SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

Pedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan pendekatan ateoretik dan deskriptif.

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Classification and Diagnosis. Kuliah 2 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Gangguan Penyesuaian (Adjustment Disorder)

ICD-10 BAB V MENTAL AND BEHAVIOURAL DISORDERS (GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU) (F00 F99)

GANGGUAN ELIMINASI. Dr. Noorhana, SpKJ(K)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATAKULIAH: PSIKOLOGI ABNORMAL KODE MATAKULIAH/SKS = IT /3 SKS

1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2.

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

KONSEP DASAR PSIKIATRI (ILMU KESEHATAN JIWA) JIWA JIWA. Perkembangan Ilmu Kesehatan Jiwa

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB I PENDAHULUAN. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Kesenjangan. tenaga non-medis seperti dukun maupun kyai, (Kurniawan, 2015).

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dengan masyarakat (Maslim, 2002 ; Maramis, 2010). masalah yang mesti dihadapi, baik menggunakan fisik ataupun psikologig

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

KONSEP NORMAL & ABNORMAL

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 996/MENKES/SK/VIII/2002 TENTANG

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

OLEH: ARIS SUSANTO (PERTEMUAN I & II)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stuttering. (1994) istilah stuttering digolongkan ke dalam kategori diagnosa

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

BAB I PENDAHULUAN. NA KESWA 15 Oktober 2012/PUU.KESRA (setelah presentasi ke deputi puu)

BAB 1 PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

LAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

Psikologi abnormal. Sinopsis:

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SAMBUNGMACAN II. No.../.../.../SK/... TENTANG STANDARISASI KODE KLASIFIKASI DIAGNOSA DAN TERMINOLOGI

Retardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

PENATALAKSANAAN KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL CH. WIDAYANTI, M.SI., M.PSI, PSIKOLOG RSUD KABUPATEN JOMBANG

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

Gangguan ini dapat ada pada semua usia dan lebih sering pada remaja. 1

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

Oleh: ADE F SYAIRAH B Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

ABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (F.42) gangguan kecemasan yang ditandai oleh pikiran-pikiran obsesif yang persisten dan

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor

BAB I PENDAHULUAN. lain, kesulitan karena persepsinya terhadap dirinya sendiri (Djamaludin,

Transkripsi:

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For Prognosis Terapi (Farmakoterapi / psikoterapi) Tindak lanjut/follow up

Mengidentifikasi Memfasilitasi Kelompok pasien/klien yang memiliki persamaan dalam gambaran klinis, perjalanan penyakit, respon terhadap pengobatan Komunikasi antara profesional serta penelitian tentang etiologi, pencegahan, penatalaksanaan kondisi psikiatik

Pemeriksa an Fisik Evaluasi Psikologis Anamnesis Latar belakang subjek/klien Riwayat perkembangan gangguan Diagnosis Aksis I - V Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Tindak Lanjut Evaluasi Terapi

SIGN Tanda Contoh : Sulit tidur, banyak bicara SIMPTOM Gejala Contoh : Halusinasi SYNDROM Kumpulan Gejala Contoh : Halusinasi, Waham DIAGNOSIS identifikasi atau pengenalan suatu gangguan berdasar simtom khasnya Contoh : Skizofrenia

1939 WHO menambah gangguan mental ke dalam international list of causes of death 1952: APA diagnostic and statistical manual (DSM) 1969: WHO mempublikasikan sistem klasifikasi baru 1980: DSM III 1987: DSM-R 1988-1994: DSM IV 2000: DSM-IV TR 2013 : DSM-V

International Classification of Deseases Disusun oleh WHO Sistem Klasifikasi untuk SEMUA penyakit yang dikenal di dunia. Menggunakan kode Alfa Numerik (Gabungan antara huruf dan angka) Konsep Gangguan Mental : sindrom/pola perilaku seseorang yang secara klinis cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala penderitaan atau hendaya di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.

