TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BOWLLING FRUIT BAR YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS PELAYANAN (RELIABILITY, RESPONSIVENESS, ASSURANCE, EMPHATY, TANGIBLES) DI LEGEND PREMIUM COFFEE YOGYAKARTA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

III. METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

III. METODE PENELITIAN

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

Bab III Metode Penelitian

BAB IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG PEKANBARU

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

BAB V HASIL DAN ANALISA

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI CAFE CINNAMON BUKAN BISTRO

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

III. METODE PENELITIAN

Tanggapan Wajib Pajak... (Susi Ida Yunita) 1

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

IV. METODE PENELITIAN

Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN KLUB OLAHRAGA TENIS MEJA TERHADAP ATLET TENIS MEJA DI YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN MODEL KANO DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. intrumentasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BOWLLING FRUIT BAR YOGYAKARTA THE CUSTOMER S LEVEL OF SATISFACTION TOWARD THE SERVICE QUAILITY AT BOWLLING FRUIT BAR YOGYAKARTA Oleh: Fajar Dwi Safitri, Prodi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogayakarta email: fajarsafitri26@yahoo.com Dr. Mutiara Nugraheni (pembimbing), Prodi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogayakarta email: mutiara_nugraheni@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap: 1) Kualitas pelayanan berdasarkan tangibles 2) Kualitas pelayanan berdasarkan reliability 3) Kualitas pelayanan berdasarkan responsiveness 4) Kualitas pelayanan berdasarkan assurance 5) Kualitas pelayanan berdasarkan emphaty dan 6) Kualitas pelayanan berdasarkan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak 514 responden. Penentuan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Penghitungan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf signifikasi 5%. Jumlah sampel penelitian sebanyak 300 responden di Bowlling Fruit Bar Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap: 1) Kualitas pelayanan berdasarkan tangibles masuk kategori belum puas 2) Kualitas pelayanan berdasarkan reliability masuk kategori belum puas 3) Kualitas pelayanan berdasarkan responsiveness masuk kategori belum puas 4) Kualitas pelayanan berdasarkan assurance masuk kategori belum puas 5) Kualitas pelayanan berdasarkan emphaty masuk kategori belum puas 6) Kualitas pelayanan berdasarkan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty masuk kategori belum puas. Kata kunci: kepuasan konsumen, kualitas pelayanan, Bowlling Fruit Bar Yogyakarta Abstract This study aims to determine the customer s level of satisfaction toward: 1) The service quality based on tangibles 2) The service quality based on reliability 3) The service quality based on responsiveness 4) The service quality based on the assurance 5) The service quality based on empathy and 6) The service quality based on tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The research method used is quantitative descriptive. Total population of 514 respondents. Respondents were determined using the incidental sampling technique. Calculation of the sample using tables Isaac and Michael with a significance level of 5%. The data was taken from 300 respondents in Bowlling Fruit Bar Yogyakarta.. The data finding s showed that the customer s level of satisfaction toward: 1) The service quality based on the tangibles considered as not yet satisfied category 2) The service quality based on the reliability considered as not yet satisfied category 3) The service quality based on the responsiveness considered as not yet satisfied category 4) The service quality based on the assurance considered as not yet satisfied category 5) The service quality based on the emphaty considered as not yet satisfied category 6) The service quality based on the tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy considered as not yet satisfied category. Keywords: Customer s Satisfaction, Service Quality, Bowlling Fruit Bar Yogyakarta Tingkat Kepuasan Konsumen... (Fajar Dwi Safitri) 1 PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 255.461.686 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk tersebut, Indonesia menempati nomor empat terbesar dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (BPS, 2015). Jumlah penduduk yang besar ini membawa dampak yang positif bagi para pengusaha untuk melihat peluang bisnis dalam mempengaruhi pelanggan Indonesia yang sifatnya konsumtif. 59

