Journal of Physical Education and Sport

dokumen-dokumen yang mirip
Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Journal of Physical Education and Sport

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Physical Education and Sports

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BULU SUKOHARJO

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Mechanical Engineering Learning

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

YESSYHARUN No.Reg

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction Dan Konsep Diri

Journal of Physical Education, Health and Sport

Unnes Journal of Biology Education

AKTIVITAS BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL TC DAN MAM MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Physical Education and Sports

Indonesian Journal of History Education

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Unnes Physics Education Journal

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

TESIS. O l e h : NUR ROCHMAH S

Automotive Science and Education Journal

Journal of Physical Education and Sports

PENGARUH METODE INKUIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA. (Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR STUT SENAM LANTAI

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Fashion and Fashion Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SD Negeri Sidoagung 3 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang) TESIS

I G. A. Eka Suryantari,I G. P. Sudiarta, I N. Suparta

Journal of Physical Education and Sports. Pengaruh Model Pembelajaran dan Jenis Kelamin terhadap Hasil Belajar Passing Bola Voli

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DAN STAD MEMPERHATIKAN MOTIVASI

Journal of Elementary Education

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Oleh: IMAM SANTOSA S

p-issn: e-issn:

PENGARUH METODE LATIHAN SMASH DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN UMPAN LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG UMPAN PADA BULUTANGKIS

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Journal of Primary Education

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Nuwairy Hilda *) ABSTRACT

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PRASYARAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PERBEDAAN PENGARUH METODE MENGAJAR RECIPROCAL DAN SELF CHECK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BOLAVOLI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

Indonesian Journal of History Education

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

Journal of Elementary Education

Journal of Physical Education and Sports

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA2 SMA NEGERI 2 SUNGGUMINASA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH GAYA MENGAJAR, RENANG GAYA BEBAS DAN KELENTUKAN TERHADAP RENANG GAYA KUPU-KUPU

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Journal of Primary Education

DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X

Edu Geography

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Andar S. Gultom dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Medan

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

Economic Education Analysis Journal

bahwa kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan berbagai cara. Hal ini terkait erat dengan kemampuan representasi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP KELAS VIII DI KOTA SEMARANG

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Transkripsi:

JPES 5 (1) (2016) Journal of Physical Education and Sport http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SENAM LANTAI Galih Priyambada, Soegiyanto KS, Oktia Woro Kasmini Handayani Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima 22 Maret 2016 Disetujui 18 April 2016 Dipublikasikan 20 Juni 2016 Keywords: Teaching Style; Achievement Motivation; Gymnastics Learning Abstrak Senam lantai merupakan materi inti dalam pembelajaran pendidikan jasmani, pemilihan gaya mengajar menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan metode faktorial 2 x 2.Terdapat 2 variabel utama : (1) variable bebas yaitu gaya mengajar resiprokal, (2) variable terikat hasil pembelajaran senam lantai. Teknik analisis data digunakan teknik analisis varians (anava) α 0,05 dan uji tukey. Hasil penelitian (1) Terdapat perbedaan antara pemahaman dan menggunakan video umpan balik Fhitung = 24,621 > Ftabel = 3,21. (2) Terdapat perbedaan hasil pembelajaran senam lantai antara kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah Fhitung = 6,949 > Ftabel = 3,21 (3) Terdapat interaksi antara gaya mengajar resiprokal dengan motivasi berprestasi terhadap peningkatan hasil pembelajaran senam lantai F-hitung = 18,850 > Ftabel = 3,21. Kesimpulan secara keseluruhan hasil pembelajaran senam lantai antara siswa yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman lebih baik dari pada menggunakan video umpan balik. Secara keseluruhan hasil pembelajaran senam lantai siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibanding siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi rendah. Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil pembelajaran senam lantai. Abstract Gymnastics is a core material in physical education learning while teaching style determines the success of the learning. This study used experimental method with factorial design method of 2 x 2. There were two main variables: (1) Independent variable as the reciprocal teaching style, (2) Dependent variable as gymnastics learning outcome. The data analysis techniques used in this study were analysis variance technique (anava) α 0.05 and tukey test. The results of the study were; (1) There was a difference in reciprocal teaching style using comprehensive videos and videos feedback with F count = 24.621 > F table = 3.21. (2) There was a difference in gymnastics learning outcome between student groups which have high achievement motivation and low achievement motivation with F count = 6.949 > F table = 3,21 (3) There was interaction between reciprocal teaching style and achievement motivation towards improvement of gymnastics learning outcome with F count = 18.850 > F table = 3.21. It could be concluded that the gymnastics learning outcome of students who were taught with reciprocal teaching style using comprehensive videos was better than using videos feedback. Overall, the gymnastics learning outcome of students who had high achievement motivation was better than those who had low achievement motivation. Therefore, physical education teachers should use reciprocal teaching style to physical education learning for gymnastics material. 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 E-mail: priyambadagalih@gmail.com p-issn 2252-6420 e-issn 2502-4477 1

