BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Umat Pekalongan yang diselenggarakan pada hari ahad tanggal 21 Mei 1995,

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN DAN UJKS BMT MINNA LANNA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BMT : BERBAGAI PERSOALAN TERUS BERTINDIH

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

BAB I PENDAHULUAN. syariah yang profesional, baik dan benar. Masih banyak SDM lembaga

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan lembaga keuangan sangat berperan dalam ekonomi

LANDASAN TEORI Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. negara negara anggota dan masyarakat Muslim pada umumnya.

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia Bandung, Bandung, 2013, hlm. 23

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS MITRA SEJAHTERA SUBAH BATANG. A. PROFIL KJKS Mitra Sejahtera Subah Batang. 1. Sejarah KJKS Mitra Sejahtera Subah Batang

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) AL- AITTIHAD RUMBAI PESISIR PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan permasalahan dan kehidupan dunia yang semakin

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyentuh kalangan bawah (grass rooth). Semula harapan ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

sebagai anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan. Koperasi di Indonesia berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS) dengan total Aset sebesar Rp. 57 triliun (Republika :

BAB I. berkembang adalah pendirian dan operasionalisasi BMT (Baitul maal wa. tamwil). Belakangan, perkembangan BMT (Baitul maal wa tamwil) tidak

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI. menjamur untuk meramaikan persaingan antar bank di Indonesia. Bank

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Lembaga keuangan Mikro Syariah BMT mempunyai dua sisi. membawa misi sosial pada masyarakat, keberadaan BMT ditengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN. Mardlotillah. Sumber dana diperoleh dari infaq 12 orang, kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB II GAMBARAN UMUM BMT BISMILLAH. 2.1 Sejarah Berdirinya BMT Bismilllah

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AN-NAJAH WIRADESAPEKALONGAN. 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT An-Najah Wiradesa 34

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA HASANAH GENUK SEMARANG A. Sejarah BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang BMT Mitra Hasanah sebagai lembaga keuangan syariah

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan nonbank yang berbentuk koperasi berbasis syariah. BMT

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

Baitul Ma>l wat Tamwīl Nurul Jannah yang disebut juga BMT. Baitul Ma>l wat Tamwīl (BMT) Nurul Jannah didirikan dengan 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 2010, hlm Burney dan Swanson Sistem Sumber Daya Manusia : Bagasatwa,

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. syariah merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsipprinsip

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan. produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia), Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1999, hlm. 1. Pustaka Utama, hlm. 10

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi

PROFIL KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARI AH BMT SURYA MELATI WAY JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pelaksanaan atau pengoperasiannya bisa disebut tidak berbeda dengan Bank-bank

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN A. Profil BMT Mitra Umat Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan Membaca arsip petikan berita acara rapat pendirian BMT Mitra Umat Pekalongan yang diselenggarakan pada hari ahad, tanggal 21 mei 1995. Di mana pendiri BMT Mitra Umat adalah 51 orang dan untuk pertama kali rapat memutuskan sekaligus menghasilkan keputusankeputusan antara lain: a. Pengesahan anggaran dasar BMT Mitra Umat Pekalongan b. Pengesahan proposal usaha awal. c. Pengukuhan pengurus BMT Mitra Umat Pekalongan periode tahun 1995-1998 dan menunjuk tujuh orang dari pendiri untuk menandatangani akta pendirian, yaitu: 1) Imam Kamaludin 2) Nugroho Joko Santoso 3) Ahmad Ilyas 4) Rustanto Aras 5) Tri Rizka Wati 6) Rizal Mulyawan 7) Ahmad Syifa 40