2 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Edisi 1 Tahun 2016 Seiring semakin konsumtif dan bervariasi perilaku pelanggan di Indonesia dan didukung dengan jumlah penduduk yang besar maka tidak sedikit para pengusaha tertarik menjalankan bisnis kuliner atau usaha di bidang makanan dan minuman. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin hari semakin berkembang. Semakin banyaknya variasi produk kuliner yang disajikan dan berkembangnya jumlah kedai ataupun bar menjadi daya tarik untuk diteliti. Salah satunya adalah Bowlling Fruit Bar yang menayajikan sup buah atau juice yang beragam dengan harga yang terjangkau, sajian yang menarik serta cita rasa yang lezat mampu memanjakan masyarakat. Inilah yang menjadi daya tarik bisnis minuman yang sangat pesat. Munculnya beragam kedai, bar atau coffeshop diperlukan strategi perusahaan dalam mempertahankan pelanggan. Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama, membeli lagi ketika perusahaan memiliki produk baru dan memperbarui produk yang lama, juga akan membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan tersebut kepada orang lain, dan tidak terlalu memperhatikan merk pesaing. (Kotler, 2009) Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaikbaiknya. Ada beberapa dimensi kepuasan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk mempergunakan jasa Bowlling Fruit Bar antara lain dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Kelima dimensi diatas dikembangkan oleh Pasuraman et. al. yang disebut SERVQUAL (Service Quality) yang merupakan suatu alat ukur terhadap kualitas pelayanan (Tjiptono, 2005). Bowlling Fruit Bar mulai beroperasi sejak Februari 2013, dimana outlet pertamanya berlokasi di Jl. Alamanda No. 2 Gejayan Yogyakarta. Pemilik dari usaha ini adalah Vika Wulandari Matin lulusan Management Ekonomi UII dan Rina Kurniawati lulusan FMIPA Kimia UGM. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak konsumen yang menerima produknya, Bowlling Fruit Bar membuka outlet yang kedua di Jl. Affandy No. 34 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014 dan membuka lagi outlet yang ketiga di Jl. Seturan Raya No. 101 Yogyakarta pada bulan Desember 2015. Konsep bisnis yang diambil dari Bowlling Fruit Bar yaitu bisnis kuliner yang menyajikan berbagai macam menu olahan buah dimana produk utamanya adalah sup buah dan jus buah. Hingga saat ini Bowlling Fruit Bar memiliki lebih dari 25 varian rasa sup buah dan lebih dari 20 varian jus buah. Selain itu juga terdapat makanan pendamping mulai dari snack sampai makanan berat. Tidak salah lagi bila tag line dari Bowlling Fruit bar ini adalah One Stop Fruiting. Target pasar yang dituju oleh Bowlling Fruit Bar adalah mahasiswa/mahasiswi dan karyawan yang berada di sekitar lokasi outlet. Karakter dari target pasar ini tentunya adalah dinamis, padat 60

Tingkat Kepuasan Konsumen... (Fajar Dwi Safitri) 3 dengan aktivitas, memiliki alokasi dana untuk rekreasi, mudah mengakses informasi baik dari media konfensional maupun media modern (sosial media) dan sadar akan pentingnya kebersihan dan kesehatan makanan. Hasil observasi di Bowlling Fruit Bar outlet pertama di Jl. Alamanda No. 2 Yogyakarta dan outlet ke dua di Jl. Affandy No. 34 Yogyakarta, mendapati bahwa kedua outlet ini cenderung selalu ramai dikunjungi konsumen, dengan rata-rata pengunjung sampai 4370 nota per bulannya. Kemudian, setelah melakukan wawancara dengan pemilik Bowlling Fruit Bar menjelaskan bahwa timnya masih terus berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan sesuai dengan harapan konsumennya. Pemilik usaha juga menyadari masih ada beberapa kekurangan yang muncul selama ini seperti, kurangnya fasilitas tempat duduk konsumen, sempitnya lahan parkir terutama untuk kendaraan roda 4, kebersihan outlet, waktu penyajian produk yang kadang masih lama, ketersediaan menu untuk dipesan dan keramahan pelayan. Selain itu pemilik juga menginformasikan bahwa selama 3 bulan terakhir ini timnya belum melakukan survei khusus yang betujuan mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan bukti langsung tangible di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34. 2) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan keandalan reliability di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34. 3) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan daya tanggap responsiveness di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34. 4) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan jaminan assurance di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 (5) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan empati empathy di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 (6) Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy pada Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2006 : 14). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua outlet Bowlling Fruit Bar yang beralamatkan di Jl. Alamanda No. 2 Gejayan dan Jl. Affandy 61

