4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

URAIAN sebelum perubahan

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

RENCANA KERJA (RENJA)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN PELALAWAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

: PERINDUSTRIAN ORGANISASI : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Halaman sebelum perubahan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

Fasilitasi Permasalahan Proses Produksi UKM Rp 349,000,000 Bidang UKM KUMKM sesuai dengan

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

URAIAN sebelum perubahan

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

RENCANA KERJA (RENJA)

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun 2014 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI 1 A.

JADWAL KEGIATAN SASARAN PENANGGUNG INDIKATOR KINERJA TR 1 TR 2 TR 3 TR 4 STRATEGI. JAWAB Rp 8.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2013

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN PULANG PISAU. Target Capaian Kinerja

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan September 2016 Page 1

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Blitar, 17 Juni 2015 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM DAERAH KOTA BLITAR

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

Transkripsi:

Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun 2013 menganggarkan perbaikan dan renovasi sarana prasarana pasar serta penyempurnaan pembangunan pasar lainnya. Dari hal tersebut Pemerintah Kota Semarang tidak melakukan penambahan jumlah pasar lagi dikarenakan jumlah pasar yang ada sekarang ini sejumlah 46 Pasar Tradisional dengan jumlah pedagang sebanyak ± 20.000 pedagang dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Semarang, sehingga Pemerintah Kota Semarang hanya melakukan Peremajaan atas pasar yang ada sekarang ini. Tujuan dari Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yaitu dengan mengembangkan pemasaran produk-produk IKM/UKM dan mengendalikan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS) yang ada dipasaran. Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang ada dipasaran, Pemerintah Kota Semarang rutin melakukan rapat Koordinasi EKUINDA. Dari hasil tersebut Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan Operasi Pasar untuk memantau dan mengendalikan perubahan harga kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat. Selain itu untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan bahan pokoknya akibat kenaikan harga, Pemerintah Kota Semarang melakukan Bazar Pasar Murah dan Pemberian Raskin sehingga masyarakat kurang mampu dapat tercukupi kebutuhan bahan pokoknya. 4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tujuan dari Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan peningkatan efisiensi perdagangan Dalam Negeri dan program pembinaan PKL dan asongan. Adapun Indikator Kinerja untuk Program tersebut adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Target Tahun 2013 1 Kebijakan penataan sentrasentra PKL Kondisi Awal 31 Desember 2012 Kondisi Akhir 31 Desember 2013 1 Kegiatan 4 Kegiatan 1 Kegiatan Jumlah titik lokasi PKL 522 Titik 522 Titik 522 Titik Jumlah PKL 13.444 Orang 13.444 Orang 13.444 Orang Jumlah pemberdayaan PKL 3 Kelompok 3 Kelompok 3 Kelompok Jumlah Retribusi PKL Rp. 3.186.780.336 Rp. 1.864.824.100.00 Rp. 1.970.741.545.00 Pembinaan organisasi PKl 16 Kelompok 16 Kelompok 16 Kelompok 2 Fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan Sumber : Dinas Pasar dan Bagian Perekonomian (2013) 225 Stand 210 Stand 225 Stand 4 5 7

Pada Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima menitik beratkan pada sektor PKL dan pedagang asongan. Dalam sektor formal dan informal, pasar tradisional dan pedagang kaki lima serta pedagang asongan harus mendapat perhatian khusus dengan melakukan pembinaan PKL dan asongan sebanyak 3 Kelompok. Fungsi dan peran pasar tradisional dan pedagang kaki lima sangat strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan pada sektor perdagangan dan jasa. Dari Hasil identifikasi Pedagang Kaki Lima Dan Asongan, jumlah pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Semarang sebanyak ± 13.444 orang dengan Jumlah titik sebanyak 522 titik pedagang kaki lima di 149 Kelurahan. Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dikarenakan Pemerintah Kota Semarang melakukan pengendalian dan Penertiban terhadap PKL yang ilegal yang dapat menggangu kenyamanan dan ketertiban umum. 6.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Sekretariat Daerah 6.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Perdagangan adalah sebanyak 327 orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang, Dinas Pasar sebanyak 300 orang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 23 orang. 6.6 ALOKASI DAN Anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 65.938.233.450,-, dengan perincian sebagai berikut: 1. Anggaran Dana Program Penunjang sebesar Rp. 6.152.958.000,-. 2. Anggaran Dana Program Teknis sebesar Rp. 59.785.375.450,-. Program Penunjang ini berkaitan dengan tugas teknis pada urusan pilihan perdagangan. Adapun Realisasi Anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut : Anggaran program penunjang urusan pilihan perdagangan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut: 4 5 8

