Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis peran..., Rizka Arofani, FKM UI, 2009

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS

LAMPIRAN 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

URAIAN TUGAS POKOK KA. INSTALASI SIM-RS

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I LATAR BELAKANG

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

ANALISIS VALUE CHAIN PADA UNIT LAYANAN TRAUMA CENTE R DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Teddy Wahyu Nugroho, dr, M.Kes

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU DOKTER UMUM

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB III ELABORASI TEMA

KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAYANAN RUJUKAN RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007

3.2. Analisis Perubahan RSB Astanaanyar Menjadi RS Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSEP REMUNERASI DOKTER PANDUAN IDI UNTUK REMUNERASI PROFESI DOKTER DI INDONESIA TIM MONEV JKN

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses selama 4 tahun akhirnya pada tanggal 17 April 2008 RSUD Kota Depok

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia industri kesehatan terdiri dari beberapa jenis yaitu pelayanan klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RS MH THAMRIN INTERNASIONAL, SALEMBA

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Anggaran 1981/1982, dengan luas lokasi sekitar 2,5 Ha. Peresmian penggunaannya

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

Pemaparan RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 RS PELABUHAN MEDAN. Medan, September 2016

BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Pelayanan Antidiskriminasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah

Transkripsi:

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

Tujuan Instruksional Khusus: Memahami tujuan melakukan analisis lingkungan internal RS Memahami kerangka rantai nilai sebagai salah satu pendekatan dalam melakukan analisis terhadap lingkungan internal Menganalisis kinerja pelayanan di setiap instalasi dilihat dari tiga segmen pengguna (Askes, jaminan sosial, yang membeli langsung) Struktur Lembaga RS Budaya Organisasi dan Budaya Profesional

Tujuan Analisis Lingkungan Internal: Meng-assess kondisi sumber daya yang ada di dalam RS: SDM, Alat, Gedung, dll Meng-assess kondisi sistem dan sub-sistem: manajemen SDM (perekrutan, remunerasi, dll); Manajemen operasional klinik (manajemen logistik medis, standar mutu, SOP, maintenance alat medis, dll); Manajemen operasional non klinik (manajemen logistik non medis, manajemen perparkiran, dll); Manajemen keuangan; Manajemen fisik dan peralatan.

Tujuan Analisis Lingkungan Internal: Melihat trend kinerja pelayanan klinik dan pelayanan penunjang: Tiap SMF; Tiap instalasi; Tiap jenis pasien (ASKES, Gakin, Umum); Tiap kelas perawatan; Berdasarkan segmen pengguna RS Memberikan dasar proyeksi volume kegiatan untuk 5 tahun kedepan

Aktifitas Pelayanan Pra Pelayanan: Proses Pelayanan: Proses Pelayanan Klinik Pasca Pelayanan: Follow-up Aktifitas Penduukung Budaya Organisasi Asumsi Bersama, Nilai-nilai bersama Struktur Organisasi Fungsi, Divisi, Matriks Sumber Daya Strategis Keuangan, SDM, Informasi, Teknologi Nilai yang didapat

KERANGKA KONSEP RANTAI NILAI Kegiatan inti RS adalah aktifitas pelayanan yang meliputi: Pelayanan pre-rs (rujukan/outreach) Pelayanan di dalam RS (poliklinik, OK, IRNA, farmasi, dll) Pelayanan pasca-rs (home-care, fisioterapi, dll) Di luar kegiatan inti disebut sebagai aktivitas penunjang, yang meliputi budaya organisasi, struktur organisasi dan sumber daya strategis. Baik aktivitas inti maupun penunjang ditujukan untuk memberikan pelayanan yang menambah nilai bagi pengguna RS (yg membeli langsung, disubsidi maupun yg membelikan untuk orang lain)

Sistem Instalasi SMF A SMF B SMF dll Instalasi X Instalasi Y Instalasi Z Instalasi dll SPF A Direktur RS Sistem Pendukung: Keuangan, SDM dll

Sistem Instalasi Dalam sebuah instalasi, bertemu beberapa SMF. Misalnya di Instalasi IGD ada SMF Umum, Bedah, Obsgyn, dll. Pada sistem instalasi ini, yang perlu dianalisis adalah performance pelayanan klinik ditiap instalasi, yaitu jumlah kunjungan pasien, jumlah pemeriksaan, jumlah operasi, dsb. Bisa membandingkan kinerja antar-instalasi, apakah terjadi rasio-rasio yang wajar, misalnya jml pasien masuk IRNA dibandingkan dg jumlah kunjungan IRJA & IGD.

