BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN. Isu penebangan hutan konservasi di kawasan Datarlega merupakan isu

dokumen-dokumen yang mirip
: FX ARYA CHANDRA KUSUMA

Efektivitas Manajemen Isu Penebangan Hutan Konservasi. oleh Chevron Geothermal Indonesia Periode Fx Arya Chandra Kusuma

BAB I PENDAHULUAN. dengan memenuhi tiga pilar besar yang mempengaruhi sebuah perusahaan

ABSTRAK. Keywords: Pelanggan, kualitas relasi, personal shopper, Organization- Public Relationship

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

KUALITAS MEDIA RELATIONS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

5. PIHAK-PIHAK TERKAIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis untuk memahami usaha Perpustakaan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

AKTIFITAS ILLEGAL DI DALAM KAWASAN HUTAN. Penebangan Liar Pencurian Kayu Perambahan Hutan Perladangan Liar Pengembalaan Liar

ANALISIS KUALITAS RELASI ANTARA PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI), CENTRAL JAVA UNGARAN DENGAN KOMUNITAS LOKAL PERUSAHAAN

TATA CARA PELAKSANAAN MONITORING & EVALUASI KEGIATAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

METODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian suatu wilayah atau negara. Ketidakcukupan pasokan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. kemarau.kebutuhan ini baik untuk mengairi ladang atau untuk mencukupi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

Lampiran 1 : Pedoman Pengumpulan Data (Wawancara, FGD, dan Observasi Kajian Pengembangan Masyarakat).

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV MEKANISME PENYEDIAAN SET PELAYANAN UMUM PERKOTAAN YANG SESUAI DENGAN PREFERENSI LOCAL BUSINESS DI KOTA DEPOK

Gambar 1. Contoh Fasilitas Google Earth

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah:

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan hutan yang sangat luas dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Lampiran 1. Denah Lokasi Penelitian

1 Universitas Indonesia

BAB. I PENDAHULUAN. dan permasalahannya di masing-masing daerah. masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional.

VI. PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN. 6.1 Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis temuan penelitian rencana strategi BPBD Kota Bandar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Penilaian Kapasitas Organisasi

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebuah komitmen untuk melibatkan masyarakat di dalam pembangunan

METODOLOGI PENELITIAN

KERANGKA PIKIR PENELITIAN DAN HIPOTESIS. Referensi menunjukkan, bahwa keberadaan agroforestri mempunyai peran

Bab 4 Menatap ke Depan: Perubahan Konteks Operasional

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

INTISARI. Kata kunci : Organisasi, Kelembagaan, Kapasitas Kelembagaan, Perlindungan Perempuan dan Anak.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan manusia seiring dengan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. mahluk hidup, termasuk manusia. Penggunaan air oleh manusia sangat beraneka

BAB III METODE PENELITIAN. tentang Preferensi Nasabah Non-muslim Terhadap Bank Syariah (Studi Pada

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nasabah (Yuniningsih, 2007 dalam Ellena, 2011). perbankan yang melayani perusahaan (corporate banking) menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan era globalisasi persaingan serta perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada masyarakat luas. Organisasi merupakan salah satu bagian

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Lengkong BERSEMANGAT (BERsih, SEjahtera, MAju, Nyaman, Giat, Aman dan Tertib) dalam Mewujudkan Bandung BERMARTABAT

BAB V PENUTUP. Akhir-akhir ini masalah yang menjadi keprihatinan umat manusia di seluruh dunia dan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai. penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan.

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

Beberapa Gagasan tentang Sistem Perlindungan dan Dukungan terhadap Saksi dan Korban

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

ANALISIS KUALITAS RELASI ANTARA PENERBIT- PERCETAKAN KANISIUS DENGAN ANGGOTA KANISIUS READING COMMUNITY BERDASARKAN UJI BEDA MASA

Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Fakta tersebut tidak terhindarkan juga terjadi pada Kota Yogyakarta.

