MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA)

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III. Solusi Optimal Permasalahan Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Algoritma Fuzzy Evolusi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

Lingkup Metode Optimasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

Optimasi Metode Fuzzy Dengan Algoritma Genetika Pada Kontrol Motor Induksi

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

SOLUSI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI (Studi Kasus PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Semarang)

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

PENGENALAN ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

Bab II Konsep Algoritma Genetik

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI DALAM PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

IMPLEMENTASI FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHMS UNTUK PENENTUAN POSISI BASE TRANSCEIVER STATION (BTS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

PENYELESAIAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) PADA GRAF LENGKAP DENGAN ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN TEKNIK PRUFER SEQUENCES

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Merancang Fungsi Keanggotaan Pada Kendali Logika Fuzzy

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB II LANDASAN TEORI

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Algoritma Genetika dengan Sistem Fuzzy Logic untuk Penentuan Parameter Pengendali PID

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Transkripsi:

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta e-mail: cicie@fti.uii.ac.id ABSTRAKSI Algoritma evolusi fuzzy adalah sebuah teknik komputasi hasil perpaduan antara algoritma genetika dengan sistem fuzzy. Dalam algoritma evolusi fuzzy, tahapan proses sebuah masalah dapat diselesaikan seperti tahapan yang ada dalam algoritma genetika. Namun untuk penentuan parameter-parameter genetika seperti halnya nilai probabilitas rekombinasi (crossover) dan nilai probabilitas mutasi dihasilkan melalui sistem fuzzy. Algoritma evolusi fuzzy diharapkan menghasilkan hasil yang lebih optimal. MATLAB adalah sebuah perangkat lunak yang mempunyai beberapa toolbox yang menerapkan konsep algoritma genetika dan logika fuzzy. Sedangkan toolbox yang menerapkan konsep algoritma evolusi fuzzy sampai saat ini belum tersedia. Diharapkan dengan adanya toolbox yang menerapkan konsep algortima evolusi fuzzy dapat membantu pengguna untuk mempelajari dan memanfaatkan dari algoritma evolusi fuzzy.. Kata kunci: Algoritma genetika, fuzzy, toolbox, Matlab, Evolusi, Algoritma evolusi fuzzy. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membuat manusia untuk memanfaatkan teknologi tersebut semakin tinggi. Konon, komputer hanya sebagai alat bantu untuk pekerjaan manusia. Namun sekarang tidak dapat dipungkiri bahwa komputer telah mampu menggantikan manusia untuk melakukan sebuah pekerjaan. Hal itu semakin terbukti ketika mulai munculnya metode-metode komputasi yang dapat dikerjakan oleh komputer. Soft Computing adalah suatu model pendekatan untuk melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian [JAN97]. Soft Computing dimanfaatkan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan dalam melakukan penalaran. Proses pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan fungsional maupun melalui pencarian random. Diantara komponen pembentuk soft computing adalah sistem fuzzy, komputasi evolusioner atau algoritma genetika, dan penalaran dengan probabilitas. Setiap komponen dapat berdiri sendiri dalam implementasinya. Penerapan suatu komponen dalam suatu masalah akan menghasilkan suatu hasil yang dapat diterima, akan tetapi belum tentu maksimal. Dengan bermunculannya metode-metode komputasi tersebut, terdapat beberapa perangkat lunak yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memanfaatkan metode-metode tersebut dengan fasilitas toolbox. MATLAB merupakan salah satu perangkat lunak yang memberikan fasilitas tersebut. B-87 Toolbox dalam perangkat lunak MATLAB merupakan perpustakaan fungsi yang membantu pengguna untuk memecahkan suatu kelompok permasalahan dengan perangkat lunak MATLAB sesuai dengan konsep penyelesaian yang diinginkannya. Penggunaan toolbox tersebut bersifat dinamis yang mana dapat menyelesaikan beberapa jenis masalah yang berbeda. Pada toolbox tersebut dapat ditambahkan fungsi-fungsi baru yang akan lebih membantu pengguna dalam menyelesaikan suatu masalah dengan cepat. Pada MATLAB sudah ada beberapa toolbox yang sudah ter-generate didalamnya. Toolbox tersebut antara lain adalah Fuzzy Logic Toolbox yang menerapkan konsep algoritma logika fuzzy dan Genetic Algorithm and Direct Search Toolbox yang menerapkan konsep algoritma genetika. Seiring berjalannya waktu, karena penerapan suatu komponen dalam suatu masalah akan menghasilkan suatu hasil yang dapat diterima, akan tetapi belum tentu maksimal. Akhirnya muncul sebuah ide yang menggabungkan antar metode yang ada, antara lain muncul metode Evolusi Fuzzy, yaitu gabungan dari metode algoritma genetika dan sistem fuzzy. Dimana parameterparameter yang biasanya ada dalam algoritma genetika didapatkan dari sistem fuzzy. Metode yang baru muncul ini belum dapat difasilitasi oleh MATLAB sebagai salah satu perangkat lunak yang menerapkan teknik komputasi. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu: Bagaimana merancang dan membangun serta

