VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBERDAYAAN WANITA TANI MELALUI KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PENDAPATAN.

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering.

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

Pengaruh Dosis Enzim Papain terhadap Rendemen dan Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO)

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA (THE MAKING OF PALM OIL WITH YOUNG FRUIT PINEAPPLE ADDITION)

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA. Disusun oleh: Kelompok 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN DAN WAKTU PENDIAMAN TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI (VCO)

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Pengaruh Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus undatus) terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

PRODUKSI SABUN MANDI CAIR BERBAHAN BAKU VCO YANG DITAMBAHKAN DENGAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota)

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

KINETIKA FERMENTASI VCO SECARA SINAMBUNG DALAM BIOREAKTOR TANGKI IDEAL

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE SENTRIFUGASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa (cocos nucifera) merupakan tanaman penting bagi negara negara Asia

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

Kajian Mutu Fisik dan Kimia Virgin Coconut Cooking Oil (VCCO) Dari Beberapa Varietas Kelapa (Cocos nucifera L.)

OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

JURNAL PENGARUH PERBANDINGAN SANTAN DAN AIR TERHADAP RENDEMEN, KADAR AIR DAN ASAM LEMAK BEBAS (FFA) VIRGIN COCONUT OIL(VCO)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

PENGARUH LAMA WAKTU PENGADUKAN TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG DIHASILKAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG BUAH NENAS UNTUK KUALITAS MINYAK KELAPA. Meiske S. Sangi 1)

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

2013 ISSN : 2337-5329 EKOSAINS JU RNALEKOLOGI DAN SAINS PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBERDAYA ALAM (PPLH SDA) UNIVERSITAS PATTIMURA VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2337-5329

APLIKASI STARTER RAGI TAPE TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) The Apllication of Yeast Tape Starter Towards The Virgin Coconut Oil (VCO) Rendement and Quality Marlon L P Tanasale Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon ABSTRAK Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga komponenkomponen penting yang terkandung dalam minyak tetap dipertahankan. VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Selain itu juga VCO merupakan produk olahan asli Indonesia yang mulai banyak digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat rendemen dan mutu VCO yang dihasilkan melalui aplikasi dengan ragi tape. Pelaksanaan penelitian meliputi penyiapan bahan baku, pembuatan santan, pemisahan krim, pembuatan starter ragi tape, pencampuran krim dengan starter ragi tape, penyaringan minyak dan pengamatan rendemen dan mutu VCO. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap dengan tiga taraf perlakuan konsentrasi starter ragi tape, yaitu R1 = 10% dari 4 liter krim, R2 = 20% dari 4 liter krim, dan R3 = 30% dari 4 liter krim. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan ketiga perlakuan starter ragi tape memberikan pengaruh positif, baik dari segi rendemen maupun beberapa parameter mutu VCO (kadar air, warna dan aroma). Hasil penelitian terbaik diperoleh melalui perlakuan starter ragi tape 20% yang memberikan hasil terbaik bagi parameter rendemen : 25,33% maupun beberapa parameter mutu VCO (kadar air : 0,15%, warna : bening dan aroma : tidak bau tengik). Kata Kunci : VCO, Starter ragi tape, Rendemen dan mutu PENDAHULUAN Kelapa ( Cocos nucifera L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang banyak diusahakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Maluku sebagai salah satu daerah sentra produksi kelapa di Indonesia, memiliki luas areal perkebunan kelapa yaitu sebesar 90.891 ha, dengan jumlah produksi mencapai 70.111 ton per tahun (BPS 2008). Buah kelapa lazim digunakan sebagai kopra oleh petani, namun sejalan dengan menurunnya harga kopra maka pendapatan petani dari mengolah kelapa menjadi kopra sangat rendah. Untuk mengatasi rendahnya harga kopra, maka perlu dilakukan diversifikasi produk kelapa agar petani tidak hanya terfokus mengolah buah kelapa menjadi kopra, tetapi juga menjadi produk lain. Dengan demikian pendapatan petani dapat ditingkatkan. Salah satu produk 47

