EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA DI DESA MEDAN KRIO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA DI DESA MEDAN KRIO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan

LISAINI Abstrak. Kata Kunci: Efektivitas, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Rumah Tidak Layak Huni.

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KISARAN BARU KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

Windy Safutry

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemiskinan menjadi salah satu masalah di Indonesia sejak dahulu hingga

IMPLEMENTASI PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA DI KELURAHAN SUKARAMA I KECAMATAN MEDAN AREA. Skripsi

JULIARNI SIPAYUNG ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Irma Susanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya

PENGARUH KINERJA ANGGOTA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN DI DESA DALU X A KECAMATAN TG

PANDUAN KUESIONER. Petunjuk Pengisian

Kata kunci : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk hidup untuk

Isnamuli Oktavia B ( )

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Efektivitas Pelaksanaan Program Pembinaan Dan Pendidikan Anak Tunagrahita Di SLB-C Yayasan Pembinaan Anak Cacat Di Kota Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seberapa banyak tujuan program dapat dicapai, seberapa besar komponen-komponen

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

KKN Posdaya MDGs Universitas PGRI Semarang sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan di Kota Semarang

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS BANTUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA MEDAN OLEH FITRIA NAQIYYA

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan banyak menimbulkan masalah,

EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) BAGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

VALUASI EKONOMI JASA LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE DI PESISIR KECAMATAN MEDAN BELAWAN HASIL PENELITIAN

KINERJA ORGANISASI KOPERASI UNIT DESA ORA ET LABORA KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang selalu meningkat di setiap tahunnya

BAB III HASIL PENELITIAN. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN DESA

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DI AREA MEDAN OLEH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV SUMATERA UTARA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

Pembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang. Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan)

Oleh: Nazarullah Himawan

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

TINJAUAN PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk.

I. PENDAHULUAN. tidak segera mendapatkan pemecahannya. Jumlah penduduk yang besar dapat. menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan setiap keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. ayat (1) menyebutkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan anggota keluarganya. Pada umumnya, apabila hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia ini khususnya di negara berkembang. Sekitar 1,29 milyar penduduk dunia

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 1982 dikatakan bahwa salah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

MEMBANGUN PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KELOMPOK USAHA PENINGKATAN KELUARGA SEJAHTERA KELOMPOK UPPKS. Oleh : Kasriyati, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia, banyak jenis

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung

PERBEDAAN KEBAHAGIAN PADA KELUARGA PRASEJAHTERA DAN SEJAHTERA DI DESA MOPUYA UTARA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MP) DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan. Peningkatan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan reproduksi

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SEKELOA KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Visi Program Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas 2015

HASBULLAH NPM

Motif Kerja Wanita Sebagai Karyawan Lepas Pabrik Tembakau PT GMIT Klompangan Kecamatan Ajung Kabupaten Jember

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK. Kata kunci : SAMSAT Bandung Barat, Pelayanan Masyarakat, IKM. Universitas Kristen Maranatha