PENDAHULUAN Proses pembelajaran di sekolah merupakan suatu bentuk kegiatan yang di dalamnya terdapat seorang pendidik atau guru dan peserta didik atau siswa, keduanya saling terkait untuk tujuan kegiatan proses pembelajaran dalam kata lain untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif merupakan cara untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas merupakan suatu keinginan yang dimiliki oleh semua orang saat mereka mengikuti proses pendidikan. (Anwar 2015:621). Proses pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum KTSP diberikan pada siswa dua kali 45 menit. Muslich (2009:17) KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilakukan di luar kelas. Siswa sering bertanya tentang berbagai macam teknik dasar dan perkembangan olahraga saat ini. Siswa masih bergantung pada guru dalam mendapatkan informasi. Guru yang hanya menguasai teknik dasar olahraga berdasarkan spesialisasinya merasa kesulitan untuk memberikan contoh gerakan teknik dasar olahraga yang lain. Sama halnya dalam materi senam lantai, gerakan yang kompleks dan memiliki resiko yang cukup tinggi jika dilakukan dengan tidak hati-hati, sehingga seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran yang tepat, aman dan dapat dipahami oleh siswanya. Pengertian di atas mengenai guru yang harus memberikan pembelajaran yang aman dan tepat, serta dapat dipahami oleh siswa searah dengan keterampilan dasar mengajar bagi guru. Hal tersebut dikemukakan Sanjaya (2006:33) menjelaskan sebagai berikut. Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. menurut Djamarah (2014 :5) menjelaskan Dalam proses pengajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masing-masing dalam mengemukakan gagasan pribadinya. Jadi dapat dijelaskan bahwa seorang guru harus dapat melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran, termasuk dalam pemilihan metode atau gaya mengajar yang tepat dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Pemilihan gaya mengajar yang tepat menjadi kunci keberhasilan seorang guru dalam memberikan pembelajaran bagi siswanya, seperti yang diungkapkan Mosston (1994:3) strategi pembelajaran seperti halnya strategi perang, merupakan suatu cara atau sistem dalam pembelajaran, sehingga tujuan proses pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Selain itu dorongan yang dimiliki siswa dari dalam dan dari luar sangat menentukan keberhasilan dalam belajar, seperti halnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani memiliki peran utama sebagai dasar tujuan keberhasilan belajar siswa. Menurut Mylsidayu (2014:34) Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas tertentu. Motivasi berprestasi yang dimiliki siswa akan lebih sempurna jika dipadukan dengan cara atau metode mengajar guru yang tepat, sehingga pemilihan metode atau gaya mengajar sangat penting untuk dipertimbangkan mengingat keberagaman karakteristik yang dimiliki. Pembelajaran pendidikan jasmani di kebanyakan sekolah masih menggunakan metode atau gaya mengajar yang tidak bervariasi, dengan maksud hanya monoton terhadap satu metode mengajar yang klasik, sehingga siswa hanya 2