41 Sekaligus menetapkan awal pemberian nama lembaga keuangan mikro syariah yaitu dengan nama BMT Mitra Umat Pekalongan, dengan Badan Hukum Nomor: 12544/BH/KWK.11/XI/1995, yang ditetapkan 21 November 1995. 1 Sejak dicanangkan keputusan Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) nomor 91 tahun 2004, bagi KSP (Koperasi Simpan Pinjam) yang mempunyai unit simpan pinjam dengan pola syariah diwajibkan untuk berubah menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), sedangan bagi KSU (Koperasi Serba Usaha) yang maksimal dua tahun sejak badan hukumnya ditetapkan ternyata tidak mempunyai unit sektor riil diwajibkan untuk berubah menjadi KJKS. Tapi bagi KSU yang maksimal dua tahun sejak badan hukumnya ditetapkan mempunyai sektor riil dan unit simpan pinjam dengan pola syariah maka diganti menjadi Baitul Maal wat Tamwil (BMT). BMT Mitra Umat Pekalongan adalah jasa keuangan yang bergerak di bidang usaha pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan pola bagi hasil sebagai bagian dari kegiatan koperasi. BMT Mitra Umat Pekalongan mulai beroperasi sejak 25 juli 1995. Memasuki usia 18 (1995-2014) berjalan ini, BMT Mitra Umat telah menunjukan perkembangan yang pesat. Berkat pengelolaan yang amana dan professional disertai dengan semangat untuk senantiasa meningkatkan dan mensosialisasikan ekonomi syariah. BMT Mitra Umat dengan awal 1 Data dokumen BMT Mitra Umat Pekalongan, diambil tanggal 21 februari 2014.

42 simpanan pokok anggota koperasi sebesar Rp. 330.000,- dari unit simpan pinjam, kini BMT Mitra Umat telah mencapai asset kurang lebih sebesar Rp.4,9 Milyar. Secara operasional BMT Mitra Umat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: a. Baitul Maal wat Tamwil Mitra Umat Pekalongan Baitul Maal wat Tamwil Mitra Umat menampung dan menyalurkan dana zakat, infak, shodaqoh (ZIS) bagi mereka yang membutuhkan melalui program: 1) Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu 2) Sumbangan sosial 3) Bantuan pengobatan Pengefektifan BMT Mitra Umat Pekalongan pada kegiatankegiatan social dilakukan melalui surat kabar, sehingga bisa menjadi fungsi Public Relation dan Corporate Sosial Responsibility. b. UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan Merupakan lembaga keuangan mikro yang kegiatannya berupa simpanan dan pembiayaan dengan menganut sistem syariah yaitu dengan sistem bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sistem bagi hasil ini adalah yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara UJKS BMT Mitra Umat dengan penyimpanan dana maupun antara UJKS BMT Mitra Umat dengan

43 nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah. Data Kelembagaan: Nama : Baitul Maal wat Tamwiil (BMT) Mitra Umat Pekalongan 2 Nomor Badan Hukum : 12544/BH/KWK.11/XI/1995 Tanggal : 21 November 1995 Jenis Usaha Kantor Pusat : Jasa Keuangan Syariah : Jl.Jlamprang No.37 Krpyak Kidul Pekalongan 51124 Telp. (0285) 429317. Kantor Cabang I : (bersifat kantor kas) Jl.WR. Supratman No. 54 Panjang Wetan Pekalongan 51114 Telp (0285) 7908181. Kantor Cabang II : (bersifat kantor kas) Jl. Veteran No. 40B Kraton Lor Pekalongan Telp.(0285) 7937770. Kantor Cabang III : (bersifat kantor kas) Jl. Kusuma Bangsa No.45 Panjang Pekalongan, Telp (0285) 413464 Kantor Cabang IV : (bersifat kantor kas) Jl. KH. Ahmad Dahlan No.42 Samborejo Tirto Pekalongan Telp. (0285) 4418087 2 Data Dokumen BMT Mitra Umat Pekalongan, diambil tanggal 21 februari 2014.

44 2. Visi dan Misi BMT Mitra Umat Pekalongan a. Visi BMT Mitra Umat Pekalongan berkomitmen pada prinsip syariah, amanah, pelayanan bermartabat, maslahah, dan uhuwah umat. b. Misi 1) Menjaga konsistensi dan memegang teguh prinsip syariah dalam usaha dan muamalat. 2) Menyelenggarakan fungsi pelayanan penyimpanan dan pembiayaan bagi anggota maupun calon anggota berdasarkan sistem dan prinsip syariah, dengan tetap menjaga konsistensi dan selalu meningkatkan kadar syariah dalam setiap produkproduknya. 3) Berdakwah khususnya berkaitan dengan ekonomi syariah melalui kegiatan usaha pelayanan penyimpanan dan pembiayaan. 4) Mengembangkan usaha kecil menengah melalui fasilitasi pendanaan atau pembiayaan pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 5) Menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh dari masyarakat kepada delapan ashnaf yang berhak mendapatkan zakat, infaq dan shodaqoh melalui unit Baitul Maal. 3 3 Data dokumen BMT Mitra Umat Pekalongan, diambil tanggal 21 februari 2014.