mengimplementasikan sebuah toolbox yang menggunakan konsep algoritma evolusi fuzzy? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1. Membantu pengguna untuk memahami teori algoritma evolusi fuzzy dengan mudah. 2. Membuat toolbox dalam MATLAB untuk penerapan konsep algoritma evolusi fuzzy. 3. Membuat fungsi baru dalam MATLAB untuk penerapan konsep algoritma evolusi fuzzy yang bisa digunakan secara dinamis oleh pengguna. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Menambah perbendaharaan perangkat lunak, terutama di bidang sistem cerdas dengan MATLAB. 2. Sistem yang dibuat dapat digunakan untuk mengimplementasikan toolbox algoritma evolusi fuzzy dengan mudah. 3. Menghasilkan fungsi-fungsi baru yang menerapkan algoritma evolusi fuzzy yang dapat digunakan oleh pengguna. 1.5 Metodologi Penelitian Adapun metode-metode yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode flow chart (diagram alir), karena dirasa paling cocok untuk menyelesaikan masalah yang akan dihadapi. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Evolusi Fuzzy (Fuzzy Evolutionary Algorithm) Algoritma evolusi fuzzy adalah sebuah teknik komputasi gabungan antara algoritma genetika dan logika fuzzy. Metode ini hampir sama dengan metode algoritma genetika, namun parameter-parameter yang dipakai dihasilkan dari sebuah sistem fuzzy. Dalam algoritma evolusi fuzzy, proses yang terjadi atau alur proses sama seperti dengan algoritma genetika, yang dikenalkan oleh John Holland dari Universitas Michigan (1975), dimana algoritma genetika merupakan teknik pencarian heuristik berdasar mekanisme evolusi biologis yang meniru dari teori Darwin dan operasi genetika pada kromosom. Dalam algoritma evolusi fuzzy terdapat enam tahap utama, yaitu: 1. Representasi kromosom. 2. Inisialisasi Populasi. 3. Fungsi evaluasi. 4. Seleksi. 5. Operator genetika, meliputi operator rekombinasi (crossover) dan mutasi. 6. Penentuan parameter, yaitu parameter kontrol algoritma genetika, yaitu: ukuran populasi (popsize), peluang crossover (pc), dan peluang mutasi (pm). Dalam penentuan B-88 parameter ini dilakukan proses sistem fuzzy untuk mendapatkan nilai yang akan digunakan sebagai parameter. 2.2 Algoritma Fuzzy Evolusi Model Xu Pada algoritma evolusi fuzzy terdapat berbagai metode yang digunakan dalam perpaduan antara algoritma genetika dan sistem fuzzy. Diantaranya adalah model yang dikemukan oleh Xu, yaitu algoritma evolusi fuzzy yang sistem fuzzy digunakan pada penentuan parameter adalah menggunakan sistem inferensi fuzzy metode mamdani. Metode mamdani ini juga dikenal dengan metode Max-Min. Metode ini dikenalkan oleh Ebrahim Mamdani (1975). Metode mamdani yang digunakan oleh Xu untuk algoritma evolusi fuzzy adalah menggunakan dua (2) buah masukan dan dua (2) buah keluaran. Dua buah masukan yang digunakan adalah: 1. Jumlah Populasi yang digunakan. 2. Jumlah generasi yang akan diproses. Sedangkan dua buah keluaran yang akan dihasilkan adalah: 1. Nilai probabilitas rekombinasi (crossover). 2. Nilai probabilitas mutasi. Dalam menentukan nilai yang dihasilkan melalui sistem fuzzy perlu dibuat aturan-aturan fuzzy yang digunakan untuk penentuan hasil. Dalam model Xu aturan fuzzy yang digunakan didasarkan dari masukan jumlah populasi yang diinginkan serta jumlah maksimum generasi. Dari dua masukan tersebut akan menghasilkan nilai untuk probabilitas rekombinasi dan probabilitas mutasi. Aturan yang ditentukan oleh Xu dapat dilihat dalam tabel 2.1 dan tabel 2.2. Tabel 1. Aturan untuk nilai probabilitas rekombinasi (crossover) Pc Population Size Generation small medium large short medium small small medium large large medium long very large very large large Tabel 2. Aturan untuk nilai probabilitas mutasi. Pm Population Size Generation small medium large short large medium small medium medium small very small long small very small very small Dengan aturan diatas, jumlah populasi dan maksimum generasi yang dimasukkan akan dianalisa dengan metode Mamdani, sehingga didapatkan nilai probabilitas crossover dan probabilitas mutasi yang mana akan dipakai dalam iterasi. Dalam algoritma evolusi fuzzy, aturan-aturan fuzzy yang telah dibuat harus sudah diimplementasikan terlebih dahulu sebelum proses iterasi dilakukan. Dari model Xu yang digunakan