Alimul Hadi ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal. Sedangkan kualitas keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, SIKAP DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA DI DESA MEDAN KRIO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG MARGARED DWI VERA HASIBUAN 080902001 vera.usu@gamail.com Abstrak Skripsi ini berjudul Efektivitas Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan program usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan analisi data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1)Pemerintah didalam menyelenggarakan kebijakan publik dan yang berujung kepada kebijakan sosial yakni pemberdayaan melalui program UPPKS, dimana tujuannya untuk memberdayakan ibu-ibu/wanita di bidang ekonomi sebagai upaya peningkatan penanggulangan kemiskinan dalam rangka membangun kemandirian dan ketahanan keluarga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. (2)Program UPPKS yang dilaksanakan di desa Medan Krio berjalan efektif, melalui hasil penghitungan yaitu sebesar 6,16% dengan menggunakan teknik Evaluatif. Hal ini dapat diketahui berdasarkan pengukuran efektivitas yang meliputi, pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata dari program UPPKS tersebut hingga dapat kita ketahui program UPPKS yang dilakukan dapat tercapai dengan baik. Kata kunci : Efektivitas, Program UPPKS. Abstrack This thesis entitled "The Effectiveness of Program Implementation of Prosperous Family Increasing Revenue Attemption at Medan Krio Village, District of Sunggal, Deli Serdang". The purpose of this research is to describe the extent to which the effectiveness of program implementation of prosperous family increasing revenue attemption at Medan Krio Village, District of Sunggal, Deli Serdang. Conclusions obtained through data analysis cover: (1)Government in carrying the public policy and which lead to social policy namely social empowerment through UPPKS program, which goal is to empower ladies/woman in the field of economic as an effort to increase the poverty alleviation, also, in order to establish the self-reliance and the family resilience as well as actualizing little, happy, and prosperous families. (2)The UPPKS Program which is carried out in Medan Krio Village runs effectively, through the results of the calculation which is equal to 6.16% by using evaluative techniques. This can be determined by measuring the effectiveness of program understanding, target accuracy, time accuracy, target achievement, goal achievement, and tangible change from the 1

UPPKS Program so that it can be seen that the conducted UPPKS program can be achieved well. Key words : Effectiveness, Program UPPKS Pendahuluan Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang memiliki beban cukup berat dalam pembangunan yang ditandai dengan kerentanan, ketidakberdayaan, keterisolasian, serta ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi. Beberapa upaya dari pemerintah dalam mengentas kemiskinan telah dilakukan, tetapi hasilnya tidak begitu menunjukkan perubahan yang segnifikan. Munculnya usaha bersama untuk tujuan produktif pada awalnya tidak selalu atas prakarsa masyarakat, akan tetapi dapat merupakan inisiasi dari luar yang kemudian terinstitusionalisasi. Masalah kemiskinan bukanlah masalah yang bisa dipandang sebelah mata. Program-program yang ada tidak sepenuhnya bisa menuntaskan kemiskinan sampai benar-benar tuntas, pemerintah terus berusaha dengan berbagai upaya dalam proses mengurangi kemiskinan tersebut. Program pemberdayaan ini bukanlah satu-satunya upaya dari pemerintah, tetapi program ini cukup berperan penting dalam pengentasan kemiskinan. 5 Yaitu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera/UPPKS yang berada dibawah naungan BKKBN. 1 Peran UPPKS adalah sebagai wadah pembinaan dan pengembangan keluarga. Khususnya dalam pengembangan fungsi ekonomi keluarga. Kelompok UPPKS ini berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan semangat dan kemampuan berwirausaha, mengorganisasikan usaha-usaha ekonomi produktif, dan sebagai jalur penyaluran kredit yang meliputi Dana bergulir, dana BUMN, Kukesra, Kredit Pengembangan Kemitraan Usaha, Kukesra Mandiri, Dana Bantuan Sosial dari DIPA BKKBN serta kredit dari sumber-sumber yang terjangkau Alasan peneliti tertarik meneliti di desa Medan Krio kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang adalah karena daerah ini merupakan salah satu pelaksana program UPPKS. Selain itu banyak hal yang ingin penulis ungkapkan mengapa desa ini memiliki tiga kelompok. Dengan dijadikannya desa Medan Krio menjadi desa percontohan dibidang pertanian, semakin menambah ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang. Banyaknya kelompok yang terbentuk di desa Medan Krio dan tingginya partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa menjadikan program UPPKS ini terlaksana. Namun kenyataan dilapangan, birokrasi yang berbelit-belit dan minimnya informasi yang diterima masyarakat desa mengakibatkan terbengkalainya pelaksanaan program UPPKS di desa Medan Krio ini. Sementara itu berdasarkan data tahun 2010 tingkat partisipasi masyarakat di desa Medan Krio tinggi, yaitu sebesar 52,2 % dari total keseluruhan kelompok di kecamatan sunggal yaitu 7 kelompok. Merupakan kelompok terbanyak di kecamatan sunggal, akan tetapi kenyataan dilapangan program UPPKS di desa Medan Krio tidak berkelanjutan dan hampir matisuri. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah: Sejauh mana Efektivitas Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio 2