International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision (ICD-10) Version for 2010 Chapter V Mental and behavioural disorders (F00-F99)

F10-F19 Mental and behavioural disorders due to psychoactive substance use F20-F29 Schizophrenia, schizotypal and delusional disorders F30-F39 Mood [affective] disorders F40-F48 Neurotic, stress-related and somatoform disorders F50-F59 Behavioural syndromes associated with physiological disturbances and physical factors F60-F69 Disorders of adult personality and behaviour F70-F79 Mental retardation F80-F89 Disorders of psychological development F90-F98 Behavioural and emotional disorders with onset usually occurring in childhood and adolescence F99-F99 Unspecified mental disorder Asterisk categories for this chapter are provided as follows: F00* Dementia in Alzheimer disease F02* Dementia in other diseases classified elsewhere

Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder Disusun oleh APA khusus untuk gangguan jiwa. Penomoran dalam DSM hanya menggunakan angka saja. Konsep Gangguan Mental : clinically significant behavioral or psychological syndrome/pattern that occurs in an individual & associated with present distress.

Pedoman Penggolongan & Diagnosis Gangguan Jiwa Disusun oleh Departemen Kesehatan RI Diagnosis gangguan mental disusun dalam blok diagnosis berdasarkan ICD 10 (ringan berat) yaitu pada : Penomoran Kode, sistem Klasifikasi, (alfa numerik) dan Istilah-istilah teknis yang digunakan. Kode F adalah untuk gangguan mental. Pada sistem diagnosis multi aksial, PPDGJ III mengikuti sistem dari DSM III Konsep Gangguan Mental : Keterbatasan untuk melakukan aktivitas pada tingkat personal yang ditandai dengan adanya gejala klinis yang bermakna (Sindrom pola perilaku dan psikologis), yang dapat menimbulkan penderitaan dan ketidakberdayaan.

1. F00-F09 : Gangguan mental organik 2. F10-F19 = Gangguan mental akibat zat psikoaktif 3. F20-F29 = Skizophrenia, Gangguan skizotipal & Gangguan waham 4. F30-F39 = Gangguan suasana perasaan (Mood) 5. F40-F48 = Gangguan neurotik, Somatoform dan Gangguan terkait stress 6. F50-F59 = Sindroma perilaku yang berhubungan dengan fisiologis 7. F60-F69 = Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa 8. F80-F89 = Gangguan perkembangan psikologis 9. F90-F98 = Gangguan perilaku dengan onset masa kanak-kanak dan remaja 10. F99= Gangguan jiwa YTT (Yang Tidak Tergolongkan)

KATEGORI MULTIAKSIAL DIMENSIONAL

Multiaksial: PPDGJ / DSM-III Kategori: ICD-10 Dimensional : DSM I - II Aksis I : Gangguan Klinis Bentuk klinis Diagnosis sebelum masa dewasa Organik Skizofrenia Kecemasan Mood Somatoform Disosiatif Makan Tidur Kontrol impuls Aksis II: Gangguan kepribadian & RM Aksis III:kondisi medis umum Aksis IV : masalah psikososial dan lingkungan Aksis V : penilaian fungsi secara global Sindrom klinis F90-98: onset spesifik pada masa kanak-kanak da remaja F00-09: organik F10-19: disebabkan penggunaan zat psikoaktif F320-29: Skizofrenia F 30-39: Mood F40-48: Neurotik, terkait stres dan somatoform F50-59: berhubungan dengan gangguan fisiologis F 60-69: kepribadian dan perilaku F70-79: RM F80-89: perkembangan Psikotik Neurotik Hubungan antara aksis I,II,III dan IV dapat timbal balik saling mempengaruhi Antara aksis I,II, dan III tidak selalu ada hubungan etiologik/penyebab

Aksis I : F.20.0 Skizofrenia paranoid Aksis II : F.60.0 gangguan kepribadian paranoid Aksis III : J00 adanya penyakit sistem pernafasan Aksis IV : masalah pekerjaan, berkaitan dengan lingkungan sosial Aksis V : 50 Gejala berat, disabilitas berat