Proposal Proyek. Judul Proyek : Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penerangan Jalan Umum

dokumen-dokumen yang mirip
ROADMAP PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM KOTA PARINGIN KABUPATEN BALANGAN LAPORAN AKHIR

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN (3, 5, 7) Lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang merupakan salah satu

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil analisa deskriptif kualitatif ketujuh aspek yang diteliti terhadap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1 Universitas Indonesia

DESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERANGAN JALAN UMUM

AUDIT ENERGI DI BIDANG TATA CAHAYA UNTUK GEDUNG KAMPUS BONAVENTURA UAJY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

Studi Kelayakan Bisnis. Desain Studi Kelayakan

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

BAB I PENDAHULUAN. Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

[PROPOSAL PENAWARAN]

BAB I PENDAHULUAN. penelitian terkait analisis nilai sewa. Dalam bab ini juga dijelaskan rumusan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Table 1 Aliran dana dengan dana kumulatifnya

Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung

TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T.

KAJIAN KONSERVASI ENERGI METERISASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM KABUPATEN BANJARNEGARA

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM DAN LINGKUNGAN

RASIONALISASI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI KABUPATEN PATI. Oleh : Ir. SUHARYONO, MM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PATI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR STUDI EKONOMI METERISASI PENERANGAN JALAN UMUM KOTA MEDAN O L E H JOY SOPATER WASIYONO NIM :

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

USER MANUAL AP2MPB (APLIKASI PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN METER PRABAYAR)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENERANGAN JALAN UMUM

IKLIM. Dr. Armi Susandi, MT. Pokja Adaptasi, DNPI

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN PENERANGAN JALAN UMUM SOLAR CELL DENGAN PENERANGAN JALAN UMUM KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS INDONESIA

Gambar 1.1 Perkiraan kebutuhan energi final nasional (Outlook Energi Indonesia, BPPT 2012)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

PROPOSAL. PEMUSNAHAN SAMPAH - PEMBANGKIT LISTRIK KAPASITAS 20 mw. Waste to Energy Commercial Aplications

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Dari serangkaian analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan :

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perbaikan PLTMH di Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Propinsi Jambi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

Direktorat Konservasi Energi

Transkripsi:

Proposal Proyek Judul Proyek : Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penerangan Jalan Umum Tanggal Mulai : 2015 Tanggal Berakhir : 2016 Pelaksana : Ringkasan Proyek Operasional penerangan jalan umum (PJU) di berbagai kota di Indonesia membebani anggaran pemerintah karena penggunaan lampu yang belum hemat dan penerapan sistem pembayaran abonemen. Usaha untuk melakukan efisiensi terhambat beberapa kendala yaitu ketidakpastian akan basis data lampu, adanya lampu yang belum termeterisasi, biaya investasi untuk meterisasi dan biaya penggunaan teknologi yang efisien masih tinggi serta kapasitas perencanaan PJU dalam jangka panjang masih terbatas. Berangkat dari permasalahan itu, proyek ini bertujuan membantu pengelola PJU mengatasi masalah tersebut. Guna mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan sistem informasi geografis (SIG) PJU. Sistem informasi ini dapat membantu perencana PJU mengambil keputusan dalam melakukan perawatan, penggantian dan penghematan PJU dengan mudah. Periode Proyek: bulan Lokasi :.. Total Pendanaan:.. IDR

I. LATAR BELAKANG Operasionalisasi lampu penerangan jalan di berbagai kota di Indonesia membutuhkan banyak energi, biaya dan berkontribusi terhadap emisi GRK (Gas Rumah Kaca). Pemerintah kota harus mensubsidi operasionalisasi PJU. Beban ini semakin meningkat seiring perluasan pelayanan PJU dan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL). Tentu saja hal ini membebani anggaran pemerintah kota lebih karena penggunaan lampu yang belum hemat. Hal ini sangat memberatkan pemerintah kota karena kebutuhan pembangunan di sektor lain juga meningkat. Keputusan untuk mengefisienkan penggunaan energi menjadi pilihan namun terhambat beberapa kendala. Pertama, ketidakpastian akan terjadinya penghematan yang disebabkan oleh basis data lampu, pemakaian secara illegal, dan adanya lampu yang belum termeterisasi. Kedua, biaya investasi untuk meterisasi dan penggunaan teknologi yang efisien masih tinggi sementara kemampuan perencanaan PJU dalam jangka panjang masih terbatas. Kemampuan perencanaan ini meliputi pemilihan teknologi sesuai kebutuhan, penjadwalan penggantian lampu, estimasi biaya, analisa kelayakan dan return of investment, serta perhitungan emisi GRK. Dengan defisit anggaran dan keterbatasan dalam perencanaan jangka panjang, penyusunan sistem informasi PJU menjadi sangat penting dan mendesak. Efisiensi energi PJU menjadi usulan Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Indonesia. Proyek ini dapat mendukung penurunan emisi GRK sektor energi nasional sekaligus menghemat subsidi. II. TUJUAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PJU Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu pemerintah kota mengelola data penerangan jalan umum. 2. Membantu pemerintah kota melakukan pemeliharaan penerangan jalan umum. 3. Membantu pemerintah kota melakukan efisiensi biaya maupun energi dari penerangan jalan umum. 4. Membantu pemerintah kota dalam menyusun perencanaan dan pengambilan keputusan terkait penerangan jalan umum. III. SPESIFIKASI DAN FUNGSI APLIKASI Berdasar tujuannya maka spesifikasi dan fungsi dari aplikasi yang perlu dipenuhi adalah sebagai berikut: 1) Platform Web based dengan dukungan operasi Mobile (Net Book/Tablet/Browser IoS atau android, dll) 2) Fungsi a) Layanan Publik Masyarakat umum dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mendapatkan informasi tentang kondisi PJU. Selain itu dapat juga menyampaikan aduan dan usulan.