sesuai tabel 2.1 dan tabel 2.2 didapatkan sebanyak sembilan (9) aturan, yaitu: THEN (ProbCrossover is AND (ProbMutasi is LARGE). THEN (ProbCrossover is SMALL) AND (ProbMutasi is. THEN (ProbCrossover is SMALL) AND (ProbMutasi is. THEN (ProbCrossover is AND THEN (ProbCrossover is VERYLARGE) AND THEN (ProbCrossover is VERYLARGE) AND Aturan-aturan di atas akan diimplementasikan dalam sistem fuzzy mamdani, tetapi perlu diperhatikan supaya sistem fuzzy mamdani dapat menghasilkan hasil tentunya diperlukan semesta pembicaraan dan domain yang memberikan nilai batas untuk setiap himpunan yang ada pada tiap variabel. Misal nilai untuk semesta pembicaraan pada variabel populasi adalah [0 100], yang berarti dalam variabel populasi memiliki batas semesta pembicaraan mulai batas nilai nol (0) sampai nilai seratus (100). Sedangkan misal domain untuk himpunan SMALL pada variabel populasi adalah [20 50], yang berarti batas populasi dikatakan SMALL jika bernilai antara duapuluh (20) dan limapuluh (50). Selain itu, diperlukan juga fungsi keanggotaan yang menjelaskan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Misal fungsi keanggotaan untuk himpunan LARGE pada variabel populasi menggunakan fungsi kurva S seperti pada gambar 1. Adapun semesta pembicaran dan domain yang digunakan dalam model Xu, ditentukan oleh peneliti karena hal ini belum ditemukan studi literatur yang menjelaskan tentang hal ini. Gambar 1 sampai gambar 4 adalah gambar yang menjelaskan tentang semesta pembicaraan dan domain yang digunakan peneliti. 1 derajat keanggotaan µ[x] 0 R 1 domain R n Gambar 1. Fungsi keanggotaan himpunan LARGE pada variabel populasi. Gambar 1. Semesta pembicaraan dan domain untuk variabel populasi. Gambar 2. Semesta pembicaraan dan domain untuk variabel generasi. Gambar 3. Semesta pembicaraan dan domain untuk variabel probabilitas crosover. Gambar 4. Semesta pembicaraan dan domain untuk variabel probabilitas mutasi. Dibawah ini ini adalah gambar proses sistem fuzzy mamdani yang digunakan di atas. B-89

