi oleh jenis dye terkait dengan efektifitasnya sebagai sunlight absorber. Umumnya, dye adalah material organik yang memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi foton cahaya matahari pada panjang gelombang sinar tampak dengan panjang gelombang antara 300-700 nm. Dalam menganalisa daya absorbansi dye antosianin buah delima menggunakan alat Shimadzu UV-Mini 1240. Hasil analisa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik absorbansi terhadap panjang gelombang Pada Gambar 4.1, adalah grafik absorbansi dye antosianin buah delima terhadap panjang gelombang, dengan rentangpanjang gelombang dari 400 nm sampai 700 nm. Spektrum pada gambar tersebut menunjukan bahwadye tersebut

mampu menyerap cahaya, dengan rentang kurang dari 400 nm sampai lebih dari 700 nm dan penyerapan cahaya tinggi pada panjang gelombang 513 nm (cahaya tampak).dengan demikian dye ini memenuhi sebagai sunlight absorber. 4.2 Analisis Nanopori Titanium Dioksida (TiO 2 ) 4.2.1Hasil XRD TiO 2 yang digunakan adalah TiO 2 komersial dari MERCK. Berdasarkan hasil XRD.Pada Gambar 4.2, pola difraksi sinar-x pada sampel TiO 2 mempunyai fasa kristal anatase Diffraction Standard yang bersesuaian dengan Joint Committee on Powder (JCPDS) No. 21-1272. Selain itu derajat kristalinitas sampel ini cukup baik dilihat dari intensitas puncak difraksi yang tinggi dan tegas. Dengan derajat kristalinitas yang baik maka proses difusi elektron di TiO 2 akan lebih cepat yang implikasinya proses transfer elektron untuk DSSC secara keseluruhan akan lebih tinggi sehingga akan meningkatkan efisiensi sel surya. Gambar 4.2 Pola difraksi sinar-x pada TiO 2 4.2.2 Hasil SEM 38

Hasil SEM TiO 2 dapat dilihat pada Gambar 4.3,yang memperlihatkantio 2 mengandung sejumlah jaringan partikel yang membentuk struktur nanopori dengan ukuran partikel dan pori lebih kecil dari 100 nm. Struktur pori yang terlihat umumnya adalah struktur pori antar partikel sedangkan struktur pori dalam partikel tidak terlihat karena keterbatasan resolusi alat. Struktur nanopori dari TiO 2 merupakan karaktersitik penting untuk aplikasinya dalam DSSC, karena posisi molekul dye akan berada pada pori-pori tersebut. Ukuran pori yang berskala nano akan meningkatkan jumlah pori yang terbentuk sehingga molekul dye yang terserap akan lebih banyak. Contohpori TiO 2 Gambar 4.3 Hasil SEM TiO 2 dengan perbesaran 40.000 kali 4.3 Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) 39

Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi I-V terhadap tiga DSSC dengan variasi dye ekstrak antosianin buah delima yang berbeda untuk mengetahui pengaruh dye tersebut terhadap efisiensinya.karakterisasi ini dilakukan dengan cara menyinari DSSC menggunakan lampu halogen yang berasal dari Over Head Projektor (OHP) dengan intensitas konstan yaitu 0,45mW/cm 2. Kurva karaktristik I-V dari setiap DSSC dapat di lihat pada Gambar 4.4, Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Arus (A) Data Pengukuran 1,4x10-7 Kurva Fitting 1,2x10-7 1,0x10-7 8,0x10-8 6,0x10-8 4,0x10-8 2,0x10-8 00 05 10 15 20 Gambar 4.4 Kurva karakteristik I-V untuk DSSC konsentrasi dye 10% 40

7,0x10-7 Data Pengukuran Kurva Fitiing 6,0x10-7 5,0x10-7 Arus (A) 4,0x10-7 3,0x10-7 2,0x10-7 1,0x10-7 00 04 08 12 Gambar 4.5 Kurva karakteristik I-V untuk DSSC konsentrasi dye 20% 2,5x10-7 Data Pengukuran Kurva Fitting 2,0x10-7 Arus (A) 1,5x10-7 1,0x10-7 5,0x10-8 00 05 10 15 20 25 30 Gambar 4.6Kurva karakteristik I-V untuk DSSC konsentrasi dye30% 41

Nilai arus hubungan singkat (I sc ) dan tegangan rangkaian terbuka (V oc ) ditentukan dari kurva fitting masing-masing grafik. Nilai I sc adalah titik perpotongan kurva fitting dengan sumbu vertikal dalam hal ini adalah arus. Sedangkan nilai V oc adalah nilai titik perpotongan kurva fittingdengan sumbu horizontal, dalam hal ini adalah tegangan. Dari data arus dan tegangan yang didapat, selanjutnya menentukan kurva daya terhadap tegangan (P-V) masing-masing DSSC untuk menentukan daya maksimum (P max ). Kurva daya terhadap tegangan untuk masing-masing DSSC ditujukkan pada, Gambar 4.7, Gambar 4.8 dan Gambar 4.9. 1,0x10-9 8,0x10-10 Daya (watt) 6,0x10-10 4,0x10-10 2,0x10-10 00 05 10 15 20 25 Gambar 4.7Kurva daya terhadap tegangan untuk DSSC konsentrasidye10% 42