45 3. Tujuan, Fungsi dan Peran BMT Mitra Umat Pekalongan BMT Mitra Umat Pekalongan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat ada umumnya. Serta dapat membangun tatanan perekonomian nasional yang berkeadilan sesuai prinsip syariah. Fungsi BMT Mitra Umat Pekalongan untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi anggota dan masyarakat umum. BMT Mitra Umat Pekalongan berperan : a. Meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota dan pengelola agar menjadi lebih amanah dan profesional (fathonah) serta konsisten (istiqomah) dalam kegiatan ekonomi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah. b. Sebagai mediator antara pemilik dana dengan pengguna dana dalam kerjasama optimalisasi pemanfaatan harta yang saling menguntungkan. c. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja. d. Menumbuhkembangkan usaha-usaha produktif. e. Dan lain-lain yang menguntungkan.

46 4. Struktur organisasi BMT Mitra Umat Pekalongan RAPAT ANGGOTA TAHUNAN DEWAN PENGURUS KETUA : M. ZAINUDDIN SEKRETARIS : ARIF BUDIHARDJO BENDAHARA : M. ZAINAL MUTTAQIN MANAJER M. ZAINUDDIN KEPALA BAGIAN MARKETING : IDA RAHMAWATI KEPALA BAGIANOPERASIONAL : ROBI ARIYANI PEMBIAYAAN : MIZANUL ARIFIN ADM. KEUANGAN : KHUSNUL ADIBAH TELLER : DIANA PEMBANTU UMUM : ALI MULTAZAM

47 B. Pelatihan dan Pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan Dalam rangka mendukung terciptanya sumber daya manusia yang handal dan profesional dalam lembaga keuangan syariah maka perlu adanya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian karyawan. Dengan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia karyawan dapat meningkatkan keterampilan, rasa percaya diri serta dapat menunjukan kesiapan dan kemampuan meraih hasil yang lebih baik. Menyadari akan pentingnya kualitas karyawan sebagai asset perusahaan maka BMT Mitra Umat Pekalongan selalu melakukan perbaikan yang berkesinambungan guna meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan atau menambah pengetahuan dan skill karyawan, baik karyawan baru maupun yang sudah lama bekerja. Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan, yaitu:

48 Tabel 3.1 Jadwal program pelatihan dan pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan bulan januari-juni tahun 2013 No 1 Program Pelatihan Pelatihan dasar Peserta Pelaksana Tujuan Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) BMT Mitra Umat Pekalongan. 2 Pengetahuan produk Frontliner syariah dan Marketing 3 Public speaking Frontliner dan Marketing 4 Manajemen qolbu Semua karyawan Sumber: BMT Mitra Umat Pekalongan tahun 2013 Mengoptimalkan kinerja karyawan dalam melayani nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan Mensinergikan antara potensi diri dan nilai-nilai kebenaran untuk mencapai keberhasilan tujuan BMT Mitra Umat Pekalongan Program pelatihan dan pengembangan SDM yang telah dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan program tingkat mikro, di mana program pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh dan untuk BMT Mitra Umat Pekalongan sendiri. 4 Program pelatihan dasar, pengetahuan produk, public speaking dan manajemen qolbu merupakan program yang menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan 4 Wawancara kepada Ifat Fatma, selaku manager personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan, 21 februari 2014.

49 dengan istruksi yang didapatkan dari manajer BMT Mitra Umat Pekalongan diruang kerja dan diselenggarakan setiap bulan. 5 Pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kinerja karyawan. Adanya pelatihan dan pengembangan SDM yang telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan pada bulan januari sampai bulan juni tahun 2013 telah mencapai keberhasilan. Hal tersebut telah dilihat dari kinerja karyawan yang semakin meningkat, menurut faizah nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan lebih profesional dalam menjalankan pekerjaannya, karyawan lebih kompeten dalam menjelaskan produk-produk BMT Mitra Umat Pekalongan. Tabel 3.2 Jadwal program pelatihan dan pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan bulan juli-desember tahun 2013 No Program Pelatihan Peserta Tujuan 1 Pelatihan dasar Pelaksana 2 Pengetahuan Produk Frontliner dan Syariah Marketing 3 Public Speaking Frontliner dan Marketing Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) BMT Mitra Umat Pekalongan. Mengoptimalkan kinerja karyawan dalam melayani nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. 5 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan.

