{mosimage} Ahmad Wirawan Adnan Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM)

dokumen-dokumen yang mirip
SBY mengaku merasa difitnah dan membantah terlibat skandal Bank Century. Tanggapan Anda?

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2000 TENTANG

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya

Bank Century bukanlah bank yang berdampak sistemik yang pantas mendapat dana talangan.

Laporan Kasus Korupsi

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2000 TENTANG

ANALISA YURIDIS PENARIKAN KEMBALI KETERANGAN TERDAKWA DALAM BERITA ACARA PENYIDIKAN. Sering terjadi, seorang terdakwa di depan sidang

Presiden SBY menyampaikan sepuluh berita buruk soal ekonomi yang harus diwaspadai oleh pemerintah

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

Akankah Boediono Jadi Tumbal Century?

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG

ALUR PERADILAN PIDANA

Ribuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan?

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta


P U T U S AN No. 700 K/Pid/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

1. HUKUM ACARA PIDANA ADALAH hukum yang mempertahankan bagaimana hukum pidana materil dijalankan KUHAP = UU No 8 tahun 1981 tentang hukum acara

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

Clipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni Indeks

ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I)

PP 2/2002, TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN DAN SAKSI DALAM PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA YANG BERAT

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-IX/2011

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XIII/2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bom Solo sebagai bentuk pengalihan isu yang mendera partai berkuasa?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Didalam proses perkara pidana terdakwa atau terpidana

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 41/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

RINGKASAN SKRIPSI/ NASKAH PUBLIKASI TANGGUNG JAWAB KEJAKSAAN DALAM PRA PENUNTUTAN UNTUK MENYEMPURNAKAN BERKAS PERKARA PENYIDIKAN

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 71/PUU-X/2012

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

HASIL WAWANCARA. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 jam WIB

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-VI/2008

ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIII/2015

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

BAB I PENDAHULUAN. Pidana (KUHAP) adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 012/PUU-IV/2006

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 107/PUU-XIV/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001

BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA

{mosimage} Boni Hargens Pengamat Politik dari UI

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VI/2008

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006

Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENUTUP. 1. Pelaksanaan penyidikan terhadap anak tersangka tindak pidana Narkotika di

Saksi #16: Tonny Soewandito

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

9/6/2013 suwarnatha.webs.com

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan pr

I. PENDAHULUAN. manapun (Pasal 3 Undang -Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga independen,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 125/PUU-XIII/2015 Penyidikan terhadap Anggota Komisi Yudisial

BAB I PENDAHULUAN. dapat lagi diserahkan kepada peraturan kekuatan-kekuatan bebas dalam

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, DAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA TERORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

A. Deskripsi Kasus Tindak Pidana Penipuan oleh Dukun Penggandaan Uang dalam Direktori Putusan Nomor 225/Pid.B/2014/PN.Lmg

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

WAWANCARA. Pewawancara : Dame Hutapea (Mahasiswa Fak. Hukum Universitas Esa Unggul)

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 138/PUU-VII/2009

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XII/2014

1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah officer of the court. Sebagai Officer of the court,

Tulis Surat Pembaca Didenda Rp 1 Miliar

I. PENDAHULUAN. kekuasaan manapun (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam

Kebablasan Soal Century

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan perlindungan fisik, mental dan spiritual maupun sosial

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

Transkripsi:

