PENEKANAN IDE POKOK DALAM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SISWA KELAS 3 SMP NEGERI 3 SIDIKALANG (MINI RISET)

dokumen-dokumen yang mirip
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SMA MUJAHIDIN PONTIANAK

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN SINDO EDISI JANUARI 2017

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan mengajar guru. Wina Sanjaya

PENGGUNAAN KALIMAT YANG TIDAK EFEKTIF PADA RUBRIK KOMENTAR HARIAN UMUM SINGGALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENGARUH CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MAHASISWA IKIP SILIWANGI BANDUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

KEMAMPUAN MENULIS SURAT IZIN SISWA KELAS VII SMP PERTI PADANG JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI SEPAK BOLA VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMPN KELAS VIII.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISIWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

Emi Herlili STKIP PGRI Bandar Lampung

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 03 MODEL INVEST KOTA BENGKULU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

FEBRIDA IRMA. ZULFIKARNI, M. Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Transkripsi:

PENEKANAN IDE POKOK DALAM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SISWA KELAS 3 SMP NEGERI 3 SIDIKALANG (MINI RISET) *HALIMATUSSAKDIAH DAN **KATARINA SIALLAGAN **Dosen MKU Bahasa Indonesia *Mahasiswi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP Unimed 2011 Email: halimatussakdiahnasution@yahoo.co.id/ rchaterin@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study was to determine whether the grade 3 students of SMP Negeri 3 SIDIKALANG understand and recognize effective sentences, his special emphasis on the use of force or the effective sentence. The method used is descriptive method qualitative research procedure that uses descriptive data in the form of words written or spoken from the people and actors that can be observed. In this case, the authors use a questionnaire to help the research process. The results obtained that there are many students who do not understand the effective use of sentences. The conclusions obtained from this study is that it takes extra tutoring to discuss the matter of his sentence specifically effective in the use of emphasis and rigor in effective sentences. Keywords: effective sentences, emphasis, firmness. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa kelas 3 SMP Negeri 3 SIDIKALANG memahami dan mengenal kalimat efektif, khusus nya dalam penggunaan ketegasan atau penekanan dalam kalimat efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Dalam hal ini, penulis menggunakan angket dalam membantu proses penelitian. Hasil yang diperoleh bahwa masih banyak siswa yang belum memahami penggunaan kalimat efektif. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa diperlukan les tambahan untuk membahas tentang materi kalimat efektif khusus nya dalam penggunaan penekanan dan ketegasan dalam kalimat efektif. Kata kunci : kalimat efektif, penekanan, ketegasan. PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi utama yang digunakan oleh semua kalangan dimana pun berada. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami oleh pendengar atau pembaca. Oleh sebab itu, kalimat yang mampu mencapai sasaran nya dengan baik disebut kalimat efektif. Meningkatnya kemajuan teknologi saat ini mengakibatkan banyak nya kalangan susah siswa remaja dan mahasiswa menjadi terbisa dengan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul itu menjdi kebiasaan dalam dir anak muda sehingga lama-kelamaan bahasa indonesia yang baku perlahan-lahan hilang. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik membahas salah satu materi kalimat efektif yakni secara khusus pada ketegasan atau 68

penekanan kalimat. Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah siswa kelas 3 SMP Negeri3 Sidikalang. Dimana penulis melakukan tes secara tertulis dengan membagikan angket kepada seluruh siswa kelas 3 didalam kelas. METODE PENELITIAN Dalam artikel ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Menurut BOGDAN dan TAYLOR berpendapat bahwa me tode kualitatif ialah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati. Dari pendapat para ahli ini penulis merasa bahwa metode ini relevan untuk digunakan pada penelitian ini, karena penulis menginginkan jawaban dari angket yang dibagikan kepada subjek penelitian yakni siswa kelas 3 SMP Negeri 3 Sidikalang. Dalam angket tersebut, penulis memberikan 5 pertanyaan berupa ketegasan atau penekanan dalam kalimat efektif. PEMBAHASAN Sebelum membahas lebih jauh terlebih dahulu kita harus mengerti apa itu kalimat efektif dan bagaimana penggunaan ketegasan atau penekanan dalam kalimat efektif tersebut. Kalimat Efektif Ialah kaliamat yang secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis yang disusun secara sadar untuik mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembaca. Ada 5 persyaratan dalam kalimat efektif : 1. Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jln pikiran yang logis dan masuk akal. 2. Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai 3. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok 4. Kehematan dalam mempergunakan kata 5. Kepariasian dalam struktur kalimat Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok. Inti pikiran ini biasanya lain ditekan kan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang pembicara biasanya akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara pada kalimat tersebut. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat yaitu : 1. Posisi dalam kalimat Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat mengemukakan bagian itu pada bagian dengan kalimat. Contoh : Salah satu indikator, yang menunjukan efesien nya pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohannes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai 69