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

PENGURANGAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK ERICK VICTORIANTO, SH, MM DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

BAB I PENDAHULUAN. telah dilaksanakan 4 tahun silam. Sebanyak 50 anggota dewan dari berbagai partai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi

Komite Advokasi Nasional & Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN Isu penebangan hutan konservasi di kawasan Datarlega merupakan isu besar bagi masyarakat Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung yang berada dekat dengan lokasi perluasan lahan dan pembangunan sumur bor CGI. Isu ini masih dianggap sebagai isu besar oleh para informan karena penebangan hutan di Datarlega masih memberikan dampak negatif bagi warga Desa Cihawuk, seperti krisis air di musim hujan dan kemarau, sistem pipanisasi saluran air yang rusak, sering terjadinya getaran tanah, dan kesuburan tanah yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas manajemen isu yang dilakukan oleh CGI selama ini dalam menangani isu penebangan hutan konservasi di kawasan Datarlega yang berbatasan langsung dengan Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Untuk mengetahui efektivitas tersebut, dilakukan evaluasi dengan mengekspolorasi opini oleh komunitas yang merupakan publik sasaran manajemen isu CGI. Evaluasi dilakukan dengan melihat empat aspek yaitu input, output, out take, dan outcome yang disimpulkan sebagai berikut : a. Aspek Input Dari aspek input komunitas menilai bahwa CGI tidak pernah membangun hubungan komunikasi dengan warga Desa Cihawuk terkait 169

pemilihan dan pengadaan program manajemen isu yang tepat dilakukan di Desa Cihawuk. Komunitas menilai bahwa CGI kurang terbuka dan hanya berkomunikasi dengan para petinggi warga, dalam hal ini Kepala Desa Cihawuk dan beberapa tokoh lokal yang punya pengaruh besar. b. Aspek Output Dari aspek output disimpulkan bahwa komunitas belum banyak mengetahui dan merasakan adanya aktivitas penanganan isu sebagai output yang diberikan CGI dalam menindaklanjuti isu penebangan hutan konservasi di Datarlega. Banyaknya masalah dan dampak yang dirasakan warga serta tidak adanya perubahan menjadi salah satu bukti bahwa output yang diberikan belum maksimal, seperti masih adanya krisis air, infrastruktur rusak, rendahnya tingkat perekonomian, dan turunnya kualitas tanah. c. Aspek Out Take Dari aspek out-take, komunitas menyatakan tidak mengetahui dan mengakses aktivitas manajemen isu yang dilakukan oleh CGI. Kebanyakan dari mereka masih bingung dan mengira bahwa program program seperti perbaikan infrastruktur merupakan program pemerintah Kabupaten Bandung. Kurangnya informasi dan publikasi dari CGI membuat masyarakat Desa Cihawuk tidak tahu program manajemen isu CGI. 170

d. Aspek Outcome Aspek outcome membuktikan bahwa komunitas merasa bahwa CGI belum maksimal dan tuntas dalam melaksanakan program manajemen isu. Hal itu dilihat dari tidak adanya keberlanjutan program pembangunan jalan dan pengawasan pelaksanaan program lain oleh CGI di Desa Cihawuk. Setelah mengetahui evaluasi manajemen isu CGI yang yang dilihat dari aspek input, output, out-take, dan outcome, CGI dinilai belum berhasil dalam melakukan manajemen isu oleh komunitas, dilihat masih banyaknya hasil evaluasi yang kontra atau negatif terhadap CGI. Selain mengeksplorasi opini komunitas yang dirangkum dalam evaluasi terkait manajemen isu CGI, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efektivitas manajemen isu CGI yang sudah dilakukan selama ini. Sesuatu dikatakan efektif apabila tepat sasaran atau tercapainya tujuan. CGI mengklaim salah satu tujuan manajemen isu yang dilakukannya adalah untuk membangun hubungan. Penelitian ini berhasil melakukan analisis opini dengan menggunakan Organization-Public relationship untuk mengetahui kualitas hubungan yang dilihat dari empat yaitu control mutuality, trust, satisfaction, dan commitment yang disimpulkan hasilnya sebagai berikut : a. Dimensi Control Mutuality Dimensi control mutuality menunjukkan bahwa warga Desa Cihawuk, LSM, kelompok masyarakat, dan aparat pemerintahan mempunyai tingkat kekuatan atau kontrolnya masing masing terhadap 171

