Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

Transkripsi

1 Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal Nama Inovasi Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal Produk Inovasi Resosialiasi Gelandangan dan Pengemis di Perkotaan Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Untuk Tempat Rehabilitasi Terpadu Penggagas Ir. Eko Heru Sunarso, MM. Kelompok Inovator Provinsi / Kabupaten / Kota Gambar Ilustrasi 1 / 5

2 2 / 5

3 Deskripsi Permasalahan penanganan gelandangan dan pengemis yang semakin kompleks tidak akan bisa ditangani oleh Dinas Sosial sendiri tetapi membutuhkan bantuan dari semua pihak. Pihak-pihak tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya hendaknya dapat terlibat aktif dalam memberikan advokasi, pembinaan, pelatihan, keterampilan kepada klien yang ada sehingga mereka diharapkan bisa hidup mandiri sesuai dengan fungsi sosialnya. Penanganan gelandangan dan pengemis yang selama ini hanya dibebankan pada Dinas Sosial, menyebabkan penanganan gelandangan dan pengemis tidak optimal, walaupun Dinas Sosial telah memprogramkan upaya rehabilitasi dan pemberdayaan gelandangan dan pengemis. "Penanganan gelandangan dan pengemis yang selama ini hanya dibebankan pada Dinas Sosial, menyebabkan penanganan gelandangan dan pengemis tidak optimal, walaupun Dinas Sosial telah memprogramkan upaya rehabilitasi dan pemberdayaan gepeng " Tujuan Jangka Pendek : 1) merumuskan dasar hukum sebagai landasan formal untuk mengimplementasikan kegiatan dalam program perubahan seperti Peraturan Bupati tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis (gepeng) di Kabupaten Jember, Surat Keputusan Bupati tentang Pembentukan Pusat Rehabilitasi Terpadu dan Tim Penanganan Gepeng melalui Optimalisasi Pemanfaatan UPT Liposos; 2) menentukan SOP (Standar Operasional Prosedur) tentang pedoman teknis penanganan gepeng di perkotaan; 3) melaksanakan sosialisasi penanganan gepeng di perkotaan serta fungsi UPT Liposos kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat; 4) melakukan kerjasama antara instansi sektoral pengusaha, rumah sakit swasta, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan stakeholder yang lain dalam rangka resosialisasi gelandangan dan pengemis ; 5) melakukan bimbingan teknis dasar bagi Pekerja Sosial (Peksos) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK); 6) melaksanakan rehabilitasi dan pemberdayaan penanganan gepeng secara terpadu di UPT Liposos; dan 7) Menyediakan anggaran operasional untuk optimalisasi UPT Liposos. Tujuan seperti yang telah disebutkan di atas tentu harus memerlukan upaya yang berkelanjutan. Upaya yang diperlukan adalah : 1) mengefektifkan fungsi Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LK2S) sebagai lembaga independen yang ikut serta membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial; 2) menciptakan koordinasi yang efektif antar kabupaten, UPT Rumah Sakit Jiwa dan UPT milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk penanganan gelandangan dan pengemis; 3) menyediakan tenaga-tenaga ahli/ pekerja sosial (Peksos) dan sarana pendukung (clinic center); 4) melakukan pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan monev kemampuan Peksos secara berkelanjutan. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan dari program perubahan, pada intinya adalah untuk mewujudkan pemanfaatan UPT Liposos secara optimal. Disamping itu, upaya pengendalian, pemberdayaan gelandangan dan pengemis secara berkelanjutan juga harus dijadikan fokus utama demi terlaksananya optimalisasi UPT Liposos tersebut. Stakeholders yang berkontribusi dalam implementasi program UPT Liposos adalah Sekretaris Kabupaten sebagai sponsor yang berperan memberikan persetujuan, dukungan dan arahan atas keseluruhan program; Kepala Dinas sebagai Project Leader; dan Tim Pelaksana memiliki peran melaksanakan tugas sesuai bidangnya. Jenis Inovasi Metode Nama Instansi Kabupaten Jember Unit Instansi Dinas Sosial Kabupaten Jember Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Faktor pendorong berhasilnya resosialiasi gelandangan dan pengemis di perkotaan melalui optimalisasi pemanfaatan UPT Liposos adalah 1. Adanya kebijakan yang mendukung kelangsungan proyek perubahan (Peraturan Bupati, SK Bupati dan MoU). 2. Adanya sosialisasi kebijakan kepada seluruh stakeholder terkait, masyarakat dan dunia usaha. 3 / 5

