BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN A. PROFIL BMT SM NU Pekalongan BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan didirikan pada tanggal 29 Agustus 2004 dengan modal sebesar Rp ,- (lima puluh juta rupiah) yang diperoleh dari pendirinya dan diharapkan dapat menjadi lembaga milik semua warga nahdiyin, serta menjadi pendukung kegiatan ekonomi masyarakat/masyarakat kecil NU dengan berdasarkan sistem syariah Islam. BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan merupakan unit usaha simpan pinjam syariah yang berbadan hukum koperasi serba usaha (KSU) Nahdlatut Tujjar Nomor: 180/135/2004 tanggal 14 Oktober 2004 dibawah naungan Departemen Koperasi dan UKM. 32 KSU Nahdlatut Tujjar memiliki 3 unit usaha, yaitu: a. Lembaga Keuangan Syariah BMT SM NU b. Jasa Kontruksi Amanah Profesional c. Perdagangan Umum dan Jasa Lima Sekawan 32 Laporan PPL Elva Yuliana dan Yogo Susilo di BMT SM NU, periode 19 Februari 2014 sampai 08 April 2014, hlm.03 38

2 39 Visi, Misi dan Tujuan BMT SM NU Pekalongan 1. Visi BMT SM NU Pekalongan Menjadikan BMT SM NU sebagai lembaga keuangan syari ah yang handal untuk menghasilkan keuntungan dengan menepis riba menuai pahala dan memberikan laba Misi BMT SM NU Untuk lebih realitasnya, maka visi tersebut di lanjutkan dengan misi sebagai berikut : 1) Meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, nasabah mitra usaha, karyawan dan pemegang saham. 2) Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan usaha pengusaha kecil dan membina kepedulian aghniya kepada dhu afa secara terpadu dan berkesinambungan. 3) Menyelenggarakan berbagai progam tabungan dan pembiayaan dan kegiatan lain yang mendukung dengan tingkat kepuasan maksimal bagi nasabah dan mitra usaha. 3. Tujuan BMT SM NU 1) Menghimpun dana melalui zakat, infaq, shadaqah dan sejenisnya untuk disalurkan kepada yang berhak (baitul maal). 33 Brosur BMT SM NU, dikeluarkan bulan Juni 2014

3 40 2) Menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana melalui tabungan dan deposito sesuai dengan prinsip syari ah berdasarkan ketentuan yang berlaku (baitul tamwil). 3) Menuai pahala, prinsip tolong menolong sesama muslim dengan tetap berpedoman pada prinsip perbankan syari ah atas dasar keikhlasan kedua belah pihak. 4) Membagi laba, prinsip yang di kembangkan BMT SM NU adalah saling memberi keuntungan antara pihak BMT dengan penabung, deposan maupun kreditur. 5) Menepis riba, menghindari transaksi keuangan berupa tabungan, deposito, maupun pembiayaan menggunakan sistem bunga yang dilarang oleh Islam. 6) Mengumpulkan dana dari keuntungan usaha untuk biaya operasional organisasi Nahdlatul Ulama kota Pekalongan. 7) Meningkatkan mutu dan kualitas warga nahdliyyin di segala bidang. 8) Membantu kesulitan keuangan khususnya warga nahdliyin dalam tempo cepat, umumnya kepada para pengusaha menengah kebawah diakses pada 08 Mei 2014 jam 11.47