pertamina dengan produksi minyaknya. Contoh : Hari senin pekan lalu, di nusa dua bali, direktur utama PLN Ir. Sarjono memberi sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan dinegara ASEAN. Pengutamaan bagian kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat merubah bentuk kata dalam kalimat. Pengutamaan kalimat yang mengubah urutan dan bentuk ini menghasilkan kalimat pasif. Sedangkan kalimat aktif adalah kalimat normal yang dianggap lebih lazim dipergunakan dari pada kalimat pasif. Contoh : Dengan adanya pabrik semen di Nusa Tenggara Timur diharapkan oleh Presiden pembangunan akan lancar. dengan penantaan urutan yang makin lama makin penting atau dengan mengambarkan suatu proses. Contoh : Kehidupan anak muda itu susah, sulit dan tragis. 3. Pengulangan Kata Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan dengan maksud untuk memberi penegasan pada bagian ujaran yang dianggap penting. Pengulangan kata yang demikian dianggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas. Contoh : Pembangunan dilihat sebagai proses yang remit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dimensi budaya. 2. Urutan Yang Logis Sebuah kalimat biasanya memberitakan suatu kejadian atau peristiwa. Kejadian atau peristiwa yang berurutan hendaknya diperhatikan agar urutannya tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun kcionologis, 70

Siswa Yang Mengerti Kalimat Efektif 17% 5% 12% 66% Mengerti Cukup Mengerti Kurang Mengerti Tidak Mengerti Diagram 1. Sampel siswa yang mengerti kalimat efektif Siswa Yang Menjawab Angket 30 25 20 15 10 5 0 Benar semua Benar 4 Benar 3 Benar 2 Benar 1 Salah Semua Diagram 2. Sampel 50 siswa yang menjawab 5 soal dalam angket Berdasarkan diagram diatas,tampak bahwaa masih banyak siswa yang belum mengerti letak kalimat efektif dalam kalimat, khususnya bagaimana mengenal penekanan dalam kalimat efektif. Berbagai komentar yang dilontarkan oleh siswa, ketika ditanya mengapa tidak mengerti kalimat efektif. Banyak siswa mengatakan belum diajarkan disekolah, ada juga alasan siswa untuk apa belajar bahasa indonesia karena sangat monoton, bosan, dan sulit dan tidak keren 71

karena setiap hari bahasa yang digunakan juga dalam pergaulan bahasa indonesia. Perlu diketahui, bahwa belajar bahasa indonesia bukanlah serumit yang kita bayangkan. Kita katakan sulit karena sejak kecil kemungkinan besar kita atau orangtua kita mengajarkan bahasa daerah masing- masing sehingga ketika bersekolah dikota kita agak kesulitan untuk berbicara atau segan berbicara dengan orang- orang sekitar karena malu ditertawakan. Dalam belajar bahasa indonesia hanya diperlukan ketelitian dan keseriusan dalam membahas atau mempelajari bahasa indonesia yang baik dan benar. Hal ini perlu diketahui karena pengucapan dan penulisan bahasa indonesia yang baku berbeda daripada bahasa indonesia yanh kita pergunakan sehari- hari. KESIMPULAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah diperoleh penulis menyimpulkan bahwa hanya sedikit siswa kelas 3 SMPN 3 Sidikalang mengenai penggunaan dan pengenalan kalimat efektif dan kalimat, khususnya dalam penekanan atau penegasan dalam mengemukakan ide pokok pada kalimat efektif.adapun siswa kelas 3 SMPN 3 Sidikalang yang mengerti penggunaan dan pengenalan kalimat efektif berjumlah 35 orang (berkisar 75%) dan yang dianggap tidak mengerti berjumlah 15 orang (berkisar 25%). adanya 15 siswa dari 50 siswa yang dianggap tidak mengerti merupakan hal yang wajar karena belum detail dijelaskan disekolah. Tidak heran jika mereka belum sepenuhnya memahaminya. Saran Agar 15 siswa yang tidak mengerti tersebut dapat memahami materi kalimat efektif, sebaiknya dilakukan latihan untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami materi tersebut. Selain itu sebaiknya para guru bahasa indonesia harus lebih focus menjelaskan secara rinci khususnya pengenalan dan penekanan kalimat efektif dan menentukan ide pokok dalam kalimat, sehingga tidak ada alasan pada siswa bahwa mereka tidak pernah mempelajarinya. RUJUKAN Ancan. 2012. Kalimat Efektif. http://ancan. blogspot. com/2012/02/ Kalimatefektif. html. Akses 22 Maret 2014. Barus, Sanggup. 2013. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: UNIMED PRESS Kiyoung. 2012. Penekanan ide pokok. http://kiyoung. wordpress. com/ 2012/03/31/ penekanan-ide-pokok. Akses 22 Maret 2014. 72

Pamungkas, Sri, dkk. 2012. Bahasa Indonesia Dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 73