BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen seperti survei, wawancara, fokus grup, atau observasi

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

PENGARUH SELF EFFICACY

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mendefinisikan objek penelitian sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitiannya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi. Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data kuesioner yang diberikan kepada responden untuk diisi terkait happiness dan komitmen organisasi. C. Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (1997). Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah 52

53 dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (1997) memberikan pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi. Sampel adalah sebagian dari atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sensus. Sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu dosen Prodi Manajemen, dosen Prodi Akuntansi dan dosen Prodi Ilmu Ekonomi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan kuesioner yaitu dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan yang bersangkutan dengan masalah kepada responden dengan tujuan memperoleh data-data yang mendukung penelitian. Pada penelitian ini digunakan kuisioner dengan skala likert dimana pernyataan-pernyataan dalam kuisioner dibuat dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk mewakili pendapat responden seperti sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.

54 E. Definisi Operasional Instrumen 1. Happiness Happiness menurut Seligman (2005) merupakan konsep psikologis yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitasaktivitas positif yang disukai oleh individu tersebut. Konsep happiness adalah bersifat subjektif. Hal ini diakibatkan karena setiap individu memiliki tolak ukur yang berbeda-beda. Setiap individu juga memiliki faktor yang berbeda sehingga bisa mendatangkan happiness untuknya. Instrumen happiness diukur menggunakan satisfaction with life scale (SWLS) diadopsi dari Diener, Robert A. Emmons, Randy J. Larsen. Dan Sharon Griffin (1985) dalam Susi Handayani (2011) terdiri dari 5 item pernyataan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternatif jawaban dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). Tabel 3.1 Kuesioner SWLS No Dimensi No Kuesioner Nilai 1 Happiness 1 Dalam banyak hal, hidup saya mendekati ideal 2 Kondisi hidup saya sangat bagus 3 Saya puas dengan hidup saya 4 Sejauh ini saya sudah mendapatkan hal-hal penting yang saya mau dalam hidup 5 Jika saya bisa mengubah hidup saya, saya hampir tidak mau mengubah hal sedikit pun Sumber: Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

55 2. Faktor-faktor happiness di tempat kerja Happiness di tempat kerja adalah kondisi emosi positif dan aktivitas positif yang dirasakan oleh individu secara subyektif dalam menilai diri sebagai individu yang bahagia atau tidak dalam melakukan aktivitas pekerjaan di tempat kerja. Instrumen faktor-faktor happiness ditempat kerja menggunakan angket yang dikembangkan oleh Kim (2009) dalam Siska Wulandari dan Ami Widyastuti (2014) terdiri dari 15 item pertanyaan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternatif jawaban dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). Tabel 3.2 Kuesioner faktor-faktor happiness ditempat kerja No Dimensi No Kuesioner Nilai 1 Hubungan Positif Dengan Orang Lain 1 Saya merasa puas dengan rekan kerja (dosen, karyawan) yang saling mendukung 2 Saya memiliki pemimpin fakultas yang begitu bijaksana 3 Saya senang karena mendapat dukungan dari rekan kerja yang cukup tinggi 2 Prestasi 1 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu 2 Pekerjaan sebagai dosen sesuai dengan keahlian saya 3 Setiap tugas sebagai dosen dapat diselesaikan dengan baik

56 Lanjutan Tabel 3.2 3 Lingkungan Kerja Fisik 1 Fasilitas yang tersedia lengkap 2 Peralatan dan perlengkapan mendukung pelaksanaan tugas 3 Ruang kerja dan ruang kuliah nyaman bagi saya 4 Kompensasi 1 Saya menerima gaji yang sesuai dengan yang saya harapkan 2 Saya mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan yang saya miliki 3 Saya mendapatkan pendapatan diluar gaji pokok yang memadai 5 Kesehatan 1 Saya mendapatkan kegembiraan tersendiri dalam bekerja apabila badan saya sehat 2 Saya selalu bekerja totalitas ketika badan saya sehat 3 Saya sering mendengarkan musik di sela-sela kerja Sumber: Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 3. Komitmen Organisasi Dalam penelitian ini, Luthans (2011) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses kelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Angket ini diadopsi dari Mowday, Steers dan Porter (1979) dalam Destriani (2012) terdiri dari 9 item pertanyaan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternatif jawaban dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju).

57 Tabel 3.3 Kuesioner komitmen organisasi No Dimensi No Pertanyaan Nilai 1 Komitmen Organisasi 1 Saya bersedia sebagai dosen melebihi tanggung jawab saya untuk membantu keberhasilan UMY 2 Saya membanggakan kepada orang lain bahwa tempat saya bekerja adalah tempat kerja yang bagus. 3 Saya dengan senang hati menerima tugas dosen agar dapat tetap bekerja di fakultas ini. 4 Menurut saya, nilai nilai saya dan nilai-nilai fakultas ini adalah sama 5 Saya bangga menceritakan kepada orang lain bahwa saya adalah dosen di FEB UMY 6 Organisasi ini memberikan inspirasi untuk berprestasi bagi saya 7 Saya sangat senang memilih fakultas ini untuk tempat bekerja daripada profesi lainnya, 8 Saya sangat peduli dengan masa depan fakultas ini 9 Keputusan menjadi dosen di fakultas ini adalah pilihan terbaik Sumber: Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

58 F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang terkumpul sudah valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa jauh responden menjawab sesuai yang diinginkan peneliti. Data penelitian tidak akan berguna apabila instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, ada dua kriteria untuk menilai apakah outer model memenuhi syarat validitas yaitu dengan loading diatas 0,6 (Chin dalam Ghozali 2006). 2. Uji Reliabilitas (Keandalan) Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana instruments dalam hal ini yaitu kuisioner dapat digunakan lebih dari satu kali dan menghasilkan data yang konsisten. Dalam setiap penelitian, sering terjadi adanya kesalahan pengukuran yang cukup besar. Suatu penelitian dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap suatu kelompok dengan subyek yang sama akan menghasil kan hasil yang sama. Dalam pengujian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dan average variance extracted. Menurut Chin dalam Ghozali (2013) konstruk dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi

59 jika nilai composite reability nya 0,7 dan average variance extracted nya 0,5. 3. Uji Hipotesis dan Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang powerfull (Ghozali, 2006), karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif. Menurut Ghozali (2006) tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan prediksi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variabel laten didapat berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan

60 antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen. Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga. Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan indikatornya (loading). Ketiga, berkaitan dengan mean dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi 3 tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama, menghasilkan weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi (Ghozali, 2006). a. Model Struktural atau Inner Model Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory) menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R- square untuk setiap variabel laten dependen. Interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu

61 terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif (Ghozali, 2006). b. Model Pengukuran atau Outer Model Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,60 dianggap cukup (Chin, dalam Ghozali, 2006). Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah membandingkan nilai square root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas component score variabel laten dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan

62 composite reability. Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50 (Fornnel dan Larcker dalam Ghozali, 2006). Composite reability yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam ukuran yaitu internal consistency dan Cronbach s Alpha (Ghozali,2006). c. Metode Sobel Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu happiness. Menurut Baron dan Kenny dalam Ghozali (2009) suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel kriterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variable independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c c ), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut: Sab = (b² Sa² + a² Sb² + Sa² Sb²)

63 Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: ab t = Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu >= 1,96. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2009).