Sistem SMF Analisis volume kegiatan di setiap SMF. Misalnya untuk SMF Bedah, dihitung berapa jumlah pasien yg masuk rawat jalan, rawat inap, surgery rate. Perlu diketahui penyakit/kasus dominan, sebagai basis input pengembangan produk unggulan (centre of excellent) Bisa membandingkan kinerja antar SMF dan membandingkan antara volume kegiatan dengan jumlah tenaga spesialis

1. Tentukan basis data yang akan digunakan: Instalasi atau SMF atau lainnya; 2. Input data kinerja RS anda dalam file excel. Semakin panjang tahun data, akan semakin akurat hasil perhitungan trend dan proyeksi yang akan anda peroleh; 3. Hitung trend yang terjadi seperti contoh berikut: No Kunj Poliklinik 1 Penyakit Dalam Tahun 2004 2005 2006 3000 3500 3800 2 Bedah 2900 3100 3600 3 Obsgyn 2500 2800 3200 Jumlah 8400 9400 10600 a. Trend kunj pasien poliklinik th 2004-2005 (T1) adalah (8400-9400)/8400 b. Trend kunj pasien poliklinik th 2005-2006 (T2) adalah (10600-9400)/9400 c. Trend rata-rata = (T1 + T2) / 2

Langkah-langkah Analisis 4. Lakukan analisis tersebut untuk setiap poliklinik, setiap kelas perawatan dan unit-unit pelayanan lain 5. Bandingkan antar-instalasi, mana yang menunjukkan trend menurun dan mana yang meningkat 6. Gali lebih dalam makna (interpretasi) dari angka-angka dan trend tersebut.

Pertanyaan: Dapatkan anda menganalisis semua data yang dimiliki? Dapatkan anda mengetahui proporsi pasien di tiap Instalasi yang merupakan: Peserta ASKES? Pasin yang membayar langsung? Pasien Gakin? Yang didonasi oleh pihak lain? Bagaimana trend untuk masing-masing segmen pasar tersebut? Bagaimana dengan aktivitas pendukung di RS anda?

AKTIVITAS INTI: Pra Pelayanan 1) Apakah RS anda punya program promosi kesehatan? 2) Apakah memiliki jejaring yang kuat dengan puskesmas, dokter praktek dan fasilitas kesehatan lain? 3) Bagaimana sistem pelayanan registrasi untuk pasien baru dan lama? 4) Penelitian pasar apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh RS anda?

AKTIVITAS INTI: Proses Pelayanan 1) Berapa % trend kenaikan atau penurunan pasien di setiap INSTALASI pelayanan? 2) Berapa % trend kenaikan atau penurunan pasien di setiap KELAS pelayanan? 3) Berapa admission rate? 4) Berapa diagnostic rate? 5) Berapa surgery rate? 6) Berapa % penggunaan teknologi sederhana, menengah dan canggih? 7) Berapa prescription rate? 8) Berapa % pasien Jaminan Sosial dibandingkan dengan pasien Umum dan Askes?

Cara menghitung admission rate: 1. Identifikasi jumlah pasien rawat jalan dan IGD 2. Identifikasi JUMLAH pasien MASUK rawat inap tahun yang sama 3. Bagi jumlah pasien masuk rawat inap dengan jumlah pasien rawat jalan & IGD 4. Tulis dalam % 5. Jika anda memiliki data dalam beberapa tahun, hitung admission rate tiap tahun dan cari nilai rataratanya. Cttn: pisahkan jumlah pasien umum, askes dan jaminan sosial.

Cara menghitung diagnostic rate laboratorium: 1. Identifikasi jumlah PEMERIKSAAN lab 2. Bagi jumlah pemeriksaan lab dengan jumlah pasien IRJA & IGD pada tahun yang sama 3. Tulis dalam % 4. Jika anda memiliki data dalam bbrp tahun, hitung diagnostic rate lab tiap tahun & cari rata-ratanya. Cttn: Hitung diagnostic rate: - per jenis pasien (umum, askes, jaminan sosial) - per jenis pemeriksaan (urin rutin, darah rutin, SGOT, dll) - per kategori pemeriksaan (sederhana, sedang, canggih)