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan program usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan permasalahan pemberdayaan masyarakat melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Indonesia khususnya di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Semoga juga dapat digunakan sebagai bahan masukan, pertimbangan, dan sebagai bahan evaluasi khususnya bagi kelompok UPPKS di desa Medan Krio, bagi desa sekitar, pemerintah, maupun pihak-pihak luar secara umum guna meningkatkan program pemberdayaan masyarakat kedepannya. Keberhasilan organisasi pada umumnya diukur dengan konsep efektivitas. 6 Menurut Steers (1977), pada umumnya efektivitas hanya dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba, yang cenderung mengabaikan aspek terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitu sumber daya manusia. Hal yang diperlukan untuk mencapai efektivitas organisasi, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang menjadi ukuran efektivitas organisasi yaitu sebagai berikut: 1. Produksi (production) 2. Efisiensi (efficiency) 3. Kepuasan (satisfaction) 4. Adaptasi (adaptiveness) 5. Perkembangan (development) Berdasarkan pendapat dan teori efektivitas yang telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam mengukur efektivitas pelaksanaan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera pada penelitian ini, diukur melalui indikator sebagai berikut : 1. Pemahaman program 2. Ketepatan sasaran 3. Ketepatan waktu 4. Tercapainya target 5. Tercapainya tujuan 6. Perubahan nyata Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi ini karena Desa Medan Krio merupakan tempat berlangsungnya program UPPKS. Keunikan lainnya yaitu merupakan desa terbanyak untuk program UPPKS di Kecamatan Sunggal yaitu 3 kelompok UPPKS. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 30 orang, yakni anggota kelompok UPPKS. Keseluruhan populasi dijadikan sebagai sumber data atau responden. Untuk lebih melengkapi data yang dibutuhkan, maka peneliti juga menjadikan 3 orang petugas PLKB dan perangkat desa sebagai informan. 2 Desa Medan Krio mempunyai 3 kelompok UPPKS, kelompok yang paling lama terbentuk adalah kelompok kelompok Widuri pada tahun 2006. 3

Sementara itu 2 kelompok lainnya yaitu kelompok T rendy tahun 2009 dan kelompok Mayang Elok tahun 2010 4 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara studi lapangan yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Alat atau Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam rangka studi lapangan adalah dengan cara: (1) Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek dan fenomena yang berkaitan dengan penelitian. (2) Kuesioner, yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk dijawab responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. 3 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Metode penilaian yang digunakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera di desa Medan krio Kecamatan sunggal Kabupaten Deli Serdang adalah dengan mencari nilai rata-rata persentase dari setiap indikator efektivitas. Sedangkan metode skala likert digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang memiliki kisaran dari satu sampai tiga. Temuan dan Analisis Untuk mengawali analisis data, terlebih dahulu kita ketahui karakteristik responden berdasarkan identitas responden. Program UPPKS ini diutamakan ibuibu yang menjadi akseptor KB yang tidak mempunyai pekerjaan, melalui program pemberdayaan ini diharapkan nantinya mereka dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup kelaurga terutama dalam bidang ekonomi. Dari semua jumlah responden lebih banyak responden yang berusia 21-40 tahun sebanyak 17 orang dari 30 responde. Sementara itu responden yang usianya diatas 40 tahun adalah Semua responden merupakan perempuan, baik yang menjadi akseptor KB atau pun belum menikah. Desa Medan Krio lebih mengutamakan mereka yang putus sekolah dan tidak bekerja. Mayoritas anggota kelompok UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang beragama islam. Yaitu 25 orang atau sama dengan 83,3% dan distribusi berdasarkan suku bangsa yang mendominasi responden adalah suku jawa dan yang lainnya adalah suku mandailing, batak dan nias. Berdasarkan status kependudukan responden yang mengikuti program UPPKS yang merupakan penduduk asli yaitu 19 orang atau sama dengan 63,3% dari semua jumlah responden. Sedangkan 11 orang lagi atau sama dengan 36,6% nya adalah pendatang. Baik yang dengan sengaja pindah dari desa lain kedesa Medan Krio sampai istri-istri tentara yang ikut suami dan berpindah-pindah. Tingkat pendidikan responden bervariasi, mulai dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan responden pada tingkat SMP lebih mendominasi. Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi warga yang rendan sehingga tidak mampu sekolah hingga keperguruan tinggi. Dari 30 responden sebelum 4