4 41 B. Manajemen di BMT SM NU Pekalongan Di dalam manajemen BMT SM NU terdapat beberapa jabatan yang mempunyai tugas masing-masing, sebagai berikut: 1. Pengurus Pengurus dalam BMT SM NU, bertugas merumuskan kebijakankebijakan jalannya perusahaan. 2. Pengawas Sedangkan pengawas bertugas mengawasi kegiatan perusahaan Bagian Dana dan Kredit/Pembiayaan a. Menyusun pembagian target perolehan dana dan penyaluran pembiayaan untuk seluruh kantor sesuai target yang telah ditetapkan, b. Membantu kinerja manajer marketing dalam pencapaian target dana dan pembiayaan, terutama membuat stategi pemasaran pembiayaan di daerah-daerah yang potensial, c. Melakukan penagihan kepada nasabah pembiayaan, d. Membantu manajer operasional dalam hal IT atau program. 4. Internal Audit a. Mengawasi seluruh kegiatan perusahaan baik teknis maupun operasional dan melapor kepada ketua pengurus dan pengawas apabila terjadi penyimpangan, 35 Hasil wawancara dengan Bapak Much. Riski Munir, SE, Kepala Bagian Bisnis dan Kepala Bagian Pembiayaan, pada tanggal 04 Maret 2015 jam

5 42 b. Bertanggung jawab terhadap seluruh file-file perusahaan dan menjaga kerahasiaannya. 5. HRD dan Umum a. Membantu manajer operasional dalam penetapan gaji, b. Membantu manajer operasional menyusun anggran belanja operasional rutin, c. Menginvetarisir, memfile, dan mengamankan aktiva tetap dan perlengkapan yang dimiliki perusahaan, termasuk barangbarang cetak dan ATK. 6. Accounting a. Mencatat dan mengelompokkan seluruh bukti transaksi, mencocokkan dengan catatan teller agar menjadi laporan keuangan serta menyimpan dan memfile bukti-bukti transaksi, b. Membuat dan menyusun laporan keuangan perusahaan baik harian, bulanan, maupun tahunan secara rutin dan berkala untuk dilaporkan kepada manajer operasional. 7. Bagian Legal, Jaminan dan Remedial (NPL) a. Apabila pencairan pembiayaan disetujui, mengarsipkan dan menyimpan jaminan agar sewaktu dibutuhkan bisa cepat diselesaikan, b. Membuat surat perjanjian perikatan pembiayaan yang sesuai Undang-undang yang berlaku dan membuat akad pembiayaan yang sesuai dengan syariah hukum Islam,

6 43 c. Mengelola dan mengontrol pembiayaan yang sudah masuk kategori Non Performance Loan (NPL) agar krmbali menjadi lancar atau dilunasi, baik dengan cara penagihan tunggakan, rescheduling maupun penyitaan terhdap barang jaminan, d. Membantu kinerja bagian kredit agar target pembiayaan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal Print Out Job Description Pengelola Koperasi Nahdlatut Tujjar Pekalongan diperoleh dari Bapak Mutamakin Kepala Cabang BMT SM NU pada tanggal 19 November 2014

7 44 C. Struktur Organisasi Pengelola BMT SM NU Dewan Pengawas Syariah Pengurus KSU Nahdlatut Tujjar Manajer Kabag 1 Kabag 2 Accounting Audit HRD Kredit/Pembiayaan Umum/Logistik NPL KHB Leg Jaminan Pemby/kliring Kajen Kese si Batang KD W Kradenan Waras Utama Siwalan PML Comal Wides Sragi Sragi Karyawan

8 45 D. Produk produk BMT SM NU Pekalongan 1. Simpanan a) Simpanan Mudharabah Simpanan mudharabah yaitu simpanan yang dilakukan oleh pemilik dana (shaibul maal) pada BMT yang akan mendapatkan bagi hasil yang sesuai dengan kesepakatan dimuka berdasarkan presentase Pendapatan BMT pada setiap bulannya. Bila terjadi kerugian, akan ditutupi dari keuntungan dari sisi yang lain bila dimungkinkan, bilamana tidak, maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja. Dalam simpanan mudharabah yang ada di BMT SM NU, terdapat berbagai macam simpanan, meliputi: a. Simpanan Berguna (SIGUN) b. Simpanan Pendidikan (SIDIK) c. Simpanan Hari Raya (SIHARFI) d. Simpanan Aqiqoh dan Walimah (SIQOHWAL) e. Simpanan Berjangka (DEPOSITO) b) Simpanan Wadiah Simpanan wadiah adalah titipan dari pemilik dana kepada BMT untuk dikelola atas seijinnya. Dimana BMT sebagai penerima amanah, wajib