4 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Edisi 1 Tahun 2016 Gejayan No. 34. Waktu penelitian dilakukan pada Desember 2015 Maret 2016 Populasi/Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 sebanyak 283 konsumen dan Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 sebanyak 231 konsumen. Sampel di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 sebanyak 142 konsumen dan Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 sebanyak 158 konsumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik incidental sampling. Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf signifikasi 5%. Prosedur Uji validitas instrumen dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, sedangkan uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Dari hasil tersebut diperoleh 35 butir instrumen kualitas pelayanan. Penghitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16 for Windows. Kriteria validitas adalah jika r hitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%, maka valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen yang dimaksud tidak valid. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto,2010: 194). Teknik Analisis Data Analisis Tingkat Kepuasan Analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan dapat dihitung dengan rumus Importance Performance Analysis (IPA). Tingkat kesesuaian merupakan perbandingan antara menghitung skor kinerja dan skor kepentingan, sehingga tingkat kesesuaian ini yang digunakan untuk menentukan skala prioritas layanan dan prioritas perbaikan mencapai kepuasan pelanggan (Supranto, 2011:241). Setelah itu dilakukan penghitungan Weighting Factor (WF) dan Weighting Score (WS). Weighting Factor merupakan fungsi dari median tingkat kepentingan masing-masing atribut dalam bentuk persentase (%) dari total skor median tingkat kepentingan untuk seluruh atribut. Weighting Score merupakan fungsi dari median tingkat kepuasan masing-masing atribut dikalikan dengan weighting factor masing-masing atribut (Irawan, 2002) Diagram Kartesius Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik. Titik (X,Y) dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelayanan seluruh faktor dan atribut sedangkan Y adalah rata-rata skor tingkat 62

Tingkat Kepuasan Konsumen... (Fajar Dwi Safitri) 5 kepentingan seluruh faktor yang memenuhi kepuasan pelanggan (Umar, 2002: 452-453) HASIL PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Data kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan diperoleh melalui kuesioner dengan 35 butir pernyataan dan jumlah responden 300. Berdasarkan data yang telah diolah menggunakan Ms.Excel, maka diperoleh rata-rata dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 4 3 2 1 0 Gambar 1. Diagram Tingkat Kesesuaian Nilai Rata-rata Harapan dan Kenyataan di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 Gambar 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata harapan lebih tinggi dari kenyataan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Bowlling Fruit Bar Jalan Alamanda No 2 dapat dikatakan belum puas 3,6 3,4 3,2 3 2,8 2,6 3,49 3,6 3,57 3,61 3,62 3,04 2,97 2,95 2,94 2,62 harapan kenyataan 3,45 3,5 3,49 3,5 3,48 2,92 3,13 Harapan 3,02 3,02 3,06 Kenyataan Gambar 2. Diagram Tingkat Kesesuaian Nilai Rata-rata Harapan dan Kenyataan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 Gambar 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata harapan lebih tinggi dari kenyataan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 dapat dikatakan belum puas. Setelah mengetahui tingkat kesesuaian masing masing atribut diperoleh nilai rata-rata harapan dan kenyataan yang digunakan untuk menghitung weighting factor dan weighting score masing-masing dimensi. Hasil penghitungan dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Hasil Penghitungan Weighting Factor dan Weighted Score di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 Dimensi Weighting Factor Weighted Score (%) Reliability 20,123 0,612 Assurance 20,179 0,595 Emphaty 20,235 0,595 Responsiveness 19,955 0,593 Tangibles 19,508 0,511 Total 100 2,906 Sumber: Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 1 dapat diperoleh nilai weighting factor dan weighted score di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2. Hasil penghitungan data dapat dilihat urutan dimensi yang mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 adalah reliability. assurance, emphaty, responsiveness dan tangibles. 63

6 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Edisi 1 Tahun 2016 Tabel 2. Hasil Penghitungan Weighting Factor dan Weighted Score di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 Dimensi Weighting Factor (%) Weighted Score Reliability 20,057 0,628 Emphaty 19,943 0,610 Assurance 20,057 0,606 Responsiveness 20,000 0,604 Tangibles 19,771 0,577 Total 100 3,025 Sumber: Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 2 dapat diperoleh nilai weighting factor dan weighted score di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34. Hasil penghitungan data dapat dilihat urutan dimensi yang mempengaruhi kualitas pelayanan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 adalah dimensi reliability, emphaty, assurance, responsiveness dan tangibles. Pembahasan Hasil Penelitian Konsumen dapat dikatakan puas apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas (Supranto, 2011). Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai kenyataan kedua outlet lebih kecil dibandingkan dengan nilai harapan. Hal tersebut menunjukan bahwa konsumen merasa belum puas. Ada kemungkinan penyebab konsumen belum puas karena fasilitas yang disediakan belum cukup meliputi: ketersediaanya lahan parkir kurang luas, mudah dan aman, ketersediaan tisu yang kurang memadai baik itu tisu di meja konsumen maupun di toilet, akses wifi yang kurang lancar, ketersediaan pendingin ruangan dan mushola. Pada penghitungan weighted score yang dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 diperoleh data bahwa masing-masing outlet diperoleh urutan nilai weighted score yang berbeda. Nilai sumbangan tertinggi pada kedua outlet terletak pada dimensi reliability, hal ini menunjukan bahwa konsumen merasa puas dilihat pada dimensi reliability mencakup aspek aroma, rasa, porsi, variasi menu, tekstur, penyajian produk, dan kebersihan alat saji. Nilai sumbangan yang kedua di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No 2 terletak pada dimensi assurance sedangkan yang di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 terletak pada dimensi emphaty, hal ini menunjukan bahwa konsumen yang di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No 2 merasa puas pada aspek jaminan bahan yang digunakan itu segar, berkualitas baik, aman, bermanfaat untuk kesehatan, dan keramahan pramusaji. Sedangkan yang di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 konsumen merasa puas terletak pada aspek pramusaji yang dapat menangani keluhan konsumen dengan baik. Nilai sumbangan yang ketiga di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 terletak pada dimensi emphaty sedangkan yang di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 terletak pada dimensi assurance. Nilai sumbangan keempat dan kelima dari kedua outlet mendapatkan nilai yang sama terletak pada dimensi responsiveness dan tangibles. 64

