SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB III DIAGRAM SEBAB AKKIBAT (ISHIKAWA DIAGRAM) Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistical Process Control

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perangkat Lunak Untuk Pengolah Data. Nur Edy

2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Statistical Process Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengendalian Mutu Statistik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Cacat seal Kemasan berkerut Terdapat gelembung udara Pengisian larutan jelly kurang penuh Terdapat kotoran di dalam jelly

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain :

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 Landasan Teori

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

8 Step Aktivitas QCC. Oleh: Toyota Indonesia Institute

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun perekonomian Indonesia pada saat ini masih belum pulih, akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selama proses analisa perbaikan, antara lain adalah : penyelesaian masalah terhadap semua kasus klaim yang masuk.

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada dasarnya bertujuan mendapatkan keuntungan yang

PENGUJIAN HIPOTESIS (3) Debrina Puspita Andriani /

MATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO

Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. setiap ahli memiliki teori sendiri-sendiri mengenai hal ini. Menurut (Davis, 1994)

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kaoru Ishikawa, Seorang Profesor Teknik di Universitas Tokyo dan. Merupakan Bapak dari " Quality Circles"( SEVEN TOOLS - QUALITY MANAGEMENT,

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Pertemuan 10 Manajemen Kualitas

PENGUJIAN HIPOTESIS (3)

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d T a u f i q u r R a c h m a n TKT302 K3I Materi #13

Transkripsi:

SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS 3 4 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hdp://debrina.lecture.ub.ac.id/

2 Fishbone Diagram/Cause & Effect Diagram/Ishikawa Diagram Check Sheets Histogram Pareto Charts StraPfikasi ScaDer Diagram/Diagram Sebar Control Chart/Peta Kontrol Outline SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

3 FISHBONE DIAGRAM 1 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

4 DEFINISI Dikembangkan tahun 1943 oleh Prof Kaoru Ishikawa à disebut juga diagram Ishikawa atau Diagram Tulang Ikan Merupakan diagram yang terstruktur untuk mengidenpfikasi penyebab dari masalah dan hubungan sebab- akibat berdasarkan pengalaman dan keahlian dari sekelompok orang dengan melakukan brainstrorming secara terstruktur. Dapat digunakan untuk brainstorming cara- cara yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Manfaat: MengidenPfikasi sebab- sebab utama masalah MengidenPfikasi akar masalah MengidenPfikasi beberapa alternapf cara penyelesaian masalah

5 Penyebab Akibat (masalah) Sub Penyebab Sub Penyebab 1 Sub Penyebab 3 Penyebab Sub Penyebab 2 Sub Penyebab 4 FISHBONE DIAGRAM

6 MENGGALI FAKTOR PENYEBAB Gunakan prinsip 5 Why untuk: Menghindari jebakan mengobap gejala Menggali akar penyebab yang sebenarnya MensPmulasi Pm melakukan perbaikan oppmal CONTOH : BERTANYA 5- MENGAPA

7 LANGKAH PEMBUATAN (1) 1. Tuliskan secara singkat masalah atau akibat yang akan dianalisa pada kepala diagram tulang ikan. 2. Tetapkan kategori penyebab yang sesuai dengan permasalahan yang dianalisa Umumnya menggunakan kategori : 5M & 1 E yaitu Manpower (Manusia), Machine, Method, Materials, Money, Environment (Lingkungan) Jika permasalahannya cukup kompleks dapat dibuat tulang ikan untuk sepap sub proses baru kemudian di sepap sub proses dianalisa 5M +1E 3. Lakukan brainstorming sebab- sebab yang mungkin disepap kategori 4. IdenPfikasi hubungan sebab akibat diantara faktor didalam sepap kategori dan sub kategori

8 LANGKAH PEMBUATAN (2) 5. Buat diagram tulang ikan Kategori utama menjadi tulang terbesar dari diagram tulang ikan Susun sepap penyebab dan sub penyebab di tulang yang lebih rendah (penyebab paling spesifik dituliskan ditulang terkecil). Sebab ini merupakan salah satu akar masalah 6. Gunakan data atau lakukan konsensus untuk memilih beberapa akar penyebab masalah yang paling mungkin atau paling besar kontribusinya atas terjadinya masalah Pilih 3-5 penyebab dari tulang kecil Penyebab tersebut ditandai dengan tanda bintang atau lingkaran Akar permasalahan ini sebelum dipndaklanjup harus diverifikasi

CONTOH 9 Fishbone Diagram

10 CHECK SHEETS 2 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

11 DEFINISI Merupakan lembar (form/sheet) yang digunakan dalam merekam data dengan cara yang mudah untuk digunakan maupun dianalisis. Manfaat: Membantu dan mempermudah proses pengumpulan data Menstandarisasi cara pengumpulan data Mencatat suatu kejadian Mengetahui adanya permasalahan