CGI dalam isu ini. Hal tersebut menimbulkan kebergantungan antar pihak dan hubungan yang harus dijaga untuk meminimalisir isu. b. Dimensi Trust Dimensi trust menunjukkan adanya perbedaan tingkat kepercayaan antar pihak yang disebabkan adanya kecurigaan korporasi dan permainan kotor yang memanfaatkan isu ini seperti aparat pemerintahan, LSM, dan kelompok masyarakat. Dimensi ini menujukkan adanya pemnafaatan hubungan demi tercapainya kepentingan pribadi atau kelompok. c. Dimensi satisfaction Dimensi satisfaction menunjukkan bahwa kebanyakan informan merasa belum puas dengan pelaksanaan manajemen isu oleh CGI terkait isu penebangan hutan konservasi. Hal itu disebabkan oleh masih dirasakannya dampak dan tidak adanya keberlanjutan program oleh CGI di Desa Cihawuk. d. Dimensi commitment Dimensi commitment menunjukkan bahwa sebagian sebagian besar informan merasa bahwa CGI sudah tidak mempunyai komitmen lagi dalam pengentasan isu dan perbaikan kawasan Datarlega. Berhentinya pelaksanaan program dan tidak adanya komunikasi serta hubungan yang intensif antara CGI dan warga Desa Cihawuk menyebabkan hilangnya komitmen yang dibangun. 172

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada opini komunitas yang dilihat dari aspek input, output, out-take, dan outcome, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan OPR untuk mengetahui efektivitas manajemen isu dapat disimpulkan bahwa CGI belum efektif dalam menjalani manajemen isu. Efektivitas tersebut dilihat dari belum tercapainya salah satu tujuan manajemen isu CGI terkait isu penebangan hutan konservasi yaitu membangun hubungan baik dengan warga Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung yang diketahui dari hasil analisis terhadap dimesi control mutuality, trust, satisfaction, dan commitment CGI terhadap komunitas. 2. SARAN a. Penelitian evaluasi efektivitas manajemen isu penebangan hutan konservasi oleh CGI ini dilakukan oleh peneliti dalam waktu sepuluh hari. Proses penelitian dilakukan langsung di kawasan Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Fokus utama penelitian ini adalah eksplorasi opini masyarakat Desa Cihawuk terkait pelaksanaan manajemen isu CGI terkait penebangan hutan konserasi di Datarlega. Kecurigaan tinggi dan stigma negatif masyarakat Desa Cihawuk terhadap orang baru membuat peneliti sulit bisa mengeksplorasi opini. Selain itu control Kepala Desa Cihawuk yang terkesan preman membuat peneliti sulit melakukan pembuktian. Maka dari itu perlu adanya hal yang memperkuat posisi 173

