e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
SOP Pelaporan Gratifikasi dan Aplikasi Pelaporan Gratifikasi Secara Online

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

Sistem Kesehatan Daerah (Siskesda) di Kabupaten Wonosobo

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Kebijakan Diklat Satu Pintu

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

Sistem Pendayagunaan Hasil Litbang Sumatera Selatan

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

1/6 SISTEM PELAYANAN INFORMASI BELANJA LANGSUNG SECARA ONLINE DI KOTA TEGAL

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Program Optimalisasi Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan Kota Depok

Peningkatan Jumlah Peserta Diklat Melalui e-learning dan Jumlah Auditor yang Tersertifikasi

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

Sistem Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Diklat Aparat Desa Melalui Mobile Training

Pelayanan Administrasi Kepegawaian Secara Elektronik di Lingkungan Puslabfor Bareskrim POLRI

Pengalihan Penerapan Akuntansi Berbasis Kas Kepada Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Metro

Penerapan Budaya Kerja 5 R di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

1/8 Implementasi Sistem Manajemen Dokumen secara Elektronik untuk Mempercepat Terwujudnya Egovernment di Kabupaten Boyolali

Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

Resort Based Management Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi

Family Gathering Terpadu RSJ Grhasia Yogyakarta

Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT)

1/10 MEMBANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG ( SIMTARU ) DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PEKALONGAN

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

Sistem Aplikasi Arsip Elektronik Kepegawaian

Latar Belakang. Manfaat

Kurikulum Diklat Pertanian Model On Farm/Off Farm

Kolaborasi Program Contra War dan Sutera Emas

Pengubahan Mindset Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tembakau

Sistem Kerja, Kompetensi dan Budaya Kerja Berorientasi Kualitas

Green Hospital Berbasis Kearifan Lokal RSUD Wates

1/6 INTEGRASI NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK) DALAM VERIFIKASI OBYEK PBB-P2 UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

1/5 Validasi Data Pindah Datang Penduduk Berbasis Teknologi Informasi di Kota Surakarta

a. Menyiapkan bahan pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah dibidang perindustrian dan perdagangan;

Latar Belakang. Manfaat. Manfaat dari perubahan ini adalah:

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda )

Gerakan Rumah Pintar Petani Jawa Tengah

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN TEMANGGUNG

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Latar Belakang. Manfaat. a. Bagi Stakeholders/ Pengguna. - Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil dan ibu nifas;

e-mpa Manual Book PANDUAN PENGELOLAAN Sistem electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran KEMENTERIAN AGAMA

1/11 Transparansi dan sinergitas pengelolaan Desa Desa (DD) d Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

1/5 Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil Berbasis E-Kinerja di Pemerintah Kabupaten Semarang

2/11 Pada Proyek Perubahan ini aplikasi yang dibangun diberi nama APLIKASI SIMPEL yaitu aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelaporan.

1/7 Pengelolaan Sistem Informasi Database Berbasis Web di Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak

1/8 PENDATAAN KEMATIAN PENDUDUK UNTUK PERCEPATAN PENERBITAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN.

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian,

PENGANTAR PENGGUNAAN

Produk Pertanian Berdaya Saing di Magelang

: Kasi. Pendataan, Pengaduan dan Evaluasi pada Dinas Penanaman Modal, PTSP, dan Tenaga Kerja Kab. Batang : Pemerintah Kabupaten Batang

KEBIJAKAN TATAKELOLA, EFEKTIVITAS BIROKRASI, PELIBATAN PUBLIK, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN

PROPOSAL PENAWARAN SISTEM INFORMASI IZIN CETAK MANDIRI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

2014, No Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Makalah Lelang Jabatan: Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

2014 No

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

Indonesian Culture Collection (InaCC) Sebagai Pusat Depositori Nasional Untuk Koleksi Mikroba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Latar Belakang. Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan Undang-Undang 23 Tahun 2014 serta dalam rangka optimalisasi penanganan kawasan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta III