50 No Program Pelatihan Peserta Tujuan 4 Analisis Pembiayaan Kabag. Pembiayaan 5 Manajemen qolbu Semua karyawan Sumber: BMT Mitra Umat Pekalongan tahun 2013 Meningkatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak dari keputusan keuangan terhadap profitabilitas BMT Mitra Umat Pekalongan. Mensinergikan antara potensi diri dan nilai-nilai kebenaran untuk mencapai keberhasilan tujuan BMT Mitra Umat Pekalongan. Program pelatihan dan pengembangan SDM yang telah dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan program tingkat mikro, di mana program pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh dan untuk BMT Mitra Umat Pekalongan sendiri. 6 Program pelatihan dasar, pengetahuan produk, public speaking dan manajemen qolbu merupakan program yang menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan Program pelatihan dan pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan ini menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan dengan instruksi dari manajer personalia yang didapatkan di ruang kerja dan diselenggarakan setiap bulan. 7 6 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 7 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan.

51 Pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kinerja karyawan. BMT Mitra Umat Pekalongan melanjutkan pelatihan dan pengembangan SDM seperti pada bulan-bulan sebelumnya karena dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM tersebut karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan menjadi semakin profesional. Namun pada bulan juli hingga desember tahun 2013 BMT Mitra Umat Pekalongan menambahkan financing training dengan tujuan meningkatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak dari keputusan keuangan terhadap profitabilitas BMT Mitra Umat Pekalongan. Pelatihan dan pengembangan SDM yang telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan telah dikatakan berhasil. Hal ini telah dilihat dari kinerja karyawan yang semakin meningkat, karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan lebih profesional dalam menjalankan pekerjaan masing-masing karyawan. 8 Tabel 3.3 Jadwal program pelatihan dan pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan bulan januari-maret tahun 2014 No Program Pelatihan Peserta Tujuan 1 Pelatihan dasar Pelaksana 2 Overview PBS Officer Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) BMT Mitra Umat Pekalongan. Mengoptimalkan kinerja karyawan dalam 8 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan.

52 No Program Pelatihan Peserta Tujuan 3 Pengetahuan produk Frontliner dan syariah Marketing 4 Manajemen pemasaran Marketing 5 Analisis pembiayaan Kabag. Pembiayaan 6 Administrasi Adm. Pembiayaan pembiayaan 7 Public Speaking Frontliner dan Mareking 8 Presentation skill CS dan Marketing 9 Negotation skill Officer 10 Coaching Seluruh karyawan melayani nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Meningkatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak dari keputusan keuangan terhadap profitabilitas BMT Mitra Umat Pekalongan. Meningkatkan kemampuan menciptakan dan mengkomunikasikan visi dan ide yang memberikan inspirasi kepada orang lain. 11 Manajemen training Calon Pegawai Untuk memperoleh program pengalaman kerja dan untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya pada BMT Mitra Umat Pekalongan. Sumber: BMT Mitra Umat Pekalongan tahun 2014 Program pelatihan dan pengembangan SDM yang telah dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan program tingkat mikro, di mana program pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh

53 dan untuk BMT Mitra Umat Pekalongan sendiri. 9 Program pelatihan dasar, pengetahuan produk, public speaking, Presentation skill, Negotation skill, Coaching dan manajemen qolbu merupakan program yang dilakukan dengan praktik langsung oleh Manajer BMT Mitra Umat Pekalongan, kegiatan ini diselenggarakan setiap bulan. 10 Pelatihan dan pengembangan SDM ini telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kinerja karyawan. BMT Mitra Umat Pekalongan melanjutkan pelatihan dan pengembangan SDM seperti pada bulan-bulan sebelumnya karena dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM tersebut karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan menjadi semakin profesional. Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, pada bulan januari hingga maret tahun 2014 BMT Mitra Umat Pekalongan menambahkan development training merupakan program pelatihan dengan memberikan pengalaman pada karyawan baru dengan instruksi yang didapatkan diruang kerja dengan tujuan untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya pada BMT Mitra Umat Pekalongan. Pelatihan dan pengembangan SDM yang telah diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan telah dikatakan berhasil. Hal ini telah dilihat dari kinerja karyawan yang semakin meningkat, karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan lebih profesional dalam 9 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 10 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan.