menuruti perintah guru dan tidak dapat mengembangkan kemampuan individu yang dimiliki siswa, dengan demikian kemampuan siswa menjadi terbatas dan tidak dapat berkembang. Pembelajaran pendidikan jasmani pada tingkat SMA khususnya dalam materi senam lantai dengan melihat karakteristik siswa yang beragam maka sangat memungkinkan menggunakan gaya mengajar yang berbeda, dalam hal ini dapat direkomendasikan gaya mengajar resiprokal sebagai metode atau gaya mengajar yang dapat diterapkan dalam guru mengajar. Dalam gaya resiprokal, tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari guru ke teman sebaya. Pergeseran peranan ini memungkinkan peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan umpan balik langsung. Observasi awal yang dilakukan pada beberapa SMA Negeri di kabupaten Semarang menunjukan bahwa kecenderungan guru dalam mengajar masuk ke dalam kategori sedang yaitu sebanyak lima guru, dari enam guru yang diobservasi dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata sebesar 66,7, sedangkan standar deviasi sebesar 4,13, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Aktivitas Mengajar Guru Nilai Kategori Jml % X > 70 Baik 1 16.7 62 < X < 70 Sedang 5 83.3 X < 62 Cukup 0 0 Jumlah 6 100 Selanjutnya aktivitas guru dalam mengajar pendidikan jasmani masih perlu untuk diperhatikan, melihat dari jumlah guru yang masuk ke dalam kategori sedang yaitu sebanyak lima orang guru atau sebesar 83% memungkinkan bahwa guru dalam mengajar masih kurang variatif dan perlu adanya variasi dalam mengajar pendidikan jasmani khususnya dalam materi senam lantai, mempertimbangkan hasil tersebut maka dalam penelitian ini akan mengabungkan 3 dua variasi ke dalam gaya mengajar resiprokal. Yaitu menggunakan video pemahaman dan menggunakan video umpan balik, ketepatan gaya mengajar yang cocok dengan karakteristik siswa dan materi yang diajarkan sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, serta materi senam lantai secara khusus dapat berjalan dengan efektif sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan jasmani dan pendidikan pada umumnya. Jika membahas tentang keterampilan senam lantai maka menurut Pehkonen (2010:33) model keterampilan senam, berhubungan jelas dalam pengembangan keterampilan senam untuk membangun tubuh, kondisi otot, dan fleksibilitas. Dalam usaha mencari titik temu untuk meningkatkan proses pelajaran pendidikan jasmani disekolah, maka pemilihan gaya mengajar resiprokal menggunakan video sebelum pembelajaran sebagai pemahaman siswa dan gaya mengajar resiprokal dengan merekam proses pembelajaran dalam bentuk video sebagai umpan balik dan koreksi bagi siswa sebelum melaksanakan pembelajaran diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap hasil pembelajaran pendidikan jasmani pada materi senam lantai untuk siswa SMA, Kemudian secara khusus dalam materi senam lantai maka peneliti akan melakukan penelitian dengan membandingkan dua perlakuan pada gaya mengajar resiprokal, yaitu gaya mengajar resiprokal menggunakan video sebelum pembelajaran sebagai pemahaman siswa dan gaya mengajar resiprokal dengan merekam proses pembelajaran dalam bentuk video sebagai umpan balik pembelajaran yang dikaitkan dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap usaha meningkatkan hasil pembelajaran senam lantai di SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang.

METODE PENELITIAN Galih Priyambada dkk. / Journal of Physical Education and Sport 5 (1) (2016) Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan metode faktorial 2 x 2. Perlakuan dilakukan secara acak kepada unitunit eksperimen didalam setiap sel. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang kelas X yang berjumlah 386 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sejumlah 88 siswa dengan menggunakan kriteria siswa yang memiliki nilai pendidikan jasmani pada materi senam lantai yang paling rendah (menggunakan tes pengamatan). Setelah pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dilakukan, selanjutnya sampel dikontrol menggunakan tingkat motivasi berprestasi siswa yang terdiri dari tingkat motivasi berprestasi tinggi dan tingkat motivasi berprestasi rendah. Dari hasil di atas didapat 24 sampel untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan 24 orang sampel yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 48 orang siswa. Dari hasil tersebut kemudian dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok berjumlah 12 orang siswa. Dengan demikian diperoleh 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari dua kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, dua kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama : variable bebas (independen variabel) yaitu gaya mengajar resiprokal dengan menggabungkan antara gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman dan gaya mengajar resiprokal dengan menggunakan video umpan balik, kemudian variable terikat (dependen variabel). Yaitu hasil pembelajaran senam lantai. Kemudian terdapat motivasi berprestasi sebagai variabel atribut Uji prasyarat dalam penelitian ini digunakan uji normalitas dan uji homogenitas dengan taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada 4 analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis varians (anava) 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikansi F hitung dilakukan uji tukey dengan taraf signifikansi 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini maka dapat dijelaskan mengenai hasil pengujian hipotesis, adapun tabel perhitungan analisis varian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Ringkasan Hasil Perhitungan ANOVA Hasil Pembelajaran Senam Lantai Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Correcte d Model 174.750 a 3 58.250 16.807.000 Intercept 2268.750 1 2268.750 654.590.000 A 85.333 1 85.333 24.621.000 B 24.083 1 24.083 6.949.012 a * b 65.333 1 65.333 18.850.000 Error 152.500 44 3.466 Total 2596.000 48 Correcte d Total 327.250 7 1. Perbedaan Hasil Pembelajaran Senam Lantai Bagi Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Resiprokal Menggunakan Video Pemahaman dan Gaya Mengajar Resiprokal dengan Video Umpan Balik Berdasarkan hasil analisis varian (ANOVA) pada taraf signifikan α = 0,05 di dapat F hitung = 24,621 dan F tabel = 3,21 dengan signifikansi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman dan gaya mengajar resiprokal dengan umpan balik terhadap hasil pembelajaran senam lantai. Dengan kata lain bahwa hasil pembelajaran senam lantai dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman X = 8,194 lebih besar dari pada gaya mengajar resiprokal dengan