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

1/7 PENGEMBANGAN JEJARING KERJA DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN PASCA BENCANA DI KABUPATEN CILACAP

Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud. Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

Keterlibatan Peran Adat & Letigasi (Proses Hukum) Dalam Penyelesaian Konflik Pertanahan Biak Numfor

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018

1/10 UBERLING Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Boyolali

SURAT EDARAN Nomor : 2015/C/KU/2011

1/11 APLIKASI PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN TERINTEGRASI PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BANJARNEGARA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

User Guide Rasio Siswa Rombongan Belajar

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kancah internasional. Kemajuan PT berimbas pada kemajuan dunia ekonomi,

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI e-locker Pelayanan Publik (Bagian Organisasi Sekretariat Daerah)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

User Guide Rasio Siswa Guru Kualifikasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

1/13 PEMBENTUKAN SATLINMAS INTI SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT SERTA PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN PATI

Tujuan Laporan Manajemen

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

Daftar Isi LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016

LAMPIRAN. PR : Tapi salah satu tupoksi di Pengelolaan Informasi kan juga mengelola aplikasi-aplikasi di DJMBP?

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

1/6 PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN SECARA TERPADU DI PROVINSI JAWA TENGAH

2. Peningkatan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Program melalui aplikasi secara online

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK

Transkripsi:

e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nama Inovasi e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Produk Inovasi Menuju e-government Melalui Percepatan Implementasi e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penggagas Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D Kelompok Inovator Kementrian / Lembaga Gambar Ilustrasi 1 / 6

Deskripsi 2 / 6

Percepatan implementasi e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) merupakan program untuk dapat mengontrol serapan anggaran pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Faktanya anggaran pendidikan sangat besar jumlahnya, yang pada tahun 2014 mencapai Rp 368,9 trilyun (20% APBN). Dari jumlah tersebut, Rp.80,6 trilyun dikelola langsung oleh Kemdikbud melalui 408 Satuan Kerja (Satker) yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggaran sebesar itu sangat perlu dimonitoring agar penggunaannya tepat sasaran, salah satunya metode monitoringnya adalah melalui e-msa. e-msa adalah sistem elektronik Monitoring Serapan Anggaran untuk pemantauan serapan anggaran di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tugas untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, dan anggaran serta kerja sama luar negeri dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) yang berada di bawah Sekretariat Jenderal Kemdikbud. Sistem e-msa sebenarnya telah dibangun pada tahun 2013 akan tetapi belum dilakukan operasionalisasi sistem. Untuk mengoperasionalkan sistem e-msa perlu dilakukan sosialisasi dan penyusunan SOP yang jelas serta dilakukan secara bertahap. Kemdikbud sendiri tidak membeli software ini dari luar, melainkan segala pengembangan dan pembangunan IT internal dilakukan oleh para SDM IT yang dimiliki Kemdikbud sehingga tidak menjadi ketergantungan dengan pihak ketiga penyedia software. Sistem ini dibangun pertama kali pada versi 0.1, dan hingga sekarang sudah mengalami perbaikan dan pengembangan hingga menjadi versi 3.2. Tujuan dari program ini adalah agar dapat terimplementasikannya sistem elektronik Monitoring Serapan Anggaran (e-msa), yakni sistem pemantauan dan pengendalian berbasis ICT yang mencatat setiap perkembangan serapan anggaran pada seluruh program dan kegiatan di Kemdikbud secara berjenjang dan terintegrasi, yang otomatis dapat disajikan dalam bentuk grafik dan tabel yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja melalui berbagai media oleh stakeholder untuk mewujudkan e-government. Implementasi e-msa sudah memiliki kekuatan hukum dengan dituangkan ke dalam Permendikbud Nomor 42 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem e-monitoring Serapan Anggaran Untuk Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta petunjuk teknis penggunaannya sudah tertuang dalam Peraturan Sesjen Nomor 30/P/2012, tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem e-msa Kemdikbud. Strategi yang dilakukan untuk mensukseskan gagasan program ini adalah dengan melakukan pengujian serta penyempurnaan sistem e-msa melalui uji terap terhadap beberapa unit kecil. Setelah dirasa cukup layak sistem mulai diperkenalkan kepada stakeholder. Tetapi sebelum diterapkan kepada unit yang lebih besar, dilakukan penyusunan SOP/Petunjuk Teknis penggunaan e-msa. Selanjutnya baru dilakukan pelatihan dan pendampingan terhadap pengguna sistem yang sebelumnya dibuat surat penugasan untuk dapat mengoperasionalkan sistem e-msa. Untuk ke depan, sistem ini akan dikembangkan sampai ke analisis, termasuk kegiatan-kegiatan apa saja yang penyerapan anggarannya rendah sehingga dapat dijadikan masukan bagi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri untuk penyusunan anggaran di tahun berikutnya. Adapun stakeholders yang terlibat dalam implementasi sistem e-msa ini adalah seluruh unit kerja yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jenis Inovasi Teknologi Nama Instansi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3 / 6