54 menjalankan pekerjaan masing-masing sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. 11 C. Evaluasi pada BMT Mitra Umat Pekalongan Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program yang dikembangkan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan maka diadakan evaluasi, di antaranya evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi pada BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan kegiatan menilai pelaksanaan pekerjaan yang hasilnya dijadikan umpan balik (feed back) untuk membuat keputusan mengenai keberhasilan atau kegagalan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas pokoknya. 12 Hampir setiap bulan manajer BMT Mitra Umat Pekalongan melaksanakan evaluasi formatif dan sumatif. Metode evaluasi formatif dan sumatif menunjukkan adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai (evaluasi sumatif). Metode evaluasi yang telah dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan adalah: a. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang digunakan untuk mencari umpan balik guna memperbaiki proses belajar mengajar bagi evaluator maupun karyawan. Evaluasi formatif secara prinsip merupakan evaluasi 11 Ibid,. Ifat Fatma, manajer personalia pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 12 Wawancara kepada Zainuddin selaku general manager pada BMT Mitra Umat Pekalongan, 21 februari 2014.

55 yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung atau ketika program masih dekat dengan permulaan kegiatan. Evaluasi formatif harus mengarah kepada keputusan tentang perkembangan program termasuk perbaikan, revisi, dan semacamnya. Evaluasi formatif yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan bagian dari evaluasi yang berfokus pada proses suatu kegiatan. Evaluasi ini dilakukan dalam proses pelatihan dan pengembangan SDM yang sedang berlangsung. 13 Evaluasi formatif yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan bertujuan untuk mengadakan perbaikan proses pelatihan dan pengembangan SDM. Disamping itu evaluasi formatif ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik guna penyempurnaan dan perbaikan pelaksanaan proses pelatihan dan pengembangan SDM selanjutnya. b. Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang digunakan untuk menilai sampai di mana pencapaian karyawan terhadap materi pelatihan dan pengembangan yang telah diajarkan. Evaluasi sumatif merupakan suatu metode menilai suatu program yang dilakukan pada akhir kegiatan untuk mengambil keputusan tentang kelanjutan program, apakah program akan berhenti atau tetap dilanjutkan. 14 Evaluasi sumatif yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan merupakan bagian dari evaluasi yang berfokus pada hasil 13 Ibid,. Zainuddin selaku general manager pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 14 Ibid,. Zainuddin selaku general manager pada BMT Mitra Umat Pekalongan.

56 suatu kegiatan yang dikembangkan. Evaluasi sumatif yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan bertujuan untuk menentukan pendapat tentang keseluruhan proses pelatihan dan pengembangan SDM yang sudah selesai dan untuk mengetahui performance karyawan, sampai di mana mereka dapat mengaplikasikan teori-teori dan kemampuan mereka sehubungan dengan pekerjaan atau tugas mereka. Evaluasi formatif pada BMT Mitra Umat Pekalongan yang lebih menekankan pada proses penguasaan karyawan dalam suatu kegiatan, sedangkan evaluasi sumatif lebih menekankan hasil pencapaian karyawan pada akhir kegiatan. Hasil evaluasi sumatif ini berfungsi untuk grading clacement dan promotion. Dalam hal motivasi, evaluasi sumatif sangat menguntungkan bagi karyawan yang memperoleh prestasi yang tinggi. Secara umum tujuan evaluasi sumatif bukan untuk membantu karyawan meningkatkan pencapaian tujuan, tetapi untuk memberikan reward kepada mereka. 15 Reward yang diperoleh karyawan dapat digunakan untuk membuat perbandingan pencapaian antar karyawan. Evaluasi sumatif juga dapat dijadikan petunjuk, apakah karyawan dapat menguasai program yang dikembangkan atau tidak. 15 Ibid,. Zainuddin selaku general manager pada BMT Mitra Umat Pekalongan.