diversifikasi dari buah kelapa yang dapat dilakukan pada tingkat petani adalah minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga komponen-komponen penting yang terkandung dalam minyak tetap dipertahankan (Purnomo, 2007). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Selain itu juga VCO merupakan produk olahan asli Indonesia yang mulai banyak digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. VCO mengandung 92% asam lemak jenuh yang terdiri dari 48%-53% asam laurat (C12), 1,5-2,5% asam oleat dan asam lemak lainnya seperti 8% asam kaprilat (C:8) dan 7% asam kaprat (C: 10) (Syah,2005). Kandungan asam lemak (terutama asam laurat dan oleat) dalam VCO, sifatnya yang melembutkan kulit serta ketersediaan VCO yang melimpah di Indonesia membuatnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembawa sediaan obat, diantaranya sebagai peningkat penetrasi. Disamping itu, VCO efektif dan aman digunakan sebagai moisturizer pada kulit sehingga dapat meningkatkan hidratasi kulit, dan mempercepat penyembuhan pada kulit (Agero and Verallo-Rowell, 2004). Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan (Rindengan 2003). Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu, perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui proses fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing. Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian, selama proses fermentasi akan terjadi pemutusan ikatan kimia. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat rendemen dan mutu VCO yang dihasilkan melalui aplikasi dengan ragi tape. METODE PENELITIAN BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan adalah buah kelapa Dalam berumur 11-13 bulan, ragi tape padat (ragi komersial), kain saring, kertas saring dan minyak tanah. Alat yang digunakan adalah parutan kelapa, pengepres santan, loyang plastik, wadah plastik transparan, corong plastik, wadah pengemas, beaker glass, labu ukur, dan alat bantu lainnya. RANCANGAN PERCOBAAN Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap dengan tiga taraf perlakuan konsentrasi starter ragi tape, yaitu R1 = 10% dari 4 liter krim R2 = 20% dari 4 liter krim R3 = 30% dari 4 liter krim Percobaan diulang sebanyak tiga kali sehingga jumlah satuan percobaan adalah 3 x 3 = 9 satuan percobaan. 48

PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Penyiapan Bahan Baku Buah kelapa yang akan diolah menjadi VCO adalah buah yang tua, yakni berumur 11-13 bulan, yang ditandai dengan kulit sabut berwarna coklat. Buah kelapa tua akan menghasilkan rendemen minyak yang tinggi. 2. Pembuatan Santan Buah kelapa tua dikupas kemudian dibelah dan dagingnya dikeluarkan dari tempurung. Daging buah kelapa lalu diparut secara manual atau digiling menggunakan mesin. Hancuran daging buah lalu ditambah air dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya, ekstrak dipres dengan mesin pengepres atau secara manual kemudian disaring sehingga diperoleh santan. Dari 30 butir kelapa (ratarata bobot daging buah 400 g/butir) diperoleh 30 liter santan. 3. Pemisahan Krim Santan yang diperoleh dituang pada ember plastik transparan, kemudian didiamkan 2 jam. Selama pendiaman, santan akan terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan atas berupa krim (kaya minyak), lapisan tengah berbentuk skim (kaya protein), dan lapisan bawah berupa endapan. Krim dipisahkan dan digunakan sebagai bahan baku VCO. 4. Pembuatan Tape Pengolahan VCO menggunakan ragi tape diawali dengan membuat cairan starter ragi tape. Caranya, skim kelapa 450 ml dicampur dengan air kelapa 50 ml, kemudian ditambahkan ragi tape 2 g, diaduk sampai homogen, lalu didiamkan (difermentasi) pada suhu ruang selama 12 jam (Gambar 1). Gambar 1. Diagram alur pembuatan starter ragi tape, (Rindengan et al. 2005). Penambahan air kelapa bertujuan untuk memperkaya nilai gizi media untuk proses perbanyakan ragi tape. 5. Pencampuran Krim dengan Starter Ragi Tape Krim yang diperoleh, sekitar 12 liter, dibagi tiga bagian (masing-masing 4 liter), kemudian dicampur dengan starter ragi tape masing-masing 10%, 20%, dan 30%. Sebagai contoh, jika menggunakan starter tape 10% maka untuk krim 4 liter ditambahkan starter ragi tape 400 ml. Campuran diaduk homogen kemudian dituang pada wadah transparan dan didiamkan 8-10 jam. Selama proses pendiaman, campuran akan terpisah menjadi tiga lapisan, yaitu minyak (lapisan atas), blondo berwarna putih (lapisan tengah), dan air (lapisan bawah). Selanjutnya, minyak dipisahkan dari blondo dan air. Alur proses pengolahan VCO disajikan pada Gambar 2. 49