serta nilai terbaik untuk setiap individu yang ditampilkan pada command windows. Gambar 5. Alur proses sistem fuzzy mamdani. 2.3 Arsitektur Algoritma Evolusi Fuzzy Gambar 6 adalah gambar arsitektur dari algoritma evolusi fuzzy. Parameters Fuzzy Goverment Evolutionary Algorithm Object Problem Statistics Gambar 6. Arsitektur algoritma evolusi fuzzy 3.2 Implementasi Sistem Dalam sistem yang dibangun hanya dibutuhkan satu (1) buah jendela utama sebagai pusat interaksi pengguna dengan sistem, dan satu (1) buah jendela keluaran sebagai hasil dari proses sistem. a. Jendela utama Dalam toolbox yang dibuat hanya menggunakan sebuah form yaitu halaman utama, sekaligus sebagai tempat pengguna berinteraksi dengan perangkat lunak ini. Pengguna dapat memasukkan model-model variabel input serta parameter-parameter yang akan digunakan dalam iterasi proses. Seperti gambar 7. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa proses yang digunakan dalam algoritma evolusi fuzzy bahwa nilai statistik dari populasi dan generasi yang ada dimasukkan dalam proses fuzzy sehingga menhasilkan parameter yang kemudian akan digunakan dalam proses algoritma genetika sehingga akan menghasilkan keluaran akhir. 3. PEMBAHASAN 3.1 Analisis dan Perancangan Sistem Perangkat lunak yang dikembangkan diberi nama FEA (Fuzzy Evolutionary Algorithm), yang dibangun menggunakan perangkat lunak MATLAB. a. Masukan sistem Masukan yang akan digunakan adalah: 1. Fungsi untuk pencarian nilai fitness. 2. Jumlah variabel. 3. Jumlah bit untuk setiap variabel. 4. File fuzzy yang akan digunakan untuk mencari nilai parameter probabilitas rekombinasi dan probabilitas mutasi. 5. Jumlah populasi. 6. Jumlah maksimum generasi. 7. Model representasi kromosom beserta parameter kromosom. 8. Model seleksi. 9. Model rekombinasi (crossover). 10. Model mutasi. 11. Jumlah kromosom yang akan dipertahankan (elitisme). 12. Model plot, yang mana akan menjadi keluaran sistem. b. Keluaran sistem Adapun keluaran dari sistem algoritma evolusi fuzzy adalah berupa grafik himpunan setelah melalui proses iterasi serta nilai fitness terbaik, nilai fitness terburuk, nilai fitness rata-rata B-90 Gambar 7. Jendela utama 3.3 Hasil Pengujian Pengujian program perangkat lunak toolbox algoritma evolusi fuzzy bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat lunak tersebut sudah dapat berjalan sesuai dengan fungsi-fungsi yang diharapkan dan apakah sudah sesuai dengan tujuan dari pembuatan perangkat lunak tersebut. Dalam pengujian digunakan suatu masalah optimasi fungsi sederhana dimana menggunakan toolbox algoritma evolusi fuzzy untuk mencari nilai minimal dari sebuah fungsi h seperti dibawah ini dengan x 1,x 2 [0; 1], karena hasil yang diinginkan adalah minimalisasi maka dalam pendeklarasian fungsi fitness adalah 1/h. h(x 1,x 2 ) = 1000(x 1 2x 2 ) 2 + (1 x 1 ) 2...(1) Diasumsikan fungsi diatas dibuat dalam bahasa MATLAB dengan nama fungsinya FeaEvaluateFcn. Contoh: Fitness Function : FeaEvaluateFcn Number of Variabel : 2 Number of Bit : 5 File FIS :default Population Size : 100 Max. Generation : 100 Cromossom Type : Biner Top Range : 1 Bottom Range : 0 Selection Method :Roulette Wheel