{mosimage} Ahmad Wirawan Adnan Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Sepak terjang mafia peradilan mudah dirasakan tapi sulit dibuktikan. Mereka sangat lihai dalam memainkan perkara. Ini karena mereka memiliki jaringan yang sangat luas. Ada di kepolisian, kejaksaan, pengadilan, hingga Mahkamah Agung. Sejauh mana mafia peradilan ini beraksi dan mengapa praktik mafia ini terus berlangsung? Wartawan Media Umat Joko Prasetyo mewawancarai Ahmad Wirawan Adnan, anggota Tim Pengacara Muslim. Berikut petikannya. Benarkah mafia peradilan itu ada? Wah itu sudah menjadi rahasia umum. Mafia peradilan bisa kita rasakan suasananya. Adanya sogok, jual beli perkara, itu semua hanyalah gejala atau tanda keberadaannya. Kita bisa yakini keberadaannya. Buktinya kita sudah punya bukti lengkap tetapi di dalam sidang kok kita bisa kalah? Berarti kan ada mafia yang bermain. Namun susah untuk memperkirakan. Kita tahu ini pasti si terdakwa A bermain dengan hakim B, terus kita teriak-teriak bahwa si A telah kongkalikong dengan si B. Malah kita yang kena delik pencemaran nama baik. Jadi mafia peradilan itu telah membeli pengadilan sehingga perkaranya belum disidangkan sudah ketahuan apa hasilnya. Gejala lainnya? Gejala lainnya yang membuktikan adanya mafia peradilan adalah ketika kita akan mengunjungi klien di tahanan dikenai pungutan uang. Padahal kan seharusnya gratis. Itu gejalanya. 1 / 5

Polisi juga sering memaksa-maksa saksi untuk mengatakan sesuatu. Memaksanya kan tidak harus menggunakan pistol. Disuruh nunggu tanpa kejelasan berapa lama, dibuatnya si saksi itu merasa tidak nyaman. Karena ingin cepat beres dan segera pulang, akhirnya saksi menuruti apa yang diarahkan polisi. Dikatakan pula sidang akan dilaksanakan jam 10 tetapi ditunggu sampai jam 14 hakimnya belum datang juga. Tapi kalau perkara yang akan disidangkannya diliput media massa si hakim tepat waktu. Itu juga bagian dari adanya mafia peradilan. Tahanan dimintai uang kebersihan setiap bulan Rp 25.000; memang sepertinya sipir tidak memaksa. Tapi kalau tahanan tidak ngasih, tahanan itu dikumpulkan dalam satu sel 8 orang. Ke kantor polisi pun demikian, bikin surat kehilangan KTP atau SIM misalnya, kita kan keluar uang. Polisi itu maksa minta uang? Kan tidak. Cuma kalau kita tidak memberinya duit, polisinya bilang, Ini bukan jam kerja Mas, nanti sore saja. Kalau mafianya? Birokrasi yang membiarkan hal itu terjadi. Tidak mungkinlah ketua pengadilan tidak tahu adanya panitera dan petugas-petugas yang begitu semangat minta uang. Kemudian kalau kita disuruh membuktikan, nanti mereka berkata, Siapa yang maksa kan kamu yang ngasih!. Jadi mafia itu tidak kelihatan memaksa tetapi membuat kita terpaksa. Contoh kongkretnya? Misalnya kasus Muchdi PR. Itu sudah ketahuan dia bakal dibebaskan, padahal sidangnya saja belum. Pollycarpus Budihari Priyanto (pilot Garuda yang dipidana dalam kasus Munir) bakal dihukum. Sebelum PK (peninjauan kembali) saja sudah terasa akan seperti itu. Mafia ini juga bisa membayar LSM untuk menekan agar Pollycarpus ditahan. 2 / 5