7. Pengamatan Rendemen dan Mutu VCO A. Rendemen Hasil Rendemen VCO dihitung berdasarkan bobot VCO yang diperoleh dibandingkan dengan bobot bahan yang digunakan (parutan daging buah kelapa). Rendemen hasil (%) = (a : b) x 100 dimana: a = bobot bahan (VCO) yang diperoleh (g) b = bobot bahan yang digunakan (parutan daging buah) B. Mutu VCO Pengamatan untuk mutu VCO meliputi kadar air dan uji organoleptik (bau dan warna). a. Penentuan Kadar Air Kadar air ditentukan secara langsung dengan metode oven pada suhu 105 C. Cawan kosong dikeringkan dalam oven selama 10 menit kemudian didinginkan dalam desikator. Selanjutnya ditimbang sampel VCO dalam cawan porselin sebanyak 2-5 g, lalu dikeringkan dalam oven selama 6 jam. Cawan dan isinya lalu dipindahkan ke dalam desikator, didinginkan, dan ditimbang kembali. Sampel dikeringkan kembali dalam desikator sampai diperoleh bobot tetap. Gambar 2. Diagram alur pengolahan VCO menggunakan ragi tape, (Rindengan et al. 2005). 6. Penyaringan Minyak Minyak yang diperoleh disaring menggunakan zeolit, yaitu sejenis batuan yang di samping berfungsi menyaring juga menyerap bau yang kurang enak dan menurunkan kadar air. Produk yang diperoleh dari penyaringan adalah VCO. Selanjutnya VCO dikemas dan ditutup rapat serta disegel. Kadar air (%) = (a - b) : c x 100 dimana: a = bobot cawan dan sampel awal (g) b = bobot cawan dan sampel setelah dikeringkan (g) c = bobot contoh awal (g) b. Uji Organoleptik Uji organoleptik terhadap aroma dan warna VCO dilakukan berdasarkan indera penciuman (hidung) dan indera penglihatan (mata). 50

