Lembar Pengesahan JURNAL. Telaah Fundamental Weak Interaction dan Nambu-Goldstone. ( Suatu Penelitian Teori Berupa Studi Pustaka )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari interaksi di antara penyusun inti tersebut. Penyusun inti meliputi

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

Model Korespondensi Spinor-Skalar

Penentuan Fungsi Struktur Proton dari Proses Deep Inelastic Scattering e + p e + X dengan Menggunakan Model Quark - Parton

SILABUS PEMBELAJARAN

KAJIAN BAURAN NEUTRINO TRI-BIMAKSIMAL- CABIBBO (TBC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Partikel Elementer dan Interaksi Alamiah

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

PELURUHAN RADIOAKTIF

Fisika Partikel: Tinjauan Kualitatif

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

PENDAHULUAN FISIKA INTI

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

INTI DAN RADIOAKTIVITAS

RADIOKIMIA Pendahuluan Struktur Inti

PELURUHAN RADIOAKTIF. NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

Pendahuluan Fisika Inti. Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

RENCANA PROGRAM SEMESTER (RPS) : Pendahuluan Fisika Inti. Semester : Genap 2016/2017

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

KIMIA (2-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

Perspektif Baru Fisika Partikel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 01 )

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN (UTAMA) Mata Pelajaran (Beban) : Fisika 4 ( 4 sks) Hari/Tanggal : Rabu, 01 Desembar 2010

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Umur Alam Semesta (The Age o f the Universe)

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

Radioaktivitas Henry Becquerel Piere Curie Marie Curie

RENCANA PERKULIAHAN FISIKA INTI Pertemuan Ke: 1

Mekanika kuantum Fisika atom Fisika molekular Kimia komputasi

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI

STRUKTUR INTI ATOM DAN BINDING ENERGY RIDA SNM

BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF

EFEK PAIRING PADA ISOTOP Sn (N>82) DALAM TEORI BCS MENGGUNAKAN SEMBILAN TINGKAT ENERGI

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

Koreksi Boson Gauge SU(6) dalam Anomali NuTeV

EFEK SEBARAN BOSON INHOMOGEN PADA BINTANG BOSON

MEKANISME PERUSAKAN SIMETRI DENGAN DIMENSI EKSTRA

Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

Kumpulan Soal Fisika Dasar II

Artikel Fisika. : Purnomo Satria NIM : Astronut dan bumi mengalami kaidah jatuh bebas akibat gaya gravitasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS. : 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

RADIASI BETA (β) RINGKASAN

MODUL 2 STATISTIKA RADIOAKTIVITAS

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Fisika Atom & Inti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

Kimia Inti dan Radiokimia

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENJELASKAN FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS UNTUK SMA KELAS XII

Xpedia Fisika DP SNMPTN 03

ENERGETIKA KESTABILAN INTI. Sulistyani, M.Si.

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. Penilaian kinerja (sikap dan praktik), test tertulis

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Xpedia Fisika DP SNMPTN Energi di atas Keadaan Dasar

Prosiding Seminar Nasional Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

PELURUHAN SINAR GAMMA

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

EFEK MESON σ PADA PERSAMAAN KEADAAN BINTANG NEUTRON

Inti atom Radioaktivitas. Purwanti Widhy H, M.Pd

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester :

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

FISIKA ATOM & RADIASI

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi

Fisika Nuklir dan Fisika Partikel Romulus Godang (Fisika USU (Synchrotron Laboratory, Universitas Cornell))

sisanya merupakan dark matter (25%) dan dark energy (70%) (Vogt, 2015). Materi biasa merupakan materi yang mampu berinteraksi dengan cahaya (baryonic)

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. RPKPS (Rencana Program dan Pembelajaran Semester)

FENOMENA HALO BERDASARKAN MODEL RELATIVISTIC MEAN FIELD (RMF)