menjadi anggota kelompok UPPKS terdapat 23 reponden (76,6%) yang tidak bekerja, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Pekerjaan responden lainnya ada yang petani, buruh, ibu persit, pensiunan dan PRT. Berdasarkan mata pencaharian pokok/utama keluarga setelah menjadi peserta program UPPKS masih sama seperti pekerjaan responden sebelum menjadi anggota UPPKS. Hal yang menarik, yakni ibu-ibu atau wanita yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, kini memiliki pekerjaan pokok sebagai penjahit dan ada juga yang mulai berdagang. Ini membuktikan bahwa program UPPKS ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyakat desa Medan Krio. Pemahaman responden terhadap pemahaman program UPPKS jumlah persentase sebesar 416,6% responden mengatakan evektif pelaksanaan program usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera di desa Medan Krio. Pada responden yang mengatakan kurang faham/kurang efektif yaitu 356,4%. Kurang fahamnya responden terjadi pada saat sebelum program UPPKS ini belum terbentuk, hal ini dikarenakan kurang memadainya sarana informasi dari pihak BKKBN langsung kepada masyarakat. Dari keseluruhan responden yang mengatakan tidak faham/tidak efektif ada 326,4% responden. Faktor penyebab ketidak fahaman responden karena pihak BKKBN hanya memberikan informasi pada pihak PLKB di daerah masing-masing. Tenaga PLKB di bidang Ketahanan Perempuan yang tidak secara khusus tersedia sehinggar informasi langsung kepada masyarakat tentang adanya program UPPKS ini hanya dari teman-keteman. Begitu juga halnya dengan kelurahan, yang tidak memiliki kewenangan secara langsung untuk menginformasikan secara menyeluruh mengenai adanya program UPPKS ini.kelurahan juga memberikan kewenangannya kepada PKK sebagai fasilitator dari kelurahan, karena program UPPKS ini berkoordinasi secara langsung dengan BKKBN, kecamatan, sampai kabupaten masing-masing. Ketepatan sasaran dari program UPPKS ini adalah: masyarakat miskin. Mayoritas responden dengan jumlah persentase yang mengatakan program UPPKS ini sudah tepat sasara sebesar 390,0%. Sementara itu, responden yang mengatakan kurang efektif ada 196,6% dari jumlah responden dan responden yang mengatakan program UPPKS ini tidak tepat sasaran sebesar 213,3%. Kondisi kemiskinan pada peserta UPPKS tersebut dapat dilihat dari keadaan pekerjaan dan pendapatan keluarga yang rendah, ditambah lagi keadaan rumah responden yang termasuk kedalam keluarga pra sejahtera. Keluarga pra sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. Maka, sasaran dari program UPPKS di desa Medan Krio ini dinyatakan sudah tepat sasaran. Sasaran dari program UPPKS juga merupakan masyarakat yang tergolong miskin. Kriteria BKKBN untuk mereka yang tergolong miskin adalah keluarga yang berada dalam kategori keluarga sejahtera I dan pra-keluarga sejahtera. Ketepatan waktu yang telah ditetapkan dalam melangsungkan kegiatan UPPKS dengan jumlah persentase tertinggi yaitu 290,0% responden mengatakan kurang efektif. Disimpulkan bahwa kegiatan UPPKS dilaksanakan tidak tepat waktu, karena tidak adanya kejelasan waktu pembentukan setiap kelompok. 5