2,0x10-9 Daya (watt) 1,5x10-9 1,0x10-9 5,0x10-10 00 02 04 06 08 10 12 Gambar 4.8 Kurva daya terhadap tegangan untuk DSSC konsentrasi dye 20% 2,5x10-9 2,0x10-9 Daya (watt) 1,5x10-9 1,0x10-9 5,0x10-10 00 05 10 15 20 25 Gambar 4.9Kurva daya terhadap tegangan untuk DSSC konsentrasi dye 30% 43

Dari Gambar 4.7, 4.8 dan 4.9 terlihat bahwa untuk titik tertentu dihasilkan nilai daya maksimum masing-masing DSSC. Tegangan dan arus ketika daya maksimum disebut V max dan I max. Selanjutnya dapat ditentukan nilai Faktor Pengisian (FF) masing-masing DSSC melalui persamaan (2.2) dan efisiensi konversi DSSC (η) melalui persamaan (2.3). Hasil perhitungan terangkum padatabel 4.1 Tabel 4.1Hasil perhitungan unjuk kerja DSSC No. DSSC I sc x 10 - V oc I max x 10 - V max FF Efisiensi 7 (A) (V) 8 (A) (v) (%) 1 10% 1,07 19 6,756 15 0,369 3,79 x10-4 2 20% 6,057 10 65,217 03 0,309 7,31 x10-4 3 30% 2,305 27 16,666 14 0,369 8,72 x10-4 Hasil perhitungan pada Tabel 4.1terlihat adanya perubahan efisiensi terhadap konsentrasi dye ekstrak antosianin buah delima, dapat dilihat padagambar 4.10 Efisiensix 10-4 (%) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 5 10 15 20 25 30 Konsentrasi Dye (%) Gambar 4.10Efisiensi DSSC terhadap konsentrasi ekstrakdye 44

Pada Gambar 4.10, terlihat adanya perubahan efisiensi terhadap jumlah konsentrasi dye dalam waktu perendaman 1 jam. Efisiensi konversi energi tertinggi adalah pada DSSC dengan konsentrasi dye 30% yaitu 8,72x10-4 % kemudian diikutidssc dengan konsentrasi dye 20% yaitu 7,31x10-4 % dan DSSC dengan konsentrasidye 10% yaitu 3,79x10-4 %. Dalam penelitian ini perbedaan konsentrasi dye yang diberikan pada setiap sampel DSSC menghasilkan nilai efisiensi yang berbeda pula semakin tinggi konsentrasi dye semakin bertambah efisiensi konversi energi yang dihasilkan.hal ini disebabkan kerena perbedaan konsentrasi dye yang diberikan mempengaruhi jumlah dyeyang teradsorpsi pada pori TiO 2, sehingga terjadi perubahan jumlahelektronyang diinjeksikan ke pita konduksi TiO 2 (Chou et al., 2007). Pada titik konsentrasi 10% dan 20%, efisiensi konversi energi DSSCterlihat naik dengan curam. Hal inidikarenakan bertambahnya molekul dyeyang telah mengisi pori TiO 2, sehingga elektron yang diinjeksikan oleh molekul dye ke pita konduksi TiO 2 bertambah.padatitik konsentrasi 30%, efisiensi naik dengan landaicenderung mendekati saturasi. Hal ini dikarenakan pori TiO 2 hampir semuanya terpenuhi oleh molekul dye,semakin terpenuhi pori TiO 2 oleh molekul dye maka jumlah elektron yang diinjeksikan ke pita konduksi TiO 2 tidak mengalami perubahan sehingga efisiensi konversi energi DSSC akan bernilai konstan walaupun konsentrasi dye bertambah.hubungan konsentrasi dye terhadap efisiensi cenderung tidakbersifat linier. Hal ini sebelumnya pernah diteliti oleh Tammy P. Chou et al. (2007) menggunakan dyeruthenium (N3) atau(2,2 bipyrydyl-4,4-dicarboxylato) ruthenium II,dengan konsentrasi dyeyang bervariasi pada lapisan TiO 2 dengan waktu perendaman 1 45

jam. Konsentrasi tertinggi yang diberikan menghasilkan penurunan efisiensi dikarenakan molekul-molekul dye mengalami agregration(pengumpulan antara sesama molekul) di pori-pori TiO 2 sehingga injeksi elektron tidak efisien.intertaksi antar moleku-molekul dye yang bertumbuk dan berkumpul mempengaruhi waktu hidup elektron pada permukaan TiO 2. Waktu hidup elektron adalah lamanya elektron berada dalam keadaan tereksitasi. Interaksi antar molekul dye ini dapat mempercepat kembalinya elektron pada keadaan dasar sehingga mempersingkat waktu hidup elektron. Struktur yang cenderung datar akan memperbesar peluang pengumpulan molekul dye sehingga dapat menurunkan efisiensi. Struktur yang bengkok (bent structure) dapat menekan efek dari pengumpulan dye(nuay, 2009).Perlu studi lebih lanjut mengenai jumlah dye pada lapisan TiO 2 dan struktur kimia molekul dye. 46