Crossover Method : One Point Mutation Method : Change Plot Function : Best Fitness Setelah pengguna memasukkan input, dan memilih tombol START, maka grafik output akan keluar, seperti pada gambar 8. Sedang gambar 9 adalah contoh hasil keluaran proses algoritma evolusi fuzzy yang muncul pada command windows. Mean Fitness Gambar 8. Grafik plot output. Best Fitness Gambar 9. Hasil keluaran yang muncul pada command windows. 3.4 Hasil Analisis Dari hasil pengujian diatas dapat diambil kesimpulan dari kinerja program toolbox algoritma evolusi fuzzy yaitu: a. Pengecekan kesalahan (error handling) yang bersifat masukan pengguna dapat dilakukan oleh sistem. b. Dapat menghasilkan hasil optimal dari iterasi. c. Fungsi yang dibuat dapat dipakai dalam versi Command Windows. b. Membantu pengguna untuk mengimplementasikan masalah yang ada dengan toolbox algoritma evolusi fuzzy. c. Membantu pengguna untuk menggunakan fungsi baru yang dibuat. d. Memberikan hasil yang lebih optimum dalam suatu permasalahan yang diselesaikan dengan metode algoritma evolusi fuzzy. 4.2 Saran Saran untuk pengembangan algoritma evolusi fuzzy adalah: a. Diharapkan dalam pengembangan perangkat lunak selanjutnya dapat lebih dinamis dan fleksibel dengan data-data input. b. Diharapkan dalam pengembangan perangkat lunak selanjutnya menggunakan model-model yang lebih lengkap. c. Diharapkan dalam pengembangan perangkat lunak selanjutnya antarmuka bisa lebih user friendly. PUSTAKA [AWA06] Away, G.A., The Shortcut of MATLAB Programming, Bandung, Informatika, 2006. [CHA98] Chanas, S., dan Kuchta, D. Fuzzy Integer Transportation Problem. Journal in Fuzzy Set & System 98 hlm. 291 298, 1998. [GEN97] Gen, M., dan Cheng, R., Genetic Algorithms and Engineering Design, New York, John Wiley & Sons, Inc, 1997. [JAN97] Jang, J.S.R., Sun, C.T., dan Mizutani, E., Neuro-Fuzzy and Soft Computing. London, Prentice Hall, 1997. [KUS02] Kusumadewi, S, Analisis Desain Sistem Fuzzy menggunakan Toolbox MATLAB, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2002. [KUS03] Kusumadewi, S. Artificiall Intelligence : Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta, Graha Ilmu, 2003. [KUS05] Kusumadewi, S, dan Purnomo, H., Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknik-teknik Heuristik, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005. [SUY05] Suyanto, Algoritma Genetika dalam MATLAB, Yogyakarta, ANDI Offset, 2005. [TET01] Tettamanzi, A., dan Tomassini, M., Soft Computing, New York, Springer, 2001. 4. PENUTUP 4.1 Simpulan Setelah melalui tahapan analisis, desain, pengkodean dan pengujian maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa sistem toolbox algoritma evolusi fuzzy akan dapat membantu pengguna untuk menggunakan metode algoritma evolusi fuzzy, antara lain : a. Membantu pengguna untuk mempelajari algoritma evolusi fuzzy dengan mudah. B-91