SKPD : Dinas Pasar 1 Penyediaan jasa surat menyurat 217.188.000 217.048.000 99.9. 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3.291.390.000 3.226110.999 98.0. 3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 177.002.000 176.263.300 99.58. 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 204.900.000 200.366.000 97.79 5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 565.340.000 551.080.200 97.48 6 Penyediaan makanan dan minuman 80.000.000 69.941.000 87.43 7 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 155.650.000 143.721.778 92.34 JUMLAH PROGRAM 4.691.470.000 4.584.531.277 97,72 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 269.500.000 258.753.000 96.01 2 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 365.000.000 360.330.000 98.72 3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 75.000.000 71.982.000 95,98. 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 311.648.000 291.128.401 93.42 5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 213.750.000 213.472.702 99.87 6 Pemeliharaan rutin/berkala meubelair 30.000.000 29.600.000 98,7 JUMLAH PROGRAM 1.264.898.000 1.225.266.103 96,86 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Bintek Keuangan 40.000.000 40.000.000 100,00 JUMLAH PROGRAM 40.000.000 40.000.000 100,00 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 64.590.000 64.590.000 100.0. 2 Penunjang kinerja PA, PPK, Bendahara, dan Pembantu Bendahara 51.900.000 49.150.000 94,70. 3 Kegiatan Penunjang Kebendaharaan 15.000.000 15.000.000 100.0. 4 Monitoring Inventaris Barang 25.000.000 25.000.000 100.0. JUMLAH PROGRAM 156.490.000 153.740.000 98,19 Anggaran program pelaksanaan urusan pilihan perdagangan 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : 1 Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen 137.000.000 121.300.400 88,54 2 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 60.220.000 56.153.870 93,25 4 5 9

3 Pemantapan koordinasi penyaluran dan pengendalian bahan bakar 73.350.000 62.271.300 84,90 4 Pengembangan Kemetrologian di Daerah 167.000.000 158.436.200 94,87 5 Pengadaan Mobil Operasional Kemetrologian dan Perlengkapannya 297.097.000 294.562.000 99,15 JUMLAH SKPD 734.667.000 692.723.770 94,29085 SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 6 Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen 75.000.000 62.442.000 83,26 JUMLAH SKPD 75.000.000 62.442.000 83,26 JUMLAH PROGRAM 809.667.000 755.165.770 93,26 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : 1 Pengembangan kluster produk ekspor 169.762.950 139.789.850 82,34 JUMLAH PROGRAM 169.762.950 139.789.850 82,34 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 30.000.000 30.000.000 100.0. 2 Pemeliharaan dan perbaikan pasar-pasar 4.131.100.000 3.743.149.400 90.61 3 Pembangunan Pasar-pasar Tradisional 45.609.844.000 39.481.489.218 86.56 4 Operasional keamanan dan ketertiban pasar 351.950.000 342.114.000 97.21. 5 Penataan pasar-pasar 475.000.000 417.520.000 87.90 6 Optimalisasi peningkatan PAD 100.000.000 100.000.000 100.0. 7 Perbaikan listrik di pasar-pasar 347.301.000 339.077.000 97.63 8 Pembinaan pedagang 200.000.000 200.000.000 100.0. 9 Penyusunan perencanaan dan kajian pasar-pasar 483.747.000 462.307.000 95.6. 10 Penerbitan SKRD 60.000.000 60.000.000 100.0. 11 Fasilitasi Sarpras Pasar Purwoyoso 300.000.000 243.862.000 81.29. 12 Penyempurnaan Pembangunan Pasar Jrakah 3.500.000.000 2.802.600.000 80.07 13 Penertiban Administrasi Pendapatan 150.000.000 150.000.000 100.0. 14 Penomoran Register Pasar Johar 50.000.000 50.000.000 100.0. JUMLAH SKPD 55.788.942.000 48.422.118.618 86,80 15 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 591.500.000 553.694.400 93,61 16 Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan 1.074.500.000 1.013.099.550 94,29 17 Pengembangan sistem dan jaringan informasi perdagangan 96.650.000 88.590.000 91,66 18 Desiminasi Kebijakan Standarisasi Bidang Perdagangan 49.353.500 24.235.300 49,11 JUMLAH SKPD 1.812.003.500 1.679.619.250 92,69 SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 19 Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah 300.000.000 120.904.174 40.30 JUMLAH SKPD 300.000.000 120.904.174 40.30 JUMLAH PROGRAM 57.265.945.500 49.645.122.042 86,69 d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : 4 6 0

SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 1 Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan 75.000.000 69.140.000 92.19 JUMLAH SKPD 75.000.000 69.140.000 92.19 SKPD : Dinas Pasar 2 Penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan/peningkatan pendapatan 165.705.000 161.303.500 97.34 3 Monitoring PKL 125.000.000 125.000.000 100 4 Penataan PKL Dugderan 160.000.000 160.000.000 100 5 Pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan 84.295.000 84.295.000 100 6 Sosialisasi Kerjasama Penarikan Retribusi PKL 70.000.000 67.600.000.00 96.57 7 Kegiatan Operasional Penertiban PKL Semarang Tengah 225.000.000 218.910.000 97,29 JUMLAH SKPD 830.000.000 749.508.500 90,30 JUMLAH PROGRAM 905.000.000 818.648.500 90,46 6.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 6.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 6.9 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Banyaknya sengketa konsumen dari luar Kota Semarang yang mengakibatkan lamanya penyelesaian sengketa konsumen. 4 6 1

b. Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa meski telah melibatkan pihak berwajib c. Masih adanya pelaku usaha baik produsen maupun penjual yang tidak mematuhi perda peraturan-peraturan yang berlaku, dan kurang memperhatikan petunjuk dan binaan dari petugas pengawas untuk tidak mengenal barang yang tidak sesuai standart yang ditentukan sehingga konsumen yang kurang teliti akan dirugikan. d. Masih banyak IKM yang belum memahami produk yang diminta oleh pasar ekspor. e. Produk Batik Semarang dan Kerajinan yang dihasilkan IKM belum begitu dikenal luas di Kota lain dikarenakan masih kurangnya promosi produk Batik khas Kota Semarang di luar Kota Semarang f. Masih belum mampunya IKM/UKM untuk melaksanakan promosi secara mandiri. g. Penentuan lokasi pameran dan pelaksana/event organizer dapat mempengaruhi prospek pasar atau peluang pasar bagi IKM peserta pameran terutama kuantitas/volume produk terhadap motivasi konsumen atau daya beli. h. Hasil pengawasan TDP, SIUP MB, Waralaba dan pergudangan ternyata masih ada yang belum berijin dan ada yang ijin sudah habis masa berlakunya. i. Dalam pelaksanaan pembangunan Pasar Klitikan Penggaron terdapat permasalahan dalam proses pengumuman penetapan lelang sehingga pembangunan pasar mengalami kemunduran jadwal dari yang telah direncanakan. dengan adanya kemunduran jadwal tersebut maka berdampak pula terhadap waktu proses pengerjaan pembangunan yang sangat sempit, sehingga setelah habis masa waktu pengerjaan pembangunan pasar tidak selesai 100%. 6.10 TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen - Dibutuhkan kerja sama yang riil agar bisa mendatangkan pelaku usaha baik secara suka rela maupun secara paksa. 4 6 2

- Adanya koordinasi dengan BPSK Kabupaten/Kota lain agar konsumen bisa melaporkan / mengadukan ke BPSK terdekat. b. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa - Dibuatnya berita acara pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku usaha dan petugas pengawas. - Menghimbau kepada pelaku usaha untuk menjual barang-barang yang sesuai standart dan menyortir barang-barang yang dijual, sehingga tidak merugikan konsumen. - Menghimbau kepada konsumen agar kritis dan meneliti barang yang akan dibeli (Konsumen Cerdas) c. Pemantapan Koordinasi Penyaluran dan Pengendalian Bahan Bakar - Perlu adanya pemantauan/pengawasan secara berkala mengenai distribusi dan harga LPG 3 kg terutama ditingkat pengecer. d. Pengembangan Kluster Produk Ekspor - Mengadakan Desiminasi. e. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk - Diperlukan peran serta Pemerintah Kota Semarang untuk membantu mempromosikan produk IKM / UKM di Kota Semarang sendiri maupun diluar kota. f. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan - Perlu dan pentingnya pengamatan ataupun sounding pelaksana dan lokasi kegiatan expo guna keberhasilan akses pasar terhadap produk IKM Kota Semarang. g. Kegiatan Pengembangan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan - Kegiatan Pengawasan sangat perlu rutin dilaksanakan bahwa perlu juga anggaran bertambah untuk memperluas cakupan pengawasan. h. Penyelesaian Pembangunan Pasar Klitikan diusulkan pada tahun anggaran berikutnya. 4 6 3

7. URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN 7.1. KONDISI UMUM Proses pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Pembangunan industri merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. Oleh karena itu, pembangunan Industri merupakan salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional yang diarahkan dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan Industri yang berkelanjutan yang didasarkan pada aspek pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Saat ini pembangunan Industri sedang dihadapkan pada persaingan global yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan Industri nasional. Peningkatan daya saing Industri merupakan salah satu pilihan yang harus dilakukan agar produk Industri nasional mampu bersaing di dalam negeri maupun luar negeri. Langkah-langkah dalam rangka peningkatan daya saing yakni terciptanya iklim usaha yang kondusif, efisiensi, kepastian hukum, kemudahan-kemudahan lain dalam kegiatan usaha Industri, salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan ketersediaan lokasi Industri yang memadai yang berupa Kawasan Industri sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 2031. Pemerintah Kota Semarang harus tetap memperhatikan sektor industri karena perannya yang cukup signifikan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Kontribusi sektor industri, terhadap PDRB atas dasar Harga Berlaku maupun Harga Konstan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 secara rata - rata lebih dari 24, 66% per tahun. 7.2. PROGRAM DAN Kebijakan pada urusan perindustrian diarahkan pada terwujudnya industri kecil / home industry yang bertumpu pada mekanisme pasar melalui (1) inovasi city branding (2) pembinaan industri kecil /home industry, (3) fasilitasi akses permodalan industri kecil/home industry; (4) pengembangan sentra-sentra industri kecil/home industry; (5) peningkatan kemitraan usaha industri kecil/home industry. 4 6 4

Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada urusan pilihan perindustrian adalah sebagai berikut : 1. Program-program penunjang urusan pilihan perindustrian, yang meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini mengarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini mengarahkan untuk meningkatkan pelayanan admistrasi perkantoran c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini mengarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel. 2. Program-program pelaksanaan urusan pilihan perindustrian, yang meliputi : a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas industri kecil dan menengah. b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program ini diarahkan untuk mengembangkan teknologi industri. c. Program Penataan Struktur Industri Program ini diarahkan untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan cukai. d. Program Pengembangan Sentra Sentra Industri Potensial Program ini diarahkan untuk meningkatkan populasi sentra sentra industri potensial. 7.3. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN 1. Program Pengembangan Indusri Kecil dan Menengah Tujuan program ini adalah memberdayakan dan mengembangkan industri kecil dan menengah agar mampu berperan dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi, terutama perluasan kesempatan kerja. Capaian kinerja Urusan Perindustrian selama tahun 2013 dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain : a. Meningkatnya jumlah industri yang ada di Kota Semarang, tahun 2012 sebesar 3.559 unit sedangkan tahun 2013 sebesar 3.589 unit terdapat peningkatan sebesar 0,84% atau 30 unit usaha. Bidang usaha industri 4 6 5