4 3. Adanya dukungan anggaran untuk optimalisasi UPT Liposos sebagai tempat rehabilitasi terpadu. Faktor Penghambat Faktor penghambat dari resosialiasi gelandangan dan pengemis di perkotaan melalui optimalisasi pemanfaatan UPT Liposos adalah 1. Terbatasnya jumlah Pekerja Sosial (Peksos) sehingga dengan besarnya jumlah PMKS khususnya gelandangan dan pengemis dengan keterbatasan personil peksos jelas merasa kesulitan dalam menanganinya jadi hal ini menjadi faktor utama paling besar dalam pelaksanaannya. 2. Minimnya dana yang tersedia untuk operasional UPT Liposos, sehingga dalam penanganan gelandangan dan pengemis yang jumlahnya sangat besar (775 orang/tahun) diperlukan biaya yang cukup besar maka penanganan yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial belum maksimal. 3. Keterbatasan sarana dan prasarana di UPT Liposos khususnya untuk tempat penanganan awal yang berupa klinik kesehatan dan konseling, juga tidak tersedianya air bersih dimusim kemarau, tidak tersedianya mobil ambulans untuk mengirim klien yang dirujuk ke rumah sakit. 4. Belum ada tenaga kesehatan ditugaskan secara definitif di UPT Liposos sehingga kalau menemui klien yang butuh penanganan kesehatan yang cepat selalu meminta bantuan kepada puskesmas terdekat. 5. Pada saat melakukan operasi/razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial sendiri sering mengalami benturan dengan oknum masyarakat (preman) yang sering mengeksploitasi keberadaan gelandangan dan pengemis untuk mendapatkan jasa/setoran sehingga pada saat pelaksanaan operasi/razia sering terjadi konflik antara petugas dengan oknum masyarakat (preman). 6. Ekspose yang tidak seimbang dan kurang menguntungkan dari beberapa media/lsm terhadap opini upaya penanganan gelandangan dan pengemis yang dikarenakan ketidakpahaman mengenai peraturan yang baru ditetapkan (Peraturan Bupati, SK Bupati dan SOP). 7. Masih adanya stigma negatif dari masyarakat dan dunia usaha terhadap gelandangan dan pengemis (masih dianggap kaum termajinal), sehingga kepedulian dan kesetiakawanan sosial masih rendah dan hal ini akan berakibat terhadap tingginya tingkat kerawanan sosial. Alternatif solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah 1. Mengajukan Raperda Kabupaten Jember tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; 2. Salah satu isi dari Raperda tersebut adalah : Upaya penanganan gelandangan dan pengemis secara sinergi melalui preventif, kuratif dan rehabilitatif. (Raperda tersebut masih dalam proses); 3. Mensinergikan upaya-upaya penanganan gelandangan dan pengemis dengan SKPD terkait, Dunia Usaha, Lembaga Sosial serta pemerintahan desa setempat dimana gelandangan dan pengemis tersebut berasal; 4. Mengadakan monitoring dan evaluasi secara berkala baik secara langsung kepada klien atau pelaksanaan jejaring dengan stakeholder lain Tahapan Proses Resosialiasi Gelandangan dan Pengemis di Perkotaan melalui Optimalisasi Pemanfaatan UPT Liposos dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut: 1. Menyusun dan mensosialisasikan Peraturan Bupati tentang penanganan gepeng dan pembentukan pusat rehabilitasi terpadu di Kabupaten Jember. 2. Melaksanakan bimbingan teknis bagi Pekerja Sosial (peksos) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK). 3. Menerapkan SOP tentang pedoman teknis penanganan gelandangan & pengemis perkotaan. 4. Melaksanakan Fasilitasi Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dengan stakeholder terkait. 5. Melaksanakan rehabilitasi dan pemberdayaan secara terpadu penanganan gelandangan dan pengemis di UPT LIPOSOS dalam rangka efektivitas implementasi MoU. 6. Meningkatkan peran Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LK2S) sebagai lembaga independen yang ikut serta membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial. 7. Melaksanakan Koordinasi antar Kabupaten, UPT Rumah Sakit Jiwa dan UPT milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk penanganan Gelandangan dan Pengemis. 8. Meningkatkan SDM/pekerja sosial (Peksos) sesuai dengan bidangnya. 9. Menyediakan anggaran, sarana dan bantuan yang memadai guna mendukung pelaksanaan UPT Liposos 10. Melaksanakan pendataan, monitoring dan evaluasi, kemampuan Peksos (Pekerja Sosial) dan kepuasan klien secara berkelanjutan. Manfaat Kemanfaatan dari resosialiasi gelandangan dan pengemis di perkotaan melalui optimalisasi pemanfaatan UPT Liposos adalah 1. Penyebarluasan sosialisasi bukan hanya oleh stakeholder di bawah pimpinan Sekretaris Kabupaten akan tetapi sudah mencakup penyiaran Radio Republik Indonesia (RRI) dan media cetak lainnya. 4 / 5