Cara menghitung diagnostic rate Radiologi: 1. Identifikasi jumlah PEMERIKSAAN Rö 2. Bagi jumlah pemeriksaan Rö dengan jumlah pasien IRJA & IGD pada tahun yang sama 3. Tulis dalam % 4. Jika anda memiliki data dalam bbrp tahun, hitung diagnostic rate Rö tiap tahun & cari rata-ratanya. Cttn: Hitung diagnostic rate: - per jenis pasien (umum, askes, jaminan sosial) - per jenis pemeriksaan (foto thorax, foto dengan kontras, foto abdomen, dll) - Per kategori (sederhana, sedang, canggih)

Cara menghitung surgery rate: 1. Identifikasi jumlah pembedahan 2. Bagi jumlah pembedahan dengan jumlah pasien IRJA & IGD pada tahun yang sama 3. Tulis dalam % 4. Jika anda memiliki data dalam bbrp tahun, hitung surgery rate tiap tahun & cari rata-ratanya. Cttn: Hitung surgery rate per jenis pasien (umum, askes, jaminan sosial) dan per jenis atau kategori pembedahan (bedah umum, bedah obsgyn dll; atau operasi sederhana sedang canggih, khusus)

Cara menghitung prescription rate: 1. Identifikasi jumlah R/ 2. Bagi jumlah R/ dengan jumlah pasien IRJA & IGD pada tahun yang sama 3. Tulis dalam % 4. Jika anda memiliki data dalam bbrp tahun, hitung prescription rate tiap tahun & cari rata-ratanya. Cttn: Hitung prescription rate: - per jenis pasien (umum, askes, jaminan sosial) - per jenis pelayanan (IRJA & IGD, IRNA (per kelas), OK)

Instalasi/Pelayanan yang lain Lakukan penghitungan yang sama untuk pelayanan yang lain, misalnya gizi, laundri, dll

AKTIVITAS INTI: Proses Pelayanan 8) Apakah alur pasien sudah jelas bagi pasien maupun petugas RS? Apakah ada penunjuk arah yang jelas? 9) Apakah sudah ada SOP untuk setiap jenis pelayanan? 10)Pasien diberi informasi lengkap tentang prosedur pelayanan, efeksamping obat/tindakan, dan sebagainya? 11)Clinical pathways? Pelayanan farmakoterapi?

AKTIVITAS INTI: Pasca Pelayanan 1) Bagaimana proses penyelesaian berkas administrasi pasien pasca pelayanan? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap? 2) Untuk pasien pasca rawat inap, apakah ada layanan follow up (misalnya menelepon pasien untuk menanyakan ada tidaknya komplikasi obat dan sebagainya)? 3) Untuk pasien yang membutuhkan rehabilitasi medis, adakah sistem yang menuntun pasien untuk kembali ke RS sesuai dengan jadwal?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Budaya Organisasi 1) Nilai-nilai apa yang dianut RS anda? 2) Jam pelayanan a) Layanan registrasi b) Layanan poliklinik c) Layanan penunjang 3) Bagaimana tingkat kedisiplinan SDM dan pola kerja? 4) Berapa lama memberi respon terhadap kebutuhan & keluhan pengguna? 5) Budaya mutu?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Budaya Organisasi 1) Bagaimana struktur organisasi RS saat ini? a) Sudah sesuai dengan aturan yang berlaku? b) Sudah sesuai dengan kebutuhan RS dan tuntutan pengguna eksternal? 2) Apakah struktur tersebut sudah mampu mendukung proses pelayanan di RS secara efektif?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Keuangan 1) Darimana saja sumber pendapatan RS saat ini? 2) Bagaimana komposisi biaya di RS? 3) Bagaimana kondisi cash flow RS anda? 4) Apakah informasi mengenai biaya satuan pelayanan sudah dimiliki oleh tiap unit pelayanan di RS anda? 5) Apakah tarif yang berlaku sudah didasarkan pada penghitungan unit cost pelayanan? 6) Bagaimana alur informasi keuangan?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Sumber Daya Manusia 1) Apakah RS memiliki anggaran khusus untuk pengembangan kompetensi SDM (jika ya, berapa Rp)? a) Medis b) Paramedis c) Tenaga lain 2) Bagaimana sistem remunerasi yang berlaku saat ini? 3) Bagaimana sistem penilaian kinerja yang ada?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Informasi (SIM-RS) 1) Apakah RS sudah memiliki sisten informasi (manual) yang terintegrasi? 2) Apakah pengambilan keputusan (operasional, strategis) sudah memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh SIM- RS?

AKTIVITAS PENDUKUNG: Teknologi 1) Sejauh mana penguasaan teknologi kedokteran di RS anda? a) Jenis dokter spesialis/sub spesialis yang dimiliki b) Jenis peralatan medis yang dimiliki