baru terdiri dari industri makanan, logam, elektronik, kayu kertas, karoseri, pupuk, sepeda, lem, sabun, bumbu masak mie kering, alat pertanian. b. Adanya penambahan jenis industri, yaitu industri besar tahun 2012 sebesar 166 unit sedangkan tahun 2013 sebesar 169 unit sehingga meningkat 1,8 % atau 3 unit, industri sedang tahun 2012 sebesar 689 unit sedangkan tahun 2013 sebesar 697 unit sehingga meningkat sebesar 1,16 % atau 8 unit, industri kecil tahun 2012 sebesar 1619 unit sedangkan tahun 2013 sebesar 1.632 unit sehingga meningkat 0,8% atau 13 unit, dan industri kecil non formal tahun 2012 sebesar 1.090 unit sedangkan tahun 2013 sebesar 1.096 unit sehingga meningkat 0,55%. c. Peningkatan penyerapan tenaga kerja di perusahaan industri, pada tahun 2012 sebesar 2.901 dan pada tahun 2013 sebesar 2.880 dari target tahun 2013 sebesar 2.427 jadi terdapat peningkatan dari target sebesar 18,66% atau 453 tenaga kerja, yang terdiri dari industri besar sebesar 1.310 tenaga kerja, industri sedang sebesar 1.503 tenaga kerja, industri kecil sebesar 67 orang tenaga kerja. d. Pembinaan terhadap IKM melalui pelatihan, tahun 2013 sebanyak 163 IKM. Jenis pelatihan adalah sebagai berikut : 1) Pelatihan ketrampilan pemberdayaan kewirausahaan pada industri kecil dan menengah, 2) Pelatihan ketrampilan pemberdayaan kewirausahaan pada industri kecil dan menengah pengolahan pangan, 3) Pelatihan batik, 4) Pelatihan cenderamata, 5) Pelatihan produk tekstil, 6) Pelatihan sablon. Kegiatan yang telah di lakukan ini dapat menumbuhkan wirausaha baru serta meningkatkan ketrampilan bagi industri kecil dan menengah sehingga dapat meningkatkan, daya saing produk dan pendapatan. 2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi yang berbasis pada kebutuhan dunia usaha dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri nasional. 4 6 6

Hasil hasil kegiatan yang telah dicapai dalam program ini antara lain Peningkatan kualitas dan kuatitas industri berbasis teknologi sebanyak 150 IKM (industri kecil menengah). Peningkatan ini dilakukan melalui : a. Sosialisasi kepada IKM tentang deseminasi berkode yaitu identifikasi suatu produk dan pemindahan informasi secara tepat dan cepat. Pesertanya sosialisasi sebanyak 100 IKM. b. Deseminasi GMP (Good Manufacturing Practices), Sosialisasi kepada IKM dibidang pengolahan makanan yaitu cara pengolahan makanan yang baik dan sehat. Pesertanya sosialisasi sebanyak 50 IKM. c. Kegiatan penumbuhan wirausaha baru. melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan pelatihan kepada warga antara lain, yaitu pengolahan makanan dan menjahit. Pesertanya sosialisasi sebanyak 1.200 orang. Kegiatan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi IKM. 3. Program Penataan Struktur Industri Tujuan program ini adalah mendorong terwujudnya struktur industri yang kokoh dan handal, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pelayanan industri dan perdagangan. Hasil hasil kegiatan yang telah dicapai dalam program ini antara lain : Meningkatnya kegiatan pembinaan dan pengawasan cukai pada tahun 2013 sebanyak 9 kali tahun 2012 sebanyak 5 kali sehingga terjadi peningkatan sebesar 80 %. Jenis jenis kegiatan pembinaan dan pengawasan cukai yang dilakukan meliputi: 1) Kegiatan pemberantasan barang kena cukai ilegal, dilaksanakan selama 10 bulan; 2) Kegiatan sosialisasi di bidang cukai, pesertanya sebanyak 200 orang; 3) Mencetak buku UU cukai sebanyak 300 buku; 4) Mencetak leaflet cukai sebanyak 400 lembar; 5) Mencetak buku profil pabrik rokok sebanyak 160 buku; Pembinaan dan pengawasan cukai dilakukan untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai. 4 6 7

4. Program Pengembangan Sentra - Sentra Industri Potensial Program pengembangan sentra - sentra industri potensial. Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas pelayanan dasar kelembagaan teknologi industri dan penataan struktur. Hasil kegiatan dalam program pengembangan sentra-sentra industri potensial dapat dilihat dari indikator kinerja penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat. Untuk capaian tahun 2013 antara lain ; 1) Cetak buku data sentra potensial target sebanyak 100 buku 2) Cetak profil pengembangan sentra industri sebanyak 100 buku 3) Cetak peta industri sebanyak 2.000 lembar 4) Cetak leaflet unggulan sebanyak 2.000 lembar Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat tersebut dapat meningkatkan informasi tentang kawasan industri dan sentra sentra industri yang potensial. 7.4. SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Perindustrian dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 7.5. JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Perindustrian adalah sebanyak 34 orang 7.6. ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam urusan pilihan perindustrian pada tahun 2013 sebesar Rp. 4.218.238.550,- (empat milyar dua ratus delapan belas juta dua ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus lima puluh rupiah), dengan perincian Rp. 735.405.250,- (tujuh ratus tiga puluh lima juta empat ratus lima ribu dua ratus lima puluh rupiah) untuk program penunjang dan Rp. 3.482.833.300,- (tiga milyar empat ratus delapan puluh dua juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan pilihan perindustrian. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan pilihan perindustrian adalah sebagai berikut: Program Penunjang Urusan Pilihan Perindustrian a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : 4 6 8