Sementara itu, responden yang mengatakan efektif hanya 120,0% dan responden yang mengatakan tidak efektif sebesar 190,0% responden. Informasi yang sampai kepada masyarakat ada yang langsung dari pihak BKKBN/PLKB serta kelurahan dan beberapa dari teman-keteman yang menjakan ketepatan waktu program UPPKS kurang efektif. Meskipun demikian, proses pelaksanaanya dapat berjalan sesuia dengan rencana. Proses pinjaman dana dan proses pengembalian dana pinjaman juga dapat terlaksana sesuai waktu yang telah disepakati. Target dari pelaksanaan program UPPKS ini merupakan target yang harus dicapai guna dalam meningkatkan kehidupan yang mandiri dan sejahtera bagi masyarakat. Presentase terbesar yaitu 316,6% responden mengatakan efektif. Masyarakat mampu melakukan kegiatan ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Baik ibu-ibu dari keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, maupun keluarga lain yang tahap kesejahteraannya lebih tinggi, baik yang belum, sedang, maupun purna akseptor KB. Responden yang mengatakan kurang efektif ada 243,3% dan responden yang mengatakan tidak efektif sebesar 140,0%. Maka dari hasil penelitian menunjukkan target yang telah ditetapkan dinyatakan sudah tepat sasaran. Tujuan dari program UPPKS adalah untuk memberdayakan ibu-ibu/wanita di bidang ekonomi sebagai upaya peningkatan penanggulangan kemiskinan dalam rangka membangun kemandirian dan ketahanan keluarga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Dari hasil penelitian presentase responden yang mengatakan tujuan program UPPKS ini efektif yaitu 336,6%. Sementara itu, responden yang mengatakan tujuan dari program UPPKS ini kurang efektif ada 233,3% dan responden yang mengatakan tidak efektif yaitu 30,0%. Tujuan khusus kelompok UPPKS adalah: 1) Meningkatkan pemberdayaan keluarga dibidang ekonomi 2) Melatih keluarga, khususnya wanita untuk melakukan kegiatan wirausaha 3) Meningkatkan dinamika kehidupan keluarga 4) Meningkatkan peran serta keluarga dalam pelaksanaan pembangunan dilingkungannya 5) Meningkatkan kemandirian dan ketahanan keluarga 6) Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan. Maka dari hasil penelitian menunjukkan tujuan dari program UPPKS di desa medan krio telah tercapai. Pemberdayaan perempuan melalui program UPPKS dilaksanakan dengan baik sesuai program yang sudah ditetapkan, meskipun dalam proses penyampaian programnya yang kurang sesuai dengan yang telah ditetapkan responden mengatakan efektif dengan jumlah presentase 540,0%. Sementara itu responden yang mengatakan kurang efektif pelaksanaan program ini ada 240,0% dan yang mengatakan tidak efektif yaitu 120,0% dari jumlah responden. Perubahan nyata kehidupan responden setelah menjadi anggota kelompok UPPKS, dapat dilihat dari terlatihnya ibu-ibu di desa Medan Krio dalam melakukan kagiatan wirausaha dalam meningkatkan pendapatan, kemandirian dan ketahanan keluarga. Maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksaan rogram Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang sudah efektif. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, diperoleh data pelaksanaan program UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang 6