5 Powered by TCPDF ( 2. Peningkatan upaya rehabilitasi, pembinaan dan pemberdayaan secara terpadu dalam upaya penanganan gelandangan dan pengemis. Capaian program Resosialiasi Gelandangan dan Pengemis di Perkotaan melalui Optimalisasi Pemanfaatan UPT Liposos adalah telah tersedianya dana operasional dari APBD Kabupaten Jember sebagai faktor penting dalam rangka mencapai pemanfaatan UPT Liposos yang efektif. Program Optimalisasi UPT Liposos sudah mendapat dukungan dari pimpinan daerah yaitu Bupati dan angggota DPRD. Dukungan dari keduanya sangat penting karena mereka merupakan representasi dari seluruh masyarakat kabupaten Jember dan memegang wewenang kebijakan dalam ruang lingkup wilayah mereka. Dukungan yang tidak kalah penting adalah dari sektor swasta. Sampai saat ini program UPT Liposos telah mendapat tambahan dukungan dari masyarakat yaitu Happy Moms, Yayasan Al-Falah, Yabappenatim dan Yayasan Asy syifa. Dukungan dari lapisan masyarakat sangat berpengaruh untuk memperluas jaringan dan upaya sosialisasi yang lebih berkelanjutan. Sektor media massa tidak luput untuk memberi dukungan, sektor ini mampu menambah cakupan upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Program Resosialiasi Gelandangan dan Pengemis telah menyediakan informasi dalam bentuk digital. Penyediaan informasi dapat diakses melalui website dinsos.jemberkab.go.id dan Prasyarat Replikasi Resosialiasi gelandangan dan pengemis di perkotaan melalui optimalisasi pemanfaatan UPT Liposos dapat direplikasi di wilayah lain dengan cara sebagai berikut. 1. Adanya pembuatan regulasi tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial 2. Adanya dukungan dari stakeholder untuk melaksanakan program secara bersama-sama dan berkelanjutan 3. Adanya komitmen dari pemimpin daerah yang kuat untuk mendukung berjalannya program resosialisasi gepeng melalui UPT Liposos Kontak Person Kontak implementator: Dinas Sosial Kabupaten Jember Jl. PB. Sudirman No. 38 Jember Telp/ / ekoherusunarso@yahoo.co.id Sumber Dokumen proyek perubahan Diklatpim & verifikasi Instrumen Direktori Inovasi lewat Teknik Validasi Data Sekunder Jumlah Dilihat 520 Kali Waktu Dibuat :03:02 Terakhir Diubah Waktu Diunduh :23:43 5 / 5