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan konsentrasi starter ragi tape, maka diperoleh rendemen hasil VCO adalah seperti pada gambar diagram berikut ini : 25.4 25.2 25 24.8 24.6 Rendemen VCO (%) 24.97 25.33 24.93 Tape 10 % Tape 20 % Tape 30 % Gambar 3. Diagram Batang Rendemen VCO (%) Pada Gambar 3, rendemen VCO berkisar antara 24.93-25.33%. Rendemen tertinggi (25.33%) diperoleh pada penggunaan starter ragi tape 20%. Pada pengolahan minyak kelapa secara tradisional, rendemen yang diperoleh hanya 18% (Goniwala, 2005). Dengan demikian, penggunaan starter ragi tape 20% meningkatkan rendemen 7.33%. Jika rata-rata bobot daging buah kelapa 400 g/butir maka dengan rendemen 25.33%, VCO yang diperoleh mencapai (25.33:100) x 400 = 101.32 ml. Jadi untuk menghasilkan 1 liter VCO dengan menggunakan starter ragi tape dibutuhkan (1.000 : 101.32) = 9,87 butir kelapa. Bila menggunakan cara tradisional, dengan rendemen 18%, VCO yang diperoleh mencapai (18 : 100) x 400 = 72 ml. Jadi untuk menghasilkan 1 liter minyak kelapa biasa dibutuhkan (1.000 : 72) = 13.88 butir kelapa. Selain itu buah kelapa dalam yang digunakan adalah buah kelapa yang sudah berumur antara 11-13 bulan. Hal ini sesuai dengan pendapat Setiaji dan Surip (2004), bahwa ciri-ciri kelapa yang baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa murni diantaranya berasal dari jenis kelapa dalam dan berumur antara 11-13 bulan, dimana menghasilkan rendemen minyak yang tinggi. Hasil Penelitian mengenai kadar air dapat dilihat pada Gambar 4, dimana terlihat bahwa kadar air VCO berkisar antara 0,07-0,15%. 0.2 0.11 0.15 0.1 0.07 0 Kadar Air (%) Tape 10 % Tape 20 % Tape 30 % Gambar 4. Diagram Batang Kadar Air VCO (%) Kadar air VCO hasil penelitian berkisar antara 0.07-0.15%, ini berarti bahwa kadar air tersebut lebih kecil dari standar mutu minyak kelapa berdasarkan SII, 1997, dan memenuhi standar mutu tersebut, yakni maksimal 0.5%. Kadar air sangat menentukan mutu dari VCO yang dihasilkan, karena apabila kadar air VCO melebihi standar mutu yang dipersyaratkan yakni 0.5%, maka akan mempengaruhi dan dan mudah mengalami kerusakan minyak. Hal ini dipengaruhi oleh reaksi hidrolisis oleh air yang dapat mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak (Herlina dan Ginting, 2002). Uji organoleptik tehadap aroma dan warna menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar mutu APCC, 1997, yaitu 51

bening dan aroma khas kelapa/tidak bau tengik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Secara keseluruhan ketiga perlakuan starter ragi tape memberikan pengaruh positif, baik dari segi rendemen maupun beberapa parameter mutu VCO (kadar air, warna dan aroma). 2. Perlakuan starter ragi tape 20% memberikan hasil yang terbaik bagi rendemen : 25.33% dan beberapa parameter mutu VCO (kadar air : 0.15%, warna : bening dan aroma : tidak bau (tengik) DAFTAR PUSTAKA Agero AL and Verallo-Rowell VM.,2004. A randomized double-blind controlled trial comparing extra virgin coconut oil as a moisturizer for mild to moderate xerosis, Dermatitis, 2004, Sep ; 15 (3) : 109-16. APCC, 1997 dalam Setiaji B.dan Surip P.,2004. Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Penerbit Kanisius Jakarta. BPS 2008. Maluku Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik Maluku. Herlina dan Ginting., 2002. Lemak dan Minyak. Fakultas Teknik Universitas Utara. Medan. Purnomo Y.,2003. Pembuatan VCO Dengan Getah Pepaya. http://www.bloggaul.com/yudiupnjat im/readblog/30593/pembuatan VCO. Diakses pada tanggal 30 Juni 2009. Rindengan, B. 2003. Pengembangan minyak kelapa murni ( virgin coconut oil) untuk industri farmasi dan kosmetika. Makalah disampaikan pada Aplikasi Teknologi Pascapanen Komoditas Perkebunan, Makassar, 2-7 September 2003. Rindengan, B. dan H. Novarianto. 2004. Minyak Kelapa Murni. Pembuatan dan Pemanfatannya. Seri Agritekno. Penebar Swadaya, Jakarta. 79 hlm. Rindengan, B., S. Karouw., A. Lay., E. Goniwala, dan M. Terok. 2005. Protokol Produksi Virgin Coconut Oil. Laporan Akhir Penelitian. Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain, Manado. Setiaji B.dan Surip P.,2004. Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Penerbit Kanisius Jakarta. SII, 1997., Standar Mutu Minyak Kelapa. Jakarta. 52