1 Penyediaan jasa surat menyurat 22.806.000 21.444.000 94,03 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik 16.632.000 11.597.029 69,73 3 Penyediaan alat tulis kantor 47.993.750 47.993.550 100,00 4 Penyediaan barang cetakan & penggandaan 33.672.500 33.671.750 100,00 5 Penyediaan peralatan & perlengkapan kantor 12.318.000 12.317.500 100,00 6 Penyediaan makanan & minuman 32.999.000 32.499.000 98,48 7 Rapat-rapat kordinasi & konsultasi ke luar daerah 210.000.000 209.413.670 99,72 JUMLAH PROGRAM 376.421.250 368.936.499 98,01 b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 1 Pengadaan peralatan gedung kantor 45.060.000 44.448.000 98,64 2 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor 9.515.000 9.515.000 100,00 3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 225.974.000 221.741.950 98,13 4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 6.585.000 5.835.000 88,61 JUMLAH PROGRAM 287.134.000 281.539.950 98,05 c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 1 Penyusunan laporan keuangan akhir tahun 3.350.000 3.350.000 100,00 2 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 3.350.000 3.350.000 100,00 3 Penyusunan RKA dan DPA 6.700.000 6.700.000 100,00 4 Penunjang kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 38.400.000 38.400.000 100,00 5 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 13.350.000 13.350.000 100,00 6 Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja) 3.350.000 3.350.000 100,00 7 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban) 3.350.000 3.300.000 98,51 JUMLAH PROGRAM 71.850.000 71.800.000 99,93 Program Pelaksanaan Urusan Perindustrian a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 1 Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya 2 Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri 85.000.000 60.717.000 71,43 229.000.000 227.243.050 99,23 JUMLAH PROGRAM 314.000.000 287.960.050 91,71 b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 4 6 9

1 Pengembangan dan pelayanan teknologi industri kapasitas pranata & pengukuran 2.039.999.900 1.802.877.900 88,38 JUMLAH PROGRAM 2.039.999.900 1.802.877.900 88,38 c. Program Penataan Struktur Industri Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 1 Pembinaan dan pengawasan cukai 1.000.000.000 913.310.903 91,33 JUMLAH PROGRAM 1.000.000.000 913.310.903 91,33 d. Program Pengembangan Sentra - Sentra Industri Potensial Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini sebagai berikut : 1 Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat 128.833.400 118.787.900 92,20 JUMLAH PROGRAM 128.833.400 118.787.900 92,20 7.7. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 7.8. SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 4 7 0

7.9. PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan pilihan perindustrian tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1) Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan sedangkan kapasitas atau daya tampung pelatihan terbatas; 2) Rendahnya strategi pemasaran, yang belum memadukan pendekatan kualitas produksi, desain kemasan Produk, kemitraan dengan perusahaan besar, dan penguatan kewirausahaan maupun managemen produk; 3) Belum optimalnya pembinaan sentra, klaster, industri, dan desa wisata. 4) Adanya keterlambatan proposal kegiatan masyarakat dalam pengajuan pelatihan dan permohonan alat karena anggapan masyarakat proposal baru diajukan setelah mendapat persetujuan anggaran. 5) Belum terakomodasinya data industri ditingkat kelurahan sehingga kurang dapat dikenal oleh masyarakat. 7.10. TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut terkait dengan permasalahan pelaksanaan program dan kegiatan urusan pilihan perindustrian adalah sebagai berikut : 1) Bekerjasama dengan pemerintah tingkat provinsi dalam programprogram pelatihan yang sesuai dengan permintaan masyarakat; 2) Pelatihan sesuai program dan potensi sumber daya yang ada di wilayah; 3) Sosialisasi dan pelatihan strategi pemasaran kepada para perajin. 4) Pendampingan dan pembinaan sentra-sentra usaha produksi. 5) Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat yang mendasarkan pada fakta dan data di lapangan 4 7 1