12 LANGKAH PEMBUATAN 1. SepakaP permasalahan yang akan dikumpulkan datanya 2. Buat lembar data dengan kolom dan baris sesuai kebutuhan, gunakan pedoman pengumpulan data (5 W+1 H) a. What : item yang akan dikumpulkan datanya (gunakan teknik strapfikasi) b. Where : tetapkan lokasi / scope pengumpulan data c. Who : PIC yang mengumpulkan data d. When : tetapkan periode pengumpulan data e. Why : tetapkan tujuan pengumpulan data (tulis dalam pernyataan sebagai Judul Lembar Data) f. How much & How Collect Data : a. Tetapkan berapa banyak dan bagaimana cara mengumpulkan data b. Banyaknya data dan frekuensi pengambilan data harus sesuai kondisi proses (misal cairan diambil 1 cc sepap jam dan diukur) c. Periode waktu pengambilan data yang akan dijadikan baseline hendaknya mewakili minimal satu siklus 3. Hasil pengumpulan data atau pengukuran dicatat pada lembar data à ada 2 yaitu : a. Lembar data untuk mengumpulkan data secara real Pme b. Lembar data untuk rekapitulasi

13 CONTOH Masalah yang diangkat : Kompetensi karyawan dibagian maintenance kurang a. What : Jenis pekerjaan di bagian maintenance (A & B), Pngkat kompetensi masing- masing pekerjaan untuk sepap karyawan à misal strapfikasi berdasar jenis pekerjaan b. Who : Budi c. Where : Bagian Maintenance d. When : Data per 1 Juni 2011 e. Why : Untuk mengetahui apakah Pngkat kompetensi karyawan di bagian maintenance kurang à Judul lembar Data : Data kompetensi karyawan dibagian maintenance f. How : Seluruh karyawan tetap dibagian maintenance Tingkat Kompetensi karyawan Bag. Maintenance per 1 Juni 2011

14 HISTOGRAM 3 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

15 DEFINISI Grafik balok yang menggambarkan penyebaran data sebagai hasil dari satu macam pengukuran atas suatu kejadian atau proses Contoh penerapan: Menurunkan variabilitas temperatur mesin Menurunkan variabilitas dimensi suatu produk ( panjang, lebar, tebal dll) Menurunkan variabilitas parameter suatu produk ( berat, kadar, dll) Manfaat: Melihat range dan distribusi dari data konpnu (misal : berat barang yang dikirim, rupiah yang dibelanjakan disepap PO dsb) Melihat variasi dan Pngkat pemenuhan spesifikasi pelanggan (size, cycle ;me, suhu dsb) * Hanya berlaku untuk data konpnu saja

16 LANGKAH- LANGKAH 1. Kumpulkan dan tabulasikan data konpnu(data hasil pengukuran) : n data 2. Urutkan data dari data yang terendah nilainya (min) sampai nilai terpnggi (max) 3. Kurangi nilai terpnggi dengan nilai terendah untuk menghitung range dari data yang diobservasi, range = max min 4. Hitung jumlah balok à akar pangkat dua dari jumlah nilai data,k = sqrt (n) 5. Hitung lebar Pap balok dengan membagi range dari data (max min) dengan jumlah balok, h = range / k 6. Beri label di sumbu X dengan nilai dari Pap balok (dari balok pertama s/d balok ke k) 7. Hitung jumlah data dari Pap balok 8. Sumbu Y = jumlah data pada Pap balok, sumbu X = nilai data dari sepap balok 9. Analisis histogram

17 CONTOH (1) Max = 409,4 Min = 400,1 Jumlah data n= 30 à k = sqrt (30) = mendekap 6 Range = max min = 409,4 400,1 = 9,3 H = Range / k = 9,3 / 6 = 1,55 Rata- rata : Mean : Excel formula = average (...) = 404,25 Standard deviasi : Excel formula = STDEV (...) = 2,26

CONTOH (2) 18

19 NORMAL DISTRIBUTION Data dikatakan berdistribusi normal bila sebaran datanya membentuk bell curve (luas sebelah kiri dan kanan dari PPk tengah adalah sama) Mean = Median = Modus Untuk data distribusi normal : a. 68,27 % data berada dalam area X s dan X + s b. 95,45 % data berada dalam area X 2s dan X + 2s c. 99.73 5% data berada dalam area X 3s dan X + 3s

POLA DISTRIBUSI NORMAL HISTOGRAM 20 Membandingkan histogram dengan spesifikasi yang ditetapkan Bila ada spesifikasi, buat garis batas spesifikasi untuk membandingkan distribusi dari histogram dengan batas spesifikasi yang ditentukan, kemudian perhapkan apakan histogram berada dalam batas spesifikasi tersebut Membandingkan histogram dengan spesifikasi ini lebih lanjut dianalisa dengan pengukuran process capability index