9 46 menjaga keuntungan dan keselamatan nilai nominal yang di titipkan, pemilik dana tidak mendapat bagi hasil, dan titipan dapat diambil setiap saat. Yang termasuk simpanan wadiah di BMT SM NU yaitu tabungan wisata religi adalah simpanan anggota/calon anggota yang disetor setiap bulan dan hanya dapat diambil setelah akhir periode 24 bulan secara utuh dan akan mendapatkan bonus wisata ziarah (religi). Selain itu simpanan wadiah juga dapat menerima titipan untuk biaya perjalanan ibadah haji/umroh. 2. Pembiayaan Sedangkan produk produk penyaluran dana yang ada di BMT SM NU antara lain menggunakan prinsip: 1) Mudharabah adalah perjanjian antar pemilik dana dengan pengelola dana yang keuntungannya bagi menurut raiso/nasabah yang telah disepakati dimuka dan bila terjadi kerugian, akan ditutup dari keuntungan dari sisi yang lain bila dimungkinkan, bilamana tidak, maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbalan kerja. 2) Musyarakah, adalah perjanjian kerjasama antar anggota dalam BMT, dimana modal dari kedua belah pihak digabungkan untuk usaha tertentu yang akan dijalankan oleh anggota dan BMT, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan bersama.

10 47 3) Bai Bit Taqsithl, adalah peoses jual beli dimana BMT membayar barang yang dibutuhkan kemudian dijual kepada pembeli dengan membayar herga yang disepakati untuk dibayar secara angsuran. 4) Bai Bitsaman Ajil, adalah peoses jual beli dimana BMT membayar barang yang dibutuhkan kemudian dijual kepada pembeli dengan membayar harga yang disepakati untuk dibayar secara tunai. 5) Qordhul Hasan, adalah pembiayaan kebijakan/lunak, dimana anggota yang menerimannya dikenakan membayar pokoknya saja tanpa bagi hasil. 37 E. Penggolongan Kolektibilitas Pembiayaan Di BMT SM NU terdapat sistem pembagian kolektibilitas. Kolektibilitas tersebut dibagi dalam 2 kategori, yaitu: 1. Kategori PDP (Pembiayaan dalam Pengawasan) yang masuk dalam kategori lancar dibagi menjadi 3, yaitu: a. Tunggakan selama 1 bulan, b. Tunggakan selama 2 bulan, c. Tunggakan selama 3 bulan, masuk ke dalam kolektibilitas dalam perhatian khusus. 37 Laporan PPL Elva Yuliana dan Yogo Susilo di BMT SM NU, hlm

11 48 2. Kategori PDP (Pembiayaan dalam Pengawasan) yang belum terselesaikan menjadi kolektibilitas bermasalah, yaitu: a. Kurang lancar mengalami tunggakan selama 4 bulan sampai 6 bulan, b. Diragukan mengalami tunggakan selama 6 bulan sampai 9 bulan, c. Macet mengalami tunggakan selama 9 bulan ke atas. F. Pemantauan Kolektibilitas Pembiayaan Pemantauan terhadap kolektibilitas pembiayaan di BMT SM NU, dilakukan oleh pegawai yang berbeda sesuai dengan tingkatan kolektibilitas dan keahlian yang dimiliki. Pemantauan tersebut dilakukan sesuai kategori kolektibilitas, yaitu: 1. Kategori lancar, dilakukan dengan cara pemberitahuan lewat telpon atau via sms 2. Kategori dalam perhatian khusus atau dalam pengawasan selain via telpon dan sms, juga dengan mendatangi rumah atau tempat usaha nasabah 3. Kategori macet dilakukan dengan proses pelelangan jaminan, kalau memang benar-benar dibutuhkan Hasil wawancara dengan Bapak Mutamakin, S.Pdi, Kepala Cabang, pada tanggal 07 November 2015 jam 11.00