Unit Instansi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Faktor yang mendorong keberhasilan program Implementasi e-msa di Kemdikbud antara lain: 1. Komitmen dari seluruh pimpinan Satker baik di tingkat daerah ataupun pusat untuk selalu memanfaatkan aplikasi e-msa. 2. Adanya dukungan kebijakan penggunaan aplikasi e-msa. 3. Adanya call center yang siap melayani pendampingan dan konsultasi. 4. Aplikasi yang mudah digunakan. Faktor Penghambat Yang menjadi faktor penghambat keberhasilan program Implementasi e-msa di Kemdikbudyakni: 1. Adanya perubahan struktur organisasi sehingga munculnya kebingungan di level operator untuk monitoring dan penginputan data ke aplikasi. 2. Adanya perubahan operator e-msa di Satker tertentu. 3. Software sangat bergantung dengan aplikasi keuangan dari KPPN sehingga butuh waktu untuk penyesuaian nomenklatur unit-unit di Kemdikbud. 4. Koneksi internet yang tidak dapat diprediksikan kestabilannya. Adapun alternatif solusi yang dipilih dalam menghadapi hambatan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Membuat SK pada tingkat Kementerian dan mempercepat pelatihan setelah adanya penggantian operator e-msa. 2. Melakukan sosialisasi secara intensif mengenai perubahan-perubahan yang ada. 3. Membuka tim pendampingan secara masiv, dengan cara penunjukkan pejabat untuk handle tugas operator. 4. Membuka layanan Help Desk, call center dan notifikasinya yang selalu stand by. Tahapan Proses Tahapan pelaksanaan program Implementasi e-msa di Kemdikbud adalah sebagai berikut: 1. Terbangunnya software sistem e-msa. Tahapan ini sudah dicapai pada tahun 2013 setelah melakukan benchmarking ke beberapa instansi pemerintahan. Software yang dibangun masih merupakan versi sangat awal dan masih dilakukan beberapa kali uji coba terbatas. 2. Teruji dan tersempurnakannya e-msa. Software terus menerus diuji pada tahun 2014 dan semua kelemahan dan kekurangan yang ada terus menerus disempurnakan. Salah satu hasil penting dalam tahapan ini adalah keberhasilan perbaikan software e-msa sehingga compatible dengan model laporan keuangan Bappenas dan Kementerian Keuangan. 3. Terbitnya SOP/Petunjuk Teknis e-msa yang disebarluaskan/disosialisasikan sebagai pedoman bagi pengguna dan operator. 4. Terlatihnya SDM Operator e-msa. Pelatihan dilakukan secara terus menerus kepada seluruh operator yang ada di setiap satker. 5. Terimplementasikannya sistem e-msa yang dilakukan secara bertahap, mulai dari unit-unit kecil hingga ke jenjang lebih tinggi, baik digunakan untuk kepentingan penyusunan laporan maupun untuk mengevaluasi kinerja dalam Rapat Pimpinan. 6. Implementasi e-msa untuk melaporkan serapan APBN 2014 pada Rapat Pimpinan Setjen. 7. Terdampinginya Petugas Operator e-msa dimana Project Leader mengirim surat pemberitahuan kepada seluruh Satker tentang adanya Help Desk untuk melayani pendampingan/konsultasi jika dibutuhkan. Kegiatan pendampingan dilakukan secara face-to-face dimana Satker datang ke Sekretariat Kelompok Kerja pada setiap hari kerja Senin Jum at (pukul 08.00 4 / 6