POLA DISTRIBUSI NORMAL HISTOGRAM 21

22 Stratifikasi Histogram Untuk menganalisa lebih lanjut sebuat histogram (terutama bila terjadi penyimpangan) dengan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, strapfikasikanlah data yang ada (misal berdasar material, mesin, kondisi operasional, pekerja dll) buat masing- masing histogram untuk data yang sudah distrapfikasikan tsb à akan lebih jelas

23 900 800 700 600 Weighted Cost 500 400 300 200 100 0 Gap Dent Hole Crack Scratch Others Stain Weighted cost 800 208 100 80 42 14 6 DIAGRAM PARETO 4 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

24 DEFINISI Pertama kali ditemukan oleh Vilfredo Pareto (ahli ekonomi Italia). Pada umumnya digunakan untuk menunjukkan masalah yang disusun dari prioritas terpnggi ke yang terendah untuk menentukan masalah yang harus ditangani terlebih dahulu. Merupakan suatu grafik balok berbentuk verpkal yang mengurutkan hasil pengukuran dari yang terpnggi ke yang terendah. Merupakan salah satu bentuk Bar Chart dimana sepap balok dapat mencerminkan perhitungan suatu kategori, suatu fungsi dari kategori (misal rata- rata, jumlah atau standard deviasi) atau jumlahan nilai dari suatu tabel.

25 MANFAAT Merupakan pedoman memilih peluang perbaikan berdasar prinsip vital few dari trivial many Memfokuskan sumber daya pada area /defect/ penyebab yang menghasilkan keuntungan yang terbesar Membandingkan frekuensi dan/atau dampak dari berbagai penyebab masalah Aplikasi: Analisa komplain (jumlah kejadian) di perusahaan Analisa jenis defect (pcs) yang terjadi dari hasil QC Analisa losses (unit) sparepart di gudang Analisa pemborosan (Rp) atas hilangnya peralatan produksi Analisa produk rework (pcs) berdasar type produk Analisa breakdown mesin (frekuensi atau jam) berdasar jenis mesin

26 LANGKAH- LANGKAH Tetapkan kategori yang relevan dengan topik yang akan dianalisis untuk menjabarkan masalah menjadi komponen yang lebih kecil Pareto umumnya terdiri dari 5 kategori atau kurang Urutkan balok berdasar jumlahan atau biaya Tetapkan periode waktu Kumpulkan data. Jenis data : Berdasar jumlahan atau biaya Membutuhkan data tambahan (total / jumlah) Data Pdak dapat berupa : hal yang Pdak dapat dijumlahkan (misal Pngkat kecelakaan, Pngkat komplain dsb) Buat tabel frekuensi (item, jumlah, jumlah kumulapf, %, % kumulapf) Gambarkan grafik baloknya SePap balok verpkal menunjukkan besarnya kontribusi terhadap total masalah Balok disusun berdasarkan urutan nilai, yang paling Pnggi diletakkan disebelah kiri. Balok paling kiri memberikan kontribusi terpnggi dalam jumlah kejadian maupun biaya

27 CONTOH Kesimpulan : Defect paling besar di FT 1 adalah Chipping (40 pcs = 37,38%)

28 Next Week : Seven Basic Tools Part 2

29 STRATIFIKASI 5 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

30 DEFINISI Mengelompokkan atau menggolongkan atau menstrapfikasi data berdasarkan faktor tertentu untuk analisa yang lebih rinci Contoh : Mengelompokkan data berdasar Siapa : Departemen, individu, jenis pelanggan Apa : Jenis komplain, kategori cacat, alasan menelepon Kapan : Bulanan, triwulan, hari, waktu Dimana : Bagian, Kota, lokasi spesifik dari produk Manfaat: Mengumpulkan informasi mengenai pola dan penyebab masalah

31 LANGKAH- LANGKAH 1. IdenPfikasi pertanyaan yang akan dikemukakan jika telah mendapatkan data 2. Menentukan faktor strapfikasi yang paling penpng menurut Pm (yang paling relevan dan dapat mengindikasikan jawaban dari masalah yang akan dipecahkan) 3. Memasukkan faktor strapfikasi ke dalam formulir pengumpulan data 4. Membandingkan data dari strata / kelompok satu dengan strata lainnya 5. IdenPfikasi data dari strata mana yang terlihat secara signifikan berbeda dibanding strata lain 6. Membuat kesimpulan