peneliti apabila akan terjun ke masyarakat yang merasakan dampak isu seperti surat dan proposal sebagai identitas penelitian. b. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi data berupa opini dari para informan terkait pelaksanaan manajemen isu di lokasi atau lapangan berlangsungnya program. Data yang ditampilkan lebih banyak dan mendalam tentang opini masyarakat Desa Cihawuk, sedangkan data terkait klaim dan informasi seputar manajemen isu dari CGI masih dinilai kurang. Hal itu terjadi akibat tidak semua data dapat dishare baik secara lisan maupun tertulis karena bersifat in confidential. Sehingga dalam penelitian ini masih kurang melakukan konfirmasi dan analisis sesuai tidaknya klaim CGI dengan pelaksanaanaan manajemen isu menurut informan. c. Perlu diadakannya audiensi lanjutan untuk membangun hubungan kembali dan meminimalisir isu. Sebagian besar warga Desa Cihawuk melalui para informan menginginkan adanya forum dialog yang mampun memfasilitasi pertanyaan warga Desa Cihawuk terhadap CGI terkait isu penebangan hutan koservasi yang masih berlangsung selama ini. d. Adanya kecurigaan yang dibuat oleh warga, kelompok masyarakat, dan LSM membuat publik terpecah dan tidak fokus untuk melakukan komunikasi terhadap CGI. Perlunya keterlibatan tokoh tokoh lokal yang dianggap sebagai opinion leader untuk membangun kebersamaan dan kepercayaan antar pihak agar dapat menghadapi isu ini dengan baik. 174

LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI WILAYAH PENEBANGAN HUTAN (VIA GOOGLE MAPS) Kawasan Hutan Konservasi Datarlega Wilayah Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari Lokasi Penebangan Hutan Kawasan Kantor CGI, Garut

LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI PENELUSURAN PENEBANGAN HUTAN KONSERVASI OLEH CGI Gambar 1. Penebangan hutan konservasi di Datarlega (1) Gambar 2. Penebangan hutan konservasi di Datarlega (2)

LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI PENELUSURAN PENEBANGAN HUTAN KONSERVASI OLEH CGI Gambar 3. Penebangan hutan konservasi di Datarlega (1) Gambar 4. Sumur Bor Milik CGI di Datarlega yang siap diaktifkan

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI PRODUK MANAJEMEN ISU OLEH CGI Gambar 1. Sistem pipanisasi (selang) untuk menyalurkan air Gambar 2. Pembangunan Tandon Penampungan Air di Kantor Desa Cihawuk

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI PRODUK MANAJEMEN ISU OLEH CGI Gambar 3. Sistem Pipanisasi dari Tandon ke Rumah Warga Gambar 4. Kondisi Jalan Setelah Diperbaiki oleh CGI tahun 2012

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI PRODUK MANAJEMEN ISU OLEH CGI Gambar 5. Pembangunan Mushola oleh CGI di Desa Cihawuk

INTERVIEW GUIDE Oleh Fx Arya Chandra Kusuma (090903833) No. Kategori Informan Pertanyaan Kategori Pertanyaan 1 NGO / WALHI Apa posisi Anda dalam organisasi WALHI dan sudah berapa lama Anda berada dalam posisi tersebut? Bagaimana peran dan tugas Anda dalam organisasi WALHI? Apa latar belakang pendidikan Anda? Bagaimana definisi manajemen isu menurut Anda? Bagaimana definisi manajemen isu menurut organisasi WALHI? Sudah sejak kapan WALHI fokus dalam mengusut isu penebangan hutan oleh CGI di Desa Cihawuk? Mengapaisu tersebut dapat muncul? Dari manakah sumber informasi yang didapat oleh WALHI dalam mengusut isu penebangan hutan di Desa Cihawuk oleh WALHI? Tindakan apa saja yang sudah dilakukan oleh WALHI dalam mengusut isu penebangan hutan di Desa Cihawuk oleh CGI? Apakah sudah ada bentuk interaksi yang dibangun oleh WALHI kepada pihak - pihak yang berkaitan dengan isu penebangan hutan ini? Siapa saja? Bentuknya seperti apa? Mengapa WALHI menyebut penebangan hutan di Desa Cihawuk oleh CGI sebagai salah satu isu lingkungan yang harus dituntaskan? Apa saja indikator keberhasilan manajemen isu perusahaan menurut WALHI? Apa saja bentuk manajemen isu yang sudah dilakukan oleh CGI yang sudah tampak dan diketahui oleh WALHI? Apakah tindakan manajemen isu yang sudah dilakukan oleh CGI sudah dapat menjawab permasalahan yang terjadi (dampak penebangan hutan)? Apa posisi Anda dalam organisasi Desa Cihawuk dan sudah berapa lama Anda berada dalam posisi tersebut? Bagaimana peran dan tugas Anda di Kepengurusan Desa Cihawuk? Apa latar belakang pendidikan Anda? Profil Informan 1 (Complimentary Informan ) Persepsi,Pandangan, dan Evaluasi Informan 1 pada Manajemen Isu Profil Informan 2 (Snowball Starter )