Tingkat Kepuasan Konsumen... (Fajar Dwi Safitri) 7 Hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi yang paling berpengaruh pada kedua outlet yaitu reliability, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Ardina Hariasari, 2015) diperoleh hasil faktor yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen di Nikkou Ramen adalah dari kualitas jasa yaitu responsiveness dan penelitian yang dilakukan (Sri Handayani, 2002) diperoleh hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan makanan dengan kepuasan konsumen yaitu sebesar 1,00 dan r tabel dalam taraf signifikansi 5 % dengan db 58 sebesar 0,266. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan bukti langsung (tangibles) di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. 2. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan keandalan (reliability) di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. 3. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan daya tanggap (responsiveness) di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. 4. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan jaminan (assurance) di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. 5. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan empati (emphaty) di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. 6. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan berdasarkan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty di Bowlling Fruit Bar Jl. Alamanda No. 2 dan di Bowlling Fruit Bar Jl. Affandy No. 34 masuk dalam kategori belum puas. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat disampaikan bagi pengelola Bowlling Fruit Bar Yogyakarta adalah pada dimensi tangibles, yaitu penambahan pendingin ruangan yang bisa menjangkau seluruh ruangan, perbaikan mengenai wifi agar lebih cepat dalam pengaksesan, penyediaan mushola, perbaikan lahan parkir, kebersihan area dan perbaikan mengenai uniform pramusaji agar menarik. Pada dimensi reliability, yaitu agar selalu tetap menjaga porsi dan rasa hidangan yang konstan. Pada dimensi responsiveness, 65

8 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Edisi 1 Tahun 2016 yaitu pramusaji lebih cepat tanggap mengenai informasi yang diinginkan konsumen. Pada dimensi assurance, yaitu pramusaji dapat menjelaskan mengenai produk dan fasilitas yang ada, pramusaji berbicara ramah, selalu tersenyum dan memberikan sapaan yang sopan ketika tamu datang. Pada dimensi emphaty, yaitu pramusaji dapat menerima keluhan konsumen. Selain itu, pada setiap bulan selalu dilakukan evaluasi untuk mengetahui target yang telah dicapai atau kekurangan pada jasa pelayanan, melakukan inovasi dalam bekerja dengan menambah program latihan dengan sesuatu yang baru dan modern, memperbaiki SOP pelayanan dan peraturan pada perusahaan Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti menggunakan variabel lain karena variabel ini sudah banyak digunakan pada penelitian sejenis. Kepuasan Pelanggan di Gazebo Garden Restaurant Yogyakarta. Skripsi. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, UNY. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta : Rineka Cipta. Tjiptono, F & Gregorius Chandra. (2005). Service Quality dan Satisfaction.Yogyakarta. Andi Offset. Umar, H. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. DAFTAR PUSTAKA Ardina Hariasari. (2015). Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Restaurant Nikkou Ramen Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Boga. Fakultas Teknik, UNY. Arikunto, S.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah Penduduk Indonesia 2015. Diakses dari http://www.bps.go.id/ tanggal 14 desember 2015 Irawan, H. (2002). Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Kotler, Philip and Keller.K.L. (2009). Marketing management (13th ed.) New Jersey : upper Saddle River. Sri Handayani.(2002). Hubungan antara Kualitas Pelayanan Makanan dengan 66