Fisika Dasar Listrik Magnet PAP112/ (3 + P) Afdhal Muttaqin H.S. M.Si

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

Majelis Guru Besar. Institut Teknologi Bandung. Pidato Ilmiah Guru Besar. Institut Teknologi Bandung

MAKALAH APLIKASI NUKLIR DI INDUSTRI

Transkripsi:

Lembar Pengesahan JURNAL Telaah Fundamental Weak Interaction dan Nambu-Goldstone ( Suatu Penelitian Teori Berupa Studi Pustaka ) Oleh La Sabarudin 4 4 97 Telah diperiksa dan disetujui oleh

TELAAH FUNDAMENTAL WEAK INTERACTION DAN NAMBU- GOLDSTONE La Sabarudin, Muhammad Yusuf, 3 Mursalin Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK La Sabarudin. 4. Telaah Fundamental Weak Interaction dan Model Nambu- Goldstone Boson. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA. Tim Pembimbing Muhammad Yusuf, S.Si, M.Si dan Dr.H. Mursalin, M.Si. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah persamaan Lagrangian dari weak interaction dengan menggunakan model Nambu-Goldstone Boson, dan ingin memperkenalkan bagaimana proses terjadinya interaksi yang terjadi di alam semesta. Studi teoritis ini dilakukan dengan menggunakan metode kajian pustaka yakni dengan mengumpulkan berbagai sumber melalui jurnal text book, buku penunjang lainnya serta literatur yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti mencari persamaan Lagrangian untuk weak interaction dengan menggunakan model Nambu-Goldstone Boson, yang dimulai dengan mengkaji persamaan Lagrangian dasar kemudian dihubungkan dengan teorema Goldstone, SSB, teori abelian dan non-abelian. Kata kunci : Weak Interaction, Teorema Goldstone, SSB, Persamaan Lagrangian. La Sabarudin. Mahasiswa Jurusan Fisika. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Negeri Gorontalo Muhammad Yusuf, S.Si, M.Si. Pembimbing. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Negeri Gorontalo 3 Dr. H. Mursalin, M.Si. Pembimbing. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Negeri Gorontalo

Dalam teori pembentukan alam semesta dan model standar untuk memahami evolusi alam semesta dapat dijelaskan oleh empat interaksi fundamental yang bekerja antara partikel-partikel fundamental antara lain; interaksi nuklir, interaksi elektromagnetik, interaksi lemah dan interaksi gravitasi untuk menunjukkan jarak antara nukleon dan ukuran inti untuk alam semesta dalam skala besar. Dalam fisika partikel dan kosmologi, bahwa awal pemahaman fisika teori adalah ditemukannya messon, quark, lepton dalam model standar. Dijelaskan bahwa interaksi nuklir adalah gaya tarik-menarik antara nukleon-nukleon yang dapat diabaikan. Interaksi nuklir dimediasi oleh partikel medan yang disebut gluon, interaksi elektromagnetik adalah gaya yang mengikat atom dan molekul dengan jarak yang berbanding terbalik dengan kaudrat jarak antara partikel-partikel yang berinteraksi, interaksi ini dimediasi oleh foton. Interaksi lemah adalah gaya dengan jarak yang dekat yang cenderung menghasilkan ketidak stabilan pada inti-inti tertentu, interaksi lemah dimediasi oleh partikel medan yang disebut Bosson W dan bosson Z. Sedangkan interaksi gravitasi merupakan gaya jarak jauh, interaksi ini dimediasi oleh partikel medan yang disebut graviton. Dalam kajian fisika energi tinggi, terdapat suatu teori yang mendeskripsikan tiga interaksi alam, selain interaksi gravitasi, yang dikenal dalam model standar. Dalam model standar, tiga interaksi alam dijelaskan melalui satu prinsip umum yakni prinsip invariansi Lagrangian terhadap transformasi Gauge lokal. Salah satu asumsi yang digunakan untuk membangun model standar adalah ketiadaan medan neutrino kiralitas kanan sebagai konsekuensi dari hasil pengukuran helisitas neutrino yang dilakukan oleh Goldhaber dan kawan-kawan (Serway and Jewet, 4). KAJIAN TEORI Interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah pada mulanya dipahami sebagai bentuk interaksi yang berbeda. Formulasi interaksi elektrolemah (sintesa antara interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah) oleh Glashow-Weinberg-Salam, menyatakan bahwa pada dasarnya tak ada perbedaan mendasar pada tingkat energi tinggi antara partikel interaktif elektromagnetik (foton) dan partikel interaktif nuklir lemah (boson W, Z ). Meskipun pada tingkat energi rendah, foton dan boson W, Z tampak berbeda. Fenomena ini dikenal sebagai spontaneous symmetry breaking (SSB). Interaksi lemah merupakan salah satu interaksi dari empat interaksi fundamental alam semesta yang mememiliki jangkauan -7 m, dan dimediasi oleh bosson W dan Z. Interaksi lemah bertanggung jawab untuk peluruhan radioaktif. Semua fermion merupakan interaksi lemah. Peluruhan hasil inti bisa melalui emisi,,, atau melalui fusi (Griffiths, 3). Emisi partikel berbeda dengan emisi partikel dan, hal ini disebabkan oleh karena adanya interaksi lemah. Pada mulanya proses tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan, dimana partikel yang muncul adalah elektron atau positron yang memiliki perbedaan antara massa inti awal dan akhir. Sebaliknya,