2 SNOWBALL STARTER INFORMAN (Kepala Desa, Bidang Kependudukan, Bidang Lingkungan, Opinion Leader ) SNOWBALL INFORMAN Jelaskan catatan historis CGI membangun lapangan operasinya di Desa Cihawuk! Bentuk kerjasama atau janji seperti apa saja yang dibangun oleh CGI terhadap penduduk di Desa Cihawuk? Sejak kapan Anda menyadari bahwa adanya isu penebangan hutan yang dilakukan oleh CGI? Dari mana saja sumber informasi yang anda peroleh? Apa saja yang sudah Anda (pihak desa) lakukan dalam menyikapi isu penebangan hutan di Desa Cihawuk ini? Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh isu penebangan hutan oleh CGI terhadap penduduk di Desa Cihawuk? Apakah Anda (Pihak Desa) sudah pernah melakukan konfirmasi dan permintaan tanggung jawab pada CGI atas isu penebangan hutan ini? Siapa saja yang merasakan dampak penebangan hutan oleh CGI? (Individu/Kelompok) Apa definisi manajemen isu yang Anda (pihak Desa) ketahui? Apa saja bentuk manajemen isu yang sudah dilakukan oleh CGI terhadap penanganan isu penebangan hutan di Desa Cihawuk? Bagaimana Anda (pihak Desa Cihawuk) menanggapi penanganan isu oleh CGI? Apakah dalam membangun manajemen isu pihak CGI pernah membangun komunikasi terhadap perangkat desa dalam mempersiapkan program manajemen isu? Apa saja bentuknya? Bagaimana keterlibatan warga dan perangkat desa dalam penanganan isu penebangan hutan di Desa Cihawuk? Apa pekerjaan Anda dan sudah berapa lama Anda bekerja disini? Ada berapa banyak penduduk di Desa Cihawuk yang juga mempunyai profesi sama seperti Anda? Apa latar belakang pendidikan Anda? Apa saja dampak yang Anda rasakan setelah adanya isu penebangan hutan? Bagaimana sikap anda terhadap isu penebangan hutan oleh CGI di Desa Cihawuk? Langkah apa saja yang Anda dan kelompok lakukan dalam menuntaskan isu penebangan hutan oleh CGI? Apakah definisi manajemen isu yang Anda ketahui? Persepsi,Pandangan, dan Evaluasi Informan 2 pada Manajemen Isu Persepsi,Pandangan, dan

3 ((Rekomendasi Informan dari Informan Starter) Apa saja bentuk manajemen isu yang dilakukan oleh CGI dalam menyelesaikan isu penebangan hutan di desa Cihawuk yang anda ketahui? Apakah manajemen isu yang sudah dilakukan oleh CGI sudah sesuai dengan keinginan dan harapan Anda? Kenapa? Apa yang seharusnya dilakukan oleh CGI dalam menyelesaikan isu penebangan hutan di Desa Cihawuk ini? Bagaimana sikap Anda terhadap keberadaan CGI dalam menjaankan operasinya di lingkungan Desa Cihawuk? Bagaimana hubungan komunikasi yang dibangun oleh CGI terhadap penduduk di Desa Cihawuk menurut Anda? Evaluasi Informan 3,4,dst. pada Manajemen Isu