16.00) atau melalui online. 8. Launching sistem e-msa dimana seluruh Satker lingkup Kemdikbud sudah menggunakan e-msa. Manfaat Program Implementasi e-msa di Kemdikbud memberikan manfaat antara lain: 1. e-msa menjadi alat untuk membantu monitoring perubahan serapan anggaran di Kemdikbud yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja 2. Sistem sangat membantu kecepatan pelaporan realisasi anggaran di setiap satker karena operator tidak perlu terlalu banyak melakukan entry data namun sistem secara otomatis akan menghasilkan 3 (tiga) output, yakni kurva serapan anggaran tahun ini yang dibandingkan dengan tahun lalu, rencana ideal realisasi anggaran tahun ini, serta capaian realisasi saat ini. 3. Merupakan media pengiriman laporan secara berjenjang mulai dari Satker hingga ke Menteri, dan sebagai bahan pengendalian oleh pimpinan pada pelaksanaan program dan kegiatan serta digunakan setiap Rapim untuk pelaporan realisasi anggaran. 4. Sebagai wujud akuntabilitas publik karena besaran serapan anggaran Kemdikbud bisa diketahui oleh masyarakat, walaupun informasi yang ditampilkan tidak secara rinci setiap satkernya. Sampai dengan saat ini, program Implementasi e-msa di Kemdikbud sudah mencapai tahapan pelaksanaan sebagai berikut: 1. 100% Satker di lingkup Kemdikbud (sekitar 408 Satker) sudah memanfaatkan e-msa. 2. Operator di daerah sudah mampu mengoperasionalkan e-msa dengan baik. 3. Adanya call center, forum email, dan forum komunikasi lainnya yang siap melayani selama 24 jam sebagai sarana pendampingan/konsultasi jika dibutuhkan. 4. Perkembangan e-msa tahun 2015 mengikuti perubahan struktur organisasi Kemdikbud yang baru. 5. Aplikasi e-msa akan ditingkatkan menjadi aplikasi pemantauan realisasi anggaran Kemdikbud yang nantinya dikelola oleh Biro Keuangan sesuai tupoksi dari regulasi yang berlaku. 6. Sistem mengalami perluasan dan pengembangan cakupan, yang semula didasarkan pada aktivitas keuangan di lingkungan Kemendikbud menjadi terintegrasi dengan aplikasi keuangan yang ada di KPPN sehingga semua transaksi langsung tercatat di Kementerian Keuangan. Prasyarat Replikasi Adapun prasyarat yang harus dipenuhi untuk mereplikasi program Implementasi e-msa di Kemdikbud antara lain: 1. Komitmen pimpinan dalam menjalankan prosedur pemantauan dan evaluasi. 2. Tersedianya jaringan komputer yang memadai. 3. Tersedianya SDM yang menguasai IT dan Programmer untuk pembangunan dan pengembangan sistem secara berkelanjutan. 4. Tersedianya SDM yang paham infrastruktur jaringan untuk mengantisipasi ketika sistem online dan offline. Kontak Person Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Gedung C Lt. 7, Jakarta Pusat 10270 Telp. 021 5711144 ext 2702,Fax. 021 57853579 Email : emsa@kemdikbud.go.id Website : emonitoring.kemdikbud.go.id Sumber Dokumen proyek perubahan Diklatpim & Observasi Teknik Validasi Observasi Jumlah Dilihat 129 Kali Waktu Dibuat 5 / 6

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2016-03-23 22:27:55 Terakhir Diubah Waktu Diunduh 2017-01-30 18:03:06 6 / 6