merekam proses dalam bentuk video sebagai umpan balik X = 5,44. Hal ini berarti, bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan hasil pembelajaran senam lantai antara gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman dan gaya mengajar resiprokal dengan video sebagai umpan balik terbukti. 2. Perbedaan Pengaruh Hasil Pembelajaran Senam Lantai antara Siswa yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi dan Motivasi Berprestasi Rendah. Motivasi Berprestasi memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil pembelajaran senam lantai. Hal ini terbukti berdasarkan hasil uji anava sehingga dapat dijelaskan perbedaan pengaruh hasil pembelajaran senam lantai pada kelompok motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah, diperoleh F hitung = 6,949 dan F tabel = 3,21. Dengan demikian F hitung lebih besar dari pada F tabel, sehingga H o ditolak. Dapat ditafsirkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil pembelajaran senam lantai secara nyata antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Dengan perkataan lain, bahwa siswa 3. Interaksi antara Gaya mengajar resiprokal dengan Motivasi berprestasi terhadap Peningkatan hasil pembelajaran senam lantai. Hasil analisis varian tentang interaksi antara gaya mengajar resiprokal dan motivasi berprestasi terhadap peningkatan hasil pembelajaran senam lantai terlihat pada tabel perhitungan ANOVA di atas, bahwa harga F o interaksi (F AB ) = F -hitung = 18,850 > F tabel = 3,21 pada α = 0,05 (signifikansi 0,000) Tampak bahwa F hitung > F tabel, sehingga Ho ditolak. Kesimpulannya bahwa terdapat interaksi antara gaya mengajar resiprokal dengan motivasi berprestasi terhadap peningkatan hasil pembelajaran senam lantai. Interaksi antara gaya mengajar resiprokal dengan motivasi berprestasi terhadap peningkatan hasil pembelajaran senam lantai dapat divisualisasikan secara grafis seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini. yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi X = 7 lebih besar dari pada kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah X = 5,54 dalam peningkatan hasil pembelajaran senam lantai. Dengan demikian, hipotesis penelitian dinyatakan terbukti bahwa motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibanding kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dalam peningkatan hasil pembelajaran senam lantai. 5 Gambar 1 : Interaksi Antara Gaya Mengajar Resiprokal dan Motivasi Berprestasi Terhadap Peningkatan Hasil Pembelajaran Senam Lantai. 1) Terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran motivasi berprestasi secara keseluruhan antara siswa yang diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman (A1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi secara keseluruhan yang diberikan perlakuan dengan

umpan balik (A2). 2) Terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman (A1B1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan pemahaman (A1B2). 3) Tidak terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran senam lantai Kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video umpan balik (A2B1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video umpan balik (A2B2). 4) Terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman (A1B1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video umpan balik (A2B1). 5) Tidak terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran senam lantai Kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman (A1B2) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video umpan balik (A2B2). 6) Terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pemahaman (A1B1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi 6 berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan umpan balik (A2B2). 7) Terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video umpan balik (A2B1) dan kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diberikan perlakuan dengan pemahaman (A1B2). SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh, pembahasan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara keseluruhan hasil pembelajaran senam lantai antara siswa yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal menggunakan video pembelajaran sebagai pemahaman lebih baik dari pada yang diajar menggunakan gaya mengajar resiprokal dengan merekam proses dalam bentuk video sebagai umpan balik. 2. Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah terhadap hasil pembelajaran senam lantai. siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi rendah. 3. Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil pembelajaran senam lantai DAFTAR PUSTAKA Anwar, A. Z., & Suroto. 2015. Survey Tingkat Kemajuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA/SMK/MA Negeri SE- Kabupaten Lamongan. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 3(3), hlm. 621-625. Diperoleh dari ejournal.unesa.ac.id/indek.php/jurnal-

pendidikan-jasmani/article/view.13905/17816 (diunduh 29 Maret 2016). Djamarah, S. B & Zain, A. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mosston, M. & Ashworth, S. 1994. Teaching Physical Education Fourth Edition. New York: Mac Millan College Publishing Inc. Mosston, M and Ashwort, S. (Ed). (2008). Teaching Physical Education First Online Edition, New York: Mac Millan College Publishing Inc. Muslich, M. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kempetensi dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara. Mylsidayu, A. 2014. Psikologi Olahraga. Jakarta: Bumi Aksara. Pohkonen, M. 2010. Quality of the teaching process as an explanatory variable in learning gymnastics in school physical education skills. Sciece of gymnastics journal, 2 (2), hlm. 29-40. Diperoleh dari http://www. gymbc. Org / files / Coaches / SoGYM_2010_vol2_num2. pdf (diuduh 29 Januari 2016). Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. 7