Gambar 1. Sketsa halaman depan pengguna publik b) Manajemen Aset PJU Pengguna aplikasi mampu mengakses informasi mengenai: i) Spesifikasi, tipe, posisi dan kondisi (terkait kerusakan) tiap titik PJU. Gambar 2. Sketsa tampilan manajemen aset PJU ii) Pencacahan (jumlah tiap tipe dan nilai aset PJU). iii) Kesesuaian kondisi PJU yang ada dibandingkan dengan standar pencahayaan yang berlaku. Selain mengakses informasi tersebut, bagi beberapa pengguna tertentu dapat melakukan editing data aset meliputi: iv) Mengubah, menambah dan menghapus data PJU

v) Memberikan konfirmasi dan validasi. Hal ini terkait adanya aduan, usulan dan legalitas PJU. Gambar 3. Sketsa tampilan konfirmasi terkait kondisi PJU c) Analisis Ekonomi Pengguna mampu melakukan fungsi analisis ekonomi berdasar database terkait pengelolaan PJU meliputi: i) Perhitungan nilai aset (tiang, lampu, dsb) ii) Perhitungan biaya listrik. Perhitungan ini memerlukan dua informasi yaitu tarif listrik (sesuai yang ditetapkan pemerintah) dan jumlah konsumsi energi listrik PJU. Perhitungan biaya meliputi dua tipe kontrak yaitu meter dan abonemen. iii) Perhitungan biaya perawatan/maintenance meliputi biaya penggantian (berdasar umur pakai), biaya pemeliharaan, biaya pemasangan dan lain-lain. Selain fungsi di atas, masih terdapat fungsi analisis efisiensi PJU meliputi: iv) Pembuatan skenario efisiensi. Skenario efisiensi adalah hasil konfigurasi data PJU (spesifikasi, lingkup area, dsb) yang digunakan sebagai simulasi perencanaan. Skenario dapat dibuat lebih dari satu untuk mengakomodasi berbagai kemungkinan perencanaan. v) Skenario memungkinkan konfigurasi yang beragam dalam satu skenario vi) Komparasi atau membandingkan antar skenario (data aktual vs skenario, skenario vs skenario). vii) Menampilkan report (hasil penyusunan skenario). Informasi yang terdapat pada report meliputi: cashflow, profit and loss, break event point, internal rate of return. d) Analisis Energi Pengguna mampu melakukan fungsi analisis energi berdasar database terkait pengelolaan PJU meliputi: i) Jumlah konsumsi energi, baik itu total maupun parsial (tiap tipe lampu, tiap ruas jalan, tiap zona, dsb) ii) Jumlah emisi Gas Rumah Kaca, baik total maupun parsial.

3) User Management Pembagian hak akses untuk user/pengguna dijelaskan pada tabel berikut: No Roles Hak Akses Summary Search Detailed View Editing 1 Public v v (statis) 2 Member v v v (aduan 3 Technician v v v (aduan+konfirmasi) v 4 Supervisor v v v v 5 Administrator v v v v Gambar. Sketsa tampilan pengaturan user/pengguna 4) Data Adapun data yang diperlukan adalah sebagai berikut: a) Tiang PJU, meliputi: i) ID (identitas) ii) Tipe tiang iii) Lokasi: longitude dan latitude iv) Sumber listrik : PLN atau Tenaga Surya v) Informasi sambungan gardu vi) Jumlah lampu yang terpasang vii) Identitas lampu yang terpasang viii) Jadwal nyala dan jadwal mati ix) Prosentase daya untuk pengaturan intensitas cahaya x) Histori: Tanggal instalasi, umur pakai, kegiatan, hasil kegiatan, tanggal kegiatan, operator, keterangan xi) Biaya pemasangan xii) Biaya perawatan b) Lampu PJU, meliputi: i) Identitas lampu (katalog) ii) Tipe lampu iii) Harga lampu iv) Data pencahayaan: Lumen, Efikasi, CRI (Color Rendering Index), Temperatur warna v) Daya Listrik

vi) Umur pakai vii) Produsen dan nomor seri produk (merk) IV. ANNUAL WORK PLAN Disajikan pada lembar terpisah