sudah berjalan efektif dengan jumlah presentase 353,3%. Hal ini bisa dilihat dari indikator pengukuran penelitian yang terdiri dari: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainnya tujuan dan perubahan nyata. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program UPPKS berdasarka skala likert yang tergolong dalam kategori Positif yaitu 2,41% dari semua tanggapan responden. Dari hasil temuan di lapangan pelaksaan program UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang pernah ada dan terlaksana. Tapi saat ini kelompok-kelompok yang terbentuk tersebut sudah hampir tidak kelihatan dan hampir mati. Terbuktinya dari hilangnya kepengurusan dan perhatian dari pemerintah daerah dalam menjaga keberlangsungan program ini. Mereka yang pernah menjadi anggota kelompok kini tidak bergabung kedalam keanggotaan kelompok-kelompok UPPKS lagi, akan tetapi membentuk usaha sendiri dengan modal pengalam pernah menjadi anggota kelompok UPPKS. Meskipun kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera di desa Medan Krio sudah hampir punah akan tetapi dampak positif dari program ini masih terlihat sampai saat ini. Terbukti dari banyaknya masyarakat yang mampu membuka usaha jahit dan bordir sendiri. Meskipun dengan modal seadanya akan tetapi mereka sudah mampu hidup mandiri dan menambah usaha ekonomi keluarga. Begitu juga dengan usaha tekstil yang semakin mengembangkan kreatifitas masyarakat dalam mengolah sampah menjadi barang daur ulang yang dapat dipakai dan dimanfaatkan kembali. Responden yang mencoba usahanya dalam berdagang juga sudah mampu membuat usaha dagang. Meskipun kecilkecilan tetapi dari hasil usaha mereka sudah mampu menghidupi keluarga. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data maka penulis menyimpulkan bahwa: Pelaksanaan program UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang sudah berjalan efektif dengan jumlah presentase 57,38%. Hal ini bisa dilihat dari indikator pengukuran penelitian yang terdiri dari: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainnya tujuan dan perubahan nyata. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program UPPKS berdasarka skala likert yang tergolong dalam kategori Positif yaitu 2,41% dari semua tanggapan responden. Dari hasil temuan di lapangan pelaksaan program UPPKS di desa Medan Krio kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang pernah ada dan terlaksana. Tapi saat ini kelompok-kelompok yang terbentuk sudah hampir tidak kelihatan dan hampir mati. Terbuktinya dari hilangnya kepengurusan dan perhatian dari pemerintah daerah dalam menjaga keberlangsungan program ini. Mereka yang pernah menjadi anggota kelompok kini rata-rata tidak bergabung kedalam anggota kelompok-kelompok UPPKS lagi, akan tetapi membentuk usaha sendiri dengan modal pengalam pernah menjadi anggota kelompok UPPKS. 7

Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran peneliti adalah : 1. Hendaknya dari pihak BKKBN pusat, provinsi, dan kabupaten demi meningkatkan keberhasilan dan keberlangsungan program UPPKS ini dapat menyampaikan informasi lebih baik lagi mulai dari sebelum program ini terbentuk sampai program UPPKS ini berlangsung. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara pihak penyelenggara sampai peserta penerima program. Sehingga keberadaan kelompokkelompok UPPKS dapat menjadi berkembang lebih besar dan dapat berdiri secara mandiri. 2. Diharapkan bagi pihak kecamatan, yaitu pusat informasi yang paling terdekat dan dibutuhkan bagi kelompok-kelompok UPPKS yang ada di daerah masing-masing. Untuk lebih memperhatikan dan mengayomi setiap kelompok UPPKS yang ada sehingga informasi dan kegiatankegiatan pameran dapat diterima langsung oleh setiap kelompok. Karena dari informasi inilah setiap kelompok dapat bersaing, promosi dan dapat mengembangkan usahanya. 3. Bagi desa-desa yang ada disekitar desa Medan Krio ini diharapkan mampu mengambil contoh yang baik dari setiap kreatifitas dan semangat ibu-ibu dalam melakukan wirausaha. Sehingga tercipta kemandirian dari setiap keluarga. Walaupun latar belakang desa yang merupakan pertanian, akan tetapi jumlah masyarakat desa mencari kehidupan tertinggi yaitu dari wiraswasta. Ini membuktikan bahwa tingkat kemandirian masyarakat desa Medan Krio lebih tinggi dibandingkat desa lain. 8

DAFTAR PUSTAKA 1 Badan Koodinasi Keluarga Berencana Nasional, 2007. Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok UPPKS. 2 Database online kelompok UPPKS Sumatera Utara 3 Idrus, Muhammad.2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka 4 Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial (Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-ilmu Sosial dan Kesehatan). Medan. Grasindo Monoratama. 5 Subagus & Meirida, Djusni. 2007. Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok UPPKS komitmen BKKBN selama tiga dekade. Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. 6 Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group 9