partikel tersebut memiliki distribusi energi dengan energi maksimal yang diharapkan (France). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti dalam menulis skripsi ini adalah metode penelitian yang bersifat teoritis. Penulis mengkolaborasikan buku-buku dan sumber dari internet dan jurnal ilmiah. HASIL DAN PEMBAHASAN Weak interaction merupakan salah satu dari empat interaksi fundamental alam semesta yang memiliki jangkauan sekitar -7 ± m dan dimediasi oleh boson W dan boson Z. Dalam model standar fisika partikel gaya ini terjadi akibat pertukaran boson W dan boson Z. Salah satu efeknya yang paling dikenal adalah peluruhan beta (emisi elektron atau positron oleh neutron dalam inti atom), dan radioaktivitas yang mengikutinya. Pada kasus pemancaran sebuah elektron, peluruhan ini disebut sebagai peluruhan beta minus, sementara pada pemancaran positron disebut sebagai peluruhan beta plus (Griffits, 3). SIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisis di atas maka dapat diperoleh persamaan Lagrangian untuk weak interaction dengan model Nambu-Goldstone boson sebagai berikut, L h x h x m h x m h x m h x SU 8 3 4 h h h = q q A A h x A A + F F 4 h x h x h x h x h x 4 4 6 h x q A A F F 4 3 4 SARAN Dari pembahasan persamaan di atas diperoleh persamaan Lagrangian pada interaksi lemah (weak interaction) Nambu-Goldstone Boson. Dalam penelitian ini masih dapat dilakukan penelitian lanjutan, yaitu dapat mencari lagi Hamiltonian weak interaction dengan persamaan yang ada, bagaimana jika persamaan yang di peroleh dibuat dalam grafik dengan plot menggunakan program matematica.

DAFTAR RUJUKAN Bednyakov, A.V. 7. On Higgs mass generation mechanism in the Standard Model. Berenstein, David. 9. Nambu-Goldstone bosons and the Higgs Mechanism. Brauner.. Spontaneous Symmetry Breaking and Nambu Goldstone Bosons in Quantum Many-Body Systems. Institute for Theoretical Physics. Griffiths. 3. The Weak Interaction. Halzen, Francis and Alan D. Martin. 984. QUARKS &LEPTONS: An Introductory Course in Modern Particle Physics. University of Wisconsin. Madison, Wisconsin. Muheim, Franz. Nuclear and Particle Physics. Sears and Zemansky s.. University Physics With Modern Physics. Serway and Jewet, 9. Physics for Scientists and Engineers. 64-66