Benar saja ditahan. Sampai-sampai merekayasa yang namanya saksi. Si saksi ini dipaksa oleh polisi untuk mengaku bahwa dirinya telah melihat Pollycarpus di Coffee Bean. Karena kalau tidak, si saksi ini akan dijadikan tersangka. Karena takut dia turuti keinginan polisi itu sehingga di BAP ditulislah seperti apa yang diinginkan polisi. Namun di pengadilan dia takut untuk berkata bohong. Ia pun bersumpah bahwa ia dipaksa untuk mengatakan itu oleh yang namanya Matius Salempang (saat itu Brigjen Pol yang bertugas sebagai penyidik). Karena yang sebenarnya dia tidak melihat Pollycarpus di Coffee Bean. Jadi mirip Wiliardi Wizard kan? Antara omongannya di BAP dengan di pengadilan berbeda. Nah itu menunjukkan keberadaan mafia. Memang modusnya banyak yang mirip ya? Iya. Adanya hakim tinggi dari Yogyakarta yang tertangkap KPK membawa uang Rp 5 milyar yang katanya untuk Bagir Manan. Adanya kasus itu menunjukkan Mahkamah Agung juga bermain. Perkara uangnya tidak sampai ya itu karena keburu ketangkap. Kadang-kadang suka ada juga panitera yang mengaku disuruh hakim untuk meminta sejumlah uang kepada terdakwa untuk memenangkan perkara atau meringankan vonis hukuman. Si terdakwa pun pastinya ngasih uang meskipun ragu apakah benar tidak hakimnya minta. Kalau tidak ngasih takut keputusannya memberatkan. Tapi kalau sudah ngasih namun oleh si paniteranya tidak disampaikan kepada hakim kan si terdakwa marah-marah. Sehingga kita melihat dalam beberapa sidang, ketika hakim ketuk palu, terdakwa mencak-mencak atau melempar sandal karena sudah merasa bayar tapi vonisnya tetap berat. Kasus Anggodo juga mirip seperti itu. Anggodo merasa sudah ngasih duit ke pimpinan KPK tetapi pimpinan KPK membantah telah menerima uang. Kasusnya terputus sampai Ari Mulyadi dan sosok yang belum diketahui keberadaannya yakni Yulianto. Jadi memang tidak bisa dibuktikan. 3 / 5

Kalau kasus Bank Century? Nuansa mafia peradilannya akan lebih terasa lagi bila melihat ternyata kasus ini terjadi setelah KPK berupaya untuk mempermasalahkan kasus Bank Century. Kasus ini terjadi saat Boediono jadi Gubernur BI dan Sri Mulyani Menteri Keuangannya. Itu adalah fakta atas pengetahuan dan persetujuan merekalah dana sebesar Rp 6,7 trilyun bisa cair. Pada waktu itu KPK menyelidik kasus pencairan dana itu. Itu juga fakta. Tetapi ketika KPK mau menyidik, KPK langsung dilemahkan karena kasus Massaro yang terhenti. Karena dianggap ada sogokan ke KPK maka pimpinan KPK diberhentikan sehingga KPK tidak bisa lagi menindak kasus Bank Century. Soalnya kalau diteruskan akan merembet ke penguasa yang lebih tinggi lagi. DPR yang diharapkan benar-benar sebagai wakil rakyat tampaknya lebih memilih sebaliknya. Lihat saja suara yang bergaung di Komisi III di DPR RI itu juga sebenarnya suaranya kejaksaan dan kepolisian. Tim 8 yang dibentuk untuk mengumpulkan fakta terkait masalah ini sebenarnya hanya tisu saja bagi pemerintah. Untuk membersihkan, cuma membersihkan kulitnya saja, hanya agar masyarakat melihatnya bahwa pemerintah bagus. Sebenarnya itu hanya untuk mengamankan presiden. Sehingga bisa berdalih, Lho saya kan sudah membentuk Tim 8. Perkara rekomndasinya Tim 8 tidak digubris kejaksaan dan kepolisiankan namanya juga rekomendasi. Nah, itulah yang dimaksud dengan tisu. Tujuannya, SBY di mata masyarakat akan tetap bersih. Padahal dia membawa suatu masalah yaitu masalah Bank Century, yaitu keterlibatan Boediono dan Sri Mulyani. 4 / 5

Lantas harus bagaimana masyarakat agar mendapat keadilan? Jelaslah ini semua harus dirombak total. Saya sudah tidak percaya lagi dengan sistem seperti ini. Orangnya diganti tetapi sistemnya seperti ini ya akan tetap sama, mafia merajalela. Jadi sebenarnya kalau ingin mafia ini hilang harus ditegakkan syariah Islam dengan sistem kekhalifahan Islam. Itulah satu-satunya yang kita percayai bisa menyelamatkan kita dari kemelut ini.[] 5 / 5