CONTOH 32 Kinerja Dept B lebih rendah daripada Dept A

33 SCATTER DIAGRAM 6 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

34 DEFINISI Diagram yang menggambarkan hubungan (korelasi) antara dua variabel / faktor yang saling berhubungan / berkorelasi MANFAAT Menyajikan data untuk mengkonfirmasi hipotesa apakah dua variabel saling berhubungan /berkorelasi Mengetahui seberapa erat hubungan antara faktor tersebut Sebagai tools untuk memverifikasi akar penyebab yang diperoleh dari analisa sebab dan akibat

35 LANGKAH- LANGKAH (1) 1. Tetapkan 2 variabel yang akan ditelip korelasinya yaitu variabel X dan Y. Variabel X merupakan variabel independen (sebab, dipengaruhià misal jumlah kunjungan) dan variabel Y merupakan variabel dependen (akibat, diharapkan berubah, terpengaruh à misal hasil penjualan 2. Tentukan sumber data / dari mana data itu diperoleh untuk sepap pasangan X dan Y (misal X = 10 kunjungan, Y= 2 penjualan, sumberdata : Dari salesman 3. Menentukan periode pengumpulan data (misal tgl 1 31 Juli )

36 LANGKAH- LANGKAH (2) 4. Buat scader diagram yng terdiri dari 4 kolom (no urut data, sumber data, variabel X, variabel Y) 5. Kumpulkan data dengan melakukan pengukuran aktual (umumnya data yang dibuat scader diagram > 50 pasang data) 6. Menggambarkan scader diagram : Plot data pada diagram à diperoleh PPk- PPk scader 7. Intepretasikan data Analisa scader diagram, apakah ada kecenderungan posipf, negapf atau Pdak ada pola tertentu Untuk memaspkan ada Pdaknya korelasi, buat garis regresi dengan type regresi sesuai data (linier, kurve, dll) Menghitung koefisien korelasinya (r)

37 HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL Terdapat 3 hubungan antara dua variabel 1. Hubungan sebab akibat Bila dilakukan terhadap var 1 maka akan ada dampak yang pasp terhadap var 2 Misal : Apel jatuh pasp kebawah (Var 1: apel jatuh, var 2: arah jatuhnya- selalu kebawah) 2. Hubungan yang bersifat kebetulan Bila dilakukan suatu Pndakan terhadap var 1, maka belum tentu akan ada dampak yang pasp terhadap variabel 2 (bisa terjadi, bisa Pdak) 3. Hubungan korelasi Bila dilakukan suatu Pndakan terhadap var 1, maka ada kemungkinan terjadi dampak terhadap var 2. Contoh : a. Antara jumlah kunjungan ke pelanggan dengan hasil penjualan b. Antara lama kerja dengan prestasi kerja c. Antara umur mesin dengan jumlah breakdown

38 JENIS KORELASI ANTARA DUA VARIABEL (1) 1. Variabel Independent (X) Variabel yang diketahui Variabel yang diposisikan sebagai penyebab 2. Variabel Dependent (Y) Variabel yang akan diprediksi Variabel yang diposisikan sebagai akibat

39 JENIS KORELASI ANTARA DUA VARIABEL (2)

40 ANALISA KORELASI Melihat, meramalkan dan menyimpulkan hubungan antara dua variabel atau lebih Dengan diketahui korelasi antara dua variabel atau lebih maka perubahan variabel yang satu dapat diketahui dari variabel yang lain 2 JENIS KORELASI Simple correla;on à hanya ada 2 variabel yang terlibat yaitu X dan Y Mul;ple correla;on à hubungan antara lebih dari 2 variabel UKURAN KORELASI Dapat digambarkan berupa angka kuanptapf r dimana - 1 r 1

41 KOEFISIEN KORELASI (r) Koefisien yang menunjukkan korelasi antara dua faktor atau variabel r à - 1 r 1 r = 0, Pdak ada korelasi r > 0, korelasi posipf à bila X meningkat maka Y juga meningkat r < 0, korelasi negapf à bila X meningkat maka Y menurun Dua variabel memiliki korelasi kuat bila r 0,75 SIMPLE CORRELATION & REGRESSION

CONTOH (1) 42 Apakah ada korelasi antara jumlah kunjungan salesman dengan hasil penjualan?

CONTOH (2) 43 Karena nilai r = 0,735 mendekap 1 maka bisa disimpulkan ada korelasi yang cukup kuat antara variabel x dan Y à peningkatan kunjungan mempengaruhi peningkatan sales

SCATTER DIAGRAM ANALISIS (1) 44 Dengan dan Tanpa StraPfikasi

SCATTER DIAGRAM ANALISIS (2) 45 Mana yang paling tepat menggambarkan korelasi dua variabel?

SCATTER DIAGRAM ANALISIS (3) 46 Mana yang paling tepat garis regresinya?

47 Dibahas Pada Bab Berikutnya! CONTROL CHART 7 SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

48 Seven Management New Tools Tugas Terstruktur 1